Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Pajak merupakan suatu fenomena menarik dalam kehidupan masyarakat dan negara saat ini. Dimana pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar dan paling diandalkan. Penerimaan negara dari sektor perpajakan mencapai 77,95 dari total penerimaan negara, dan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dimana rencana pendapatan negara dari sektor pajak terus mengalami peningkatan. Pendapatan negara dari sektor pajak inilah yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan nasional yang sedang berjalan. Kedepan kontribusi penerimaan pajak diharapkan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan negara serta untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu dengan cara menggali sumber-sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak pajak pusat dan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah menjadi sumber penerimaan yang dapat diandalkan bagi negara. Upaya lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pajak adalah aktif dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak agar Wajib Pajak mematuhi peraturan yang telah ditentukan dalam undang-undang Universitas Sumatera Utara perpajakan. Selain itu, Direktorat Jenderal Pajak juga dapat melakukan pembaharuan undang-undang perpajakan untuk meningkatkan penerimaan pajak. Sebelum adanya pembaharuan sistem perpajakan seperti reformasi pajak tax reform, Indonesia menganut sistem pemungutan pajak official assessment system yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Tetapi setelah reformasi pajak tahun 1984 sistem pemungutan pajak diubah menjadi self assessment system yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Dalam Perpajakan kita mengenal beberapa jenis pajak yang salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai PPN. Pajak Pertambahan Nilai PPN merupakan salah satu jenis pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah pusat. PPN juga tergolong sebagai Pajak Objektif yaitu pajak yang pengenaannya didasarkan pada objek pajak, baik objek pajak berupa benda ataupun objek pajak lainnya. Dalam kelompok pajak objektif ini, PPN termasuk ke dalam pajak yang dipungut karena perbuatan yang menyebabkan adanya lalulintas barang. Menurut Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984, perbuatan yang menimbulkan hutang PPN adalah suatu penyerahan. PPN dibebankan kepada semua konsumen, tanpa memandang siapakah konsumen yang akan menanggung pajak. Dalam pelaksanaan mekanisme pengkreditan PPN, yaitu antara pajak yang dipungut dengan yang dibayar dapat timbul selisih pajak kurang bayar atau lebih Universitas Sumatera Utara bayar. Selisih pajak kurang bayar adalah dimana Pajak Masukan pajak yang dibayar lebih kecil dari Pajak Keluaran pajak yang dipungut. Sebaliknya, dikatakan lebih bayar berarti Pajak Masukan pajak yang dibayar lebih besar dari Pajak Keluaran pajak yang dipungut pada waktu penyerahan. Maka, atas kelebihan pembayaran PPN tersebut, PKP memiliki hak untuk mengajukan permohonan pengembalian atau yang disebut dengan restitusi. Karena selain memiliki kewajiban, Wajib Pajak juga memiliki hak perpajakan. Salah satunya adalah mengajukan permohonan restitusi. Untuk mencegah adanya Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai yang tidak melengkapi persyaratan, diperlukan aparatur pajak yang teliti dan bertanggung jawab dalam menangani permohonan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. aparatur pajak juga harus memberikan pelayanan yang baik guna menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban wajib pajak, serta untuk menjamin adanya kepastian hukum bagi wajib pajak dan menjamin ketertiban administrasi perpajakan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian dan menuangkan hasilnya dalam sebuah laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul “MEKANISME PERMOHONAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA LUBUK PAKAM” Universitas Sumatera Utara B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Secara teoritis Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri dengan cara praktis dilapangan yang langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dari para dosen Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah: 1.1 Untuk mengetahui mekanisme permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 1.2 Untuk mengetahui penyebab terjadinya kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 1.3 Untuk mengetahui mekanisme penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP. Universitas Sumatera Utara 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 2.1 Bagi Mahasiswa a. Menambah wawasan di bidang perpajakan khususnya tentang Mekanisme Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai. b. Agar dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bidang perpajakan maupun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. c. Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan dibekali keahlian keterampilan dan pengalaman yang diperoleh sewaktu melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan lembaga pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. b. Dapat mengetahui tingkat perkembangan ilmu perpajakan di lingkungan Perguruan Tinggi khususnya di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. c. Dengan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, mahasiswa dituntut memberikan sumbangsihnya terhadap instansi baik Universitas Sumatera Utara berupa saran maupun kritikan yang bersifat membangun yang menjadi sumber masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara a. Mempererat hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dengan pihak Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. b. Membuka interaksi antara mahasiswa, dosen, dan instansi pemerintahan khususnya dalam ilmu pengetahuan. c. Membangun image yang baik terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional, khususnya Universitas Sumatera Utara.

C. URAIAN TEORITIS 1. Defenisi Pajak