Pembahasan Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Suami tentang Aktifitas Seksual Pada Istri Menopause di Kelurahan Simalingkar B Kec. Medan Tungtungan

5. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Suami tentang Seksual pada Istri Menopause

Untuk hubungan pengetahuan dan sikap dapat dilihat hubungan pengetahuan dan sikap dengan taraf signifikan,dimana bila nilai p dari 0,05 maka pengetahuan dan sikap memiliki hubungan saling mempengaruhi. Dari hasil analisis diperoleh nilai p = 0,004 adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap suami tentang seksual pada istri menopause, dan diperoleh juga nilai r = 0,302 ini berarti hubungan yang ada berkekuatan sedang dengan arah positif karena nilai r positif, artinya semakin baik pengetahuan suami maka semakin baik pula sikap suami tentang seksual pada istri menopause. Tabel 5.4 Distribusi Frekwensi Hubungan Pengetahuan dan Sikap Suami tentang Seksual pada Istri Menopause di Kelurahan Simalingkar B Variabel yang dikorelasikan r p Pengetahuan suami tentang seksual pada istri menopause dan sikap suami tentang seksual pada istri menopause 0,302 0,004

B. Pembahasan

Pada pembahasan ini peneliti akan menguraikan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengetahuan suami tentang seksual pada istri menopause, untuk mengetahui sikap, suami tentang seksual pada istri menopause serta untuk Universitas Sumatera Utara menguji hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang seksual pada istri menopause.

1. Pengetahuan Suami tentang Aktifitas Seksual pada Istri Menopause

Dari hasil penelitian menunjukkan pengetahuan suami adalah baik tentang aktifitas seksual pada istri menopause. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden baik dan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 97,7 . Ini berarti bahwa suami mengetahui tentang aktifitas seksual pada istri menopause. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Winda 2006 di dapati sebanyak 19 orang 63,3 dari 30 responden yang berpengetahuan kurang tentang menopause. Dan tetap melakukan aktifitas seksual seperti biasa. Artinya bahwa pengetahuan yang kurang tidak membatasi pasangan suami istri untuk beraktifitas seksual pada masa menopause. Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian Sharron di Inggris studi mengungkap bahwa 27 wanita menopause ternyata memiliki gairah seks lebih tinggi ketimbang mereka yang masih dalam masa subur. Ini berarti masa menopause tidak berarti kehidupan seksual wanita berakhir. Menurut Sunaryo 2004, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. Sesuai pendapat Notoadmojo 2007, pengetahuan merupakan dasar yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan itu sendiri penting untuk mendukung psikis dan perilaku setiap hari sehingga dapat Universitas Sumatera Utara dikatakan pengetahuan merupakan faktor yang mendukung tindakan seseorang. Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan yang baik membuat suami mengerti tentang masalah yang berkaitan dengan aktifitas seksual. Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai seksual pada masa istri menopause dapat membawa pengaruh psikologis yang buruk bagi hubungan suami istri itu sendiri, namun kemungkinan karena kurang tahu mengenai menopase sehingga suami tidak cemas dengan masalah seksual pada istri menopause dan tetap beraktifitas sesksual seperti biasa.

2. Sikap Suami tentang Aktifitas Seksual pada Istri Menopause

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap suami positif tentang aktifitas seksual pada istri menopause. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jawaban responden baik dan responden yang memiliki sikap yang positif sebanyak 100. Ini berarti bahwa suami menerima masalah tentang aktifitas seksual pada istri menopause dengan sikap positif. Dan tidak ada perbedaan sikap yang diberikan suami kepada istri walaupun istri memasuki masa menopause Hasil penelitian diatas didukung oleh penelitian Magdalena 2007 menunjukkan 44,7 responden tetap memilih melakukan aktifitas seksual seperti biasa. Ini berarti responden memiliki sikap yang positif terhadap aktifitas seksual pada masa menopause. Sunaryo 2006, menjelaskan bahwa sikap adalah kondisi mental yang relatif menetap untuk merespon suatu objek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti baik positif atau negatif dan kecendrungan bertindak. Universitas Sumatera Utara Menurut Nurthrop 2006, sikap yang kurang baik tentang aktifitas seksual mmberikan dampak penolakan terhadap aktifitas seksual, padahal masa menopause merupakan masa yang bebas melakukan aktifitas seksual karena disamping tidak perlu was-was dengan kehamilan, dan usia menopause tidak lagi disibukan dengan pengurusan rumah tangga dan anak-anak. Menurut asumsi peneliti dapat diketahui sikap suami sangat mempengaruhi suami dalam aktifitas seksual pada istri menopause. Dengan sikap yang baik maka pasangan suami istri tetap bisa menikmati kehidupan seksual yang menyenangkan. Sikap yang negatif membuat suami beranggapan salah dan berakibat buruk terhadap kehidupan suami istri. Artinya bahwa tidak ada perubahan sikap yang ditunjukkan suami kepada istri pada masa menopause akan membuat aktifitas seksual tetap berjalan seperti biasa.

3. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Suami tentang Aktifitas Seksual pada Istri Menopause

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai diperoleh juga nilai r = 0,302 ini berarti hubungan yang ada berkekuatan sedang dengan arah positif karena nilai r positif, artinya semakin baik pengetahuan suami tentang seksual pada istri menopause maka semakin baik pula sikap suami tentang seksual pada istri menopause. Dan diperoleh juga p = 0,004 atau 0,05 hal ini berarti adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap suami tentang seksual pada istri menopause. Ini berarti bahwa suami yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki sikap yang baik tentang aktifitas seksual, sehingga tetap melakukan Universitas Sumatera Utara aktifitas seksual pada masa menopause seperti biasa, tidak memilih menjarangkan atau menjahui istri yang menopause. Hipotesis ini berbeda dengan hipotesis penelitian Aisiah 1991 dimana nilai p 0,05, ini berarti tidak ada perbedaan sikap yang diberikan pada masa menopause, dan perubahan sikap tidak dipengaruhi oleh pengetauan. Teori yang dikemukakan Notoadmojo bahwa penerimaan sikap dan prilaku didasari oleh pengetahuan. Tingginya pengetahuan suami juga mempengaruhi sikap suami tentang seksual pada istri menopause. Dengan pengetahuan yang benar, dapat mempengaruhi sikap yang diberikan sehingga pasangan suami istri tetap bisa menikmati kehidupan seksual yang menyenangkan. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap suami tentang seksual pada istri menopause. Peneliti juga berpendapat bahwa sikap suami tidak selalu dipengaruhi pengetahuan namun dapat dipengaruhi oleh perasaan afeksi bukan pemahaman kognitif. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan