walaupun guru sedang menulis dipapan tulis. Sikap ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Memadang secara seksama 2. Gerak mendekati
3. Memberi pernyataan 4. Memberi reaksi terhadap gangguan atau kekacauhan
b. Membagi perhatian Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru mampu perhatiannya kepada
kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan dengan cara: visual dan verbal.
c. Pemusatan perhatian kelompoks Dalam pemusatan perhatian kelompok, ada hal yang harus guru lakukan antara lain
sebagai berikut: 1. Memberi tanda
2. Pertanggung jawaban 3. Pengarahan dan petunjuk yang jelas
4. Penghentian 5. Penguatan
6. Kelancaran 7. Kecepatan
8. Penghentian
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan denga maksud agar guru dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Ada beberapa trick yang guru harus lakukan antara lain sebagai berikut: a. Modifikasi Tingkah Laku
b. Pendekatan Pemecahan Masalah Kelompok c. Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah
2.10 MANAJEMEN KELAS YANG EFEKTIF
Beberapa indikator yang perlu diperhatikan, yang termasuk manajemen kelas yang efektif diantaranya adalah:
a. Manajemen kelas harus memberi fasilatas untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
b. Setiap anak didik berlajar dengan aktif, tidak berisik dengan sendiri-sendiri. c. Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan agar dapat saling menghargai satu sama lain. d. Dalam situasi kelas, perlu guru pahami bahwa dia bukan tutor untuk orang satu melainkan
untuk semua anak didik. e. Kondisi kelas tidak kacau balau, melainkan damai, aman, nyaman dan tenang ketika guru
sedang menerangakan pelajaran. Keharmonisan hubungan guru dengan anak didik mempunyai efek terhadap
manajemen kelas. Guru yang apatis terhadap anak didik membuat guru dijauhi oleh anak didik. Anak didik lebih banyak menolak kehadiran guru. Rasa benci yang tertanam di dalam
diri anak didik menyebabkan bahan pelajaran sukar diterima dengan baik. Kecenderungan sikap anak didik yang negatif lebih dominan. Sifat kemunafikan ini menciptakan jurang
pemisah antara guru dengan anak didik. Lain halnya dengan guru yang selalu memperhatikan anak didik, selalu terbuka,
selalu tanggap terhadap kelulahan anak didik, selalu mendengarkan saran dan kritik dari anak didik dan sebagainya, adalag sosok figur yang disenangi oleh anak didik. Anank didik
selalu rindu akan kehadirannya, anak didik selalu merasa aman disisinya, anak didik senang belajar bersamanya, dan anank didik merasaka bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru
tersebut. Itulah figur seorang guru yang baik. Figur guru yang demikian biasanya akan kurang menemui kesulitan dlam mengelola kelas.
Bila sudah begitu pengelolaan kelas yang efektif akan tercipta dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka itu tugas guru akan terasa ringan, tinggal berusaha memperkecil atau
menghilamgkan hal-hal yang menjadi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pengelolaan kelas.
2.11 Pengaruh Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Kelas