Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
D P
P I
M M
harus menerima keputusan tersebut dengan ikhlas dan tetap bertawakal kepada Allah SWT.
BAB VI LAPORAN
Pasal 27 Laporan
1. Setiap Pimpinan berkewajiban untuk membuat laporan tentang keadaan
IMM yang meliputi keorganisasian, gerakan, amal usaha, keuangan dan inventarisasi organisasi, termasuk pula laporan bidang atau lembaga
khusus.
2. Laporan seperti dimaksud pada ayat 1 disampaikan kepada pimpinan di
atasnya, dengan ketentuan; bagi Dewan Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang setiap 6 enam bulan, sedangkan bagi Komisariat
setiap 3 tiga bulan.
BAB VII KEUANGAN
Pasal 28 Keuangan
1. Keperluan IMM secara umum dibiayai bersama oleh Pimpinan
Komisariat, Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Pusat.
2. Keperluan pimpinan IMM setempat dibiayai oleh Pimpinan yang
bersangkutan berdasarkan keputusan musyawarah masing-masing. 3.
Uang Pangkal dan Iuran Anggota besarnya ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
4. Distribusi Uang Pangkal dan Iuran Anggota diatur sebagai berikut:
a. 50 untuk Pimpinan Komisariat.
b. 25 untuk Pimpinan Cabang.
c. 15 untuk Dewan Pimpinan Daerah.
d. 10 untuk Dewan Pimpinan Pusat.
5. Untuk memeriksa keabsahan laporan keuangan dan harta kekayaan,
diatur sebagai berikut: a.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim verifikasi yang dibentuk sebelum permusyawaratan.
b. Tim verifikasi di bentuk dari perwakilan pimpinan dibawahnya
atau tim independen. c.
Ketentuan tentang pemeriksaan diatur dengan peraturan khusus yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
d. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam permusyawaratan.
e. Pengelolaanpenarikan keuangan diatur dalam peraturan khusus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
D P
P I
M M
yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat.
BAB VIII PERATURAN KHUSUS DAN PEDOMAN KERJA
Pasal 29
1. Setiap pimpinan dapat membuat peraturan khusus dan pedoman kerja
asal tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan yang dibuat pimpinan di atasnya.
BAB IX PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 30
Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah oleh Muktamar, dan perubahannya sah apabila disetujui oleh sedikitnya 23 dua
pertiga dari peserta Muktamar yang hadir untuk membicarakan hal tersebut.
BAB X KETENTUAN LAIN