Penyalahgunaan Jabatan pedoman kode etik final

7 Excellece Keuggula 1. Berkomitmen untuk menjadi yang terunggul dalam melaksanakan apapun yang dilakukan 2. Berusaha untuk melakukan perbaikan yang terus- menerus 3. Memiliki pengetahuan mendalam guna mendukung kegiatan dan mendapatkan hasil yang melebihi harapan PEDOMAN PERILAKU PERUSAHAAN Perusahaan mewajibkan Organ Perusahaan dan Pegawai, Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku Kepentingan Stakeholders lainnya untuk memahami dan mematuhi Pedoman Kode Etik, Pedoman GCG, Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-masing pihak.

1. Penyalahgunaan Jabatan

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang terkait dengan jabatannya, anggota Dewan komisaris, Direksi dan Pegawai dilarang: 1. Menyalahgunakan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mendapatkan keuntungan pribadi, keluarga, kelompok tertentu, maupun pihak- pihak lainnya. 2. Memanfaatkan potongan harga diskon untuk kepentingan pribadi. Potongan harga diskon meliputi tetapi tidak terbatas pada pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor, transportasi, potongan premi asuransi, penutupan asuransi, pemberian uang, dan atau potongan harga diskon sejenis lainnya. 3. Manfaatkan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan pribadi. 8 Kepentingan Perusahaan menghormati hak-hak Pemangku Kepentingan Stakeholders yang timbul berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau perjanjian yang dibuatnya dengan pihak lain. Standar Etika yang perlu diperhatikan: a. Hubungan dengan Pemegang Saham Perusahaan melindungi hak Pemegang Saham yang diputuskan dalam suatu Rapat Umum Pemegang saham RUPS, hak Pemegang Saham untuk memperoleh informasi material secara tepat waktu dan teratur termasuk namun tidak terbatas pada penjelasan lengkap dan informasi yang akurat berkenaan dengan penyelengaraan RUPS, serta hak Pemegang Saham untuk menerima pembagian keuntungan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 9 b. Hubungan dengan Pegawai Dalam mengambil keputusan mengenai penerimaan Pegawai dan mempekerjakan Pegawai, Perusahaan harus memiliki peraturan atau ketentuan tertulis yang mengatur dengan jelas pola rekrutmen serta hak dan kewajiban Pegawai yang antara lain termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal yang memuat mengenai penetapan gaji, memberikan pelatihan, menciptakan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang etnik, ras, agama, jenis kelamin, keadaan khusus lain yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan juga mengusahakan keselamatan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan atau intimidasi yang mungkin timbul sebagai akibat dari perbedaan watak, keadaan pribadi dan latar belakang kebudayaan. c. Hubungan dengan Mitra Usaha Contracting Agency, Investor, Sponsor, Lenders, Parlemen, Multilateral dan Bilateral Agency, dan sebagainya Perusahaan berusaha menjadi pilihan mitra terbaik bagi para mitra usahanya. Semua perjanjian bisnis dilakukan secara adil berdasarkan kesetaraan dan sikap profesional 10 serta memberikan pelayanan yang terbaik untuk d. Hubungan dengan Pemasok Perusahaan membina hubungan baik dengan para pemasok, didasarkan atas prinsip kesetaraan, kepercayaan, kejujuran, dan saling menghormati, serta memberi kesempatan yang sama bagi para pemasok. e. Hubungan dengan Kreditur Perusahaan membina hubungan dengan para kreditur berdasarkan komitmen, kepercayaan, kejujuran, dan saling menghormati, serta memberi kesempatan yang sama bagi para kreditur. 11 f. Hubungan dengan Masyarakat Perusahaan mempunyai komitmen untuk mempromosikan dan memberikan sumbangan untuk pengembangan masyarakat sekitar pada khususnya dengan melakukan kegiatan di bidang pendidikan dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan manfaat, serta memelihara komunikasi secara terbuka dengan berbagai unsur masyarakat. g. Hubungan dengan Pemerintah Dalam menjalin hubungan dengan Pemerintah, Perusahaan selalu memperhatikan setiap ketentuan perundang-undangan dan kebijakan yang dibuat pada setiap tingkatan. 12 Keselamatan Kerja Perusahaan senantiasa menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta kesehatan dan keselamatan kerja Pegawai sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai Perusahaan. Standar Etika yang perlu diperhatikan: a. Mematuhi semua peraturan perundang-undangan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional; b. Menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman serta mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja; c. Membina hubungan kerja dengan Pemangku Kepentingan stakeholders serta melakukan perbaikan kinerja secara terus–menerus guna menghasilkan lingkungan kerja yang lebih baik; d. Memberikan fasilitas layanan kesehatan kepada Pegawai secara promotif, preventif dan kuratif dengan melakukan penyuluhan, general check-up, dan atau pemeriksaan kesehatan sesuai dengan urgensi pelayanannya; e. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan mengarahkan kegiatan operasional pada kondisi dan tindakan aman; f. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan komunikatif agar Pegawai dapat bekerja secara kreatif dan produktif.

4. Kesempatan Kerja Yang Adil