LATAR BELAKANG PRIA BEKERJA SEBAGAI PELACUR (GIGOLO)
LATAR BELAKANG PRIA BEKERJA SEBAGAIPELACUR( GIGOLO )
Oleh: ANNI KURNIA RAHMAWATI ( 00810021 )
Psychology
Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).
Keywords: Latar Belakang , Pria, Pelacur
Pada zaman modern seperti sekarang ini memang sulit sekali mendapatkan
suatu lahan pekerjaan dengan gaji besar dan ditambah lagi dengan pertambahan
penduduk yang semakin padat. Memang manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak
bisa lepas dari apa yang disebut dengan kebutuhan. Kebutuhan tersebut membuat
manusia selalu berusaha untuk memenuhinya. Apalagi setelah terjadinya krisis
ekonomi (krismon) pada tahun 1997 berbagai persoalan kemasyarakatan muncul
seperti pengangguran sebagai akibat banyaknya perusahaan yang gulung tikar.
Akhirnya masyarakat terdesak akan kebutuhan dasar hidup namun mereka tak punya
sumber penghasilan maka, muncullah dilema bagi masyarakat. Akhirnya banyak
masyarakat kecil terpaksa melakukan suatu pekerjaan agar tetap survive dengan
menjadi pembantu rumah tangga, TKW dan ada juga yang menjadi seorang pelacur
(Suara Merdeka:2002).
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa suatu jenis pekerjaan yang
diperoleh dengan mudah dan gaji besar, sangatlah mustahil untuk diperbincangkan
apalagi pada zaman sekarang. Pasti pekerjaan yang dilakukan itu suatu pekerjaan
yang kurang baik (menyimpang dari norma sosial). Contohnya: bekerja sebagai
pelacur yang mana di dalam dunia pelacuran terdapat beberapa dampak yang akan
terjadi pada masa sekarang atau masa yang akan datang sangatlah riskan (berbahaya).
Tapi dalam dunia pelacuran tidak saja didomisili oleh kaum Hawa (wanita)
atau disebut w.t.s dan ada pula kaum Adam (pria) atau disebut gigolo. Dimana
keduanya memiliki kesamaan profesi bekerja sebagai pelacur dan hasil yang diperoleh
sangat menjanjikan pada masa depannya nanti sebab dalam satu malam mereka bisa
meraup omset keuntungan yang sangat besar.Mereka yang berprofesi sebagai pelacur khususnya
pelacur pria (gigolo) tidak
perlu memerlukan suatu persyaratan sebagaimana melamar pekerjaan pada suatu
pekerjaan tertentu syarat mereka sangatlah mudah sekali tapi memiliki resiko besar
yaitu (1).Tampang keren, (2).Memiliki bentuk badan yang proporsional, (3).Memiliki
semangat hidup yang besar.itu saja sudah cukup tanpa ada persyaratan lain.Umumnya
yang bekerja sebagai pelacur usianya masih relatif belia. Usia mereka berkisar 17-25
tahun, tapi mereka mempunyai wadah atau jaringan yang mau memperkerjakan
mereka melalui seseorang dan seseorang tersebut biasanya disebut dengan sebutan
Mami bagi komunitas pelacur wanita dan Papi bagi komunitas pelacur pria (Gigolo) (
Novel:2000).
Abstract
In modern times like now it's hard to get
a land jobs with big salaries and coupled with the accretion
an increasingly dense population. Indeed, human beings in everyday life do not
be separated from the so-called needs. The need is to make
humans are always trying to fulfill it. Especially after the crisis
economic (financial crisis) in 1997 various social problems arise
such as unemployment as a result many companies out of business.
Eventually people will push their basic necessities of life but had no
source of income then comes the dilemma for the community. Finally, many
Small communities are forced to do a job to survive with
become domestic servants, maids and there also being a prostitute
(Suara Merdeka: 2002).
There are still many people who think that a kind of work
obtained easily and a large salary, it is impossible to be discussed
let alone today. Surely the work performed was a job
the less well (deviate from social norms). For example: working as
prostitutes in the world of prostitution where there are some impacts that will
occur in the present or the future is very risky (dangerous).
But in a world of prostitution is not just didomisili by the Eve (women)
or called WTS and there is also the Adam (men) or called a gigolo. Where
both have the same profession working as a prostitute and the results obtained
very promising future in a night time because they can
turnover reap the benefits very besar.Mereka who work as prostitutes, especially a male
prostitute (gigolo) does not
necessarily need a requirement as applying for a job at a
specific job requirements so they are easy but have a big risk
namely (1). Looks cool, (2). Having a form of proportional body, (3). Having
besar.itu zest for life is enough without any requirement lain.Umumnya
who worked as prostitutes is still relatively young age. Their ages ranged 17-25
years, but they have a container or a network that would employ
them through a person and a person is usually referred to as
Mummy of female prostitutes and Papi community for the community a male prostitute (Gigolo)
(
Novels: 2000).
Oleh: ANNI KURNIA RAHMAWATI ( 00810021 )
Psychology
Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).
Keywords: Latar Belakang , Pria, Pelacur
Pada zaman modern seperti sekarang ini memang sulit sekali mendapatkan
suatu lahan pekerjaan dengan gaji besar dan ditambah lagi dengan pertambahan
penduduk yang semakin padat. Memang manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak
bisa lepas dari apa yang disebut dengan kebutuhan. Kebutuhan tersebut membuat
manusia selalu berusaha untuk memenuhinya. Apalagi setelah terjadinya krisis
ekonomi (krismon) pada tahun 1997 berbagai persoalan kemasyarakatan muncul
seperti pengangguran sebagai akibat banyaknya perusahaan yang gulung tikar.
Akhirnya masyarakat terdesak akan kebutuhan dasar hidup namun mereka tak punya
sumber penghasilan maka, muncullah dilema bagi masyarakat. Akhirnya banyak
masyarakat kecil terpaksa melakukan suatu pekerjaan agar tetap survive dengan
menjadi pembantu rumah tangga, TKW dan ada juga yang menjadi seorang pelacur
(Suara Merdeka:2002).
Masih banyak orang yang beranggapan bahwa suatu jenis pekerjaan yang
diperoleh dengan mudah dan gaji besar, sangatlah mustahil untuk diperbincangkan
apalagi pada zaman sekarang. Pasti pekerjaan yang dilakukan itu suatu pekerjaan
yang kurang baik (menyimpang dari norma sosial). Contohnya: bekerja sebagai
pelacur yang mana di dalam dunia pelacuran terdapat beberapa dampak yang akan
terjadi pada masa sekarang atau masa yang akan datang sangatlah riskan (berbahaya).
Tapi dalam dunia pelacuran tidak saja didomisili oleh kaum Hawa (wanita)
atau disebut w.t.s dan ada pula kaum Adam (pria) atau disebut gigolo. Dimana
keduanya memiliki kesamaan profesi bekerja sebagai pelacur dan hasil yang diperoleh
sangat menjanjikan pada masa depannya nanti sebab dalam satu malam mereka bisa
meraup omset keuntungan yang sangat besar.Mereka yang berprofesi sebagai pelacur khususnya
pelacur pria (gigolo) tidak
perlu memerlukan suatu persyaratan sebagaimana melamar pekerjaan pada suatu
pekerjaan tertentu syarat mereka sangatlah mudah sekali tapi memiliki resiko besar
yaitu (1).Tampang keren, (2).Memiliki bentuk badan yang proporsional, (3).Memiliki
semangat hidup yang besar.itu saja sudah cukup tanpa ada persyaratan lain.Umumnya
yang bekerja sebagai pelacur usianya masih relatif belia. Usia mereka berkisar 17-25
tahun, tapi mereka mempunyai wadah atau jaringan yang mau memperkerjakan
mereka melalui seseorang dan seseorang tersebut biasanya disebut dengan sebutan
Mami bagi komunitas pelacur wanita dan Papi bagi komunitas pelacur pria (Gigolo) (
Novel:2000).
Abstract
In modern times like now it's hard to get
a land jobs with big salaries and coupled with the accretion
an increasingly dense population. Indeed, human beings in everyday life do not
be separated from the so-called needs. The need is to make
humans are always trying to fulfill it. Especially after the crisis
economic (financial crisis) in 1997 various social problems arise
such as unemployment as a result many companies out of business.
Eventually people will push their basic necessities of life but had no
source of income then comes the dilemma for the community. Finally, many
Small communities are forced to do a job to survive with
become domestic servants, maids and there also being a prostitute
(Suara Merdeka: 2002).
There are still many people who think that a kind of work
obtained easily and a large salary, it is impossible to be discussed
let alone today. Surely the work performed was a job
the less well (deviate from social norms). For example: working as
prostitutes in the world of prostitution where there are some impacts that will
occur in the present or the future is very risky (dangerous).
But in a world of prostitution is not just didomisili by the Eve (women)
or called WTS and there is also the Adam (men) or called a gigolo. Where
both have the same profession working as a prostitute and the results obtained
very promising future in a night time because they can
turnover reap the benefits very besar.Mereka who work as prostitutes, especially a male
prostitute (gigolo) does not
necessarily need a requirement as applying for a job at a
specific job requirements so they are easy but have a big risk
namely (1). Looks cool, (2). Having a form of proportional body, (3). Having
besar.itu zest for life is enough without any requirement lain.Umumnya
who worked as prostitutes is still relatively young age. Their ages ranged 17-25
years, but they have a container or a network that would employ
them through a person and a person is usually referred to as
Mummy of female prostitutes and Papi community for the community a male prostitute (Gigolo)
(
Novels: 2000).