69 2.
Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan kausalitas antar variabel.
Menurut Ferdinand 2006 untuk membuat permodelan SEM yang lengkap perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini :
1. Pengembangan Model Teoritis
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembangkan sebuah model penelitian dengan dukungan teori yang kuat melalui berbagai telaah pustaka
dari sumber-sumber ilmiah yang berhubungan dengan model yang sedang dikembangkan. Tanpa dasar teoritis yang kuat, SEM tidak dapat digunakan. SEM
tidak digunakan untuk membentuk sebuah teori kausalitas yang sudah ada teorinya. Karena itu pengembangan sebuah teori yang berjustifikasi ilmiah merupakan syarat
utama menggunakan permodelan SEM Ferdinand, 2006.
2. Pengembangan Diagram Alur Path Diagram
Dalam langkah kedua ini, modal teoritis yang telah dibagun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Dalam path diagram hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panap. Anak panah yang
lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antar satu konstruk dengan konstruk lainnya. Sedangkan garis lengkung antar konstruk dengan anak
panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antar konstruk-konstruk yang dibangun dalam path diagram yang dapat dibedakan dalam 2 kelompok yaitu :
• Konstruk Eksogen Exogenous Construct, yang dikenal dengan source
variable atau independent variable yang tidak diprediksi oleh variabel-variabel
70 yang lain dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh
garis dengan satu ujung panap. •
Konstruk Endogen Endogenous Construct, yang merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat
memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk endogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.
Gambar 3.1. Diagram Alur
3. Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan
Kemampuan Tenaga Penjual
X1
e1
1
1
X2
e2
1
X3
e3
1
Strategi Pelayanan Outlet
Hubungan dengan Outlet
Dukungan Prinsipal
Kinerja Selling in
Kinerja Pemasaran
X4
e4
1
1
X5
e5
1
X6
e6
1
X7
e7
1
X8
e8
1
1
X9
e9
1
X10
e10
1
X11
e11
1
1
X12
e12
1
X13
e13
1
X14
e14
1
1
X15
e15
1
X16
e16
1
X17
e17
1
1
X18
e18
1
X19
e19
1
Z1 Z2
1 1
Full Model
71 Setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam
sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri dari :
a. Persamaan Struktural Structural Equation, persamaan ini dirumuskan untuk
menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman berikut ini :
Variabel endogen = variabel eksogen + variabel endogen + error ..... 1
Tabel 3.8. Model Persamaan Struktural
Model Persamaan Struktural
Kinerja Selling- In = ȕ1 kemampuan tenaga penjualan + ȕ2 strategi pelayanan outlet
+ ȕ3 hubungan dengan outlet + ȕ4 dukungan prinsipal + e1
Kinerja Pemasaran = Ȗ1 Kinerja Selling- In + e2
b. Persamaan Spesifikasi Model Pengukuran Measurement Model
Pada spesifikasi model ini peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk mana serta menentukan serangkaian matrik yang menunjukkan
korelasi yang dihipotesakan antar konstruk atau variabel.
Tabel 3.9. Model Pengukuran
Konsep Eksogen
Model Pengukuran
Konsep Endogen
Model Pengukuran
72 X1 =
λ1 kemampuan tenaga penjualan + e 1 X2 =
λ2 kemampuan tenaga penjualan + e 2 X3 =
λ3 kemampuan tenaga penjualan + e 3 X4 =
λ4 strategi pelayanan outlet + e 4 X5 =
λ5 strategi pelayanan outlet + e 5 X6 =
λ6 strategi pelayanan outlet + e 6 X 7 =
λ7 strategi pelayanan outlet + e 7 X 8 =
λ8 hubungan dengan outlet + e 8 X 9 =
λ9 hubungan dengan outlet + e 9 X10 =
λ10 hubungan dengan outlet +e 10 X11 =
λ11 dukungan prinsipal + e 11 X12 =
λ12 dukungan prinsipal + e 12 X13 =
λ13 dukungan prinsipal + e 13 X 14 =
λ14 Kinerja Selling- In + e 14 X 15 =
λ15 Kinerja Selling- In + e 15 X 16=
λ16 Kinerja Selling- In + e 16 X 17 =
λ17 Kinerja Pemasaran + e17 X 18 =
λ18 Kinerja Pemasaran + e18 X 19=
λ19 Kinerja Pemasaran + e19
4. Pemilihan Matriks Input dan Teknik Estimasi Model