Parameter dinamika stok dan tingkat eksploitasi

Bhattacharya. Metode Bhattacharya merupakan salah satu grafis untuk memisahkan data sebaran frekuensi panjang kedalam beberapa distribusi normal. Pemisahan distribusi normal dengan metode Bhattacharya ini akan dilakukan dengan bantuan paket program FISAT, Gayanilo dan Pauly 1997. 3.5.3.5. Pendugaan parameter pertumbuhan Pendugaan parameter pertumbuhan mengunakan persamaan von Bertalanffy sebagai berikut King 1995: L t = L 00 1-e [-Kt-t0] Keterangan : L t = Panjang teripang saat umur t satuan waktu L 00 = Panjang maksimum secara teoritis panjang asimtotik K = Koefisien pertumbuhan persatuan waktu t = Umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol Pendugaan parameter pertumbuhan didapatkan dari hasil perhitungan metode ELEFAN 1 Electronic Length Ffrequencys Analisis yang terdapat dalam program FISAT II. 3.5.3.6. Pendugaan mortalitas dan laju eksploitasi Pendugaan laju mortalitas total Z dihitung dengan menggunakan metode kurva hasil tangkapan yang dikonversi ke panjang Spare and Venema 1998 dan menggunakan rumus Beverto and Holt 1957 : L c – L Z = K L – L ’ Keterangan : K = indeks kurva pertumbuhan Von Bertalanffy L 00 = panjang infinity L = rata-rata panjang teripang dalam kelompok umur tertentu L c = Panjang teripang pertama tertangkap L’ = Panjang teripang terkecil dalam sampel dengan jumlah sudah dapat diperhitungkanresprentatif Laju mortalitas alami M diduga dengan metode persamaan empiris Pauly dengan rumus Log M = -0,0066 – 0,279 log L 00 + 0,6543 log K + 0,4634 log T Keterangan : M = mortalitas alamtahun L 00 = panjang infiniti mm K = koefisien pertumbuhantahun T = suhu rata-rata tahunan Mortalitas karena eksploitasi F dihitung menggunakan rumus F = Z – M Mortalitas total, alami, dan mortalitas eksploitasi dianalisis menggunakan perangkat lunak FISAT II. 3.5.3.7. Hasil tangkapan teripang Untuk menghitung jumlah hasil tangkapan teripang yang diperoleh menggunakan rumus CPUE Krebs, 1999 dan Sparre and Venema, 1999 Catch CPUE = Effort Keterangan : CPUE = Jumlah tangkapan teripang per upaya penangkapan kgjam Catch = Jumlah hasil tangkapan kg Effort = Total Effort jam Untuk mendapatkan CPUE total dihitung melalui standarisasi menggunakan lama waktu operasi penangkapan per malam selama 15 hari bulan gelap. Untuk mengetahui potensi stok teripang, dianalisis hubungan antara hasil tangkapan yieldY dengan upaya penangkapan effort.

3.5.4. Analisis hubungan stok dengan tingkat eksploitasi

Untuk melihat keeratan hubungan stok dengan tingkat eksploitasi maka digunakan rumus koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Steel Torrie 1991 dan Wibisono 2005 sebagai berikut : r = √R 2 Keterangan : r = -1r+1 r = -1 atau r+1 menyatakan hubungan sangat erat r 1 atau r-1 menyatakan hubungan erat

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Lingkungan

Pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari biota teripang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekologis yang dapat tercermin dari karakteristik biofisik lingkungan perairan sehingga dapat menunjang kehidupan biota tersebut. Pengambilan data kualitas air dan substrat, diambil pada tiga stasiun pengamatan dan pada tiap kedalaman lihat Lampiran 7 Beradasarkan hasil pengamatan diperoleh kisaran nilai beberapa kualitas air di perairan Kayoa Selatan yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari teripang pasir maupun teripang hitam tersebut disajikan pada Tabel 4. Tabel 4: Nilai rata-rata parameter kondisi lingkungan dan sedimen pada ke tiga stasiun penelitian Parameter Satuan Stasiun I II III Suhu C 29.7 30.3 29.7 Kec Arus cmdt 1.32 0.65 1.51 Salinitas 32 31 31 DO ppm 6.55 6.47 6.45 pH 7.43 7.43 7.1 Pasir 93.85 95.64 96.41 Debu 3.36 1.49 2.57 Liat 2.79 2.68 1.47

4.1.1. Suhu

Suhu mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengaturan aktivitas suatu organism dimana perubahan suhu dapat menjadi suatu isyarat bagi organism tersebut untuk memulai atau mengakhiri berbagai aktivitas seperti reproduksi. Pengaruh suhu secara langsung dapat menyebabkan kematian, sedangkan secara tidak langsung dapat menyebabkan meningkatnya daya akumulasi berbagai zat kimia serta penurunan kadar oksigen terlarut dalam air. Nilai suhu perairan yang terukur pada saat penelitian berkisar antara 27-31 C. Nilai suhu rata-rata pada staiun I adalah 29,7 C dan pada stasiun II adalah

Dokumen yang terkait

Malaria In North Sumatera Province The Situation and Characteristics

0 25 8

Karakteristik Tablet dan Kapsul Teripang Pasir (Holothuria scabra)

0 6 39

Ecobiology and Dynamics Stocks of Sandfish (Holothuria scabra), Black Sea Cucumber (Holothuria edulis) and Relation With Exploitation At Laluin Village, North Maluku Province

1 13 126

Pengaruh Tepung Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Perilaku Seksual Dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus Musculus) - Effect Of Sandfish (Holothuria Scabra) Powder On The Sexual Behavior And The Blood Testosterone Level Of The Male Mouse (Mus M

1 1 8

Pengaruh Ekstrak Steroid Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Perilaku Seksual Dan Kadar Testosteron Darah Mencit (Mus Musculus) - Effect Of Sandfish (Holothuria Scabra) Steroid Extract On The Sexual Behaviour And The Blood Testosterone Level Of Th

0 0 17

Potential of Sea Cucumber Rivet Red Extract (Holothuria leucospilota) As Antibacterial MDR (Multi Drug Resistant)

0 0 20

Kadar Protein Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Serta Implementasinya sebagai Media Pembelajaran | Yunita | EJIP BIOL 9220 30163 1 SM

0 1 9

Kadar Lemak Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Serta Implementasinya Sebagi Media Pembelajaran | Dewi | EJIP BIOL 9368 30584 1 SM

0 1 12

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST SEA CUCUMBER EXTRACT (Holothuria scabra) SIDAYU COAST GRESIK USING DISK DIFFUSION METHOD

0 0 6

An Application of Geographic Information System to Identify the Suitability of Sea Cucumbers (Holothuria scabra) in West Lombok Waters

0 0 6