Masalah kualitatif : Semua hal yang berhubungan dg Mencari F bila diketahui P Mencari F bila diketahui P
Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan Komponen biaya dlm rangka penentuan persediaan
1.
Biaya pembelian Biaya pembelian
Purchasing Cost Purchasing Cost
= c = c
- Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan. - Biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang persediaan.
- Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli - Besarnya biaya tergantung dari jumlah barang yang dibeli
dari harga satuan. dari harga satuan.
2. Biaya pengadaan 2. Biaya pengadaan
Procurement Cost Procurement Cost
Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis yaitu : - Biaya pemesanan Ordering Cost = k
Semua pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar.
- Biaya penentuan pemasok, administrasi pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan dsb.
- -
Semua pengeluaran yang timbul dalam Semua pengeluaran yang timbul dalam
mempersiap- mempersiap-
kan produksi suatu barang. kan produksi suatu barang.
- Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel - Biaya menyusun peralatan produksi, menyetel
mesin, mesin,
persiapan gambar kerja dsb. persiapan gambar kerja dsb.
Biaya penyimpanan Holding Cost = h Semua pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang,
meliputi : - Biaya modal
- Biaya gudang
- Biaya asuransi
- Biaya administrasi
- Biaya kadaluarsa
- Biaya kerusakan dan penyusutan
stock stock
Shortage Cost Shortage Cost
= p = p
•
Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil dari jumlah yang diperlukan. Biaya yang timbul sebagai akibat terjadinya persediaan lebih kecil dari jumlah yang diperlukan.
•
Metode Pengendalian Persediaan Metode Pengendalian Persediaan
– Metode Tradisional
Metode Tradisional –
Metode perencanaan kebutuhan material MRP Metode perencanaan kebutuhan material MRP
– Metode Kanban
Metode Kanban
Metode Pengendalian Persediaan TradisionalEOQ
Metode Pengendalian Persediaan TradisionalEOQ Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal
Dalam metode ini pada dasarnya mencari jawaban optimal dalam menentukan :
dalam menentukan : - Jumlah ukuran pemesanan ekonomis EOQ
- Jumlah ukuran pemesanan ekonomis EOQ - Titik pemesanan kembali RO
- Titik pemesanan kembali RO - Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan SS
- Jumlah cadangan pengaman yang diperlukan SS
Hanya satu item barang produk yang diperhitungkan Hanya satu item barang produk yang diperhitungkan
Kebutuhan permintaan setiap periode diketahui Kebutuhan permintaan setiap periode diketahui
Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia Barang yang dipesan diasumsikan dapat segera tersedia
Waktu ancang-ancang lead time bersifat konstan Waktu ancang-ancang lead time bersifat konstan
Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakan Setiap pesanan dikirim dan langsung digunakan
Tidak ada pesanan ulang back order Tidak ada pesanan ulang back order
Tidak ada diskon Tidak ada diskon
Tujuan model ini adalah menentukan jumlah ekonomis setiap kali pemesanan EOQ sehingga total biaya
persediaan minimal.
Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding
cost + Purchasing cost. cost + Purchasing cost.
Parameter yang dipakai adalah : Parameter yang dipakai adalah :
D D
: jumlah kebutuhan barang selama satu periode : jumlah kebutuhan barang selama satu periode
k k
: :
ordering cost ordering cost
sekali pesan sekali pesan
h h
: :
holding cost holding cost
persatuan nilai persediaan persatuan nilai persediaan
persatuan waktu persatuan waktu
c c
: :
purchasing cost purchasing cost
persatuan nilai persediaan persatuan nilai persediaan
t t
: waktu antara satu pesanan ke pesanan : waktu antara satu pesanan ke pesanan
berikutnya berikutnya
Titik saat pemesanan diterima order point
Rata-rata persediaan = Q2
Waktu t
Tin gka
t P ers
ed ia
an Q
t = QD
Biaya Total Persediaan = Ordering cost + Holding cost + Purchasing cost.
k : biaya pesan setiap kali pesan k : biaya pesan setiap kali pesan
D : permintaan per periode D : permintaan per periode
Q : jumlah pemesanan optimal Q : jumlah pemesanan optimal
b. Biaya simpan = b. Biaya simpan =
h : biaya simpan per unit per periode h : biaya simpan per unit per periode
Q : jumlah pemesanan optimal Q : jumlah pemesanan optimal
c. Biaya pembelian = c c. Biaya pembelian = c
Rumus persediaan model Q EOQ adalah sbb : Rumus persediaan model Q EOQ adalah sbb :
Q EOQ = Q EOQ =
Q D
k
h Dk
2
t t
o o
= =
Contoh : Contoh :
Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan Permintaan harian suatu jenis barang diperkirakan
100 unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,- 100 unit, Biaya pemesanan diketahui Rp 100,-
setiap kali pesan. Biaya penyimpanan harian setiap setiap kali pesan. Biaya penyimpanan harian setiap
unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah unit persediaan Rp 0,02,- tentukan jumlah
pemesanan yang ekonomis dan waktu antar pemesanan yang ekonomis dan waktu antar
pemesanan yang optimal. pemesanan yang optimal.
Diketahui : Diketahui :
D = 100 unithari D = 100 unithari
k = Rp 100,-pesan k = Rp 100,-pesan
h = Rp 0,02,-unithari h = Rp 0,02,-unithari
D EOQ
Jumlah pemesanan ekonomis : Jumlah pemesanan ekonomis :
EOQ = EOQ =
Waktu antar pemesanan : Waktu antar pemesanan :
to = to =
unit x
x h
Dk 1000
02 ,
100 100
2 2
hari D
EOQ 10
100 1000
Perancangan Perancangan
Tata Tata
Letak Fasilitas Letak Fasilitas
Kompetensi Pokok Bahasan : Kompetensi Pokok Bahasan :
Memahami aspek-aspek yang berkaitan Memahami aspek-aspek yang berkaitan
dengan penetapan lokasi fasilitaspabrik dengan penetapan lokasi fasilitaspabrik
Memahami teknik dan mampu melakukan Memahami teknik dan mampu melakukan
perancangan tata letak fasilitas produksi perancangan tata letak fasilitas produksi
Memahami permasalahan yang berkaitan Memahami permasalahan yang berkaitan
dengan pemindahan
bahan dengan
pemindahan bahan
material material
handling handling
. .
Memahami macamtype tata letak fasilitas Memahami macamtype tata letak fasilitas
produksi. produksi.
Perencanaan Fasilitas : Perencanaan Fasilitas :
- -
Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan Perancangan dari fasilitas-fasilitas industri yang akan
dibangundidirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas- dibangundidirikan, dengan tujuan menempatkan fasilitas-
fasilitaspabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan. fasilitaspabrik yang sesuai dari segi biaya dan keuntungan.
Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas : Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas :
- Perancangan lokasi pabrik - Perancangan lokasi pabrik
- Perancangan fasilitas produksi - Perancangan fasilitas produksi
Penentuan Lokasi PabrikFasilitas : Penentuan Lokasi PabrikFasilitas :
Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu Lokasi pabrik yang ideal adalah terletak pada tempat yang akan mampu
memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah memberikan total biaya dari proses produksi dan distribusi yang rendah
serta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikan serta harga dan volume penjualan produk yang mampu memberikan
keuntungan yang maksimal. keuntungan yang maksimal.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penentuan lokasi pabrik : penentuan lokasi pabrik :
1. Market location 1. Market location
5. Climate 5. Climate
2. Raw material location 2. Raw material location
6. Labor wage 6. Labor wage
salary salary
3. Transportation 3. Transportation
7. Law taxation 7. Law taxation
4. Power 4. Power
8. Water waste 8. Water waste
Model-model Analisa Lokasi Fasilitas Model-model Analisa Lokasi Fasilitas
Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis
dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi
pabrik perusahaan. pabrik perusahaan.
- Kontinyu - Kontinyu
Penentuan satulebih lokasi optimal Penentuan satulebih lokasi optimal
. Metode Analisa Pusat Gravitasi “ . Metode Analisa Pusat Gravitasi “
Gravity Gravity
” ”
- Analisis Kuantitatif - Analisis Kuantitatif
Faktor Obyektifitas Faktor Obyektifitas
. Metode Analisis Transportasi Program Linier . Metode Analisis Transportasi Program Linier
- Analisis Hibrid - Analisis Hibrid
Kombinasi Faktor Obyektif Kombinasi Faktor Obyektif
Subyektif Subyektif
. Metode “ . Metode “
Brown-Gibson” Brown-Gibson”
Analisa Pusat Gravitasi : Analisa Pusat Gravitasi :
Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi yaitu : mempengaruhi yaitu :
- Lokasi sumber bhn bakumaterial input produksi. - Lokasi sumber bhn bakumaterial input produksi.
- Lokasi daerah pemasaran output produksi. - Lokasi daerah pemasaran output produksi.
Dalam metode ini diasumsikan bahwa : Dalam metode ini diasumsikan bahwa :
Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan
biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing
lokasi baik dari sumber material, pemasaran lokasi baik dari sumber material, pemasaran
menuju lokasi pabrik dianggap sama. menuju lokasi pabrik dianggap sama.
Untuk menganalisa dengan metode ini input yang Untuk menganalisa dengan metode ini input yang
diperlukan adalah : diperlukan adalah :
- Kebutuhandemand produk jadi atau baham baku - Kebutuhandemand produk jadi atau baham baku
dari dari
masing daerah pemasaran atau lokasi sumber masing daerah pemasaran atau lokasi sumber
bhn baku. bhn baku.
- Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang - Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang
direncanakan, direncanakan,
daerah pemasaran ataupun daerah pemasaran ataupun
daerah sumber bhn baku. daerah sumber bhn baku.
I=1 j=1 I=1 j=1
Dimana : Dimana :
di di
= [ Xi –aj = [ Xi –aj
2 2
+ Yi – bj + Yi – bj
2 2
] ]
12 12
m m
= banyaknya alternatif lokasi yang akan = banyaknya alternatif lokasi yang akan
dipilih dipilih
n n
= banyaknya daerah pemasaransumber bhn = banyaknya daerah pemasaransumber bhn
baku baku
Wj Wj
= Kebutuhandemand produk jadi atau = Kebutuhandemand produk jadi atau
kapasitas kapasitas
suplay dari sumber bhn baku. suplay dari sumber bhn baku.
Xi ; Yi Xi ; Yi
= koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4, = koordinat alternatif lokasi, 1, 2, 3, 4,
…., m …., m
aj ; bj aj ; bj
= koordinat lokasi daerah pemasaran = koordinat lokasi daerah pemasaran
atau atau
lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,…., lokasi sumber bhn baku, 1, 2, 3, 4,….,
n n
Soal Latihan : Soal Latihan :
Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud
mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi
kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat
lokasi dalam satuan puluhan kilometer sebagai lokasi dalam satuan puluhan kilometer sebagai
berikut : berikut :
•
Alternatif lokasi P -10, 7 Alternatif lokasi P -10, 7
•
Alternatif lokasi Q 5, -30 Alternatif lokasi Q 5, -30
•
Alternatif lokasi R 10, 0 Alternatif lokasi R 10, 0
Daerah pemasaran yang harus dipenuhi Daerah pemasaran yang harus dipenuhi
kebutuhannya terletak di 5 lima kota dengan kebutuhannya terletak di 5 lima kota dengan
koordinat dan kebutuhan masing-masing dalam koordinat dan kebutuhan masing-masing dalam
satuan ton sebagai berikut : satuan ton sebagai berikut :
Daerah Pemasaran : Daerah Pemasaran :
Demand Demand
ton ton
Pemasaran A 2, -15 Pemasaran A 2, -15
5 5
Pemasaran B -5, -10 Pemasaran B -5, -10
10 10
Pemasaran C 8, 8 Pemasaran C 8, 8
8 8
Pemasaran D 0, -7 Pemasaran D 0, -7
15 15
Pemasaran E -15, 8 Pemasaran E -15, 8
20 20
Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan
lokasi perusahaan perminyakan mana yang lokasi perusahaan perminyakan mana yang
seharusnya dipilih ? seharusnya dipilih ?
Metode Kuantitatif Metode Kuantitatif
Transportasi Program Linier Transportasi Program Linier
Aplikasi metode transportasi digunakan untuk Aplikasi metode transportasi digunakan untuk
menentukan pola distribusi yang terbaik dari menentukan pola distribusi yang terbaik dari
lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu.
Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi
yang memberikan total biaya terkecil. yang memberikan total biaya terkecil.
Dalam menyelesaikan masalah trensportasi Dalam menyelesaikan masalah trensportasi
ada beberapa carametode yang dapat ada beberapa carametode yang dapat
digunakan yaitu : carametode digunakan yaitu : carametode
heuristics, heuristics,
vogel vogel
dan dan
north west corner. north west corner.
transportasi untuk memilih lokasi yang transportasi untuk memilih lokasi yang
baik. baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di
kota Semarang dan Bandung yang kota Semarang dan Bandung yang
mensuplai produk ke empat daerah mensuplai produk ke empat daerah
pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto
dan Magelang. dan Magelang.
Berkaitan dengan permintaan produk yang Berkaitan dengan permintaan produk yang
terus meningkat perusahaan terus meningkat perusahaan
merencanakan untuk membangun sebuah merencanakan untuk membangun sebuah
pabrik baru lagi. pabrik baru lagi.
Surabaya atau kota Malang Surabaya atau kota Malang
Data mengenai kapasitas produksi, biaya Data mengenai kapasitas produksi, biaya
transportasi, serta data kebutuhan demand untuk transportasi, serta data kebutuhan demand untuk
masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut masing-masing daerah seperti dalam tabel berikut
dlm puluhan ribu rp : dlm puluhan ribu rp :
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
20 25
15
650
Bandung 40
45 30
42
600
Surabaya 55
50 60
55 tak terbatas
Malang 58
55 62
60 tak terbatas
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan
memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik
yang ada. yang ada.
Alternatif lokasi Surabaya Alternatif lokasi Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
20 25
15 650
Bandung 40
45 30
42 600
Surabaya 55
50 60
55 400
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di
Surabaya Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
200
20 25
15
450 650
Bandung 40
200
45
100
30
300
42
600
Surabaya 55
50
400
60 55
400
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
lokasi SBY lokasi SBY
From To
Shipment Costprofit
Oport. Cost
Semarang Jogja
200 18
Semarang Solo
20 -3
Semarang P Kerto
25 17
Semarang Magelang
450 15
Bandung Jogja
200 40
Bandung Solo
100 45
Bandung P Kerto
300 30
Bandung Magelang
42 5
Surabaya Jogja
55 10
Surabaya Solo
400 50
Surabaya P Kerto
60 25
Surabaya Magelang
55 13
Minimized OBJ = 51.850
Sby. Sby.
18 40
45 18
40 45
30 55
50 60
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
100 20
100 25
15 450
650
Bandung 40
300 45
30 300
30 600
Surabaya 50
50 400
60
55
400
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
lokasi SBY lokasi SBY
From To
Shipment Costprofit
Oport. Cost
Semarang Jogja
100 18
Semarang Solo
100 20
Semarang P Kerto
25 17
Semarang Magelang
450 15
Bandung Jogja
300 40
Bandung Solo
45 3
Bandung P Kerto
300 30
Bandung Magelang
42 5
Surabaya Jogja
55 7
Surabaya Solo
400 50
Surabaya P Kerto
60 22
Surabaya Magelang
55 10
Minimized OBJ = 51.550
18 40
58
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
20 25
15 650
Bandung 40
45 30
42 600
Malang 58
55 62
60 400
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
Malang Malang
18 40
45 58
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
200 20
25 15
450 650
Bandung 40
200 45
100 30
300 42
600
Malang 58
55 400
62 60
400
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif
lokasi Mlg. lokasi Mlg.
From To
Shipment Costprofit
Oport. Cost
Semarang Jogja
200 18
Semarang Solo
20 -3
Semarang P Kerto
25 17
Semarang Magelang
450 15
Bandung Jogja
200 40
Bandung Solo
100 45
Bandung P Kerto
300 30
Bandung Magelang
42 3
Malang Jogja
58 8
Malang Solo
400 55
Malang P Kerto
62 19
Malang Magelang
60 13
Minimized OBJ = 53.850
Iterasi 2 perbaikan untuk alternatif lokasi pabrik di Iterasi 2 perbaikan untuk alternatif lokasi pabrik di
Malang Malang
Lokasi Daerah Pemasaran
Kapasitas tonmgg
Jogja Solo
P Kerto Mg-lang
Semarang 18
100 20
100 25
15 450
650
Bandung 40
300 45
30 300
42 600
Malang 58
55 400
62 60
400
Demand tonmgg
400 500
300 450
1650
Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif
lokasi Mlg lokasi Mlg
From To
Shipment Costprofit
Oport. Cost
Semarang Jogja
100 18
Semarang Solo
100 20
Semarang P Kerto
25 17
Semarang Magelang
450 15
Bandung Jogja
300 40
Bandung Solo
45 3
Bandung P Kerto
300 30
Bandung Magelang
42 5
Malang Jogja
58 5
Malang Solo
400 55
Malang P Kerto
62 19
Malang Magelang
60 10
Minimized OBJ = 53.550
Berdasarkan perhitungan
diatas jika
Berdasarkan perhitungan
diatas jika
dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya
transportasinya sebesar transportasinya sebesar
Rp 51.550,- Rp 51.550,-
dan dan
jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya
transportasinya sebesar
transportasinya sebesar
Rp 53.550-,
Rp 53.550-,
dengan demikian pendirian pabrik yang dengan demikian pendirian pabrik yang
lebih menguntungkan adalah di lokasi lebih menguntungkan adalah di lokasi
Surabaya. Surabaya.
•
Tata Letak Produk Product Lay Out = Aliran produk.
•
Tata Letak Proses Process Lay Out = Aliran proses.
•
Tata Letak Posisi Tetap Fixed Position Lay Out.
•
Tata Letak Kelompok Produk Product FamiliGroup Teknologi
Macam Tipe Tata Letak Fasilitas Macam Tipe Tata Letak Fasilitas
Tata Letak Produk :
Tata Letak Produk :
•
Semua fasilitas produksi diaturditempatkan Semua fasilitas produksi diaturditempatkan
dalam satu departemen khusus. dalam satu departemen khusus.
•
Diaplikasikan untuk industri skala besar dan Diaplikasikan untuk industri skala besar dan
proses produksinya berlangsung secara kontinyu. proses produksinya berlangsung secara kontinyu.
•
Industri Gula, semen, kertas, perakitan mobil, Industri Gula, semen, kertas, perakitan mobil,
elektronik. elektronik.
Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk : Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :
1. 1.
Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa
produk standar. produk standar.
2. 2.
Produk dibuat dalam jumlahvolume besar untuk Produk dibuat dalam jumlahvolume besar untuk
jangka waktu relatif lama. jangka waktu relatif lama.
3. 3.
Keseimbangan Keseimbangan
lintasan produksi lebih baik. lintasan produksi lebih baik.
4. 4.
Satu mesin hanya digunakan unt satu macam Satu mesin hanya digunakan unt satu macam
proses kerja. proses kerja.
5. 5.
Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif
sedikit. sedikit.
6. 6.
Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat
dilaksanakan secara mekanis. dilaksanakan secara mekanis.
A
Bahan Baku
Gudang Bahan
Baku SK-1 SK-2
SK-3 SK-4
Gudang Produk
Jadi Produk
Jadi
A A
Press
A A
B
B
1 1
2 3
1 2
3 4
4
2
Bubut
Drill Penge-
pakan
Gerinda
Frais Bubut
Penge- pakan
Tata Letak Aliran Produk
Keuntungan : Keuntungan :
1. 1.
MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun
berdasarkan urutan operasi, shg jarak berdasarkan urutan operasi, shg jarak
perpindahan bahan minimum. perpindahan bahan minimum.
2. 2.
Total waktu yang dipergunakan untuk produksi Total waktu yang dipergunakan untuk produksi
relatif singkat. relatif singkat.
3. 3.
Work In Procces jarang terjadi karena lintasan Work In Procces jarang terjadi karena lintasan
produksi sudah seimbang. Output satu proses produksi sudah seimbang. Output satu proses
langsung dipergunakan sebagai input proses langsung dipergunakan sebagai input proses
berikutnya. berikutnya.
4. 4.
Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas
area yang minimal karena tidak diperlukan WIP area yang minimal karena tidak diperlukan WIP
Storege. Storege.
Kerugian : Kerugian :
1. 1.
Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran
produksi. produksi.
2. 2.
Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah
aliran produk dan lay out. aliran produk dan lay out.
3. 3.
Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang
paling lambat. paling lambat.
4. 4.
Memerlukan investasi mesin tinggi Special Purpose Machine. Memerlukan investasi mesin tinggi Special Purpose Machine.
Tata Letak Proses : Tata Letak Proses :
•
Denaturant dan penempatan mesinfasilitas produksi yang Denaturant dan penempatan mesinfasilitas produksi yang
semacam dalam satu departemen. semacam dalam satu departemen.
•
Semua fasilitas produksi yang memiliki cirifungsi kerja yang sama Semua fasilitas produksi yang memiliki cirifungsi kerja yang sama
diletakan dalam satu departemen. diletakan dalam satu departemen.
•
Diaplikasikan pada industri berskala kecil. Diaplikasikan pada industri berskala kecil.
•
Faktor manufaktur dan jasa pelayanan. Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
1. 1.
Produk yang dibuat berbagai macam Produk yang dibuat berbagai macam
modeltype dan tiap model dibuat dalam jumlah modeltype dan tiap model dibuat dalam jumlah
kecil serta jangka waktu yang relatif singkat. kecil serta jangka waktu yang relatif singkat.
2. 2.
Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu
dan gerak untuk menentukan metode dan dan gerak untuk menentukan metode dan
waktu standar sulit dilakukan. waktu standar sulit dilakukan.
3. 3.
Sulit mengatur line balanchng antar operator Sulit mengatur line balanchng antar operator
dan mesin. dan mesin.
4. 4.
Memerlukan pengawasan yang ekstra selama Memerlukan pengawasan yang ekstra selama
proses operasi. proses operasi.
5. 5.
Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai
macam produk General Purpose. macam produk General Purpose.
6. 6.
Banyak menggunakan peralatan berat untuk Banyak menggunakan peralatan berat untuk
kegiatan MH. kegiatan MH.
A
Bahan Baku
Gudang Bahan Baku
SK-1 SK-2
SK-3 SK-4
Gudang Produk Jadi
Produk Jadi
A A
A
B B
Bubut Press
Drill Gerinda
1
1 1
3
2
3
4
2
4 4
4
2
Penge- coran
Frais Pengepakan
Tata Letak Aliran Proses
1. 1.
Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang
digunakan mesin-mesin type umum General Purpose. digunakan mesin-mesin type umum General Purpose.
2. 2.
Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan
memindahkan ke mesin lain. memindahkan ke mesin lain.
3. 3.
Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien.
Kerugian : Kerugian :
1. 1.
Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal.
2. 2.
Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena
waktu operasi sulit diseimbangkan. waktu operasi sulit diseimbangkan.
3. 3.
Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan
operator skill tinggi. operator skill tinggi.
•
Material dan komponen dari produk utama akan Material dan komponen dari produk utama akan
ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas
produksi seperti tools, mesin, manusia serta produksi seperti tools, mesin, manusia serta
komponen-komponen kecil akan bergerak menuju komponen-komponen kecil akan bergerak menuju
lokasi material atau komponen produk utama. lokasi material atau komponen produk utama.
•
Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan
produk-produk skala ukuran besar : Industri produk-produk skala ukuran besar : Industri
pesawat, kapal dll. pesawat, kapal dll.
Mesin-2 Mesin-2
Mesin-2 Mesin-2 Mesin-2 Mesin-2
Tata Letak Fixed Position Tata Letak Fixed Position
Produk Utama
1. 1.
Karena posisi material dan komponen produk Karena posisi material dan komponen produk
utama tetap, maka MH dapat dikurangi. utama tetap, maka MH dapat dikurangi.
2. 2.
Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi
dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi
perubahan dalam rancangan produk. perubahan dalam rancangan produk.
Kerugian :
1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses operasi.
2. Memerlukan operator dengan skill tinggi. 3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan
kerja dan WIP. 4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang
ketat.
Keuntungan : Keuntungan :
•
Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses
pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan
diperoleh secara maksimal. diperoleh secara maksimal.
•
Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga
lintasan aliran lebi lintasan aliran lebih
lancar. lancar.
•
Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay
out dan proses lay out. out dan proses lay out.
•
Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose
sehingga investasinya juga lebih rendah. sehingga investasinya juga lebih rendah.
komponen yang akan dibuat. komponen yang akan dibuat.
Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay
Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out.
out dan procces lay out.
Produk-produk yang tidak identik dikelompokan Produk-produk yang tidak identik dikelompokan
berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau
peralatan. peralatan.
A Bubut
Bor Gerinda
Perakitan
Milling Perakitan
Bor Finising
B C
Press Bubut
Bor Press
Perakitan
Gerinda Bor
Perakitan Bor
Gerinda
Tata Letak Group Teknologi
Kerugian : Kerugian :
1. 1.
Diperlukan TK dengan skill tinggi. Diperlukan TK dengan skill tinggi.
2. 2.
Kelancaran kerja sangat tergantung pada Kelancaran kerja sangat tergantung pada
kegiatan pengendalian produksi terutama aliran kegiatan pengendalian produksi terutama aliran
kerja. kerja.
3. 3.
Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka
diperlukan WIP Storage. diperlukan WIP Storage.
4. 4.
Beberapa kerugian dari product dan procces lay Beberapa kerugian dari product dan procces lay
out juga akan dijumpai. out juga akan dijumpai.
5. 5.
Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas
produksi tipe special purpose sulit dilakukan. produksi tipe special purpose sulit dilakukan.
Modul V : Optimasi Modul V : Optimasi
Kompetensi Pokok Bahasan : Kompetensi Pokok Bahasan :
Mampu melakukan
penilaianevaluasi, Mampu
melakukan penilaianevaluasi,
membandingkan dan menjaring berbagai membandingkan dan menjaring berbagai
pilihan jawaban, sehingga dapat mengambil pilihan jawaban, sehingga dapat mengambil
keputusan yang terbaik. keputusan yang terbaik.
Mampu menyelesaikan persoalan-persoalan Mampu menyelesaikan persoalan-persoalan
dengan pertimbangan criteria-criteria dan dengan pertimbangan criteria-criteria dan
pembatas-pembatas tertentu dengan tujuan pembatas-pembatas tertentu dengan tujuan
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai. mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai.
PROGRAM DINAMIS PROGRAM DINAMIS
•
Program Dinamis Program Dinamis
Suatu teknik optimasi untuk menyelesaikan Suatu teknik optimasi untuk menyelesaikan
masalah yang melibatkan sekumpulan pengambilan masalah yang melibatkan sekumpulan pengambilan
keputusan yang saling berhubungan, dengan tujuan keputusan yang saling berhubungan, dengan tujuan
agar secara keseluruhan mencapai keefektifan. agar secara keseluruhan mencapai keefektifan.
•
Prinsip Optimasi Bellman : Prinsip Optimasi Bellman :
Menyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh Menyatakan bahwa suatu kebijakan menyeluruh
yang optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan yang optimal harus dibentuk oleh sub-sub kebijakan
yang optimal pula. yang optimal pula.
Dalam program dinamis keputusan mendatang Dalam program dinamis keputusan mendatang
ditentukan berdasarkan keputusan saat ini, ditentukan berdasarkan keputusan saat ini,
keputusan saat
ini ditentukan
berdasarkan keputusan
saat ini
ditentukan berdasarkan
keputusan kemarin
dan keduanya
saling keputusan
kemarin dan
keduanya saling
mempengaruhi. mempengaruhi.
Penggunaan Program Dinamis : Penggunaan Program Dinamis :
1. 1.
Pemilihan routejalur terpendek. Pemilihan routejalur terpendek.
- Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan. - Seseorang yang akan pergi kesuatu tujuan.
- Pembuatan jaringan pipalistrik dll. - Pembuatan jaringan pipalistrik dll.
2. Permasalah Produksi. 2. Permasalah Produksi.
- Pemesanan persediaan. - Pemesanan persediaan.
- Perencanaan produksi. - Perencanaan produksi.
- Penjadwalan perbaikan mesin dll. - Penjadwalan perbaikan mesin dll.
Keputusan mendatang Keputuam saat ini
Keputusan saat ini Keputusan kemarin
dipengaruhi
Skema jaringan jalan beserta lama waktu Skema jaringan jalan beserta lama waktu
tempuhnya dalam menit, seperti di bawah ini. tempuhnya dalam menit, seperti di bawah ini.
Pilihlah route state A asal ke state I tujuan yang Pilihlah route state A asal ke state I tujuan yang
dapat ditempuh paling cepat. dapat ditempuh paling cepat.
G
H
I
C
B
A E
3 3
7 10
10
8
Stage 1
Stage 2 Stage 3
Stage 4 Stage 5
9 7
5
12
F D
stage tahap 4 stage tahap 4
Tahap 4 : Tahap 4 :
Jika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route Jika dimulai dari tahap 4, terdapat dua route
submasalah dimulai dari H state H ke I dan dimulai submasalah dimulai dari H state H ke I dan dimulai
dari D ke I. Berarti hanya terdapat satu pilihan, dari D ke I. Berarti hanya terdapat satu pilihan,
route manakah yang mempunyai waktu tercepat. route manakah yang mempunyai waktu tercepat.
Sudah barang tentu route H-I mempunyai waktu Sudah barang tentu route H-I mempunyai waktu
tercepat 10 menit, dan keputusan optimumnya tercepat 10 menit, dan keputusan optimumnya
adalah route H-I. adalah route H-I.
State Keputusan
Keputusan Optimum
Waktu tercepat ke I menit
I
H 10
I 10
D 11
I 11
•
Dari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dari Dari tahap 3, terdapat tiga route submasalah, yaitu dari
state G, E, C. Route manakah yang tercepat apabila state G, E, C. Route manakah yang tercepat apabila
tujuannya ke I. tujuannya ke I.
•
Untuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati D Untuk mencapai ke I harus terlebih dahulu melewati D
atau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jika atau H. Berarti hanya tersedia dua keputusan. Jika
keputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuh keputusannya adalah route G-H waktu yang ditempuh
adalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yang adalah 8 menit. Dengan demikian total waktu yang
ditempuh adalah 18 menit tercepat. ditempuh adalah 18 menit tercepat.
•
Jika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yang Jika route yang ditempuh adalah E-H, maka waktu yang
dempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah dempuh untuk mencapai I adalah 7 menit ditambah
jarak dari H ke I 10 menit, sehingga total waktu yang jarak dari H ke I 10 menit, sehingga total waktu yang
ditempuh adalah 17 menit. ditempuh adalah 17 menit.
•
Jika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yang Jika route yang ditempuh adalah E-D, maka waktu yang
ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18 ditempuh 7 menit ditambah 11 menit, sehingga total 18
menit. menit.
•
Jika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuh Jika dimulai route C-D, maka waktu yang ditempuh
adalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total adalah 9 menit ditambah 11 menit, sehingga total
waktu yang ditempu adalah 20 menit. waktu yang ditempu adalah 20 menit.
Tahap 2 : Tahap 2 :
Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan Dengan cara yang sama seperti dalam tahap 4 dan
3, maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai 3, maka tabel analisa tahap 2 adalah sebagai
berikut : berikut :
State Keputusan
Keputusan Optimum
Waktu tercepat ke I menit
H D
G 18
- H
18 E
17 18
H 17
C -
20 D
20
State Keputusan
Keputusan Optimum
Waktu tercepat ke I menit
G E
C
F
21 26
-
G
21
B
- 22
32
E
22
Dalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalah Dalam tahap 1, hasil analisa route terpendek adalah
sebagai berikut : sebagai berikut :
State Keputusan
Keputusan Optimum
Waktu tercepat ke I menit
F B
A 31
30 B
30
Dari tabel tahap 1, dapat disimpulkan bahwa apabila kita mengambil route A-F, maka waktu yang harus ditempuh
menuju ke I adalah 31 menit. Apabila kita mengambil route A-B, maka waktu yang harus
ditempuh untuk menuju ke I adalah 30 menit. Jadi route yang memiliki waktu tempuh tercepat dari A ke I
adalah route A – B – E - H – I, dengan total waktu tempuh 30 menit.
C A
B F
E D
G H
I
3 8
9 7
5 7
11
9
8 10
12 10
Keberadaan sistem antrian diperlukan Keberadaan sistem antrian diperlukan
dipergunakan ketika para pelanggan konsumen dipergunakan ketika para pelanggan konsumen
menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan.
Beberapa contoh sistem antrian digunakan dalam Beberapa contoh sistem antrian digunakan dalam
melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau melancarkan pelayanan kpd pelanggan atau
konsumen : konsumen :
•
Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir. Pelanggan menunggu pelayanan didepan kasir.
•
Mahasiswa menunggu untuk regristrasi dan Mahasiswa menunggu untuk regristrasi dan
pembayaran uang kuliah. pembayaran uang kuliah.
•
Para penumpang Kereta Api menunggu pelayanan Para penumpang Kereta Api menunggu pelayanan
loket penjualan karcis. loket penjualan karcis.
•
Para pengendara kendaraan menunggu untuk men- Para pengendara kendaraan menunggu untuk men-
dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar. dapatkan pelayanan pengisian bahan bakar.
•
Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll. Beberapa peralatan menunggu untuk disservice. dll.
Struktur Sistem Antrian Struktur Sistem Antrian
Model antrian memiliki dua komponen utama Model antrian memiliki dua komponen utama
yaitu : yaitu :
– Garis tunggu atau antrian queue.
Garis tunggu atau antrian queue. –
Fasilitas pelayanan service facility Fasilitas pelayanan service facility
Pelanggan atau konsumen menunggu untuk Pelanggan atau konsumen menunggu untuk
mendapat-kan pelayanan : menunggu giliran mendapat-kan pelayanan : menunggu giliran
memasuki fasilitas pelayanan, menerima memasuki fasilitas pelayanan, menerima
pelayanan, dan akhirnya keluar dari sistem pelayanan, dan akhirnya keluar dari sistem
pelayanan. pelayanan.
Pelanggan masuk ke
dalam sistem antrian
Garis tunggu atau antrian
Pelanggan keluar dari
sistem
Fasilitas pelayanan
1
2
S
1. 1.
Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari. Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari.
2. 2.
Tentukan model antrian yg cocok dlm menggambakan Tentukan model antrian yg cocok dlm menggambakan
sistem. sistem.
3. 3.
Gunakan formulasi matematik atau metode simulasi Gunakan formulasi matematik atau metode simulasi
untuk menganalisa model antrian. untuk menganalisa model antrian.
Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb: Sistem Antrian memiliki beberapa komponen sbb:
•
Populasi masukan input population ~ banyaknya Populasi masukan input population ~ banyaknya
pelanggan potensial yang dapat memasuki system pelanggan potensial yang dapat memasuki system
antrian. antrian.
•
Distribusi kedatangan
arrival distribution
~ Distribusi
kedatangan arrival
distribution ~
Menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan Menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan
memasuki system. memasuki system.
•
Para pelanggan datang setiap lima menit constan Para pelanggan datang setiap lima menit constan
arrival distribution atau datang secara acak arrival arrival distribution atau datang secara acak arrival
patern random. patern random.
Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yang Disiplin pelayanan ~ menunjukkan pelanggan yang
mana yang akan dilayani lebih dulu. mana yang akan dilayani lebih dulu.
•
FCFS first come, first served atau LCFS last FCFS first come, first served atau LCFS last
come, first served. come, first served.
•
Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitas Fasilitas pelayanan ~ mengelompokan fasilitas
pelayanan menurut jumlah yang tersedia. pelayanan menurut jumlah yang tersedia.
Sistem single channel = satu saluran untuk Sistem single channel = satu saluran untuk
memasuki sistem pelayanan dengan satu fasilitas memasuki sistem pelayanan dengan satu fasilitas
pelayanan. pelayanan.
Kedatangan Fasilitas
pelayanan Keberangkatan
Antrian
Multiple channel = mempunyai beberapa saluran.
Pelanggan masuk dalam
sistem antrian Pelanggan
keluar dari sistem
Konsumen antri dalam garis tunggu
Fasilitas pelayana
n 1
2
3
•
Distribusi pelayanan ~ 1 Berapa banyak pelanggan Distribusi pelayanan ~ 1 Berapa banyak pelanggan
yang dapat dilayani per satuan waktu, atau 2 Berapa yang dapat dilayani per satuan waktu, atau 2 Berapa
lama setiap pelanggan dapat dilayani. lama setiap pelanggan dapat dilayani.
•
Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan Kapasitas sistem pelayanan ~ memaksimumkan
jumlah pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam jumlah pelanggan yang diperbolehkan masuk dalam
sistem. sistem.
•
Notasi dalam Sistem Antrian Notasi dalam Sistem Antrian
N N
= Jumlah pelanggan dalam sistem. = Jumlah pelanggan dalam sistem.
Pn Pn
= Probabilitas kepastian n pelanggan dalam = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam
sistem. sistem.
= Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per = Jumlah rata-rata pelanggan yg datang per
satuan satuan
waktu. waktu.
µ µ
= Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per = Jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per
satuan waktu. satuan waktu.
Po Po
= Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system. = Probabilitas tdk ada pelanggan dalam system.
P P
= Tingkat intensitas fasilitas pelayanan. = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan.
L L
= Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan = Jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan
dalam sistem. dalam sistem.
Lq Lq
= Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu = Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu
dalam antrian. dalam antrian.
W W
= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan
selama selama
dalam sistem. dalam sistem.
Wq Wq
= Waktu yang diharapkan oleh pelanggan = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan
selama selama
menunggu dalam antrian. menunggu dalam antrian.
1µ 1µ
= Waktu rata-rata pelayanan. = Waktu rata-rata pelayanan.
1 1
= Waktu rata-rata antar kedatangan. = Waktu rata-rata antar kedatangan.
S S
= Jumlah fasilitas pelayanan. = Jumlah fasilitas pelayanan.
Salah satu model antrian yang paling sederhana Salah satu model antrian yang paling sederhana
adalah model saluran tunggal single channel adalah model saluran tunggal single channel
model yang ditulis dengan notasi “sistem MM1 model yang ditulis dengan notasi “sistem MM1
“ Komponen dari sistem ini adalah sbb : “ Komponen dari sistem ini adalah sbb :
•
Populasi input tak terbatas yaitu jumlah Populasi input tak terbatas yaitu jumlah
kedatangan pelanggan tak terbatas. kedatangan pelanggan tak terbatas.
•
Distribusi pelanggan
potensial mengikuti
Distribusi pelanggan
potensial mengikuti
distribusi poison. Rata-rata jumlah kedatangan distribusi poison. Rata-rata jumlah kedatangan
pelanggan per satuan waktu adalah variable pelanggan per satuan waktu adalah variable
random. Dalam notasi “ MM1” M pertama random. Dalam notasi “ MM1” M pertama
menunjukkan rata-rata
kedatangan yang
menunjukkan rata-rata
kedatangan yang
mengikuti distribusi probabilitas poison. M yang mengikuti distribusi probabilitas poison. M yang
kedua menunjukkan tingkat pelayanan yang kedua menunjukkan tingkat pelayanan yang
mengikuti distribusi probabilitas poison. Angka 1 mengikuti distribusi probabilitas poison. Angka 1
satu menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan satu menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan
dalam sistem atau saluran one channel. dalam sistem atau saluran one channel.
•
Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS. Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS.
•
Fasilitas terdiri dari saluran tunggal. Fasilitas terdiri dari saluran tunggal.
•
Jumlah rata-rata kedatangan pelanggan per Jumlah rata-rata kedatangan pelanggan per
satuan waktu lebih kecil dari rata-rata jumlah satuan waktu lebih kecil dari rata-rata jumlah
pelanggan yang dilayani per satuan waktu µ. pelanggan yang dilayani per satuan waktu µ.
•
Kapasitas system diasumsikan tak terbatas. Kapasitas system diasumsikan tak terbatas.
•
Tidak ada penolakan maupun pengingkaran. Tidak ada penolakan maupun pengingkaran.
P
1 P
P Pn
n
P
P L
1
P P
L
q
1
2 2
1 W
q
W
1.
2
.
3.
4.
5.
6.
Kompetensi Pokok Bahasan : Kompetensi Pokok Bahasan :
Memahami konsep nilai uang terhadap Memahami konsep nilai uang terhadap
perubahan waktu perubahan waktu
Memahami konsep bunga dan mampu Memahami konsep bunga dan mampu
menghitung bunga dengan metode- menghitung bunga dengan metode-
metode perhitungan bunga. metode perhitungan bunga.
Memahami berbagai teknik ekivalensi Memahami berbagai teknik ekivalensi
untuk berbagai pola cash flow. untuk berbagai pola cash flow.
Memahami dan
mampu mengitung
Memahami dan
mampu mengitung
depresiasi. depresiasi.
Difinisi Ekonomi Teknik Difinisi Ekonomi Teknik
: :
Adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis ekonomi Adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis ekonomi
untuk pekerjaan teknik dengan kriteria untuk pekerjaan teknik dengan kriteria
efisiensi efisiensi
ekonomi ekonomi
agar diperoleh suatu keputusan yang baik agar diperoleh suatu keputusan yang baik
secara ekonomi. secara ekonomi.
•
Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar
adalah untuk memberikan dasar-dasar pemikiran adalah untuk memberikan dasar-dasar pemikiran
tentang tentang
pengambilan keputusan dalam investasi pengambilan keputusan dalam investasi
yang dilakukan yang dilakukan
dengan kriteria efisiensi ekonomi. dengan kriteria efisiensi ekonomi.
•
Dua investasi : investasi finansial dan investasi nyata. Dua investasi : investasi finansial dan investasi nyata.
•
Dua faktor yang terlibat dalam investasi yaitu factor Dua faktor yang terlibat dalam investasi yaitu factor
waktu dan resiko. waktu dan resiko.
•
Proses pengambilan keputusan pada Ekonomi Teknik Proses pengambilan keputusan pada Ekonomi Teknik
terjadi karena 1 setiap investasiproyek bias dikerjakan terjadi karena 1 setiap investasiproyek bias dikerjakan
lebih dari satu cara, shg harus ada proses pemilihan, 2 lebih dari satu cara, shg harus ada proses pemilihan, 2
karena sd yang tersedia untuk melakukan investasi karena sd yang tersedia untuk melakukan investasi
selalu terbatas, shg tidak semua alternatif bias selalu terbatas, shg tidak semua alternatif bias
dikerjakan, namun
harus dipilih
yang paling
dikerjakan, namun
harus dipilih
yang paling
menguntungkan. menguntungkan.
•
Ada tiga sudut pandang yang berbeda dalam kaitannya Ada tiga sudut pandang yang berbeda dalam kaitannya
pengambilan keputusan pada ekonomi teknik, yaitu pengambilan keputusan pada ekonomi teknik, yaitu
sudut pandang seorang sudut pandang seorang
akuntan akuntan
dan sudut pandang dan sudut pandang
seorang seorang
ahli ekonomi teknik ahli ekonomi teknik
serta serta
manajer teknik manajer teknik
. .
Ongkos dalam Ekonomi Teknik Ongkos dalam Ekonomi Teknik
- Ongkos siklus hidup - Ongkos siklus hidup
- Ongkos histories - Ongkos histories
- Ongkos mendatang - Ongkos mendatang
- Ongkos langsun tidak langsung - Ongkos langsun tidak langsung
- Ongkos tetap variabel - Ongkos tetap variabel
Konsep Nilai Uang dari Waktu
Kesempatan untuk mendapatkan bunga
1 + bunga
1
1 2
N-1 n
akan datang menjadi y rp nilai uang berubah turun akan datang menjadi y rp nilai uang berubah turun
dengan berjalannya waktu dengan berjalannya waktu
“Inflasi” “Inflasi”
•
lima thn yang lalu, investasi uang, x rp, saat ini akan lima thn yang lalu, investasi uang, x rp, saat ini akan
dating menjadi [x + ibunga] rp uang x rp pada lima thn dating menjadi [x + ibunga] rp uang x rp pada lima thn
yang lalu scr finansial sama dengan x + I pada saat ini. yang lalu scr finansial sama dengan x + I pada saat ini.
•
Kesamaan nilai finansial Kesamaan nilai finansial
“Ekivalensi” “Ekivalensi”
Bunga interest Bunga interest
dapat didifinisikan sebagai : dapat didifinisikan sebagai :
•
Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam Sejumlah uang yang diterima sebagai hasil dari menanam
modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai keuntungan modal. Bunga dalam hal ini disebut sebagai keuntungan
profit. profit.
•
Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kewajiban Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kewajiban
karena meminjam modal. Bunga dalam hal ini disebut karena meminjam modal. Bunga dalam hal ini disebut
sebagai biaya cost. sebagai biaya cost.
Tingkat suku bunga interest rate Tingkat suku bunga interest rate
•
Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari Perbandingan antara keuntungan yang diperoleh dari
penanaman modal dengan modal yang ditanam dalam penanaman modal dengan modal yang ditanam dalam
periode waktu tertentu periode waktu tertentu
dibayarkan untuk penggunaan modal dengan modal dibayarkan untuk penggunaan modal dengan modal
yang digunakan tersebut. Bunga 20 , berarti tingkat yang digunakan tersebut. Bunga 20 , berarti tingkat
suku bunga 20 per tahun. suku bunga 20 per tahun.
Cara Pembayaran Hutang Cara Pembayaran Hutang
•
Hutang dapat dibayar kembali dalam berbagai cara, Hutang dapat dibayar kembali dalam berbagai cara,
sesuai dengan perjanjian antara yang berhutang dan sesuai dengan perjanjian antara yang berhutang dan
yang berpiutang. yang berpiutang.
•
Seperti diketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi Seperti diketahui bahwa nilai uang sangat dipengaruhi
oleh waktu, dengan demikian jumlah bunga yang oleh waktu, dengan demikian jumlah bunga yang
harus dibayar dalam berhutang juga sangat harus dibayar dalam berhutang juga sangat
dipengaruhi oleh lamanya waktu peminjaman. Oleh dipengaruhi oleh lamanya waktu peminjaman. Oleh
karena itu perlu dipahami pengertian karena itu perlu dipahami pengertian
bunga bunga
sederhana simple interest sederhana simple interest
dan dan
bunga majemuk bunga majemuk
compound interest. compound interest.
Bunga Sederhana Bunga Sederhana
Adalah bunga yang harus dibayar untuk sejumlah Adalah bunga yang harus dibayar untuk sejumlah
hutang yang besarnya sebanding dengan jangka hutang yang besarnya sebanding dengan jangka
waktu peminjaman uang tersebut. waktu peminjaman uang tersebut.
periode dengan tingkat bunga i, maka besar bunga periode dengan tingkat bunga i, maka besar bunga
sederhana yang harus dibayar adalah : sederhana yang harus dibayar adalah :
I = P . n . i I = P . n . i
Misalnya, uang sejumlah Rp 10.000 dipinjam dalam Misalnya, uang sejumlah Rp 10.000 dipinjam dalam
jangka waktu 2 thn. dengan tingkat bunga 18 per jangka waktu 2 thn. dengan tingkat bunga 18 per
thn.. Besar bunga yang harus dibayar setelah 2 thn. thn.. Besar bunga yang harus dibayar setelah 2 thn.
adalah I = Rp 10.00020,18 = Rp 3.600. Dengan adalah I = Rp 10.00020,18 = Rp 3.600. Dengan
demikian sipeminjam harus mengembalikan demikian sipeminjam harus mengembalikan
pinjamannya ditambah bunga, seluruhnya berjumlah pinjamannya ditambah bunga, seluruhnya berjumlah
Rp 13.600 pada akhir tahn ke 2. Rp 13.600 pada akhir tahn ke 2.
Bunga Majemuk, Bunga Majemuk,
Adalah bila pembayaran hutang dilakukan dalam Adalah bila pembayaran hutang dilakukan dalam
beberapa kali periode bunga, dimana bunga dihiung beberapa kali periode bunga, dimana bunga dihiung
pada akhir tiap periode. pada akhir tiap periode.
Cara I Cara I
: Bunga dibayar setiap tahun, tetapi modal : Bunga dibayar setiap tahun, tetapi modal
hutang pokok dibayar pada periode hutang pokok dibayar pada periode
terakhir. terakhir.
Cara II Cara II
: Dalam setiap akhir periode , selain dibayar : Dalam setiap akhir periode , selain dibayar
bunga hutang pokok diangsur secara bunga hutang pokok diangsur secara
sistematis dengan jumlah yang sama. sistematis dengan jumlah yang sama.
Cara III: Dalam setiap akhir periode besarnya Cara III: Dalam setiap akhir periode besarnya
angsuran dibuat seragam. Pembayaran angsuran dibuat seragam. Pembayaran
bunga ditambah angsuran hutang pokok bunga ditambah angsuran hutang pokok
pada setiap periode besarnya sama. pada setiap periode besarnya sama.
Cara IV:Hutang pokok dan bunga dibayar serentak Cara IV:Hutang pokok dan bunga dibayar serentak
pada periode yang paling akhir. pada periode yang paling akhir.
Terdapat beberapa cara pembayaran hutang yang Terdapat beberapa cara pembayaran hutang yang
umum dilakukan : umum dilakukan :
Misal P = 10.000.000 ; n = 4 tahun ; i = 20 Misal P = 10.000.000 ; n = 4 tahun ; i = 20
Cara Thn.
Bunga pada awal tahun.
Rp Jumlah hutang se-
belum pembayaran akhir tahun.
Rp Pembayaran
akhir tahun. Rp
Jumlah hutang se- telah pembayaran
akhir tahun. Rp
I 1
2 3
4 -
2.000.000 2.000.000
2.000.000
2.000.000 -
12.000.000 12.000.000
12.000.000
12.000.000 -
2.000.000 2.000.000
2.000.000
12.000.000 10.000.000
10.000.000 10.000.000
10.000.000
II 1
2
3 4
- 2.000.000
1.500.000
1.000.000 500.000
- 12.000.000
9.000.000
6.000.000 3.000.000
- 4.500.000
4.000.000
3.500.000 3.000.000
10.000.000 7.500.000
5.000.000
2.500.000
III 1
2 3
4 -
2.000.000 1.627.422
1.180.327 643.815
- 12.000.000
9.764.531 7.081.967
3.862.891 =
3.862.891 3.862.891
3.862.891 3.862.891
10.000.000 8.137.109
5.901.640 3.219.076
IV 1
2
3 4
- 2.000.000
2.400.000
2.880.000 3.456.000
- 12.000.000
14.400.000
17.280.000 20.736.000
-
20.736.000 10.000.000
12.000.000 14.400.000
17.280.000
SUKU BUNGA EFEKTIF SUKU BUNGA EFEKTIF
•
Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan Suku bunga nominal dan efektif dipertimbangkan
apabila periode pembungaan kurang dari satu apabila periode pembungaan kurang dari satu
tahun. tahun.
•
Misal suku bunga 24 per tahun, jika dibayarkan Misal suku bunga 24 per tahun, jika dibayarkan
setiap bulan menjadi 24 : 12 = 2 per bulan. setiap bulan menjadi 24 : 12 = 2 per bulan.
Suku bunga yang bernilai 2 per bulan disebut Suku bunga yang bernilai 2 per bulan disebut
“suku bunga nominal “. “suku bunga nominal “.
•
“ “
Suku bunga efektif” Suku bunga efektif”
yaitu suku bunga yang yaitu suku bunga yang
diterima sebenarnya yang besarnya lebih besar diterima sebenarnya yang besarnya lebih besar
dari suku bunga per tahun. dari suku bunga per tahun.
•
Misal uang Rp 25.000 ditabung di sebuah bank Misal uang Rp 25.000 ditabung di sebuah bank
dengan tingkat suku bunga 12 per tahun. Berapa dengan tingkat suku bunga 12 per tahun. Berapa
uang yang diterima satu tahun kemudian? uang yang diterima satu tahun kemudian?
= Rp 100.000,- 1 + 0.12 = Rp 100.000,- 1 + 0.12
1 1
= Rp 112.000,- = Rp 112.000,-
Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan Jika suku bunga tersebut dibayarkan setiap 6 bulan
sekali, maka suku bunga menjadi 12 : 2 = 6 per sekali, maka suku bunga menjadi 12 : 2 = 6 per
bulan, maka nilai uang satu tahun 12 bulan bulan, maka nilai uang satu tahun 12 bulan
kemudian menjadi : kemudian menjadi :
F F
= P 1 + i = P 1 + i
n n
= Rp 100.000,- 1 + 0.06 = Rp 100.000,- 1 + 0.06
2 2
= Rp 112.360,- = Rp 112.360,-
Jadi suku bunga efektif = 12,360 Jadi suku bunga efektif = 12,360
- Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan - Dari perhitungan diatas dapat diketahui hubungan
antara tingkat suku bunga nominal dan efektif antara tingkat suku bunga nominal dan efektif
sebagai berikut : sebagai berikut :
1 + i = 1 + rt 1 + i = 1 + rt
t t
i i
= 1 + rt = 1 + rt
t t
– 1 – 1
Dimana : Dimana :
i i
= suku bunga efektif = suku bunga efektif
r r
= suku bunga nominal = suku bunga nominal
t t
= jumlah periode pembungaan = jumlah periode pembungaan
i i
Interest Interest
= tingkat suku bunga per periode. = tingkat suku bunga per periode.
n n
Number Number
= jumlah periode bunga. = jumlah periode bunga.
P P
Present Worth Present Worth
= jumlah uangmodal pada saat = jumlah uangmodal pada saat
sekarang awal sekarang awal
periodetahun. periodetahun.
F F
Future Worth Future Worth
= jumlah uangmodal pada masa = jumlah uangmodal pada masa
menda- menda-
tang akhir periodetahun. tang akhir periodetahun.
A A
Annual Worth Annual Worth
= pembayaranpenerimaan yang = pembayaranpenerimaan yang
tetap pd tetap pd
tiap periodetahun. tiap periodetahun.
G G
Gradient Gradient
= pembayaranpenerimaan dimana = pembayaranpenerimaan dimana
dari dari
satu periode ke periode berikutnya satu periode ke periode berikutnya
ter- ter-
jadi penambahan pengurangan jadi penambahan pengurangan
yang yang
besarnya sama. besarnya sama.
Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow
dari masing-masing notasi diatas adalah sebagai dari masing-masing notasi diatas adalah sebagai
berikut :
berikut :
Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow Bila digambarkan dalam bentuk grafik cash flow
dari masing-masing notasi diatas adalah sebagai dari masing-masing notasi diatas adalah sebagai
berikut : berikut :
•0 1 2 3 n-2 n-1 n •0 1 2 3 n-2 n-1 n
•0 1 2 3 n-2 n-1 n •0 1 2 3 n-2 n-1 n
P
P F
F A
A
P P
: Selalu terjadi pada awal tahun pertama titik 0. : Selalu terjadi pada awal tahun pertama titik 0.
A A
: Selalu terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun : Selalu terjadi pada setiap akhir tahun, mulai tahun
ke-1 sampai tahun ke-n, dengan besar yang sama. ke-1 sampai tahun ke-n, dengan besar yang sama.
F F
: Selalu terjadi pada akhir tahun terakhir yg ditinjau : Selalu terjadi pada akhir tahun terakhir yg ditinjau
titik n. titik n.
Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus Berdasarkan cara pembayarannya, rumus-rumus
bunga majemuk dapat dikelompokkan menjadi : bunga majemuk dapat dikelompokkan menjadi :
A. A.
Pembayaran Tunggal Pembayaran Tunggal
Single Payment Single Payment
1. 1.
Compoun Amount Factor Compoun Amount Factor
Mencari F bila diketahui P Mencari F bila diketahui P
2. 2.
Present Wort Factor Present Wort Factor
Mencari P bila diketahui F Mencari P bila diketahui F
B. Deret Seragam B. Deret Seragam
Uniform Series Uniform Series
1. 1.
Sinking Fund Factor Sinking Fund Factor
Mencari A bila diketahui F Mencari A bila diketahui F
2. 2.
Compound Amount Factor Compound Amount Factor
Mencari F bila diketahui A Mencari F bila diketahui A
4. 4.
Present Wort Factor Present Wort Factor
Mencari P bila diketahui A Mencari P bila diketahui A
A. Pembayaran Tunggal A. Pembayaran Tunggal
Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan Single payment, yaitu pembayaran dan penerimaan
uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal uang masing-masing dibayarkan sekaligus pada awal
atau akhir dari suatu periode. atau akhir dari suatu periode.
1. Mencari F bila diketahui P 1. Mencari F bila diketahui P
Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang
t = 0 dengan tingkat bunga i , dibayar per periode t = 0 dengan tingkat bunga i , dibayar per periode
selama n periode, berapa jumlah uang yang akan selama n periode, berapa jumlah uang yang akan
diperoleh pada peroide terakhir ? diperoleh pada peroide terakhir ?
Rumus : Rumus :
F = P 1 + i F = P 1 + i
n n
atau atau
F = P FP, i, n F = P FP, i, n
P F
O
1 2 3 .... n-2 n-1 n
Contoh : Contoh :
Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bank Seseorang menginvestasikan uang di sebuah Bank
sebesar Rp 20.000.000,00 dengan tingkat bunga 6 per sebesar Rp 20.000.000,00 dengan tingkat bunga 6 per
tahun. Berapa jumlah uang setelah diinvestasikan tahun. Berapa jumlah uang setelah diinvestasikan
selama 5 tahun ?. selama 5 tahun ?.
Penyelesaian : Penyelesaian :
P P
= Rp 20.000.000,00 ; i = 6 ; n = 5 = Rp 20.000.000,00 ; i = 6 ; n = 5
F F
= P 1 + i = P 1 + i
n n
= Rp 20.000.000,00 1 + 0,06 = Rp 20.000.000,00 1 + 0,06
5 5
atau : atau :
F F
= P FP, i, n = P FP, i, n
= Rp 20.000.000,001,338 = Rp = Rp 20.000.000,001,338 = Rp
26.760.000,00 26.760.000,00
2. Mencari P bila diketahui F 2. Mencari P bila diketahui F
Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada
saat saat
sekarang t = 0, dengan tingkat bunga i, sekarang t = 0, dengan tingkat bunga i,
per tahun, per tahun,
sehingga pada akhir n periode didapat sehingga pada akhir n periode didapat
uang sebesar F uang sebesar F
rupiah. rupiah.
atau atau
P = F P = F
PF, i, n PF, i, n
Contoh : Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan
datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp
35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 , maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang ?
Penyelesaian : F = Rp 35.000.000,00 ; i = 5 ; n = 15
P = Rp 35.000.000,00 PF, 5 , 15 = Rp 35.000.000,00 0,4810
= Rp 16.835.000,00