Unsur Jiwa yang disebut Atman, Parhyangan Desa, yaitu Tri Kahyangan atau Tiga Tempat Suci, berupa Pura Pawongan Desa, adalah segenap Krama Desa yaitu warga komunitas desa sebagai Palemahan Desa, adalah tanah dan lingkungan Wilayah De
6
a. KLHS dilaksanakan sebagai bagian dari proses penyusunan rancangan
KRP atau dianggap sebagai peleburan kedua proses tersebut.
b. KLHS dilaksanakan bersamaan dengan proses penyusunan rancangan KRP,
dimana kedua
proses tersebut
diselenggarakan secara parallel namun saling berinteraksi satu sama lain.
c. KLHS dilaksanakan setelah KRP ditetapkan;
dimana keseluruhan
rangkaian proses KLHS berdiri sendiri.
KEARIFAN LOKAL
MASYARAKAT BALI DALAM LANDASAN FILOSOFI
‘TRIHITAKARANA’
Masyarakat Bali, yang kehidupannya dituntun oleh nilai-nilai kebudayaan Bali yang
bercorak religious Hinduistis, selalu berusaha bersikap seimbang terhadap alam sekitarnya.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa nilai dasar
dari kehidupan adat di Bali adalah ‘nilai keseimbangan’ Dharmayudha dan Koti
Cantika, 1994 Nilai keseimbangan ini diwujudkan dalam
asas-asas kehidupan masyarakat Bali, yakni : 1. Asas selalu berharap dapat menyesuaikan
diri dan berusaha menjalin hubungan dengan
elemen-elemen alam
dan kehidupan yang mengitarinya.
2. Asas selalu berharap dapat menciptakan suasana kedamaian dan ketentraman antar
sesama mahluk dan juga terhadap alam dimana manusia hidup sebagai salah satu
elemen dari alam semesta raya Nilai dan asas-asas tersebut kemudian
dipersepsikan sebagai
landasan filosofis
TRIHITAKARANA, yang artinya menurut Ketut Kaler 1983 adalah ‘Tiga unsur yang
merupakan sumber
sebab terciptanya
kebaikan’; Adapun ketiga unsur tersebut
adalah :