VALIDASI DAN VERIFIKASI METODE

11 dan karbohidrat pada jumlah tertentu dapat mengganggu proses analisis serat pangan sehingga hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat. Data proksimat sampel dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Data Proksimat sampel a Sampel Data Analisis Proksimat DM Air Protein Lemak Karbohidrat Abu Kacang Kedelai 13.00 35.00 17.00 31.00 4.40 Kacang Tanah 15.00 24.80 47.90 24.60 2.70 Oat 13.00 17.60 7.00 55.90 4.05 Wortel 79.00 1.50 0.20 10.40 0.80 DM: Dry Matter Basis basis kering a Liu 1999; NAS 1979; dan Hanif et al. 2006

2.3 VALIDASI DAN VERIFIKASI METODE

Validasi metode adalah suatu proses untuk mengkonfirmasi bahwa prosedur analisis yang dilakukan untuk pengujian tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan Huber 2001. Garfield et al. 2000 menyatakan bahwa validasi metode adalah suatu proses penting dari quality control laboratorium. Sifat-sifat dari sebuah metode ditentukan dan dievaluasi secara obyektif. Hasil validasi metode dapat digunakan untuk menilai kualitas, tingkat kepercayaan reliability, dan konsistensi hasil analisis. Hal tersebut merupakan bagian dari Good Laboratory Practice GLP Huber 2001. Metode analisis mempunyai atribut tertentu seperti ketepatan, ketelitian, spesifisitas, sensitivitas, kemandirian, dan kepraktisan yang harus dipertimbangkan ketika memilih metode yang cocok untuk memecahkan masalah tertentu Garfield et al. 2000. Namun atribut-atribut tersebut tidak dapat dioptimalkan sekaligus sehingga harus diputuskan atribut metode yang tepat. Informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan harus seimbang dengan pertimbangan praktis seperti biaya, waktu, risiko, kesalahan, dan tingkat keahlian yang diperlukan. Ketika menggunakan metode yang dikembangkan oleh pihak lain, baik metode yang digunakan oleh laboratorium lain, metode yang telah dipublikasi, atau metode baku, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Pertama, apakah data validasi cukup memadai atau membutuhkan tindakan revalidasi sebelum penggunaan. Kedua, jika data validasi telah cukup memadai, apakah laboratorium mampu mencapai level performa yang ditunjukkan oleh data validasi tersebut. Dengan kata lain, dibutuhkan analis yang kompeten serta peralatan dan fasilitas yang memadai. Misalnya, jika metode yang digunakan telah divalidasi oleh organisasi terstandarisasi seperti AOAC Internasional, laboratorium umumnya hanya menjaga performa data dengan cara memverifikasi metode. Verifikasi metode ialah tindakan validasi pada beberapa atribut metode saja. Laboratorium harus menentukan atribut metode yang dibutuhkan. Spesifikasi analisis dapat menjadi acuan untuk merancang proses verifikasi. Rancangan yang baik akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan serta meminimalisir tenaga, waktu, serta biaya. Pemilihan parameter validasi atau verifikasi tergantung pada beberapa faktor seperti aplikasi, sampel uji, tujuan metode, dan peraturan lokal atau internasional. Karakteristik verifikasi metode pengujian dapat dilihat pada Tabel 5. 12 Tabel 5. Verifikasi metode pengujian a Parameter yang dievaluasi Prosedur yang harus diikuti Jumlah pengujian Kalkulasi Keterangan Repeatability Analisis terhadap sampel dengan analis, peralatan, laboratorium yang sama dalam rentang waktu singkat 10 Terhadap standar deviasi pada masing-masing sampel Menentukan standar deviasi pada masing- masing sampel Selektivitas spesifisitas Analisis terhadap sampel dengan metode kandidat serta metode standar 1 Hasil dari konfirmasi teknik dengan uji beda digunakan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan metode untuk mengkonfirmasi identitas analat dan kemampuannya untuk mengukur analat setelah diisolasi dari gangguan- gangguan yang ada Memberikan bukti pendukung yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan yang cukup terhadap metode yang digunakan Ruggedness Robustness Mengidentifikasi variabel yang dapat memberikan efek yang signifikan terhadap performa metode. Evaluasi dilakukan dengan memberi perlakuan berbeda pada variabel dan melihat dampak perubahan terhadap keakuratan data 2 Terhadap nilai rata-rata hasil analisis dari tiap set percobaan Mengontrol titik kritis metode a EURACHEM Guide 1998 Menurut EURACHEM Guide 1998, parameter-parameter tersebut meliputi selektivitasspesifisitas, limit deteksi, limit kuantitasi, linearity, rentang, repeatability, 13 reproducibility, akurasi, ketidakpastian, sensitivitas, ruggedness robustness, dan recovery. Selektivitas spesifisitas menyatakan kemampuan metode untuk menentukan analat yang dimaksud di antara keberadaan komponen lainnya di dalam matriks sampel secara akurat dan spesifik pada keadaan yang telah ditentukan dalam metode. Limit deteksi ialah konsentrasi terendah analat dalam sampel yang mampu dideteksi, namun tidak dihitung secara kuantitatif. Limit kuantitasi ialah konsentrasi terendah analat dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi yang bisa diterima repeatability serta akurasi. Linearity menunjukkan kemampuan metode untuk memperoleh hasil analisis yang proposional terhadap konsentrasi analat. Rentang ialah set nilai tertentu dimana tingkat kesalahan alat dalam pengukuran diharapkan berada di antara batas yang telah ditentukan. Repeatability menunjukkan presisi pada kondisi yang berulang. Misalnya, hasil analisis diperoleh melalui metode yang sama dari sampel dengan laboratorium, operator, serta peralatan yang sama pada rentang waktu yang pendek. Reproducibility menunjukkan presisi pada kondisi yang diulang kembali. Misalnya, hasil analisis diperoleh melalui metode yang sama dari sampel dengan laboratorium, operator, serta peralatan yang berbeda. Akurasi ialah kedekatan yang diterima antara hasil analisis dengan nilai acuan. Ketidakpastian merupakan parameter yang berhubungan dengan hasil pengukuran, ketidakpastian menunjukkan penyebaran nilai yang dapat dijelaskan sebagai atribut hasil. Parameter dapat berupa standar deviasi atau interval kepercayaan. Sensitivitas ialah perubahan respon pengukuran oleh perubahan stimulus yang berkaitan. Stimulus dapat berupa jumlah analat yang berada di dalam sampel. Ruggedness robustness ialah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil analisis akibat perubahan kecil pada lingkungan maupun kondisi analisis yang dilakukan. Recovery merupakan pengukuran analat yang ditambahkan pada sampel dalam jumlah yang diketahui.

2.4 FAKTOR-FAKTOR KESALAHAN PADA ANALISIS SERAT PANGAN