Amina Steroid Turunan Asam Lemak

3. Hormon bereaksi dengan berinteraksi dengan reseptor afinitas tinggi, yang pada gilirannya dihubungkan dengan satu atau lebih sistem efektor dalam sel. Beberapa reseptor hormon yang terletak pada permukaan sel dan bertindak melalui mekanisme pembawa pesan kedua, dan lain-lain berada dalam sel, di mana mereka demodulasi sintesis enzim, transpor protein, atau struktural protein. Klasifikasi Hormon 1. Peptida Protein Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA pada retikulum endoplasma, sebagian besar dibentuk sebagi pro hormon peptide yang berasal dari pre pro hormon menghasilkan pro hormon, kemudian pepetida itu selanjutnya di pecahkan di apparatus golgi membentuk hormon. Contoh : peptida, polipeptida, glikoprotein, dan protein, dapat sekecil thyrotropin releasing hormon TRH, yang mengandung tiga asam amino, sebagian besar dan kompleks sebagai hormon pertumbuhan GH dan follicle-stimulating hormone FSH , yang memiliki sekitar 200 asam amino. Glikoprotein adalah hormon peptida besar yang terkait dengan karbohidrat misalnya, FSH.

2. Amina

Derivet asam amino tirosin, yang di sekresikan oleh kelenjar tiroid dan medulla kelenjar adrenal catecholamines. Contoh : norepinefrin dan epinefrin, yang berasal dari asam amino tunggal yaitu, tirosin, dan hormon tiroid, yang berasal dari dua iodinasi residu asam amino tirosin.

3. Steroid

Terdiri dari hormon steroid, yang merupakan turunan dari kolesterol, tererdifusi melewati membran sel, reseptor dalam sel

4. Turunan Asam Lemak

Sekelompok senyawa turunan asam lemak memiliki aksi mirip hormon. Contoh : Eicosanoids diantaranya asam arakidonat merupakan prekursor paling penting dan berlimpah dari berbagai eicosanoid. Yang paling penting dari eicosanoids adalah prostaglandin, leukotrien, dan tromboksanR etinoid misalnya, asam retinoat juga berasal dari asam lemak dan memiliki peran penting dalam mengatur aksi reseptor inti. Kelas Hormon Berdasarkan Struktur Amina dan Asam Amino Peptida, polipeptida, dan Protein Steroid Senyawa Asam Lemak Dopamin Epinefrin Norepinefrin Hormon Tiroid Corticotropin-releasing hormone CRH Growth hormone–releasing hormone GHRH Thyrotropin-releasing hormone TRH Adrenocorticotropic hormone ACTH Follicle-stimulating hormone FSH Luteinizing hormone LH Thyroid-stimulating hormone TSH Growth hormone GH Antidiuretic hormone ADH Oxytocin Insulin Glucagon Somatostatin Calcitonin Parathyroid hormone Aldosterone Glucocorticoids Estrogens Testosterone Progesterone Androstenedione 1,25-Dihydroxyvitamin D Dihydrotestosterone DHT Dehydroepiandrosterone DHEA Eicosanoid s Retinoid Hampir semua peptida dan katekolamin bersifat hidrofilik sedangkan semua steroid dan hormon tiroid bersifat hidropfobik. Siklus Kerja Hormon 1. Hidrofilik, bereaksi dengan reseptor pada membran dan mengaktifkan pesan kedua Second messenger , karena tidak dapat menembus dua lapisan lemak yang memebentuk membran sel. Gbr. 1, A hidrofolik 2. Hidrofobik, bereaksi dengan reseptor internal, karena dapat berdifusi menembus dua lapisan lipid dari membran sel, umumnya reseptor berperan sebagai faktor transkripsi dan mempengaruhi ekspresi gen. Gbr. 1, A hidrofobik Kerja Hormon Pengaturan Sekresi Hormon 1. Umpan Balik Negatif Umpan balik negatif adalah mekanisme utama dalam sistem endokrin untuk mempertahankan homeostasis, pengaturan sekresi hormon. Sekresi dari hormon yang spesifik di-”on atau off”-kan oleh perubahan fisiologi yang spesifik. Hormon dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sekresinya sendiri melalui mekanisme down- regulation penurunan jumlah reseptor hormon yang menyebabkan penurunan sensifitas pada hormon. Mekanisme Umpan Balik Negatif

2. Umpan Balik Positif