15
pragmatik dapat diartikan sebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi yang terikat konteks.
2. Situasi Tutur
Dalam kajian pragmatik, situasi tutur yang terdapat dalam suatu tuturan amat diperhitungkan. Maksud tuturan yang sebenarnya hanya dapat diidentifikasi
melalui situasi tutur yang mendukungnya. Sehubungan dengan situasi tutur ini, Leech mengemukakan sejumlah aspek yang harus dipertimbangkan dalam rangka
studi pragmatik dalam Muhammad Rohmadi, 2004:23-26. Aspek-aspek tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai berikut.
a. Penutur dan lawan tutur
Aspek-aspek yang terkait dengan penutur dan lawan tutur adalah usia, latar belakang sosial ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat keakraban,
dan lain-lain. Konsep ini juga mencakup penulis dan pembaca bila keduanya berkomunikasi lewat media tulisan.
b. Konteks tuturan
Konteks tuturan penelitian linguistik adalah konteks dalam semua aspek fisik atau seting sosial yang relevan dalam suatu tuturan. Konteks pemakaian
bahasa dapat dibedakan menjadi empat macam. Pertama, konteks fisik yang meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Kedua, konteks
epistemis atau latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh penutur dan mitra tutur. Ketiga, konteks linguistik yang terdiri atas kalimat-kalimat atau
tutran-tuturan yang mendahului dan mengikuti tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi. Konteks linguistik disebut pula dengan istilah koteks. Keempat,
konteks sosial yaitu relasi sosial dan latar setting yang melengkapi hubungan
16
antara penutur dan mitra tutur Syafi‟ie dalam Abdul Rani, Bustanul Arifin,
Martutik, 2006:190. c.
Tujuan tuturan Tujuan tuturan adalah maksud yang ingin dicapai oleh penutur dengan
melakukan tindakan bertutur. Bentuk-bentuk tuturan yang dilakukan oleh penutur dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tuturan. Bentuk-bentuk tuturan yang
bermacam-macam dapat digunakan untuk menyatakan satu maksud atau sebaliknya satu maksud dapat disampaikan dengan berbagai bentuk tuturan.
d. Tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas
Pragmatik berhubungan dengan tindak verbal verbal act yang terjadi dalam situasi tertentu. Berkaitan dengan hal ini, pragmatik menangani bahasa
dalam tingkatannya yang lebih konkret dibandingkan dengan tata bahasa. Tuturan sebagai entitas, mempunyai peserta tutur, waktu, dan tempat pengutaraan yang
jelas. e.
Tuturan sebagai produk tindak verbal Sesuai dengan kriteria keempat, tuturan yang digunakan dalam rangka
pragmatik merupakan bentuk dari tindak verbal. Berpijak dari hal tersebut, tuturan dapat dibedakan dari kalimat. Kalimat adalah entitas gramatika sebagai hasil
kebahasaan yang diidentifikasikan lewat penggunaannya dalam situasi tertentu
3. Implikatur Percakapan