17
mengolahnya  untuk  menyusunmewujudkan  bagian  demi  bagian  sampai dihasilkan produk akhir.
Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan projek di antaranya dengan: a membaca,  b  membuat  disain,  c  meneliti,  d  menginterviu,  e  merekam,  f
berkarya,  g  mengunjungi  objek  projek,  danatau  h  akses  internet.  Guru bertanggung jawab membimbing dan memonitor aktivitas peserta didik dalam
melakukan  tugas  projek  mulai  proses  hingga  penyelesaian  projek.  Pada kegiatan  monitoring,  guru  membuat  rubrik  yang  akan  dapat  merekam
aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas projek.
e. Penyusunan laporan dan presentasipublikasi hasil projek
Hasil projek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, disain, karya  seni,  karya  teknologiprakarya,  dan  lain-lan  dipresentasikan  danatau
dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk  presentasi,  publikasi  dapat  dilakukan  di  majalah  dinding  atau
internet, dan pameran produk pembelajaran.
f. Evaluasi proses dan hasil projek
Guru  dan  peserta  didik  pada  akhir  proses  pembelajaran  melakukan  refleksi terhadap  aktivitas  dan  hasil  tugas  projek.  Proses  refleksi  pada  tugas  projek
dapat  dilakukan  secara  individu  maupun  kelompok.  Pada  tahap  evaluasi, peserta  didik  diberi  kesempatan  mengemukakan  pengalamannya  selama
menyelesaikan  tugas  projek  yang  berkembang  dengan  diskusi  untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas projek. Pada tahap ini juga
dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dilakukan. Proses  pembelajaran  berbasis  projek  meliputi  tahap-tahap  pendahuluan,
kegiatan  inti,  dan  penutup.  Langkah-langkah  PBP  secara  keseluruhan  berada dalam  tahap  kegiatan  inti.    Dengan  demikian  tahap  kegiatan  inti  meliputi
kegiatan  menemukan  tematopik  projek,  kegiatan  merancang  langkah penyelesaian  projek,  menyusun  jadwal  projek,proses  penyelesaian  projek
dengan  difasilitasi  dan  dimonitor  oleh  guru,  penyusunan  laporan  dan
18
presentasipublikasi  hasil  projek,  dan  evaluasi  proses  dan  hasil  kegiatan projek.
Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Projek Langkah-langkah
Deskripsi Langkah -1
Penentuan projek Guru bersama dengan peserta didik
menentukan tematopik projek
Langkah -2 Perancangan langkah-
langkah penyelesaian projek
Guru memfasilitasi Peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian projek beserta pengelolaannya
Langkah -3 Penyusunan jadwal
pelaksanaan projek Guru memberikan pendampingan kepada
peserta didik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya
Langkah -4 Penyelesaian projek
dengan fasilitasi dan monitoring guru
Guru memfasilitasi dan memonitor  peserta didik dalam melaksanakan  rancangan projek
yang telah dibuat
Langkah -5 Penyusunan laporan dan
presentasipublikasi hasil projek
Guru memfasilitasi Peserta didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karya
Langkah -6 Evaluasi proses dan hasil
projek Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek
h. Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukanlah
sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan
19
sendiri. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah, diharapkan peserta didik
berkembang secara utuh baik intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh  karena  itu  dalam  proses  perencanaan  pembelajaran,  guru  bukanlah
mempersiapkan  sejumlah  materi  yang  harus  dihafal,  akan  tetapi  merancang pembelajaran  yang  memungkinkan  peserta  didik  dapat  menemukan  sendiri
materi  yang  harus  dipahaminya.  Pembelajaran  adalah  proses  memfasilitasi kegiatan  penemuan  inquiry  agar  peserta  didik  memperoleh  pengetahuan
dan  keterampilan  melalui  penemuannya  sendiri  bukan  hasil  mengingat sejumlah fakta.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa
pembelajaran inkuiri
adalah pembelajaranyang  melibatkan  secara  maksimal  seluruh  kemampuan  yang
meliputi  sikap,  pengetahuan,dan  keterampilan  peserta  didik  untuk  mencari dan  menyelidiki  sesuatu  benda,  manusiaatau  peristiwa,  secara  sistematis,
kritis, logis, dan analitis. Karakteristik dari Pembelajaran Inkuiri:
1 Menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
2 Pengetahuan dibangun oleh peserta didik melalui proses pencarian.
3 Peran  guru    sebagai  fasilitator    dan  pembimbing  peserta  didik  dalam
belajar. 4
Menekankan  pada  proses  berpikir  kritis  dan  analitis  untuk  merumuskan kesimpulan.
Tabel 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri
Tahap Deskripsi
Tahap 1
Orientasi Guru mengondisikan agar peserta didik siap
melaksanakan proses pembelajaran, menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
tercapai oleh peserta didik, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
20
Tahap Deskripsi
untuk mencapai tujuan, menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dapat dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar peserta didik.
Tahap 2
Merumuskan masalah
Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan dan memahami masalah nyata
yang telah disajikan.
Tahap 3
Merumuskan hipotesis
Guru membimbing peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis dengan
cara menyampaikan  berbagai pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik untuk dapat merumuskan
jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
Tahap 4
Mengumpulkan data
Guru membimbing peserta didik dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong peserta didik untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
Tahap 5
Menguji hipotesis Guru membimbing peserta didik dalam proses
menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat
keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan.
Tahap 6
Merumuskan kesimpulan
Guru membimbing peserta didik dalam proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada
peserta didik data mana yang relevan.
21
i. Pembelajaran Menemukan Discovery Learning
Pembelajaran menemukan Discovery Learning,  adalah  Pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Tiga  ciri  utama  belajar  menemukan  yaitu:  1  mengeksplorasi  dan
memecahkan masalah
untuk menciptakan,
menggabungkan dan
menggeneralisasi pengetahuan;  2 berpusat  pada  peserta didik;  3  kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Karakteristik dari pembelajaran menemukan Discovery Learning: 5
Peran guru sebagai pembimbing. 6
Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan. 7
Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan kegiatan  menghimpun,  membandingkan,  mengkategorikan,  menganalisis,
serta membuat kesimpulan.
Tabel 4. Langkah-Langkah Pembelajaran Menemukan Discovery Learning Tahap
Deskripsi Tahap 1
Persiapan Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi
karakteristik peserta didik kemampuan awal, minat, gaya  belajar, dan sebagainya
Tahap 2
Stimulasipemberian rangsangan
Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap
ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu
peserta didik dalam mengeksplorasi bahan
Tahap 3
Identifikasi masalah Guru Mengidentifikasi  sumber belajardan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
22
Tahap Deskripsi
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis jawaban sementara atas pertanyaan masalah
Tahap 4
Mengumpulkan data Guru Membantu peserta didik  mengumpulan  dan
mengeksplorasi  data.
Tahap 5
Pengolahan data Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi,
dan sebagainya
Tahap 6
Pembuktian Guru membimbing peserta didik melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
Tahap 7
Menarik kesimpulan Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip
dan generalisasi hasil penemuannya.
D. Daftar Pustaka
Anglin,  W.  S.  1994.  Mathematics:  A  Concise  History  and  Philosophy.  New  York: Springer-Verlag.
Courant, Richart    Robbins, Herbert. 1981.   What is Mathematics, An  Elementary Approach To Ideas and Methods. New York: Oxford University Press.
Sumardyono. 2004.
Karakteristik Matematika
dan Implikasinya
terhadap Pembelajaran Matematika. Seri Paket Pembinaan Penataran. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan Penataran Guru Matematika PPPG Matematika Sumardyono.  2012.  Sejarah  dan  Filsafat  Matematika.  Modul  Diklat  Pasca  UKA.
Yogyakarta:  Pusat  Pengembangan  dan  Pemberdayaan  Pendidik  dan  Tenaga Kependidikan Matematika PPPPTK Matematika
23
Yogi  Anggraena.  2016.  Kurikulum  Matematika  1  dan  Aljabar  1.  Guru  Pembelajar Modul  Matematika  SMP.  Jakarta:  Pusat  Pengembangan  dan  Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika PPPPTK Matematika
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016
MATERI PEDAGOGIK
BAB VI MEDIA PEMBELAJARAN
Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016
1
KEGIATAN BELAJAR 5 : MEDIA PEMBELAJARAN A.
Tujuan Tujuan belajar yang ingin dicapai adalah peserta dapat:
1. Menyebutkan perbedaan media pembelajaran dengan media pada umumnya,
2. menyebutkan macam-macam media pembelajaran beserta contohnya baik
menurut bentuk maupun fungsinya, 3.
menyebutkan  perbedaan  media  pembelajaran  yang  merupakan  alat  peraga manipulatif dengan yang bukan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta pelatihan akan dapat: 1.
Membedakan media dan media pembelajaran 2.
Membedakan macam-macam media pembelajaran 3.
Membedakan media pembelajaran yang merupakan alat peraga manipulatif dengan yang bukan.
C. Uraian Materi
Proses  pembelajaran  tentunya  akan  dapat  dilaksanakan  dengan  lebih  baik  apabila  telah dirancang dengan baik pula. Selain itu, guru perlu memerluas wawasan tentang berbagai
pendekatan,  model,  metode,  maupun  strategi  pembelajaran.  Pembelajaran  perlu dibuat agar  siswa  dapat  membangun  pengetahuannya  sehingga  pembelajaran  dapat  berpusat
pada  siswa.  Oleh  sebab  itu,  guru  perlu  mencari  cara  lain  dalam  mengajar  agar  lebih efektif. Menurut Forsyth, Jolliffe,  Stevens 2004:
,  learning is an active process. In order to learn a person has to take  part in various learning  activities.  Interaction  is  an  essential  element  of  learning
.  Pendapat  terse ut memberi  pengertian  bahwa  belajar  merupakan  suatu  proses  aktif.  Untuk  belajar,
seseorang perlu mengambil bagian dalam berbagai aktivitas belajar. Interaksi merupakan unsur  penting  dalam  belajar.  Akibatnya,  seseorang  perlu  berinteraksi  secara  langsung
dengan apa yang sedang dipelajarinya. Keterlibatan pebelajar dalam aktivitas secara aktif dapat membantunya untuk belajar. Kegiatan belajar seharusnya dirancang agar bervariasi
agar  memungkinkan  pebelajar  untuk  mendapatkan  pengalaman  yang  bervariasi  pula.
2
Pernyataan-pernyataan tersebut sejalan dengan Piaget yang berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses pengonstruksian dimana  seseorang  membangun  pengetahuan
melalui  interaksi dengan lingkungan Arends, 2012: 330; Kryiacou, 2009: 24. Menurut  Piaget,  siswa  usia  SMP  sudah  dapat  melakukan  operasi  formal  dimana  anak
sudah  mampu  melakukan  penalaran  dengan  menggunakan  hal-hal  abstrak  sehingga penggunaan  benda-benda  konkret  tidak  diperlukan  lagi.  Akan  tetapi,  Brunner
mengungkapkan  dalam  teorinya  bahwa  dalam  proses  belajar  anak  sebaiknya  diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga. Dalil ini menyatakan bahwa
manipulasi  benda-benda  diperlukan  dalam  pengonstruksian  pemahaman  siswa Suherman,  et  al.,  2001:  43  -  45.    Hal    ini    didukung    oleh  pernyataan Boggan,    Harper,
dan  Whitmire  2010:  5 bahwa siswa pada segala tingkat pendidikan dan kemampuan akan  mendapat  keuntungan  dari  penggunaan  alat  peraga  manipulatif.  Dengan  kata  lain,
penggunaan  alat  peraga  manipulatif  dapat  berpengaruh  positif  terhadap  kualitas pembelajaran.
Selain  media  pembelajaran  berupa  media  fisik  alat  peraga,  terdapat  pula  media pembelajaran  ICT.  Media  tersebut  memanfaatkan  potensi  perkembangan  teknologi
informasi dan komunikasi dalam mengefektifkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan  pembelajaran.  Terdapat  hubungan  yang  positif  antara  penggunaan  teknologi
dengan prestasi belajar seperti yang terjadi di Singapura jika teknologi digunakan  secara tepat.    Hal    tersebut   berbeda   dengan    yang   terjadi    di   Amerika  Serikat  di  mana  tidak
terdapat hubungan di antara keduanya Alsafran  Brown, 2012: 1. Artinya, belum tentu siswa  yang  mendapat  pembelajaran  yang  menggunakan  teknologi,  dalam  hal  ini
komputer, selalu mendapat prestasi yang baik jika tidak digunakan secara tepat. Penggunaan    alat  tersebut    baik  media  fisik  alat  peraga  maupun    media  ICT    dapat
dilakukan  pada  semua  tingkat  pendidikan,  bukan  hanya  di  Sekolah  Dasar  saja.  Bahkan, siswa  baik  yang  berkemampuan  tinggi,  sedang,  maupun  rendah  akan  mendapat
keuntungan  jika  mendapat  pembelajaran  dengan  menggunakan  alat  peraga  maupun media  ICT.  Keuntungan  ini  mungkin  saja  dalam  aspek  kognitif,  afektif,  maupun
psikomotor.  Media  pembelajaran  dapat  digunakan  sebagai  jembatan  siswa  dalam memahami konsep
abstrak  dari  obyek  matematika  melalui  pemanipulasian  benda-