Indeks Harga yang Diterima Petani 115.14 Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan Indeks Harga yang Diterima Petani 125.73 Nilai Tukar Petani Hortikultura

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 04 0116Th.XVIII, 4 Januari 2016 3 Penurunan NTP bulan Desember 2015 tersebut terjadi karena kenaikan indeks harga yang diterima petani hanya sebesar 0,55 persen, lebih rendah dibanding kenaikan Ib secara umum yaitu naik sebesar 0,84 pesren. Sedangkan peningkatan NTUP sebesar 0,27 persen disebabkan kenaikan Ib BPBBM lebih rendah dari pada It secara umum yaitu naik sebesar 0,29 persen. Tabel 2 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan November-Desember 2015, serta Persentase Perubahannya 2012=100 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok November’2015 Desember’2015 Desember’15 thd November’15 1 2 3 4

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 115.14

115.76 0.54

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 119.68

120.69 0.85

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 123.26

124.60 1.09 2.1.1. Bahan Makanan 130.88 133.42 1.94 2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 119.58 120.13 0.46 2.1.3. Perumahan 115.01 114.98 -0.03 2.1.4. Sandang 118.58 119.14 0.48 2.1.5. Kesehatan 111.67 112.32 0.59 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.59 112.76 0.15 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 118.48 118.84 0.31

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal

112.18 112.50 0.29 2.2.1. Bibit 112.74 112.72 -0.02 2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 110.89 111.36 0.42 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 105.92 106.19 0.26 2.2.4. Transportasi 128.49 128.75 0.20 2.2.5. Penambahan Barang Modal 109.22 109.34 0.11 2.2.6. Upah Buruh 111.36 111.74 0.34 Nilai Tukar Petani NTP 96.20

95.91 -0.31

Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 102.64 102.89 0.25 NTP Tanpa Sektor Perikanan di Sumatera Selatan pada bulan Desember 2015 sebesar 95,91 persen, menunjukkan daya beli petani secara umum masih lebih rendah dibandingkan dengan daya beli pada tahun dasar 2012, dan bila dibandingkan dengan bulan November 2015, NTP Tanpa Sektor Perikanan pada bulan Desember 2015 juga mengalami penurunan sebesar 0,31 persen. Sedangkan NTPUP Tanapa Sektor Perikanan pada bulan Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen. Pada bulan Desember 2015 Indeks yang diterima petani It naik sebesar 0,54 persen yaitu dari 115,14 persen bulan November 2015 menjadi 115,76 persen pada bulan Desember 2015. Sedangkan Indeks yang dibayar petani Ib secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen, lebih tinggi dibanding Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 04 0116Th.XVIII, 4 Januari 2016 4 kenaikan yang terjadi pada It. Hal ini menyebabkan penurunan pada NTP Tanpa Sektor Perikanan sebesar 0,31 persen. Kenaikan Ib secara umum tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu sebesar 1,09 persen, sedangkan kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM naik hanya sebesar 0,29 persen. Kenaikan Ib BPPBM yang relatif kecil tersebut menyebabkan peningkatan NTPUP pada bulan Desember 2015 sebesar 0,25 persen.

2. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan

Nilai tukar petani tanaman pangan merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani padi dan palawija. Selain itu, nilai tukar petani tanaman pangan merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani padi dan palawija terhadap indeks harga yang dibayar petani baik untuk konsumsi rumahtangga dan biaya produksinya. Tabel 3 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar,Nilai Tukar Petani, dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Pangan November-Desember 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100 Sektor, Kelompok dan Sub Kelompok November’2015 Desember’2015 Desember’15 thd November’15 1 2 3 4

1. Indeks Harga yang Diterima Petani 125.73

127.15 1.13 1.1. Padi 126.44 127.64 0.95 1.2. Palawija 120.65 123.61 2.45

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani 121.31

122.38 0.88

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 123.48

124.79 1.06 2.1.1. Bahan Makanan 132.07 134.74 2.03 2.1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 119.30 119.78 0.41 2.1.3. Perumahan 115.50 115.40 -0.09 2.1.4. Sandang 119.94 120.57 0.53 2.1.5. Kesehatan 111.58 112.17 0.53 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 112.37 112.54 0.15 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 120.09 120.50 0.34

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 115.29

115.72 0.37 2.2.1. Bibit 112.81 113.04 0.20 2.2.2. Pupuk, Obat-obatan, dan Pakan 114.63 115.31 0.59 2.2.3. Biaya Sewa dan Pengeluaran Lain 108.68 109.60 0.84 2.2.4. Transportasi 146.23 146.26 0.02 2.2.5. Penambahan Barang Modal 115.62 116.19 0.49 2.2.6. Upah Buruh 112.47 112.70 0.21 Nilai Tukar Petani NTP 103.65 103.90 0.24 Nilai Tukar Usaha Pertanian NTUP 109.05 109.88 0.76 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 04 0116Th.XVIII, 4 Januari 2016 5 Perkembangan nilai tukar petani padi dan palawija cukup berfluktuasi, pada bulan Desember 2015 NTP tanaman pangan mengalami kenaikan dibanding tahun dasar 2012. Hal ini ditunjukkan dengan besaran nilai tukar petani tanaman pangan di atas 100. Bila dibandingkan bulan November 2015 Nilai tukar petani padi dan palawija bulan Desember 2015 juga mengalami kenaikan 0,24 persen yaitu dari 103,65 persen menjadi 103,90 persen. Sejalan dengan NTP, Nilai tukar usaha pertanian NTUP sector tanaman pangan pada bulan Desember 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 0,76 yaitu dari 109,05 persen bulan November 2015 menjadi 109,88 persen pada bulan Desember 2015. Kenaikan NTP dan NTUP sektor tanaman pangan pada bulan Desember 2015 disebabkan oleh adanya kenaikan It secara umum yaitu naik 1,13 atau dari 125,73 persen menjadi 127,15 persen, lebih tinggi dibanding kenaikan Ib secara umum yaitu naik 0,88 persen. Kenaikan indeks yang diterima petani tertinggi terjadi pada kelompok komoditi palawija yaitu jagung, sedangkan kenaikan indeks yang dibayar petani tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran konsumsi rumahtangga yaitu pada sub kelompok bahan makanan.

3. Nilai Tukar Petani Hortikultura

NTP hortikultura merupakan indikator untuk menunjukkan kemampuan daya beli petani hortikultura. Sama halnya dengan petani padi dan palawija, perkembangan nilai tukar petani hortikultura juga cukup berfluktuasi. Indeks nilai tukar petani hortikultura pada bulan Desember 2015 sebesar 112,83 persen, lebih tinggi dibanding bulan November 2015 yaitu 111,78 persen atau mengalami kenaikan 0,94 persen. Begitu pula dengan NTUP sektor hortikultura pada bulan Desember 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 1,75 persen atau dari 119,87 persen menjadi 121,96 persen. Peningkatan NTP dan NTUP sektor hortikultura disebabkan kenaikan It lebih tinggi dari kenaikan lb, baik Ib secara umum maupun Ib BPBM. Pada bulan Desember 2015 It sektor hortikultura naik sebesar 1,82 persen, kenaikan It terjadi pada semua kelompok hortikultura. Kenaikan harga tertinggi untuk kelompok sayur-sayuran yaitu bawang daun, pada kelompok buah-buahan yaitu buah nanas, untuk tanaman obat-obatan adalah komoditi kunyit. Sedangkan Indeks yang dibayar petani Ib secara umum pada bulan Desember 2015 naik 0,87 persen dari 120,03 persen bulan November 2015 menjadi 121,08 persen bulan Desember 2015. Kenaikan Ib terjadi pada kedua kelompok pengeluaran, yaitu konsumsi rumahtangga naik 1,14 persen, sedangkan Ib BPPBM naik relatif kecil, yaitu sebesar 0,07 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Selatan No. 04 0116Th.XVIII, 4 Januari 2016 6 Tabel 4 Indeks Harga Yang Diterima, Indeks Harga Yang Dibayar, Nilai Tukar Petani, Dan Nilai Tukar Pertanian Hortikultura November - Desember 2015 serta Persentase Perubahannya 2012=100

4. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat Pekebun