3.4. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah semua perbankan syariah di Indonesia, yang berdasarkan data BI bulan Mei tahun 2007, Perbankan Syariah terdiri dari 3 kelompok yaitu
Bank Umum Syariah BUS sebanyak 3 bank, Unit Usaha Syariah UUS sebanyak 26 bank dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS sebanyak 106 bank. Karena tujuan dan
operasional BUS dan UUS relatif sama dan peraturan BI untuk kedua kelompok bank syariah ini juga sama, maka diputuskan yang menjadi sampel dari penelitian ini hanya kelompok BUS
dan UUS dengan total 29 bank syariah. Tetapi ada beberapa UUS yang berdiri tahun 2007, akhirnya ditetapkan 3 BUS dan 18 UUS yang terpilih sebagai sampel untuk tahun 2005-2006.
Sehingga total sampel yang diolah dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 buah. Tetapi karena adanya beberapa UUS yang berdiri tahun 2005 sehingga data tahun 2004 belum ada, maka data
sampel final yang diolah adalah sebanyak 38 buah.
4. Analisis Hasil Penelitian
4.1 Analisis Indikasi Praktik Manajemen Laba Pada Bank Syariah
Statistik deskriptif komponen total akrual pada bank syariah dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 di Lampiran 1, yang menunjukkan jumlah
data sampel yang diolah N, nilai minimum dan maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari variabel sampel, dimana nilai TA, ∆PO dan PPE telah dibagi dengan Total Aset
tahun sebelumnya. Dari Tabel 4.1 juga terlihat nilai rata-rata mean dari TA adalah sekitar -0,02750, AND
sekitar -0,01922 dan AD sekitar -0,00828. Nilai rata-rata dari TA, AND dan AD yang kecil ini menunjukkan bahwa nilai akrual yang ada pada bank syariah cukup kecil karena memang
perkiraan yang bersifat akrual pada bank syariah tidak begitu banyak. Sedangkan nilai rata-rata 9
yang negatif menunjukkan bahwa nilai akrual yang ada pada bank syariah cenderung bersifat income decreasing penurunan laba.
Model regresi yang menggunakan metode estimasi Ordinary Least Squares OLS akan memberikan hasil yang Best, Linear, Unbiased dan Estimator BLUE jika memenuhi semua
asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dari model regresi berdasarkan output SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.2, Tabel 4.3 di Lampiran 1 dan Gambar 4.1 di Lampiran 2
yang menunjukkan model regresi yang digunakan telah memenuhi uji asumsi klasik, sehingga model sudah valid.
Pengujian hipotesis 1 H1 dilakukan dengan uji beda. Hasil uji beda One Sample T Test dengan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.5 di Lampiran 1, dimana akrual diskresioner
Discretionary Accrual mempunyai nilai t = -1,602 dengan nilai signifikansi sig. 2 tailed = 0,118 jauh diatas 0,05 sig = 0,118 0,05. Hal ini berarti bahwa akrual diskresioner secara
signifikan tidak berbeda dengan 0. Karena nilai akrual diskresioner merupakan proksi dari indikasi praktik manajemen laba pada bank syariah, maka dapat disimpulkan bahwa pada bank
syariah tidak terdapat indikasi praktik manajemen laba, sehingga dugaan hipotesis 1 H1 tentang terdapatnya indikasi praktik manajemen laba pada bank syariah tidak terbukti ditolak.
4.2 Analisis Pengaruh Kinerja Bank Syariah Dengan Rasio CAMEL Terhadap Praktik