Impor Pemantauan Kegiatan Karantina Hewan

a. Impor

Selama tahun 2010 hanya terjadi 6 enam kali kegiatan impor yaitu berupa Fresh Royal Jelly dan kulit jadi dari Negara Malaysia melalui penerbangan langsung dari Malaysia dengan menggunakan Air Asia. Keterbatasan impor tersebut tidak lepas dari minimnya rute penerbangan Internasional di Bandar Udara Adisutjipto dan Adisumarmo dengan jumlah 4 empat maskapai penerbangan internasional yaitu Air Asia, Malaysia Air, Silk Air dan Garuda Indonesia. Adapun rute penerbangan adalah Negara Singapura dan Malaysia. Data volume kegiatan impor karantina hewan dapat dilihat pada Lampiran 11. b. Ekspor Dalam tahun 2010 kegiatan ekspor hanya tercatat sebanyak 67 kali. Kalau dibandingkan dengan tahun 2009 terjadi penurunan yang sangat draktis sebanyak 1.294 kali. Komoditas yang dominan adalah kulit jadi yang di ekspor ke negara China dan Korea, kumbang yang diekspor ke Jepang dan sarang burung diekspor ke Hongkong , tercatat sebanyak 62 kali. Adapun negara tujuan ekspor kumbang mati adalah Jepang, susu diekspor ke Malaysia dan kupu kupu offset diekspor ke Jepang. Untuk komoditas hewan frekuensi tertinggi pada hewan kumbang sebanyak 41 kali sebanyak 121.182 ekor. Data volume kegiatan ekspor karantina hewan dapat dilihat pada Lampiran 11a. Grafik 5. Perkembangan Frekuensi ekspor 3 Tahun Terakhir Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010 Dari Grafik 5 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kegiatan ekspor dibandingkan dengan tahun 2008 dan 2009. Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta T.A. 2010 32

c. Domestik Masuk

Kegiatan operasional melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta pada tahun 2010 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2008 dan 2009. dengan frekuensi 661 kali. Pada tahun 2010 Komoditas yang masuk antara lain burung frekuensi 379 kali dengan jumlah 11.123 ekor, ayam frekuensi 68 kali dengan jumlah 570 ekor, kumbang kelapa frekuensi 5 kali dengan jumlah 3.500 ekor, anjing 3 kali dengan jumlah 4 ekor, hamster 1 kali dengan jumlah 4 ekor, dan tokek 1 kali dengan jumlah 3 ekro. Sedangkan hasil bahan asal hewan frekuensi 79 kali dengan jumlah 3.315,6 kg, hasil bahan asal hewan frekuensi 27 kali dengan jumlah 3.410 kg dan benda lain frekuensi 38 dengan jumlah 27.360 vial. Data detail dapat dilihat pada Lampiran 11b. d. Domestik Keluar Frekuensi kegiatan domestik keluar pada tahun 2010 sebanyak 1.928 kali, yang dikenakan terhadap sebagian besar hewan jenis unggas burung, ayam, DOC, DOD, DOQ, hewan kecil anjing, kucing, kelinci, hamster, tikus, marmut, kambing, rusa, kura-kura, garangan, reptil iguana, tokek, lebah, jangkrik, Kumbang, Ulat hongkong. Bahan asal hewan seperti daging, kikil, telur, susu, madu dan iga . Hasil bahan asal hewan seperti daging olahan, kulit jadi dan keju serta benda lain seperti antibiotik, obat, vaksin, ulat hongkong, undur2 dan jangkrik. Data dapat di lihat pada Lampiran 11c. 2. Kegiatan Intersepsi Kegiatan intersepsi karantina hewan terhadap komoditas hewan dan produk hewan yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Adisutjipto dan Bandara Adisumarmo, setelah melalui hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya hama penyakit hewanHPHK. Rekapitulasi kegiatan intersepsi dan hasil pengujian laboratorium karantina hewan tahun 2010 dapat dilihat di lampiran 12. 3. Penggunaan Formulir Selama tahun anggaran 2010 penggunaan formulirdokumen utama adalah sebagai berikut: a. Form KH 09 Sertifikat Kesehatan Hewan 1.612 set b. Form KH 10 Sertifikat Sanitasi Produk Hewan 579 set c. Form KH 11 Surat Keterangan untuk benda lain 195 set Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta T.A. 2010 33 d. Form KH 12 Sertifikat Pelepasan 706 set Selain itu dokumen penunjang berupa form KH 1 Permohonan Pemeriksaan Karantina Hewan KH 2 Surat Penugasan serta Kuitansi Jasa Karantina digunakan sesuai dengan jumlah pemakaian formulir utama.

4. Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan

Kegiatan Penahanan dilakukan karena dokumen yang menyertai media pembawa tidak lengkap. Pada tahun 2010 kegiatan di lakukan terhadap daging babi olahan 3 kg dari Singapura, sosi ayam 600 gram dari Malaysia, bakso 5 kg dari Malaysia, daging sapi beku 2 kg dari Malaysia, daging sapi olahan 42 kg dari Bali, burung perkutut 4 ekor dari Banjarmasin, burung 7 ekor dari Balikpapan, burung kacer 2 ekor dari Samarinda, burung cucak hijau kacer 5 ekor dari Banjarmasin, burung cucak hijau 1 ekor dari Kutai Timur dan burung murai batu 70 ekor dari Berau. Untuk penolakan dilakukan pada Kulit domba jadi 95 kg dari Malaysia dan Korea Selatan, kulit kuda jadi 5 lembar dari China, kucing 2 ekor dari Berau dan Palembang, burung 5 ekor dari Singapura dan burung 50 ekor dari Banjarmasin, Untuk Pemusnahaan dilakukan pada daging sapi olahan, burung, sosis, nugget, bakso telur dan kulit kambing sebanyak 57,51 kg, 4 ekor dan 5 kemasan yang semuanya berasali Malaysia, untuk selengkapnya data tertulis penahanan, penolakan dan pemusnahan dapat dilihat pada Lampiran 13 5. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina Khususnya untuk penyidikan kasus tindak pidana karantina pada Seksi Karantina Hewan tidak ditemukan dan terjadi adanya pelanggaran atau kejahatan karantina, sehingga penyidikan kasus tindak pidana karantina nihil.

6. Kegiatan Uji Coba

Kegiatan uji coba tidak tertampung dalam dipa tahun 2010, dengan demikian untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta tidak menyelengarakan kegiatan uji coba karantina hewan.

7. Kegiatan Pemantauan dan Pembuatan Koleksi

a. Pemantauan

Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta T.A. 2010 34 Kegiatan pemantauan karantina hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta di tahun 2010 mengunakan data sekunder. Data primer dan sukunder yang diambil adalah data penyakit hewan selama 1 tahun terakhir 2009. Hal ini bertujuan untuk melihat perubahan situasi penyakit hewan diwilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Hewan. Pemantauan daerah sebar penyakit hewan karantina yang digunakan data primer dari 4 Kabupaten di DIY dan 1 Kota Yogyakarta 1 Kota Surakarta dan data sekunder untuk penyakit – penyakit Rabies seperti terdapat Lampiran 14. Pelaksanaan Pemantauan daerah sebar HPHK tahun 2010 ini dilaksanakan berdasarkan surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.3181KH.110L72010, tentang metode pengambilan sampel darah yang harus diambil sebanyak 396 sampel darah sedangkan untuk perhitungan sampel otak sebanyak 59 sampel otak kegiatan pemantauan hama penyakit hewan karantina HPHK 2010 dilakukan secara bertahap mulai tanggal, 18 Maret 2010 sampai dengan tanggal, 2 Desember 2010 . Sedangkan HPHK sasaran yang dilaksanakan pada pemantauan tahun 2010 adalah sebagai berikut; b. Kota Yogyakarta, HPHK sasaran adalah Rabies c. Kabupaten Bantul, HPHK sasaran adalah Rabies d. Kabupaten Kulon Progo, sasaran adalah Rabies e. Kabupaten Sleman, HPHK sasaran adalah Rabies f. KabupatenGunung Kidul, HPHK sasaran adalah Rabies g. Kota Surakarta, HPHK sasaran adalah Rabies Pelaksanaan kegiatan pemantauan daerah sebar HPHHPHK tahun 2010 terdiri dari Para Medik dan Medik Veteriner Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta No. 353KptsKU.210L.33.C32010 tanggal 18 Maret 2010 tentang penunjukan Tim Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina HPHK tahun 2010. Tim Pemantau disajikan pada Tabel 23;. Tabel 23 Tim Pemantauan Daerah Sebar HPHK Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Tahun 2010 No NamaNIP PangkatGolonga n Jabatan Fungsional Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta T.A. 2010 35 1 Drh. Suyadi 195303131991031001 Pembina Muda IV a Medik Veteriner Madya 2 Drh. R Heru Subandriyo 195501151992031001 Pembina Muda IV a Medi Veteriner Muda 3 Drh. Herlina Susijanti 196104201995032001 Pembina Muda IV a Medik Veteriner Madya 4 Ketut Wicaksana W 196205311987041001 Penata Muda TK I IIIb Paramedik Veteriner Pel Lanj 5 Sunu 196912071992031001 Penata Muda TK I IIIb Paramedik Veteriner Pel Lanj 6 Drh. Sumihartini 197511292008012006 Penata Muda TK I IIIb Calon Medik Veteriner 7 Drh Siti Nurhayati 197511292008012006 Penata Muda TK I IIIb Calon Medik Veteriner 8 Dr. Nur Isti Khomah 198209242009122005 Penata Muda TK I IIIb Calon Medik Veteriner 9 Drh. Moh Arif Saifulloh 198508122009121003 Penata Muda TK I IIIb Calon Medik Veteriner 10 Suparmi 196802051992032002 Penata Muda IIIa Paramedik Veteriner Pel Lanj 11 Lego Arianto 197601072000031001 Pengatur TK I IId Paramedik Veteriner Pel Lanj 12 Fransisca Aris W, A.Md 197510062009122001 Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner 13 Wiwik Ida Aris S, A.Md 197807182009122002 Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner 14 Pipit Surya P, A.Md 198103012009122001 Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner 15 Rahmawati S, A.Md 198510192009122005 Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner 16 Sukardi, A.Md 198803082009121001 Pengatur IIc Calon Paramedik Veteriner Dan hasil pematauan karantina hewan tahun anggaran 2010 dapat dilihat pada Lampiran 14. c. Pembuatan Koleksi HPHHPHK Selama tahun2010 pembuatan koleksi HPHHPHK tidak dilakukan. Hal ini disebabkan karena masih layaknya koleksi yang ada. Disamping itu penggabungan Instansi dan perjalanan awal Balai karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta sudah sangat banyak menyita waktu dan tenaga para pegawai, tak terkecuali petugas teknis Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta T.A. 2010 36

B. Kegiatan Karantina Tumbuhan

Kegiatan operasional karantina tumbuhan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta merupakan tindak lanjut dari kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Adisucipto sebelum dilakukannya integrasi. Laporan meliputi kegiatan operasional yang dilakukan pada Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sucipto dan Wilayah Kerja Karantina Pertanian Adi Sumarmo. Kegiatan operasional karantina tumbuhan merupakan kegiatan sejak dilakukan pemeriksaan sampai dengan pembebasan atau pemusnahan terhadap jenis komoditas tanaman hidup dan benih, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman mati yang tidak diolah maupun telah diolah, benda lain dan alat angkut yang dilalulintaskan melalui wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, sebagaimana tersaji dalam Tabel 24 Tabel 24 . Jumlah Frekuensi dan Volume Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan BKP Kelas II Yogyakarta Tahun 2010 Laporan Tahunan BKP Kelas II Yogyakarta T.A. 2010 37