ANALISIS PEMIKIRAN ABDULLAH NASIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL ANAK

(1)

viii

ANALISIS PEMIKIRAN ABDULLAH NASIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL ANAK

SKRIPSI

Oleh: ALI FAUZI NIM. 201110010311077

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

2016


(2)

i

ANALISIS PEMIKIRAN ABDULLAH NASIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL ANAK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

Oleh : ALI FAUZI NIM. 201110010311077

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2016


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS PEMIKIRAN ABDULLAH NASIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL ANAK

SKRIPSI Oleh : ALI FAUZI NIM. 201110010311077

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Prof. Dr. Tobroni, M.Si

Pembimbing II


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,

Dab diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)

Pada Tanggal :02, Februari, 2016

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Prof. Dr. Tobroni, M.Si ( )

2. Dr. Moh. Nurhakim, M. Ag ( )

3. Drs. Sunarto M. Ag ( )

4. Drs. Faridi,M.si ( )

Mengesahkan, Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,


(5)

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN Moto :

مْلا لمْك ا

نسْحأاًناْمْي نْينم ْ

قلخ ْمه

ًا

Orang mukmin yang paling sempurna imannya

adalah mereka yang paling baik

budi pekertinya

(HR. Ahmad)

''

.

Dengan segala kerendahan hati, karya yang sederhana ini saya persembahkan kepada : Yang terhormat Almamaterku, Universitas Muhammadiyah Malang Kedua orang tuaku, Ayahanda Sofikin dan Ibunda Mu’ayah.


(6)

v

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ali Fauzi

NIM : 201110010311077

Tempat/ Tgl Lahir : Lamongan, 04 Oktober 1992 Jurusan/ Program Studi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

“Analisis Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan Tentang Pendidikan Moral Anak”bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam kutipan yang telah penulis sebutkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana yang telah berlaku.

Malang, 12 Februari 2016 Yang menyatakan,


(7)

vi ABSTRAK

Analisis Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan Tentang Pendidikan Moral Anak; Ali Fauzi; NIM 201110010311077; Jurusan Tarbiyah FAI UMM.

Kata Kunci : Pemikiran, Pendidikan, Moral

Masalah pendidikan moral sampai saat ini masih menjadi informasi yang hangat untuk dibahas. Tindakasusila, kekerasan, penganiyaan, dan penipuan merupakan salah satu akibat dari gagalnya pendidikan moral.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi berdasarkan fakta dan data yang benar serta dapat dipercaya Tentang pemikiran pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan dan Mengetahui kelebihan serta kekurangan pemikiran pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan, dengan harapan Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu pendidikan, khususnya menyangkutpendidikan moral anakmenurut Abdullah Nasih Ulwan yang belum begitu dilakukan secara proporsionalkhususnya di Indonesia.

Dalam Penelitian penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan tekstual,suatu pendekatan yang berusaha memahami bagaimana prinsip pendidikan moral pada anak menurut Abdullah Nasih Ulwan dengan mendalami hasil karya-karyanya. Maka dalam hal ini penyusun mengadakan jenis penelitian kepustakaan(library research). Dalam hal ini penulis mengadakan pengumpulan buku, artikel, data internet maupun jurnal yang memiliki relevansi dengan pokok kajian penulis.Hasil penelitian pemikiran Abdullah Nasih Ulwan tentang pendidikan moral yangsemua itu berawal dari Abdullah Nasih Ulwan tentang integritasnya yangcukup besar terhadap masalah pendidikan generasi mendatang.

Pendidikan moral yang dimaksud di sini adalah serangkaian prinsip dasar moral dan keutamaan sikapserta watak (tabiat) yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula hingga ia menjadi seorang mukallaf, yakni siap mengarungi lautankehidupan.Jadi pendidikan moral menurut Nasih Ulwanyang dimaksud dalam penelitian ini adalah pesan-pesan moral dan proses penanamannya yang disampaikan oleh Nasih Ulwan kepada anak didik.Secara khas Dalam bidang moral, menurut Nasih Ulwan, tanggung jawab manusia meliputi masalah perbaikan jiwa mereka, meluruskan penyimpangan mereka,mengangkat mereka dari seluruh kehinaan dan menganjurkan pergaulanyang baik dengan orang lain.


(8)

vii

KATA PENGANTAR

رلا هللا مسب

رلا نمح

ميح

Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

karena dengan kehendak-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan Tentang Pendidikan Moral Anak”.

Terselesainya Tugas Akhir ini tak lain juga berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Faridi, M. Si selaku dekan Fakultas Agama Islam yang telah memberi dukungan agar Tugas Akhir ini dapat segera selesai.

2. Bapak Prof. Dr. Tobroni, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Moh. Nurhakim, M. Ag selaku dosen pembimbing II, yang dengan sangat sabar membimbing skripsi ini hingga dapat diujikan di hadapan dewan penguji. Penulis sangat memohon maaf atas ketidaksiapan dan mungkin ada sikap tidak baiksaat bimbingan berlangsung.

3. Ibu Nur Afifah Khurin Maknin, S. Pdi., M. Kes selaku Ketua Jurusan Tarbiyah atas semua ilmu yang disalurkannya kepada penulis. Penulis banyak menemukan hal baru saat di bangku perkuliahan.

4. Para dewan penguji yaitu Drs. Sunarto M. Ag dan Drs. Faridi,M.Si yang telah memberikan banyak masukan.

5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda shofikin dan Ibunda mu’ayah Melalui buliran keringat jerih payah mereka berdua-lah penulis dapat mengenyam dunia perkuliahan dan melalui tetes air mata dalam doa terdalam mereka-lah, penulis dapat melalui kesempatan demi kesempatan berharga dalam hidup.


(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Permasalahan ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 9

1.6 Batasan Istilah... 9

1.7 Sistematika Pembahasan Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Konsepsi Pendidikan Moral ... 12

2.1.1 Definisi Pendidikan ... 12


(10)

ix

2.1.3 Definisi Anak ... 24

2.2 Prinsip-Prinsip dalam Pendidikan Moral Anak ... 27

2.2.1 Perbuatan yang Harus Di Hindari... 29

2.2.2 Pendidikan Moral Berbasis Teladan Rasulullah ... 43

BAB III METODE PENELITIAN... 52

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian... 54

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.3 Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV PEMKIRAN ABDULLAH NASIH ULWAN TENTANG PENDIDIKAN MORAL ANAK ... 58

4.1 Biografi Abdullah Nasih Ulwan ... 58

4.2 Konsep Pendidikan Moral Menurut Abdullah Nasih Ulwan.... 68

4.3 Metode Pendidikan Moral Menurut Abdullah Nasih Ulwan.... 76

4.4 Kelebihan dan Kekurangan ... 78

BAB V PENUTUP……… ... 91

5.1 Kesimpulan……. ... 91

5.2 Saran ... 95


(11)

x

DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Muzayyin. (2012).Filsafat Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Alfiyah, Hanik Yuni. (2008)Ta’lim dan Liberasi. Surabaya: LPPM Press. Abdullah Nasih Ulwan, Menuju Ketakwaan, diakses pada tanggal 27

desember 2015 dari http://dakwah.info/main/index.php

Arief, Armai. (2002).Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Budiningsih, Asri. (2004).Pembelajaran Moral Berpijak Pada Karakteristik Siswa Dan Budayanya. Jakarta: Rineka Cipta.

Biografi nasih ulwan, diakses pada 16 desember 2015 dari http://riadhulwardah.blogspot.com/2010/01/syeikh-abdullah-nasih-ulwan-tokoh.html.

Bertens. (2002).Masalah Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Chaplin,(2004). Kamus lengkap Psikologi:Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Darmadi, Hamid. (2009).DasarKonsepPendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.

Definisi anak, diakses pada tanggal 25 Desember 2015 dari https://andibooks.wordpress.com/definisi-anak/

Depdikbud, (1990) Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka. Hakim,Lukman. (2012). Tanggung Jawab Pendidik Menurut Abdullah

Nasih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Awlad Fil Islam. Skripsi Sarjana Tarbiyah UMM, Malang, 2012.

Harini, Sri. (2003). MendidikAnakSejakDini.Yogyakarta: Kreasi.

Husain, Abu. (2001).Shahih Muslim.Juz. II. Beirut Libanon: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah.

Hamka. (1992). Pandangan Hidup Muslim. Jakarta: bulan bintang. Jalaluddin. (2000)Psikologi Agama. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Khoiron,Rosyadi. (2004)Pendidikan Profetik. Yogyakarta: pustaka


(12)

xi

Muhadjir, Noeng. (1996). Metode Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin. Mardialis. (1995). Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal.

Jakarta: Bumi Aksara.

Munawwir. (1984).Kamus Al-Munawwir.Yogyakarta: Pustaka Progresif. Metode Pendidikan Anak Menurut Nasih Ulwan, diakses pada tanggal 27

desember 2015 dari http://elmuttaqie. wordpress.com/ 2008/05/11/ metode-pendidikan-anak-menurut-nashih-ulwan.

Nata, Abuddin. (2002).Akhlak Tasawuf. Jakara: Raja Grafindo Persada. Prastowo, Andi. (2014). Memahami Metode-metode Penelitian. Jogjakarta

: Ar-Ruzz Media.

Rohman, Mustofa. (2003).Pendidikan Nilai.Yogyakarta: Jendela. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Salam, Burhanuddi. (1997). Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan

Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Shihab, Muhammad Quraish. (1999). Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu’i atas PelbagaiPersoalan Umat. Bandung: mizan.

Suriasumantri, Jujun S. (1998).Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antar disiplin Ilmu.Jakarta: Nuansa.

Tijani, Ahmad. (2009). Konsep Pendidikan Anak Soleh Prespektif Abdullah NasihUlwan. SkripsiSarjanaTarbiyah UIN, Malang, 2009. Tim Penyusun Kamus Depdikbud. (2006)Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Triyadi,Ramdhan. Pembunuh David AdalahPelajar SMP Usia 15 Tahun. (2015, 5 April). Kompas. hal.1.

Ulwan, Abdullah Nasih. (2007) PendidikanAnakDalam Islam. Jakarta: Pustaka Amani.

Ulwan, Abdullah Nasih. (2006). Meniti Jalan menuju pembebasan Tanah Palestina. Jakarta: Studia press.

UU Sisdiknas, diakses pada tanggal 20 April 2015 dari https:// endang965.wordpress.com/peraturan-diknas/uu-sisdiknas/

Warsita, Bambang. (2011)Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: remaja rosdakarya.


(13)

xii

Yahya, Imam.(2002). Riyadlah Upaya Pembinaan Akhlak. Bandung: RosdaKarya.

Yahya,Ali. (2001). Melahirkan Anak Masya Allah. Jakarta:Cendekia Zed, Mestika. (2008) Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta:Yayasan

Obor Indonesia.

Zuriah, Nurul. (2007).Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.Jakarta: Bumi Aksara.


(14)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai pendidikan memang tidak pernah ada habisnya. Berbagai persoalan pendidikan pun muncul seiring dengan perkembangan zaman. Begitu juga solusinya yang kian hari kian banyak opini, spendapat, jurnal, artikel bahkan penelitian khusus tentang pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya masyarakat bangsa dan negara.1

Pendidikan adalah suatu kebutuhan dan hak yang mendasar bagi setiap warga negara, tanpa membedakan golongan, gender, usia, status social maupun tempat dimana mereka tinggal. Artinya setiap individu memililki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan.Jika seseorang tidak memperoleh layanan pendidikan dikarenakan adanya suatu kendala, maka itu adalah tugas negara atau pemerintah untuk menangani hal tersebut.2 Pendidikan merupakan merupakan unsur vital dalam kehidupan manusia, tanpa pendidikan kehidupan manusia tidak bias berkembang secara wajar,

1UU NO 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional (SIKDISNAS) 2006:02. 2Bambang Warsita, Pendidikan Jarak Jauh (Bandung: 2011), hal. 2.


(15)

2

oleh karena pentingnya sebuah pendidikan maka pendidikan menjadi tolak ukur kredibilitas manusia dan peradabanya. Semakin tinggi tingkat pendidikan manusia maka semakin tinggi pula tingkat kredibilitasnya, begitu sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikan manusia maka semakin dipertanyakan tingkat kredibilitas kemanusiaanya3

Pendidikan hendaknya berorentasi pada proses penyiapan peserta didik agar memahami konsep-konsep dasar tentang berperilaku, berfikir secara konperhensif sebagai pijakan dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Pendidikan juga bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi-kompetensi menyamgkut ilmu pengetahuan, ketrampilan motorik, dan nilai-nilai moral yang baik serta mencapai manusia yang memiliki kepribadian yang dipenuhi dengan sifat ilahiyah.

Pendidikan harus sesuai dengan tuntutan zaman, karena peradaban akan terus berkembang, saat pendidikan tidak lagi sesuai dengan atau relevan dengan perubahan, maka orang yang berada di dalamnya akan segera tertinggal. Karena pendidikan akan menghadapi tantangan.

Munculnya perubahan sosial yang begitu cepat, proses perpindahan budaya, perkembangan politik menggelobal dan kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, serta pergeseran nilai-nilai moral, maka pendidikan harus dapat mengantisipasi hal-hal tersebut, pendidikan harus sesuai dengan perubahan yang diingini.4

3Hanik Yuni, Taklim Dan Liberasi (Surabaya:2008), hal,1. 4Rosyadi Khoiron, Pendidikan Profetik (Yogyakarta: 2004), hal.3.


(16)

3

Dalam kehidupan di tengah masyarakatterlihat jelas seolah-olah terjadi dua hal yang sangat paradoks. Pada suatu sisi terlihat syiar dan gebyar kehidupan beragama, tetapi disisi lain dengan mudah disaksikan akhlak masyarakat berubah semakin jauh dari nilai-nilai moral yang baik. Tumbuh suburnya kenakalan remaja, dekadensi moral, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, tawuran antar mahasiswa atau siswa atau penduduk, ketidakjujuran dalam mengerjakan ujian (termasuk ujian nasional), ditambah dengan catatan kriminalitas yang banyak dilakukan baru-baru ini oleh kalangan pelajar diantaranya adalah perampokan, tindakan asusila, dan pembunuhan yang dilakukan oleh pelajar SMP usia 15 tahun, maraknya seks bebas di kalangan remaja, peredaran foto dan video porno pada kalangan pelajar,dan masih banyak lagi, menjadi bukti lemahnya iman dan moral yang dimiliki seorang manusia.5

Penekanan pendidikan yang lebih pada aspek kognitif dan psikomotorik dengan kurang memperhatikan pelaksanaan aspek efektif pada lembaga pendidikan hanya akan menghasilkan manusia yang pintar secara intelektual dan keterampilan, tapi rendah dalam moral dan akhlaknya. Konsekuwensi, out put lembaga pendidikan menjadi orang yang cerdik, pandai tetapi bermental jahat sehingga menjadi pejabat yang berjiwa KKN ( Kolusi, Korupsi, Nepotisme), teknokrat yang membuat kerusakan hidup, konglomerat yang bermental penjudi, dan sebagainya.

5Ramdhan Triyadi, “Pembunuh David Adalah Pelajar SMP Usia 15 Tahun”,-Kompas, 5


(17)

4

Di era yang semakin global ini tuntutan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan luas tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan umum saja, namun juga harus didasari dengan akhlak yang karimah, sehingga mampu mengendalikan diri dari pengaruh budaya yang serba membolehkan yang mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Krisis yang melanda Indonesia dewasa ini diindikasikan bukan hanya berdimensi material, akan tetapi juga telah memasuki kawasan moral agama.

Kalau kita mengamati kenyataan hidup umat Islam pada masa kini, maka tidaklah sedikit diantara mereka yang berkepribadian buruk. Banyak umat islam yang selalu aktif menunaikan ibadah shalat, puasa, zakat, dan bahkan sudah menunaikan haji, tapi dalam kehidupan mereka masih suka berbuat hal-hal yang kurang baik atau bahkan hal-hal yang dilarang oleh agama. Mereka suka memeras orang lain untuk dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan. Adapun dalam kehidupan sosial, mereka bersikap ala liberalis, demikian pula dalam segi kehidupan lainnya. Misalnya dalam bidang politik, budaya, seni, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lepas dari nilai-nilai moral.

Apabila sikap-sikap di atas semakin membudaya, maka jelaslah akan berdampak negatif pada anak-anak yang masih berada dalam proses pembinaan moral agama. Karena pertumbuhan dan perkembangan moral agama pada anak-anak lebih banyak diperoleh melalui hasil pengamatan terhadap suasana lingkungan di sekitarnya. Agar mereka menjadi generasi


(18)

5

penerus yang bermoral religius, maka mereka harus dibina, dibimbing, dan dilatih dengan baik dan benar melalui proses pendidikan, khususnya pendidikan Islam.

Tujuan utama pendidikan Islam ialah membentuk akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, jiwa bersih, kemauan keras, cita-cita yang besar serta akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak-hak manusia, tahu membedakan baik dan buruk, menghindari perbuatan tercela, dan senantiasa mengingat Allah SWT dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.

Wajib bagi kita untuk menghadapi secara terus menerus berbagai macam kebudayaan yang menghegemoni, yang memiliki kekuatan dahsyat dalam rangka mempersiapkan generasi yang akan menata dunia di masa yang akan dating dengan baik. Yaitu dengan memanfaatkan khasanah peradaban kita yang mampu memberikan peringatan bagi seluruh alam , khasanah yang diwariskan oleh panutan kita, Rasulullah Muhammad SAW. Beliau memberikan kita petunjuk agar kita menjadi manusia yang mempunyai moral yang baik.6

Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang ulama yang sangat dikagumi dari sudut perjuangan dan tulisanaya, apa yang ditulis menggambarkan pribadinya yang sangat luhur dan murni, beliau dilahirkan pada tahun 1928 masehi di daerah Qadhi askar yang terletak di


(19)

6

Bandar halb, Syiria. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak islam dalam pergaulan dan muamalat sesamamanusia. Salah satu karya yang ditulis beliau adalah buku yang berjudul Tarbiyatul Awlad fi al- Islamyang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Pendidikan Anak Dalam Islam, buku tersebut banyak mengupas tentang konsep pendidikan anak dalam islam yang berisi tentang pesan-pesan moral.

Buku Tarbiyatul Awlad fi al- Islamkiranya dapat dijadikan rujukan dalam penulisan karya ini, dalam penulisan karya ini penulis menggunakan buku berbahasa arab dan ditunjang dengan buku terjemahan dalam bahasa Indonesia dikarenakan penulis kurang mahir dalam berbahasa arab.

Buku Tarbiyatul Awlad fi al Islam juga bermanfaat bagi semua kalangan yang menekuni dan mendalami ilmu pendidikan islam, hal ini dikarenakan mengingat muatanya sesuai dengan problematika moral dan salah satu bab dalam buku ini menerangkan khusus pendidikan moral yang dilengkapi dengan dalil-dalil al Quran dan argumentasi yang rasional dengan perkembangan masa kini.

Abdullah Nasih Ulwan menawarkan upaya pendidikan moral dengan menanamkan dasar psikis yang mulia berdasarkan keimanan untuk memelihara hak orang lain guna merealisasikan etika sosial dengan pengawasan dan kritik sosial sehingga tumbuh sikap dan perilaku sosial yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang agar


(20)

7

terwujud masyarakat yang peduli untuk melaksanakan seruan amar ma’ruf

dan nahi munkar.7

Beberapa kepustakaan yang penulis jumpai terkait dengan pemikiran Abdullah Nasih Ulwan, belum ada yang secara spesifik membahas corak pemikiran Abdullah Nasih Ulwan tentang pendidikan moral. Dalam penelitian terdahulu tulisan Lukman Hakim tentang Tanggung Jawab Pendidik Menurut Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Awlad fi al Islam (2012).8Dan tulisan Ahmad Tijani tentang Konsep Pendidikan Anak Soleh Prespektif Abdullah Nasih Ulwan(2009).9 Berangkat dari latar belakang diatas maka penulis akan mengkaji tentang pemikiran pendidikan moral dalam perspektif Abdullah Nasih Ulwan, dan mencari kelebihan dan kekurangan, maka penulis ingin melakuakan penelitian tentang pendidikan moral anak yang ditawarkan oleh Abdullah Nasih Ulwan dengan judul Analisis Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan Tentang Pendidikan Moral Anak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah konsep pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan?

7Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Pustaka Amani,2007) hal. xxii. 8Lukman Hakim, “Tanggung Jawab Pendidik Menurut Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab

Tarbiyatul Awlad Fil Islam” (Skripsi Sarjana Tarbiyah UMM, Malang, 2012).

9Ahmad Tijani, “Konsep Pendidikan Anak Soleh Prespektif Abdullah Nasih Ulwan”(Skripsi


(21)

8

2. Bagaimanakah metode pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan?

3. Apa kelebihan dan kekurangan pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi berdasarkan fakta dan data yang dapat dipercaya yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah konsep pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah metode pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan.

3. Untuk mengetahui apakelebihan dan kekurangan pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi dan Mahasiswa

Tulisan ini akan menambah data dan informasi bagi jurusan Tarbiyah dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pendidikan moral anak.

2. Bagi Masyarakat dan Profesi Pendidik

Sebagai bahan untuk kajian yang lebih mendalam dan dapat diterapkan dalam mendidik moral anak sesuai dengan perkembangan pendidikan


(22)

9

dan masalah moral saat ini.Juga sebagai kontribusi dalam menambah wawasan orang tua dan memahami moral anak agar nantinya anak mempunyai moral yang baik.

3. Bagi Peneliti

a. Sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana strata satu (S1) dengan gelar sarjana pendidikan islam.

b. Peneliti dapat mengetahui pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan .

c. Peneliti dapat mengambil kelebihan untuk dimanfaatkan dalam mendidik moral anak dalam problematika saat ini.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan judul yang diangkat, maka penelitian ini difokuskan pada objek pembahasan kajian tentang pemikiran pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan , yang terdiri dari konsep pendidikan moral, Metode pendidikan moral, kemudian membahas tentang kelebihan dan kukurangan pemikiran pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan.

F. Batasan Istilah

1. PemikiranAbdullah Nasikh Ulwan

Abdullah Nasikh Ulwan adalah salah satu pemikir kontemporer Muslim dalam dunia pendidikan, dilahirkan di kota Halab, Suriah.


(23)

10

Beliau merupakan sarjana Ushuluddin di Al Azhar University pada tahun 1952, juga menerima ijazah spesialisasi bidang pendidikan pada tahun 1954. Penelitian ini akan mengupas tentang pemikiran Abdullah Nasikh Ulwan tentang pendidikan moral anak.

2. Pendidikan Moral Anak

Pendidikan moral anak yaitu penanaman nilai-nilai moral pada anak oleh pendidik. Nilai-nilai moral itu mencakup sikap dan sifat yang akan melekat pada diri anak. Penelitian ini akan mengupas pendidikan moral anak yang digagas oleh Abdullah Nasikh Ulwan.

G. Sistematika Pembahasan Penelitian

Penulis menyusun tulisan ini menjadilima bagian (bab) secara sistematis yang terurai sebagai berikut:

Bab pertama terdiri atas pendahuluan yang berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian, batasan-batasan penelitian serta sistematika pembahasan penelitian. Bab ini dimaksudkan untuk mengantar penelitain pada masalah yang menjadi kajian utama pada bab-bab berikutnya.

Bab kedua merupakan kajian teoritis yang mencakup tentang pendidikan moral anak, konsepsi tentang pendidikan moral anak, prinsip-prinsip dalam pendidikan moral anak.


(24)

11

Bab ketiga membahas tentang metode penelitian yang terdiri atas: pendekatan dan jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

Bab keempat Merupakan hasil dan analisis penelitian yang terdiri dari:

Pertama, penyajian data, yaitu membahas tentang biografi Abdullah Nasih Ulwan meliputi: sekilas tentang kehidupan Abdullah Nasih Ulwan, pendidikan Abdullah Nasih Ulwan, karir profesi Abdullah Nasih Ulwan, sekilas tentang akhlak dan pribadi Abdullah Nasih Ulwan, karya tulis Abdullah Nasih Ulwan, dan menjelang wafat Abdullah Nasih Ulwan. Kemudian penyajian data yang berisi pemikiran pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan, yang terdiri dari: konsep pendidikan moral, metode pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan.

Kedua, yaitu membahas tentang kelebihan dan kekurangan pemikiran Abdullah Nasih Ulwan tentang pendidikan moral anak.

Bab kelima sebagai bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, yang tentu merupakan jawaban dari rumusan yang diangkat peneliti. Kemudian peneliti memberikan beberapa saran yang sesuai dengan kesimpulan telaah ini.


(1)

Bandar halb, Syiria. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak islam dalam pergaulan dan muamalat sesamamanusia. Salah satu karya yang ditulis beliau adalah buku yang berjudul Tarbiyatul Awlad fi al- Islamyang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Pendidikan Anak Dalam Islam, buku tersebut banyak mengupas tentang konsep pendidikan anak dalam islam yang berisi tentang pesan-pesan moral.

Buku Tarbiyatul Awlad fi al- Islamkiranya dapat dijadikan rujukan dalam penulisan karya ini, dalam penulisan karya ini penulis menggunakan buku berbahasa arab dan ditunjang dengan buku terjemahan dalam bahasa Indonesia dikarenakan penulis kurang mahir dalam berbahasa arab.

Buku Tarbiyatul Awlad fi al Islam juga bermanfaat bagi semua kalangan yang menekuni dan mendalami ilmu pendidikan islam, hal ini dikarenakan mengingat muatanya sesuai dengan problematika moral dan salah satu bab dalam buku ini menerangkan khusus pendidikan moral yang dilengkapi dengan dalil-dalil al Quran dan argumentasi yang rasional dengan perkembangan masa kini.

Abdullah Nasih Ulwan menawarkan upaya pendidikan moral dengan menanamkan dasar psikis yang mulia berdasarkan keimanan untuk memelihara hak orang lain guna merealisasikan etika sosial dengan pengawasan dan kritik sosial sehingga tumbuh sikap dan perilaku sosial yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang agar


(2)

terwujud masyarakat yang peduli untuk melaksanakan seruan amar ma’ruf

dan nahi munkar.7

Beberapa kepustakaan yang penulis jumpai terkait dengan pemikiran Abdullah Nasih Ulwan, belum ada yang secara spesifik membahas corak pemikiran Abdullah Nasih Ulwan tentang pendidikan moral. Dalam penelitian terdahulu tulisan Lukman Hakim tentang Tanggung Jawab Pendidik Menurut Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Awlad fi al Islam (2012).8Dan tulisan Ahmad Tijani tentang Konsep Pendidikan Anak Soleh Prespektif Abdullah Nasih Ulwan(2009).9 Berangkat dari latar belakang diatas maka penulis akan mengkaji tentang pemikiran pendidikan moral dalam perspektif Abdullah Nasih Ulwan, dan mencari kelebihan dan kekurangan, maka penulis ingin melakuakan penelitian tentang pendidikan moral anak yang ditawarkan oleh Abdullah Nasih Ulwan dengan judul Analisis Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan Tentang Pendidikan Moral Anak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang telah penulis sampaikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah konsep pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan?

7Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, (Pustaka Amani,2007) hal. xxii. 8Lukman Hakim, “Tanggung Jawab Pendidik Menurut Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab

Tarbiyatul Awlad Fil Islam” (Skripsi Sarjana Tarbiyah UMM, Malang, 2012).

9Ahmad Tijani, “Konsep Pendidikan Anak Soleh Prespektif Abdullah Nasih Ulwan”(Skripsi


(3)

2. Bagaimanakah metode pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan?

3. Apa kelebihan dan kekurangan pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi berdasarkan fakta dan data yang dapat dipercaya yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah konsep pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah metode pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan.

3. Untuk mengetahui apakelebihan dan kekurangan pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi dan Mahasiswa

Tulisan ini akan menambah data dan informasi bagi jurusan Tarbiyah dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam pendidikan moral anak.

2. Bagi Masyarakat dan Profesi Pendidik

Sebagai bahan untuk kajian yang lebih mendalam dan dapat diterapkan dalam mendidik moral anak sesuai dengan perkembangan pendidikan


(4)

dan masalah moral saat ini.Juga sebagai kontribusi dalam menambah wawasan orang tua dan memahami moral anak agar nantinya anak mempunyai moral yang baik.

3. Bagi Peneliti

a. Sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana strata satu (S1) dengan gelar sarjana pendidikan islam.

b. Peneliti dapat mengetahui pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan .

c. Peneliti dapat mengambil kelebihan untuk dimanfaatkan dalam mendidik moral anak dalam problematika saat ini.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan judul yang diangkat, maka penelitian ini difokuskan pada objek pembahasan kajian tentang pemikiran pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan , yang terdiri dari konsep pendidikan moral, Metode pendidikan moral, kemudian membahas tentang kelebihan dan kukurangan pemikiran pendidikan moral anak menurut Abdullah Nasih Ulwan.

F. Batasan Istilah

1. PemikiranAbdullah Nasikh Ulwan

Abdullah Nasikh Ulwan adalah salah satu pemikir kontemporer Muslim dalam dunia pendidikan, dilahirkan di kota Halab, Suriah.


(5)

Beliau merupakan sarjana Ushuluddin di Al Azhar University pada tahun 1952, juga menerima ijazah spesialisasi bidang pendidikan pada tahun 1954. Penelitian ini akan mengupas tentang pemikiran Abdullah Nasikh Ulwan tentang pendidikan moral anak.

2. Pendidikan Moral Anak

Pendidikan moral anak yaitu penanaman nilai-nilai moral pada anak oleh pendidik. Nilai-nilai moral itu mencakup sikap dan sifat yang akan melekat pada diri anak. Penelitian ini akan mengupas pendidikan moral anak yang digagas oleh Abdullah Nasikh Ulwan.

G. Sistematika Pembahasan Penelitian

Penulis menyusun tulisan ini menjadilima bagian (bab) secara sistematis yang terurai sebagai berikut:

Bab pertama terdiri atas pendahuluan yang berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian, batasan-batasan penelitian serta sistematika pembahasan penelitian. Bab ini dimaksudkan untuk mengantar penelitain pada masalah yang menjadi kajian utama pada bab-bab berikutnya.

Bab kedua merupakan kajian teoritis yang mencakup tentang pendidikan moral anak, konsepsi tentang pendidikan moral anak, prinsip-prinsip dalam pendidikan moral anak.


(6)

Bab ketiga membahas tentang metode penelitian yang terdiri atas: pendekatan dan jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

Bab keempat Merupakan hasil dan analisis penelitian yang terdiri dari:

Pertama, penyajian data, yaitu membahas tentang biografi Abdullah Nasih Ulwan meliputi: sekilas tentang kehidupan Abdullah Nasih Ulwan, pendidikan Abdullah Nasih Ulwan, karir profesi Abdullah Nasih Ulwan, sekilas tentang akhlak dan pribadi Abdullah Nasih Ulwan, karya tulis Abdullah Nasih Ulwan, dan menjelang wafat Abdullah Nasih Ulwan. Kemudian penyajian data yang berisi pemikiran pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan, yang terdiri dari: konsep pendidikan moral, metode pendidikan moral menurut Abdullah Nasih Ulwan.

Kedua, yaitu membahas tentang kelebihan dan kekurangan pemikiran Abdullah Nasih Ulwan tentang pendidikan moral anak.

Bab kelima sebagai bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, yang tentu merupakan jawaban dari rumusan yang diangkat peneliti. Kemudian peneliti memberikan beberapa saran yang sesuai dengan kesimpulan telaah ini.