analisis gap dilakukan plot antar aitem untuk masing-
masing pernyataan harapan dan kenyataan, dimana yang
digunakan sebagai
acuan sumbu
koordinat adalah
mean harapan dan mean kenyataan
masing-masing bagian.
Hasil perhitungan
analisis gap untuk masing- masing
bagian secara
lengkap dijelaskan berikut ini :
1. Kepala Bidang
Hasil analisis gap antara rata-rata harapan
dengan kenyataan pada bagian
kepala bidang
untuk keseluruhan aitem efektivitas kepemimpinan
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2. Grafik Plot Kuadran pada Bagian Kepala Bidang
Hasil analisis gap dapat dilihat bahwa pada
semua aitem
bagian kepala
bidang nilai
harapannya lebih tinggi dariapda
nilai kenyataannya.
Hal ini
perlu mendapat perhatian pihak manajemen untuk
memperbaiki efektifitas
kepemimpinan agar dapat memenuhi harapan bagian
kepala bidang, terutama pada
nilai gap
yang terbesar yaitu -1,67, pada
pernyataan atasan anda memberikan penghargaan
kepada karyawan yang berprestasi . Gap negatif
yang besar menunjukkan
sumber yang digunakan kurang memuaskan, maka
perlu dilakukan
peningkatan kinerjanya.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kepala bidang memandang realisasi
atasan dalam
pemberian penghargaan
kepada karyawan yang berprestasi masih belum
sesuai dengan
yang diharapkan.
2. Kepala Seksi
Hasil analisis gap antara rata-rata harapan
dengan kenyataan pada bagian kepala seksi untuk
keseluruhan aitem
efektivitas kepemimpinan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Gambar 3 Grafik Plot Kuadran pada Bagian Kepala Seksi
Hasil analisis gap dapat dilihat bahwa pada
semua aitem
bagian kepala
seksi nilai
harapannya lebih tinggi dariapda
nilai kenyataannya.
Hal ini
perlu mendapat perhatian pihak manajemen untuk
memperbaiki efektifitas
kepemimpinan agar dapat memenuhi harapan bagian
kepala seksi , terutama pada
nilai gap
yang terbesar
adalah -1,13,
pada dua pernyataan yaitu atasan anda memberikan
penghargaan kepada
karyawan yang
berprestasi dan atasan anda
memberikan hukuman yang adil kepada
karyawan yang melanggar aturan .
Hal analisis gap secara
umum menunjukkan
bahwa para kepala seksi memandang
realisasi atasan dalam pemberian
promosi jabatan kepada karyawan
yang berprestasi masih belum
sesuai dengan
yang diharapkan, selain itu juga
pelanggaran yang telah dilakukan oleh seorang
pegawai masih
belum dihukum secara adil.
3. Koordinator Ruangan