PEMANFAATAN SITUS SEJARAH KALINYAMAT SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION UNTUK HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 PECANGAAN

(1)

i

PEMANFAATAN SITUS SEJARAH KALINYAMAT SEBAGAI

SUMBER BELAJAR MELALUI METODE

GROUP

INVESTIGATION

UNTUK HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

KELAS X SMA NEGERI 1 PECANGAAN

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sejarah

Oleh: Eni Hidayah NIM 3101411150

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015


(2)

ii


(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila telah

selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. (Q.S Al Insyiraah: 6-7).

PERSEMBAHAN:

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, karya kecilku ini kupersembahkan untuk :

 Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan doa dan kehangatan cinta serta kasih sayang yang tulus

 Adik-adikku tercinta Ema, Elisya, dan Nabil yang selalu memberikan semangat

 Dosen-dosen dan guru-guru yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat

 Teman-teman seperjuangan (Anis, Wika, Bunga, Citra, Bos Isda, Lala) selalu menjadi sahabat sekaligus Keluarga, serta keluarga Chivas yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu  Teman-teman KSR PMI Unit Universitas Negeri Semarang

yang selalu ada untukku dan selalu memberi semangat selama skripsi


(6)

vi PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas petunjuk, bimbingan, dan nikmat-Nya yang begitu besar sehingga penyusunan skripsi

dengan judul “Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat sebagai Sumber Belajar melalui Metode Group Investigation untuk Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan” dapat terselesaikan dan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus ikhlas kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang selaku pimpinan Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada penulis menimba ilmu di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

3. Arif Purnomo, S.Pd., S.S., M.Pd., Ketua Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan pengarahan penulis selama menimba ilmu di Jurusan Sejarah.

4. Dr. Cahyo Budi Utomo, M. Pd., Dosen Pembimbing atas segala bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.


(7)

vii

5. Keluarga besar Jurusan Sejarah Fakutas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah mendidik penulis selama belajar di Jurusan Sejarah. 6. Drs. Hartono, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Pecangaan yang telah

memberikan ijin dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

7. Gunawan Wijanarko, S.Pd., M.Pd., Guru sejarah SMA Negeri 1 Pecangaan yang telah memberikan informasi dan membimbing selama penelitian berlangsung.

8. Peserta didik SMA Negeri 1 Pecangaan yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian.

9. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan do‟a, motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi.

10. Keluarga besar KSR PMI Unit Universitas Negeri Semarang terima kasih atas dukungannya.

11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut terlibat membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan (jauh dari sempurna). Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang, Khususnya dalam pengembangan ilmu pendidikan sejarah.

Semarang, Mei 2015


(8)

viii SARI

Hidayah, Eni. 2015 “Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat sebagai Sumber Belajar melalui Metode Group Investigation untuk Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan”. Skripsi. Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Cahyo Budi Utomo, M. Pd.

Kata Kunci : Situs Sejarah Kalinyamat, Sumber Belajar, Hasil Belajar Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Pecangaan menunjukkan bahwa penyampaian pembelajaran sejarah pada materi akulturasi kebudayaan Islam dan perkembangan kebudayaan Islam belum pernah memanfaatan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar yang dikarenakan beberapa kendala. Padahal dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan akan berdampak positif dalam peningkatan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk pemanfaatan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini: (1) untuk mengetahui pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation untuk hasil belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan. (2) untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan kelas eksperimen yang memanfaatkan situs sejarah kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling dengan desain nonequivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas X SOS 2 sebagai kelas kontrol dan peserta didik kelas X SOS 1 adalah kelas eksperimen. Varibel x dalam penelitian ini adalah pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat melalui metode group investigation sebagai sumber belajar, sedangkan variabel y penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh rata-rata nila pre test-post test pada kelas eksperimen 14,86 jauh lebih besar pada rata-rata kelas kontrol 8,29. Kemudian hasil uji independent sample t-test menunjukkan nilai sig=0,004=0,4% < 5% maka H0 ditolak atau menerima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji independent sample t-test ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan kelas ekperimen yang memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... Error! Bookmark not defined. PENGESAHAN KELULUSAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian... 9

E. Batasan Istilah ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Landasan Teori ... 13

1. Situs Sejarah ... 13

2. Sumber Belajar ... 18

3. Hasil Belajar ... 21

4. Metode Pembelajaran ... 42


(10)

x

B. Kerangka Berfikir... 57

C. Hipotesis Penelitian ... 58

BAB III METODE PENELITIAN ... 60

A. Desain Penelitian ... 60

B. Tahapan Penelitian ... 61

C. Lokasi, Subyek dan Waktu Penelitian ... 64

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 65

E. Variabel Penelitian ... 67

F. Metode Pengumpulan Data ... 68

G. Analisis Uji Coba Soal Tes ... 73

H. Teknik Analisis Data ... 78

I. Analisi Data untuk Menjawab Pertanyaan Penelitian ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A. Hasil Penelitian ... 83

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 83

2. Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat sebagai Sumber Belajar melalui Metode Group Investigation ... 86

3. Pelaksanaan Pembelajaran ... 93

4. Gambaran Umum Hasil Belajar Pre Test dan Post Test ... 104

5. Analisis Data ... 104

6. Analisis Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Kelas Selama Pembelajaran ... 108

B. Pembahasan ... 111

1. Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat melalui Group Investigation sebagai Sumber Belajar ... 111

2. Perbedaan Hasil Belajar antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 114 BAB V PENUTUP ... 121


(11)

xi

B. Saran ... 122 DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 126


(12)

x

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1. Kerangka Berpikir yang Dikembangkan ... 57 Bagan 3.1. Desain Penelitian yang Dikembangkan ... 62


(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Kurva Distribusi Normal Hasil Pretest – Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen... 106


(14)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1. Skenario Pelaksanaan Pembelajaran ... 54

Tabel 3.1. Jumlah Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan ... 66

Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Validitas Soal ... 74

Table 3.3. Tingkat Kesukaran Soal ... 75

Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 76

Table 3.5. Daya Beda Soal ... 77

Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal ... 77

Tabel 4.1. Hasil Analisis Respon Peserta Didik terhadap Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat melalui Group Investigation sebagai Sumber Belajar ... 89

Tabel 4.2. Jadwal Jam Pelajaran Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 93

Tabel 4.3. Hasil Lembar Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Sikap) Kelas Kotrol 96 Tabel 4.4. Hasil Lembar Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Ketrampilan) Kelas Kotrol ... 97

Tabel 4.5. Agenda Kegiatan Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat sebagai Sumber Belajar ... 100

Tabel 4.6. Hasil Lembar Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Sikap) Kelas Eksperimen ... 102

Tabel 4.7. Hasil Lembar Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Ketrampilan) Kelas Eksperimen ... 103

Tabel 4.8. Gambaran Umum Hasil Pre Test dan Post Test ... 104

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 105

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dan Uji Independent Sample Test data Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol dan Ekperimen ... 107

Tabel 4.11. Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Kelas Selama Pembelajaran ... 109


(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Transkip Hasil Wawancara dengan Guru Sejarah ... 127

Lampiran 2. Silabus ... 130

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 133

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 146

Lampiran 5. Materi Ajar ... 160

Lampiran 6. Kisi-kis Soal Uji Coba Instrumen ... 167

Lampiran 7. Soal Uji Coba... 170

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ... 178

Lampiran 9. Daftara Peserta Didik Kelas Uji Coba Instrumen ... 179

Lampiran 10. Hasil Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Instrumen ... 180

Lampiran 11. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen ... 186

Lampiran 12. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal Uji Coba Instrumen ... 187

Lampiran 13. Contoh Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba Instrumen... 188

Lampiran 14. Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Instrumen ... 190

Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal Pre Test ... 192

Lampiran 16. Soal Pre Test ... 194

Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Pre Test ... 199

Lampiran 18. Kisi-kisi Soal Post Test ... 200

Lampiran 19. Soal Post Test ... 202

Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Post Test ... 206

Lampiran 21. Lembar Jawab Soal Pre Test Peserta Didik Kelas Kontrol ... 207

Lampiran 22. Lembar Jawab Soal Post Test Peserta Didik Kelas Kontrol ... 208


(16)

xiv

Lampiran 24. Lembar Jawab Soal Pre Test Peserta Didik Kelas Eksperimen ... 210

Lampiran 25. Lembar Jawab Soal Post Test Peserta Didik Kelas Eksperimen .. 211

Lampiran 26. Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen... 212

Lampiran 27. Hasil Diskusi Peserta Didik Kelas Eksperimen ... 213

Lampiran 28. Hasil Analisis Pre Test-Post Test Kelas Kontrol... 216

Lampiran 29. Hasil Analisis Pre Test-Post Test Kelas Eksperimen ... 218

Lampiran 30. Kisi-kisi Respon Peserta Didik ... 220

Lampiran 31. Angket Respon Peserta Didik ... 225

Lampiran 32. Tabulasi Respos Peserta Didik terhadap Pembelajaran Dengan Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyaat melalui Metode Group Investigation sebagai Sumber Belajar ... 230

Lampiran 33. Kisi-kisi Lembar Penilaian Guru ... 231

Lampiran 34. Lembar Penilaian Guru ... 232

Lampiran 35. Tabulasi Lembar Penilaian Guru ... 235

Lampiran 36. Tabulasi Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Sikap) Kelas Eksperimen ... 236

Lampiran 37. Tabulasi Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Ketrampilan) Kelas Eksperimen ... 238

Lampiran 38. Tabulasi Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Sikap) Kelas Kontrol ... 240

Lampiran 39. Tabulasi Aktivitas Peserta Didik (Penilaian Ketrampilan) Kelas Kontrol ... 242

Lampiran 40. Dokumentasi ... 244

Lampiran 41. Surat Perijinan Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Pecangaan ... 249

Lampiran 42. Surat Perijinan Melakukan Penelitian di Situs Sejarah Kalinyamat ... 250


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sejarah merupakan kajian ilmu yang menjelaskan tentang peristiwa pada masa lampau yang disertai dengan fakta-fakta yang jelas. Menurut Renier (1961:14) dalam (Widja, 1989:101) sejarah dalam salah satu fungsi utamanya adalah mengabadikan pengalaman masyarakat dimasa lampau, yang sewaktu-waktu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat tersebut dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Sehingga melalui sejarahlah nilai-nilai masa lampau dapat dipetik pelajarannya dan dapat dimanfaatkan untuk menghadapi masa kini.

Pendidikan sejarah memberikan pengertian kepada masyarakat tentang makna dari peristiwa masa lampau. Sehingga pendidikan sejarah yang dilaksanakan berdasarkan pemahaman dan kearifan maka dapat membantu mewujudkan generasi yang sadar sejarah dan bijaksana dalam menanggapi masa lampau agar dapat menata masa depan secara lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan sejarah mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kepribadian bangsa, kualitas manusia dan masyarakat Indonesia.

Berkaitan dengan pembelajaran sejarah, maka sejarah sebaiknya perlu dipelajari, karena pembelajaran sejarah sangat peting bagi individu dan masyarakat dalam mempelajari kemajuan dan kemunduran yang terkandung dalam berbagai peristiwa di masa lalu. Di negeri kita, sejarah telah menjadi salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD),


(18)

2

Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Akan tetapi pada kenyataannya, posisi pendidikan sejarah di sekolah kurang diminati khususnya bagi para peserta didik. Fakta di lapangan juga menunjukan bahwa minat peserta didik dalam membaca buku-buku sangat memprihatinkan, ditambah dengan sejarah selalu identik dengan pelajaran mengetahui dan menghafalkan peristiwa/ fakta sejarah, tanpa menelaah lebih lanjut apa sebenarnya yang diinginkan dari pemahaman terhadap peristiwa sejarah tersebut. Pengajaran terhadap pembelajaran sejarah dibanyak sekolah hanyalah transfer ilmu guru kepada peserta didik di dalam kelas melalui komunikasi satu arah. Dengan metode seperti itu tentu saja akan berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang baik karena menjadikan pelajaran sejarah membosankan (Suryadi, 2012: 79-81).

Menurut informasi dari guru sejarah SMA Negeri 1 Pecangaan hasil belajar dari peserta didik masih tergolong masih rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukan rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan karena peserta didik yang kurang antusias dalam pembelajaran sejarah yang cenderung monoton di dalam kelas, kurangnya variasi guru dalam menyampaikam pembelajaran menjadi faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran sejarah. Guru dalam pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dan memberikan tugas-tugas kepada peserta didik akan menjadikan peserta didik untuk malas belajar sejarah yang akan berakibat pada hasil belajar bagi setiap peserta didik. Padahal banyak sekali metode


(19)

3

pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sejarah dalam kegiatan belajar mengajar di kelas guna membantu memberikan pemahaman fakta sejarah yang diajarkan pada peserta didik. Seperti, metode untuk meningkatkan belajar peserta didik dengan memanfaatkan berbagai fasilitas belajar sejarah yang ada serta kemampuan pengajaran sejarah untuk memanfaatkan dan mengembangkannya (Kasmadi, 1996: 14-16).

Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah agar hasil yang diinginkan akan tercapai sesuai rata-rata yang telah ditentukan. Guru dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang melibatkan peran peserta didik secara aktif dalam pembelajaran yang akan menjadikan peserta didik lebih berkesan disetiap pembelajaran. Sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar sejarah bertambah baik dalam mencapai nilai rata-rata yang telah ditentukan dan proses pembelajaran yang diselenggarakan menjadi menyenangkan serta terjalin interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis dari peserta didik.

Hasil belajar yang ingin dicapai hendaknya diperhatikan bagaimana cara menyampaikan materi mengenai pelajaran yang akan disampaikan karena


(20)

4

hasil belajar merupakan perubahan dari perilaku peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar dan perubahan perilaku tersebut tergantung pada

apa yang dipelajari oleh peserta didik (RC Rifa‟i dan Chatarina Tri Anni,

2011: 85). Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal (dalam diri peserta didik) dan faktor eksternal (lingkungan). Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran sejarah ini juga harus diperhatikan strategi-strategi dalam pembelajaran agar peserta didik dapat menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik dan sesuai tujuan yang ingin dicapai.

Strategi-strategi yang dapat dipakai oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar guru dapat memanfaatkan sumber belajar yang telah ada. Sumber belajar merupakan semua sumber (data, orang atau benda) yang bisa digunakan dalam lingkup kecil atau kombinasi belajarnya biasa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan (Mulyasa, 2005: 48). Sehingga sumber belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Pecangaan adalah sumber belajar yang berada di luar ruangan kelas. Pemanfaatan ini merupakan pemanfaatan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar peserta didik yang belum pernah dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah.


(21)

5

Pembelajaran di luar ruangan ini dapat dilakukan di beberapa tempat, misalanya museum, situs sejarah, ataupun tempat bersejarah lainya. Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan situs sejarah sebagai sumber belajar. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1992 yang kemudian disempurnakan dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 situs cagar budaya merupakan lokasi yang berada di darat dan/ atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/ atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.

Pemanfaatan cagar budaya ini juga diatur pada dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 pasal 85 bahwa pemerintah, pemerintah daerah, dan setiap orang dapat memanfaatkan untuk kepentingan agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan pariwisata serta pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi pemanfaatan dan promosi cagar budaya yang dilakukan oleh setiap orang. Fasilitasi yang dimaksud adalah berupa ijin pemanfaatan, dukungan tenaga ahli pelestarian, dukungan dana, dan/ atau pelatihan. Dari hal tersebut guru dapat memanfaatkan situs sejarah sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran sejarah guna meningkatkan hasil belajar peserta didik agar sesuai apa yang ingin dicapai.

Situs sejarah yang berdekatan dengan lokasi SMA Negeri 1 Pecangaan adalah situs sejarah Kalinyamat. Berhubungan dengan situs sejarah Kalinyamat, tempat yang berkaitan dengan tokoh Pangeran dan ratu Kalinyamat adalah bukit Danaraja dan komplek makam Mantingan. Bukit di Gunung Danareja adalah tempat dimana Ratu Kalinyamat bertapa (tapa


(22)

6

Wuda), sedangkan komplek makam Mantingan merupakan komplek makan Pangeran Hadiri dan Ratu Kalinyamat beserta kerabatnya. Komplek makam Mantingan ini terletak disebelah selatan Kota Jepara (Hayati dkk, 2000: 83).

Pemanfaatan sumber belajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan berada di sekitar lingkungan peserta didik akan meningkatkan hasil belajar, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utari (2012: 35-42). Yang dimaksud sumber belajar yang digunakan adalah sesuatu yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mata pelajaran sejarah guna memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan peserta didik dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik.

Benda-benda peninggalan sejarah yang terdapat di situs sejarah Kalinyamat merupakan sumber belajar dan informasi konkrit bagi peserta didik. Pemanfaatan situs sejarah sebagai sumber belajar sejarah merupakan kegiatan pembelajaran berkaitan pada materi pokok proses Islamisai tentang akulturasi kebudayaan Islam dan perkembangan kebudayaan Islam yang ada di Indonesia. Pemanfaatan situs sejarah ini merupakan bentuk implementasi kurikulum 2013 yang akan memberi banyak pengalaman terhadap peserta didik terutama untuk membuktikan bahwa yang dibaca dalam buku adalah benar, karena dalam pembelajaran sejarah diharapkan mengetahui dan mengerti apa yang telah dipelajarinya. Melalui pemanfaatan sumber-sumber belajar berupa situs sejarah Kalinyamat diharapkan mampu mengatasi masalah kejenuhan dalam pembelajaran sejarah serta menjadikan pembelajaran sejarah akan lebih menyenangkan dan juga dapat meningkatkan hasil belajar.


(23)

7

Kegiatan pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan situs sejarah sebagai sumber belajar dilakukan dengan metode pembelajaran kooperatif yaitu group investigation. Pembelajaran dengan metode group investigation dimulai dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guru beserta peserta didik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik tertentu. Sesudah topik beserta permasalahannya disepakati, peserta didik beserta guru menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah (Suprijono, 2010: 93).

Metode pembelajaran group investigation dapat melatih peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan peserta didik secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Dengan pemilihan metode pembelajaran group investigation hal tersebut dapat membentuk karakter peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yang sebenarnya yang dapat melibatkan peserta didik dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini peneliti terapkan metode pembelajaran tersebut saat memanfaatkan situs sejarah kalinyamat sebagai suber belajar sejarah. Selain itu, akan menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam mempelajari dan mengamati peninggalan sejarah secara langsung yang berdampak pada pembelajaran sejarah yang lebih berkesan, sehingga peserta didik akan lebih paham tentang materi yang disampaikan oleh guru dengan melihat bukti-bukti nyata peninggalan dalam peristiwa sejarah.


(24)

8

Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengambil judul Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat sebagai Sumber Belajar Melalui Metode Group Investigation untuk Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan diulas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation untuk hasil belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan?

2. Adakah perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan kelas eksperimen yang memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation untuk hasil belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

2. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan kelas eksperimen yang


(25)

9

memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi: 1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu kajian yang ilmiah dan dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar sejarah melalui metode group investigation serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi bagi peserta didik dalam mencapai indikator pencapaian.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu manfaat sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

1) Meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah.

2) Menambah pengetahuan peneliti tentang kegiatan penelitian. 3) Meningkatkan kemampuan peneliti dalam hal penelitian yang

dipraktikkan dan dilakukan secara langsung.

4) Sebagai alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesiaonal.


(26)

10

b. Bagi guru

1) Menjadikan sumber referensi bagi guru dalam menyampaikan materi ajar khususnya proses Islamisasi dengan memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar.

2) Memberikan sumbangan informasi bagi guru sejarah dalam meningkatkat kualitas pembelajaran sejarah.

c. Bagi peserta didik

Membantu peserta didik dalam penyerapan materi pelajaran sejarah yang dianggap menjenuhkan menjadi suatu mata pelajaran yang asik, sehingga proses pemahaman terhadap materi sejarah yang disampaikan akan lebih mudah terserap dan dipahami oleh peserta didik.

d. Bagi pihak sekolah

1) Meningkatkan kualitas pengajaran sejarah di sekolah tersebut. 2) Memberikan sumbangan yang positif bagi sekolah dalam usaha

perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

E. Batasan Istilah

Agar memperoleh pengertian yang sama tentang istilah dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka diperlukan penegasan istilah dalam penelitian. Penegasan istilah dalam penelitian ini adalah:

1. Situs Sejarah

Pengertian dari situs dan peninggalan benda-benda bersejarah tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 2 menyatakan


(27)

11

bahwa situs sejarah merupakan lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya. Kemudian disempurnakan lagi dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 bahwa situs cagar budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/ atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/ atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.

Jadi menurut peneliti berdasarkan kedua pengertian tersebut situs sejarah merupakan lokasi hasil penemuan berupa barang ataupun benda hasil dari kegiatan masa lalu. Benda-benda purbakala yang bersejarah tersebut di antaranya adalah istana-istana, makam, masjid, dan candi. Situs sejarah yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah berkaitan dengan penelitian ini adalah situs sejarah Kalinyamat berupa makam Mantingan sebagai bukti proses Islamisasi dalam bangungan arsitekturnya.

2. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah semua sumber (data, orang atau benda) yang memungkinkan bisa digunakan dalam lingkup kecil atau kombinasi belajarnya. Sumber belajar biasa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah


(28)

12

informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa, 2005: 48).

Sumber belajar yang dimaksud adalah sesuatu yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mata pelajaran sejarah guna memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan peserta didik dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik. Sumber belajar sejarah dalam penelitian ini adalah situs sejarah Kalinyamat yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai sumber belajar.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh

berupa penguasaan konsep (RC Rifa‟i dan Chatarina Tri Anni,

2011:85). Berkaitan dengan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran mata pelajaan sejarah dengan mengunjungi langsung situs sejarah Kalinyamat yang dapat dilihat dengan nilai yang diperoleh peserta didik.


(1)

Kegiatan pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan situs sejarah sebagai sumber belajar dilakukan dengan metode pembelajaran kooperatif yaitu group investigation. Pembelajaran dengan metode group investigation dimulai dengan pembagian kelompok. Selanjutnya guru beserta peserta didik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik tertentu. Sesudah topik beserta permasalahannya disepakati, peserta didik beserta guru menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah (Suprijono, 2010: 93).

Metode pembelajaran group investigation dapat melatih peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan peserta didik secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Dengan pemilihan metode pembelajaran group investigation hal tersebut dapat membentuk karakter peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yang sebenarnya yang dapat melibatkan peserta didik dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini peneliti terapkan metode pembelajaran tersebut saat memanfaatkan situs sejarah kalinyamat sebagai suber belajar sejarah. Selain itu, akan menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam mempelajari dan mengamati peninggalan sejarah secara langsung yang berdampak pada pembelajaran sejarah yang lebih berkesan, sehingga peserta didik akan lebih paham tentang materi yang disampaikan oleh guru dengan melihat bukti-bukti nyata peninggalan dalam peristiwa sejarah.


(2)

Berdasarkan uraian tersebut peneliti mengambil judul Pemanfaatan Situs Sejarah Kalinyamat sebagai Sumber Belajar Melalui Metode Group Investigation untuk Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan diulas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation untuk hasil belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan?

2. Adakah perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan kelas eksperimen yang memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation untuk hasil belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

2. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan kelas eksperimen yang


(3)

memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar melalui metode group investigation pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pecangaan.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi: 1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu kajian yang ilmiah dan dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemanfaatan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar sejarah melalui metode group investigation serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi bagi peserta didik dalam mencapai indikator pencapaian.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu manfaat sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

1) Meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah.

2) Menambah pengetahuan peneliti tentang kegiatan penelitian. 3) Meningkatkan kemampuan peneliti dalam hal penelitian yang

dipraktikkan dan dilakukan secara langsung.

4) Sebagai alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesiaonal.


(4)

b. Bagi guru

1) Menjadikan sumber referensi bagi guru dalam menyampaikan materi ajar khususnya proses Islamisasi dengan memanfaatkan situs sejarah Kalinyamat sebagai sumber belajar.

2) Memberikan sumbangan informasi bagi guru sejarah dalam meningkatkat kualitas pembelajaran sejarah.

c. Bagi peserta didik

Membantu peserta didik dalam penyerapan materi pelajaran sejarah yang dianggap menjenuhkan menjadi suatu mata pelajaran yang asik, sehingga proses pemahaman terhadap materi sejarah yang disampaikan akan lebih mudah terserap dan dipahami oleh peserta didik.

d. Bagi pihak sekolah

1) Meningkatkan kualitas pengajaran sejarah di sekolah tersebut. 2) Memberikan sumbangan yang positif bagi sekolah dalam usaha

perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

E. Batasan Istilah

Agar memperoleh pengertian yang sama tentang istilah dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka diperlukan penegasan istilah dalam penelitian. Penegasan istilah dalam penelitian ini adalah:

1. Situs Sejarah

Pengertian dari situs dan peninggalan benda-benda bersejarah tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 2 menyatakan


(5)

bahwa situs sejarah merupakan lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya. Kemudian disempurnakan lagi dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 bahwa situs cagar budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/ atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/ atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu.

Jadi menurut peneliti berdasarkan kedua pengertian tersebut situs sejarah merupakan lokasi hasil penemuan berupa barang ataupun benda hasil dari kegiatan masa lalu. Benda-benda purbakala yang bersejarah tersebut di antaranya adalah istana-istana, makam, masjid, dan candi. Situs sejarah yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah berkaitan dengan penelitian ini adalah situs sejarah Kalinyamat berupa makam Mantingan sebagai bukti proses Islamisasi dalam bangungan arsitekturnya.

2. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah semua sumber (data, orang atau benda) yang memungkinkan bisa digunakan dalam lingkup kecil atau kombinasi belajarnya. Sumber belajar biasa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah


(6)

informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa, 2005: 48).

Sumber belajar yang dimaksud adalah sesuatu yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mata pelajaran sejarah guna memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan peserta didik dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik. Sumber belajar sejarah dalam penelitian ini adalah situs sejarah Kalinyamat yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai sumber belajar.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep (RC Rifa‟i dan Chatarina Tri Anni, 2011:85). Berkaitan dengan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran mata pelajaan sejarah dengan mengunjungi langsung situs sejarah Kalinyamat yang dapat dilihat dengan nilai yang diperoleh peserta didik.


Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PENGARUH PEMANFAATAN LAWANG SEWU SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION TERHADAP MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016

2 12 130

Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Metode Group Investigation DI MTS NegeriI 1 Kota Tangerang Selatan

0 3 6

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PEMANFAATAN MUSEUM BLAMBANGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Kabupaten Banyuwangi)

2 8 141

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Hasil Belajar Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation (PTK pada Siswa Kelas X Multimedia B SMK Negeri 9 Surakart

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Hasil Belajar Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation (PTK pada Siswa Kelas X Multimedia B SMK Negeri 9 Surakart

0 2 17

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 RAWALO

0 0 15