Secara acak diambil potong-potongan akar yang telah diwarnai dengan panjang ± 1 cm sebanyak 10 potongan akar dan disusun pada kaca preparat, untuk
setiap tanaman sampel dibuat dua preparat akar. Potongan-potongan akar pada kaca preparat diamati untuk setiap bidang pandang. Bidang pandang yang
menunjukkan tanda-tanda kolonisasi terdapat hifa dan atau arbuskula dan atau vesikula diberi tanda positif +, sedangkan yang tidak terdapat tanda-tanda
kolonisasi diberi tanda negatif -. Derajatpersentase kolonisasi akar dihitung dengan menggunakan rumus:
���������� ���� = ∑ ������ ������� �������� +
∑ ������ ������� ��������ℎ�� � 100
6. Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan menjadi dua kelompok, yaitu variabel kesuburan tanah produktif dan non produktif dan variabel mikoriza. Variabel
Kesuburan tanah Produktif dan tanah non produktif antara lain pH, C-organik, P- tersedia, KTK, Kadar air. Variabel mikoriza yang diamati meliputi 1 Persentase
kolonisasi akar pada tanaman inang, 2 Kepadatan spora atau jumlah spora FMA dan 3 Jenis spora FMA yang ditemukan.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari variabel pengamatan dilakukan analisis untuk melihat hubungan antara variable Kesuburan tanah dengan variabel
mikoriza. Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana hubungan keberadaan dan status FMA dengan adanya perbedaan kondisi kedua lahan yaitu
lahan produktif dan lahan non produktif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisi Sifat Kimia Tanah.
Sampel tanah diambil dari lapangan dengan kedalaman 0 – 20 cm. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ditemukan perbedaan sifat kimia tanah
diantara kedua lahan yang berbeda dan diperoleh hasilnya sebagaimana pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil analisis sifat kimia tanah produktif dan tanah non produktif.
Parameter Jenis Lahan
Nilai Keterangan
pH H
2
O Produktif
5,13 m Masam
Non produktif 4,57 m
Masam C - Organik
Produktif 1,75 r
Rendah Non produktif
2,08 s Sedang
P - Bray II ppm Produktif
9,51 r Rendah
Non produktif 6,25 sr
Sangat rendah KTK m.e100g
Produktif 24,10 s
Sedang Non produktif
18,10 s Sedang
Kadar air Produktif
14,12 s Sedang
Non produktif 10,21 s
Sedang
Kriteria berdasarkan Penelitian Tanah 1983 dalam Mukhlis 2007 lampiran 2,3, dan 4
Tanah pada lahan produktif dan non produktif tergolong dalam kriteria masam antara 4,5-5,13. Persentase C-Organik lahan produktif termasuk dalam
kriteria rendah yaitu 1,75 sedangkan pada lahan non produktif termasuk dalam kategori sedang yaitu 2,08. Kandungan P-tersedia pada lahan produktif
termasuk dalam kriteria rendah yaitu berkisar 8,0-15 ppm sedangkan pada lahan non produktif termasuk dalam kriteria sangat rendah yaitu 8,0 ppm. Kapasitas
Tukar Kation KTK pada lahan produktif dan non produktif termasuk ke dalam kriteria sedang yaitu berkisar 17-24 me100g.
Menurut pernyataan Widyastuti et al. 2005 ketersediaan P erat kaitannya dengan tingkat kemasaman tanah. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa
tanah yang terdapat pada lahan produktif dan non produktif tergolong tanah yang masam sedangkan P-tersedia pada lahan non produktif tergolong sangat rendah,
hal ini dapat memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antara kemasaman tanah dan ketersediaan P di dalam tanah.
Setelah diamati dari analisi sifat kimia tanah dari kedua lahan dilihat dari kandungan P-tersedianya pada lahan non produktif tergolong tanah yang kurang
subur atau tanah yang kritis karena P-tersedianya yang sangat rendah yaitu 6,25ppm. Rendahnya kandungan P di dalam tanah menyebabkan tumbuhan
mampu membentuk simbiosis dengan FMA.
2. Kepadatan Jumlah Spora di Lapangan dan Pemerangkapan.