Kebijakan Pengembangan Profesi Guru – Badan PSDMPK-PMP
56
BAB V PERLINDUNGAN DAN PENGHARGAAN
Topik  ini  berkaitan  dengan    perlindungan  dan  penghargaan  guru.  Materi sajian  terutama  berkaitan  dengan  konsep,  prinsip  atau    asas,  dan  jenis-
jenis penghargaan
dan perlindungan
kepada guru,
termasuk kesejahteraannya.  Peserta  PLPG  diminta  mengikuti  materi  pembelajaran
secara  individual,  melaksanakan  diskusi  kelompok,  menelaah  kasus, membaca  regulasi  yang  terkait,  menjawab  soal  latihan,  dan  melakukan
refleksi.
A. Pengantar
Jumlah  guru  yang  banyak  dengan  sebaran  yang  sangat  luas  merupakan  potensi  bagi  mereka  untuk mendidik  anak  bangsa  di  seluruh  Indonesia  secara  nyaris  tanpa  batas  akses  geografis,  sosial,
ekonomi,  dan  kebudayaan.  Namun  demikian,  kondisi  ini  yang  menyebakan  sebagian  guru terbelenggu dengan fenomena sosial, kultural, psikologis, ekonomis, kepegawaian, dan lain-lain.
Fenomena  ini  bersumber  dari  apresiasi  dan  pencitraan  masyarakat  terhadap  guru  belum begitu  baik,  serta  perlindungan  hukum,  perlindungan  profesi,  perlindungan  kesejahteraan,  dan
perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi mereka belum optimum.  Sejarah pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa perlakuan yang cenderung diskriminatif terhadap sebagian guru telah
berlangsung  sejak  zaman  pemerintah  kolonial  Belanda.  Hal  ini  membangkitkan  kesadaran  untuk terus  mengupayakan  agar  guru  mempunyai  status  atau  harkat  dan  martabat  yang  jelas  dan
mendasar. Hasilnya antara lain adalah terbentuknya Undang-Undang UU Nomomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Diundangkannya  UU  No.  14    tahun  2005  tentang  Guru  dan  Dosen  merupakan  langkah  maju untuk mengangkat harkat dan martabat guru, khususnya di bidang perlindungan hukum bagi mereka.
Materi perlindungan hukum terhadap  guru mulai mengemuka dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU ini diperbaharui dan kemudian diganti dengan UU No. 20 tahun 2003
tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional.  Penjabaran  pelaksanaan  perlindungan  hukum  bagi  guru  itu pernah diatur dalam Peraturan Pemerintah PP No. 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan. Di
dalam  PP  ini  perlindungan  hukum  bagi  guru  meliputi  perlindungan  untuk  rasa  aman,  perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja, dan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Sejak lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008, dimensi perlindungan guru mendapatkan  tidik  tekan  yang  lebih  kuat.  Norma  perlindungan  hukum  bagi  guru  tersebut  di  atas
kemudian diperbaharui, dipertegas, dan diperluas spektrumnya dengan diundangkannya UU No. 14 tahun  2005.  Dalam  UU  ini,  ranah  perlindungan  terhadap  guru  meliputi  perlindungan  hukum,
perlindungan  profesi,  serta  perlindungan  keselamatan  dan  kesehatan  kerja.  Termasuk  juga  di dalamnya perlindungan atas Hak atas Kekayaan Intelektual atau HaKI.
Sepanjang  berkaitan  dengan  hak  guru  atas  beberapa  dimensi  perlindungan  sebagaimana dimaksudkan di atas, sampai sekarang belum ada rumusan komprehensif mengenai standar operasi
dan  prosedurnya.  Atas  dasar  itu,  perlu  dirumuskan  standar  yang  memungkinkan  terwujudnya
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru – Badan PSDMPK-PMP
57
perlindungan  hukum,  perlindungan  profesi,  perlindungan  keselamatan  dan  kesehatan  kerja,  serta perlindungan atas Hak atas Kekayaan Intelektual atau HaKI bagi guru.
B. Definisi