PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The Improvement of Fertilization Efficiency, Growth and Productivity on Corn (Zea mays L) using Vitazyme

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jagung Zea mays L merupakan komoditi pangan yang penting di Indonesia setelah padi. Dalam perkembangannya jagung tidak hanya berfungsi sebagai pangan bagi manusia, namun juga sebagai bahan pokok dalam industri pakan ternak. Selama lima tahun terakhir kebutuhan jagung sebagai bahan baku industri pangan dan pakan meningkat sekitar 10-15 per tahun dan diproyeksikan akan naik sekitar 2 juta ton pipilan kering setiap tahunnya Sekretariat Negara, 2010. Upaya dalam meningkatkan produksi jagung di Indonesia dilakukan dengan perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas jagung Darmardjati et al, 2005. Peningkatan produksi dengan cara perluasan areal tanam lebih sulit dilakukan, dikarenakan minimnya lahan produktif di Indonesia akibat konversi dan degradasi lahan. Oleh karena itu peningkatan produksi jagung nasional lebih banyak menggunakan sistem untuk peningkatkan produktivitas jagung. Peningkatan produktivitas jagung dilakukan cara penggunaan varietas unggul, pemupukan spesifik lokasi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, perbaikan teknologi pasca panen, dsb. Namun demikian cara tersebut masih dinilai belum efektif dikarenakan masih rendahnya tingkat produktivitas jagung nasional, yaitu: 4.56 tonha 6.0 tonha dengan angka produksi yang menurun sebesar 3.81 dari tahun 2010 BPS, 2012. Penurunan produksi menimbulkan dilakukannya impor jagung mencapai 3.14 juta ton pada tahun 2011 untuk pemenuhan kebutuhan dalam negri BPS, 2011 b . Penerapan inovasi teknologi di kalangan petani sangat beragam, dimana petani komersial biasa menggunakan pupuk kimia dalam dosis tinggi untuk meningkatkan hasil produksinya. Sebagai contoh pada Kabupaten Kediri, Jawa Timur petani memupuk tanaman jagungnya dengan takaran hingga 750 kg Ureaha yang diberikan sebanyak 5 kali Akil, 2009. Penggunaan pupuk kimia dalam dosis tinggi dan jangka panjang tentunya akan merusak sifat fisik-kimia- biologi tanah serta dapat meracuni lingkungan. Keadaan ini mencerminkan belum efisiennya teknologi yang digunakan petani untuk melakukan proses produksi. Sehingga teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas dan hasil produksi tanaman pangan sangat diperlukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan senyawa yang dapat meningkatkan efisiensi pengambilan hara dan perkembangan akar. Vitazyme mengandung bahan aktif: brassinosteroids, triacontanol, glycosides, dan porphyrins sehingga dapat memberikan stimulus biologi terhadap tanaman dan mikroba di daerah perakaran. Dengan demikian, Vitazyme dapat meningkatkan perkembangan akar tanaman dan membantu tanaman menyerap hara lebih optimum. Berdasarkan hasil penelitian pada tanaman jagung di rumah kaca, Vitazyme terbukti meningkatkan tinggi dan bobot kering tanaman jagung sebesar 6 dan 10 dari perlakuan kontrol Syltie, 2008. Hasil penelitian lainnya pada North Carolina State University 2004 terhadap tanaman jagung, membuktikan bahwa Vitazyme mampu meningkatkan hasil panen jagung 82 meskipun sama- sama tidak dipupuk nitrogen Heiniger, 2004. Hal ini menjadi dasar untuk meneliti lebih lanjut mengenai dampak aplikasi Vitazyme pada tanaman jagung, dan pengaruhnya pada dosis pemupukan yang berbeda.

1.2 Tujuan

Menguji kemampuan Vitazyme pada takaran rendah dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung, serta meningkatkan efisiensi pemupukan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jagung di Rumah Kaca dan di Lapang.

1.3 Hipotesis

Aplikasi Vitazyme nyata meningkatkan petumbuhan dan produksi jagung serta akan meningkatkan efisiensi pengambilan hara dari pupuk buatan, sehingga dosis pemupukan NPK dapat dikurangi.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vitazyme