BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Untuk menghindari sambaran petir langsung ke kawat fasa dipasang kawat tanah sebagai pelindung. Karena petir selalu mencari jalan yang terpendek untuk
pelepasan muatan listriknya, maka kawat tanah itu harus diletakkan lebih tinggi dari kawat fasa sehingga dapat diharapkan sambaran petir akan selalu mengenai kawat
tanah dan disalurkan ke tanah lewat menara. Sambaran petir itu akan merambat melalui impedansi surja menara kemudian
mengalirkannya sampai ke tanah melalui impedansi surja pembumian menara tersebut. Karena adanya perbedaan impedansi antara impedansi surja menara dan
impedansi surja pembumian, maka akan menyebabkan gelombang tegangan pantul merambat kembali ke puncak sehingga lengan menara bertegangan. Tegangan antara
lengan menara menimbulkan terjadinya tegangan lebih antara lengan menara dengan kawat fasa. Jika tegangan lebih tersebut melebihi tegangan lompatan api isolator
maka akan terjadi flashover. Oleh karena itu nilai impedansi surja pembumian menara harus serendah mungkin agar tegangan lebih tidak melebihi tegangan
lompatan api isolator. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah panjang elektroda pembumian atau menambah jarak pemisah antar elektroda pembumian.
Universitas Sumatera Utara
I.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pengaruh impedansi surja pembumian terhadap bentuk tegangan pada lengan menara.
2. Untuk mengetahui pengaruh panjang dan jarak pemisah elektroda
pembumian terhadap terhadap tegangan lengan menara.
Hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk : 1.
Menentukan batas ketahanan tegangan lompatan api isolator untuk harga impedansi surja pembumian tertentu.
2. Menentukan impedansi surja pembumian untuk ketahanan tegangan lompatan
api isolator tertentu. Dengan demikian dapat ditentukan panjang dan jarak elektroda pembumian untuk impedansi surja yang diinginkan.
I.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah : 1.
Bentuk gelombang petir di dalam penelitian ini adalah bentuk petir standar IEC 1,250
μs. 2.
Arus kilat yang menyambar menara transmisi adalah 20 kA.
3. Objek yang dipilih menjadi penelitian adalah menara transmisi 150 kV milik
PT PLN di Titi Kuning Medan Saluran Titi Kuning-Berastagi, menara nomor
4 saluran ganda tipe AA+12.
Universitas Sumatera Utara
I.4 Metodologi Penelitian