pengembangan sistem informasi

PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
SISTEM
SISTEM INFORMASI
INFORMASI
By:
Mr. Haloho

Siklus hidup
pengembangan sistem




Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu proses yang
berlogika yang digunakan oleh analis sistem, perancang sistem,
pemrogram, dan pengguna akhir untuk membangun sistem
informasi dan aplikasi komputer untuk memecahkan masalahmasalah dan kebutuhan bisnis.
Siklus hidup terdiri dari beberapa langkah:







Perencanaan—mengidentifikasi lingkup dan batasan masalah, dan
merencanakanstrategi dan tujuan pengembangan
Analisis—Mempelajari dan menganalisa masalah, penyebab, dan
pengaruhnya. Kemudian mengidentifikasi dan menganalisis
persyaratan yang harus dipenuhi oleh solusi dari masalah.
Perancangan—jika perlu, rancang solusi yang dipilih. Tidak seluruh
solusi perlu dirancang.
Implementasi—terapkan solusi yang dibuat.
Dukungan—Menganalisa solusi yang diterapkan, dan menerapkan
perbaikan terhadap solusi.

Metodologi
pengembangan sistem
• Metodologi merupakan implementasi fisik
dari logika siklus hidup yang
menggabungkan:

– Aktivitas tahap demi tahap pada setiap fase
– Peran yang dimainkan individu ataupun
kelompok dalam setiap aktivitas
– Keterhantaran dan standar kualitas pada
setiap aktivitas
– Alat dan teknik yang digunakan pada setiap
aktivitas

Mengapa menggunakan
metodologi dalam
pengembangan sistem?
• Metodologi meyakinkan:
– Suatu pendekatan dapat diaplikasikan secara konsisten
ke semua proyek
– Metodologi mengurangi risiko kesalahan
– Metodologi menghasilkan dokumentasi yang lengkap
dan konsisten
– Metodologi memungkinkan anggota tim memahami hasil
kerja tim sebelumnya.


Prinsip-Prinsip yang
melandasi pengembangan
sistem
• Prinsip 1: Pengembangan sistem harus melibatkan
manajemen (pemilik) dan pengguna. Hal ini mencegah
terjadinya penolakan dan salah paham antara analis
sistem dengan manajemen dan pengguna.
• Prinsip 2:Gunakan pendekatan pemecahan masalah.
Pendekatan pemecahan masalah terdiri atas tahap-tahap:
– Mempelajari dan memahami masalah (kesempatankesempatan dan petunjuk-petunjuk) dan konteks sistemnya.
– Menyatakan persyaratan-persyaratan solusi dari masalah
– Mengidentifikasi solusi-solusi yang akan dipilih dan memilih
solusi terbaik
– Merancang dan menerapkan solusi
– Mengamati dan mengevaluasi dampak dari solusi, dan
memperbaiki solusi.

Lanjut….
• Prinsip 3: Tetapkan fase-fase dan aktivitas-aktivitas
pengembangan sistem

• Prinsip 4: Tetapkan standar yang konsisten untuk
pengembangan dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk
mendorong komunikasi yang baik dan tidak terputus
antar proyek pengembangan sistem atau antar personil
pengembangan sistem. Penetapan standar dan
metodologi menghindarkan personil sistem menggunakan
standar dan metodologinya masing-masing.
• Prinsip 5: Tetapkan bahwa sistem merupakan investasi
modal. Dengan demikian, personil sistem akan
menyeleksi berbagai macam alternatif solusi dan akan
memilih solusi terbaik dan paling efektif kosnya.

Lanjut….
• Prinsip 6: Jangan takut membatalkan dan
meperbaiki lingkup proyek pengembangan
sistem. Pembatalan proyek, jika tidak memadai,
akan lebih baik daripada memaksakan sistem
yang tidak layak karena potensi kerugian di
masa depan akan lebih besar. Pada setiap akhir
fase pengembangan dilakukan analisa

kelayakan proyek dan mempertimbangkan:

– Membatalkan proyek jika proyek dinilai tidak layak
– Mengevaluasi ulang kos dan jadwal proyek jika lingkup
proyek akan ditingkatkan.
– Mengurangi lingkup proyek jika anggaran dan jadwal
tidak memungkinkan.

Lanjut…..
• Prinsip 7: Untuk memudahkan
penganalisaan dan perancangan, sistem
harus dibagi-bagi menjadi bagian yang
lebih kecil (sub sistem) sehingga
penganalisaan lebih mudah dilakukan.
• Prinsip 8: Sistem yang dirancang tidak
hanya untuk menanggapi kebutuhan
saat ini saja namun mampu menaggapi
pertumbuhan yang terjadi dan
perubahan kondisi bisnis yang cepat
sampai beberapa periode.


Memulai proyek
pengembangan sistem
• Proyek pengembangan sistem bisa berawal
dari pemilik (manajemen) dan pengguna.
Proyek ini juga bisa berwal dari hasil survey
analis sistem terhadap perbaikan yang
diperlukan perusahaan.
• Inisiatif pengembangan sistem yang berasal
dari manajemen, pengguna ataupun dari
analisis sistem disebut dengan Inisiatif sistem
tidak terencana.
• Inisiatif sistem yang berasal dari rencana
perusahaan disebut dengan inisiatif sistem
terencana.

Pendorong proyek pengembangan
sistem





Proyek pengembangan sistem timbul karena:
– Terdapat masalah-masalah bisnis yang menghalangi perusahaan
menjalankan misi bisnisnya.
– Terdapat kesempatan-kesempatan yang harus dicapai atau kesempatankesempatan untuk meningkatkan kemampuan organisasi meskipun tidak
terdapat masalah.
– Peraturan-peraturan yang diterbitkan manajemen, pemerintah atau
beberapa pengaruh eksternal.
Masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, dan peraturan-peraturan yang
mendorong entitas dapat disimpulkan:
– Keinginan meningkatkan kinerja (Performance)
– Keinginan meningkatkan informasi dan data (Information)
– Keinginan meningkatkan penghematan dan pengendalian kos serta
meningkatkan laba (Economics)
– Keinginan meningkatkan pengendalian/keamanan (Control/security)
– Keinginan untuk meningkatkan efisiensi (Efficiency)
– Keinginan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, pemasok,
partner dan karyawan (Services)


Fase dalam pengembangan
sistem
• Fase survey/defenisi lingkup menetapkan konteks proyek, lingkup, anggaran,
penetapan staf dan jadwal
• Fase studi/analisis masalah mengidentifikasi dan menganalisa wilayah-wilayah
masalah bisnis dan teknis untuk masalah, penyebab dan pengaruhnya.
• Fase defenisi/analisis persyaratan mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhankebutuhan bisnis yang harus mampu ditanggulangi oleh solusi-solusi dari masalah.
• Fase konfigurasi/desain logis Mengidentifikasi dan menganalisa bakal solusi teknis
yang akan mampu menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan bisnis.
• Fase Pemerolehan/analisis keputusanMengidentifkasi dan menganalisa produk
hardware dan software yang akan dibeli
• Fase perancangan/desain fisik dan integrasimenetapkan persyaratan teknis bagi
solusi yang dipilih
• Tahap konstruksi dan pengujian membangun dan menguji solusi aktual
• Tahap hantaran (delivery) dan instalasimenerapkan solusi ke operasi harian suatu
entitas
• Operasi sistem dan Pemeliharaan