17
2.3. Suku Bunga
2.3.1. Pengertian Suku Bunga
Jika menurut sejarah falsafahnya, perkreditan berasal dari ungkapan jiwa tolong menolong tanpa pamrih, dalam alam Indonesia asli. Namun seiring dengan
perkembangan jaman ekonomi modern menjuruskan manusia untuk berpikir berdasarkan pada penghargaan akan uang, waktu dan jasa. Timbullah perhitungan
sewa modal berupa bunga, yang tinggi rendahnya mengikuti dalil ekonomi yaitu penawaran dan permintaan.
Batas tinggi rendahnya suku bunga bergantung pada sumber pemberi kredit. Kredit swasta atau liar menghitung suku bunga berdasarkan penawaran dan
kesanggupan masing-masing pihak. Suku bunga untuk perkreditan dari sumber tersebut dipengaruhi lagi oleh iklim peredaran uang dalam masyarakat.
11
Suku bunga adalah harga yang harus dibayar bank atau peminjam lainnya untuk pemanfaatan uang.
12
Suku bunga perkreditan yang dilayani oleh lembaga-lembaga perkreditan resmi bank terikat pada pertimbangan etika sedangkan secara komersial dibatasi
seperlunya, yaitu akuntansi biaya perusahaan.
11
R. Tjiptoadinugroho, Perbankan Masalah Perkreditan, Penghayatan, Analisis dan Penuntun, Pradnya Paramita, Jakarta, 1990, Hal 172.
12
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus Ekonomi,Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994, Hal 332.
Universitas Sumatera Utara
18
2.3.2. Teori Mengenai Suku Bunga
Beberapa teori mengenai suku bunga antara lain:
a. Loanable Fund Theory
Teori ini merupakan perluasan dari teori Irving Fisher yang memasukan faktor-faktor kekuasan pemerintah untuk menciptakan uang,
permintaan pemerintah terhadap dana pinjaman yang biasanya kebal terhadap tingkat suku bunga dan kemungkinan individu dan perusahaan-perushaan
berinvestasi dalam saldo kas. Teori ini menyatakan bahwa tingkat suku bunga umum ditentukan
oleh interaksi kompleks dari dua faktor. Yang pertama adalah total permintaan dana oleh perusahaan, pemerintah, dan rumah tangga atau
individu-individu untuk melakukan berbagai macam aktivitas ekonomi dengan dana tersebut. Permintaan ini berhubungan negatif dengan suku
bunga kecuali permintaan pemerintah yang seringkali tidak tergantung pada tingkat bunga. Faktor kedua yang mempengaruhi tingkat bunga adalah
penawaran dana dari perusahaan, pemerintah dan individu, penawaran berhubungan positif dengan suku bunga jika semua faktor ekonomi yang lain
konstan. Jika suku bunga meningkat, perusahaan dan individu akan menabung dan meminjamkan lebih banyak dan bank terdorong untuk
memberikan pinjaman yang lebih banyak.
b. Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga