Mengetahui kebutuhan air yang dibutuhkan suatu gedung dengan Menentukan sistem dan diameter pipa air bersih menggunakan metode

5. Perencanaan sistem pembuangan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan sistem pembuangan yaitu antara lain untuk mencegah pipa dari penyumbatan dan kerusakan pipa akibat turbulensi aliran, maka kemiringan pipa biasanya dibuat sama atau lebih dari diameter pipa. Selain itu harus diperhatikan pula perlu tidaknya penambahan perlengkapan plambing pada sistem, termasuk juga letak pemasangan peralatan serta perlengkapan plambing yang benar.

2.1.7 Kebutuhan Air Bersih

Berikut langkah-langkah dalam perencanaan kebutuhan air bersih :

1. Mengetahui kebutuhan air yang dibutuhkan suatu gedung dengan

menggunakan beberapa metode berikut : a. Metode berdasarkan jumlah penghuni. Berikut adalah tabel 2.1 pemakaian air rata-rata per orang perhari, yang dapat membantu perencanaan dan perhitungan perencanaan sebuah gedung. Tabel 2.1 pemakaian air rata-rata per orang setiap hari 14 Sumber : Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura b. Metode jumlah dan jenis alat plambing Berikut adalah tabel 2.2 faktor pemakaian dan jumlah alat plambing, yang dapat membantu perencanaan dan perhitungan perencanaan sebuah gedung. Tabel 2.2 faktor pemakaian dan jumlah alat plambing Sumber : Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura Berikut tabel yang dapat mempermudah perencanaan dan perhitungan menggunakan metode jenis dan jumlah alat plumbing. Tabel 2.3 Debit air efektif dengan metode jenis dan jumlah alat plambing c. Metode unit alat plambing Berikut adalah tabel 2.4 unit alat plambing untuk penyediaan air dingin, yang dapat membantu perencanaan dan perhitungan perencanaan sebuah gedung. 15 Jenis alat plambing Jumlah alat plambing Pemakaian air rata-rata sehari Penggunaan per jam Q total literjam Faktor pemakaian Q efektif ljam Tabel 2.4 unit alat plambing untuk penyediaan air dingin Sumber : Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura Berikut grafik 2.1 hubungan antara unit beban alat plambing denganlaju aliran. 16 Gambar 2.10. Hubungan antara unit beban alat plambing dengan laju aliran Sumber : Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura. Berikut tabel yang dapat mempermudah perencanaan dan perhitungan menggunakan metode unit alat plambing. Tabel 2.5 Nilai UAP setiap alat plambing

2. Menentukan sistem dan diameter pipa air bersih menggunakan metode

eqivalen. Berikut adalah tabel 2.6 pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran, dan ukuran pipa cabang pipa air. 17 Jenis alat plambing Jumlah alat plambing UAP Jumlah UAP Tabel 2.6 Pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran, dan ukuran pipa cabang pipa air. Sumber : Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV Tabel sistem pipa air bersih untuk mempermudah dalam menentukan jalur, sistem, dan diameter pipa yang dipakai pada setiap pipa yang dibutuhkan. Tabel tersebut juga memuat nilai eqivalen pipa, faktor pemakaian debit aliran air, panjang pipa, dan juga kecepatan aliran pada suatu jalur pipa. Berikut adalah tabel 2.7 Sistem pipa air bersih : Tabel 2.7 Sistem pipa air bersih Keterangan kolom : I : kolom jumlah baris digunakan untuk memberi penamaan pada sebuah sistem jalur air bersih 18 II : kolom yang memuat masing-masing alat plambing III : kolom yang memuat ukuran diameter pipa air bersih yang masuk ketiap- tiap alat plambing dengan satuan mm sesuai dengan tabel 2.6 Pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran, dan ukuran pipa cabang pipa air. IV : nilai eqivalen pipa dapat dilihat pada buku “Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing”, Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura. Tabel 3.21 V : nama daerah antar alat plambing berdasarkan penentuan sistem VI : jumlah nilai ekivalen pipa akumulasi dari nilai pipa pertama dan selanjutnya sesuai jalur pipa yang ditentukan. VII : nilai faktor pemakaian berdasarkan Tabel 2.2 faktor pemakaian dan jumlah alat plambing VIII : hasil dari perkalian dari kolom ke-VI dengan kolom ke- VII IX : diameter pipa horizontal mm X : diameter pipa horizontal meter XI : debitkecepatan aliran plambing litermenit, berdasarkan Tabel 2.6 Pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran, dan ukuran pipa cabang pipa air. XII : jumlah debit akumulasi alat plambing litermenit XIII : jumlah debit akumulasi alat plambing m 3 detik XIV : kecepatan ms dengan range = 0,3-2,5 mdetik V = Q A v = kecepatan ms Q = debit alat plambing A = luas penampang pipa m 2 = 1 4 π D 2 2.2 Perencanaan Sistem Pembuangan Air Buangan 2.2.1 Jenis Air Buangan