CobA Dan LATAR DAN BELAKANG

A. Judul penelitian
PENGARUH PERHATIAN

ORANG

TUA

TERHADAP

HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA
ISLAM BINA INSANI LANGKO KELAS XI TAHUN PELAJARAN
2016/2017
B. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai
sampai kapan pun sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Pendidikan
merupakan suatu yang mutlak dibutuhkan dalam setiap individu atau
seseorang dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
adanya pendidikan seseorang bisa mencapai tujuan yang diharapkan atau
diinginkan.

Pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
faktor keluarga. Faktor keluarga yang mempengaruhi hasil belajar siswa
adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua.1 Tolak ukur keberhasilan
proses pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku siswa yang tidak baik menjadi lebih baik dan
perubahan pemikiran baik bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil
belajar ditentukan oleh banyak faktor salah satunya ialah perhatian orang tua.
Perhatian orang tua adalah suatu sikap yang diberikan
oleh orang tua kepada anak, baik dalam pemecahan masalah
1

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.

54-71

1

belajar, waktu belajar dan ganjaran belajar. Hal tersebut
tentunya didapat oleh anak melalui lingkungan keluarga yaitu

orang tua merupakan tempat yang paling penting bagi
perkembangan anak secara fsik, emosi, spiritual dan sosial.
Karena keluarga terdekat anak adalah orang tua (ayah dan
ibu). Mereka merupakan sumber kasih sayang bagi anak,
perlindungan

serta

memberikan

pendidikan

yang

baik

terhadap seorang anak. Fungsi keluarga ialah melakukan
perawatan dan sosialisasi terhadap anak. Sosialisasi ialah
proses yang ditempuh anak untuk memperoleh keyakinan,
nilai-nilai dan perilaku yang dianggap penting oleh anggota

keluarga dewasa terutama orang tua. Oleh karena itu
berbagai

peristiwa

pada

awal

kehidupan

anak

sangat

berpengaruh terhadap perkembangan sosial, emosi dan
intelektual anak. Keluarga dipandang sebagai instrumen
sosialisasi dan pusat pendidikan pertama seorang anak.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di
SMA Islam Bina Insani Langko dengan kepala sekolahnya,

bahwasanya peserta didik yang mengenyam pendidikan di Sekolah tersebut
sebagian besar siswanya rendah dalam hasil belajarnya. 2 Dalam hal ini,
tentunya banyak factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa akan tetapi

2

Satya Mandala, Wawancara, 28 April 2017

2

peneliti ingin mengetahui tentang peranan orang tua dalam memperhatikan
anaknya dalam lingkungan keluarganya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di SMA Islam Bina Insani Langko Kelas XI Tahun
Pelajaran 2016/2017”.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan yang timbul adalah: Perhatian orang tua terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA Islam Bina Insani
Langko tahun pelajaran 2016/2017.
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas XI di SMA Islam Bina Insani Langko tahun pelajaran 2016/2017.
E. Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa manfaat yang ingin
didapatkan adalah sebagai berikut:

3

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi peneliti yang lain, khususnya bagi mereka yang berminat melakukan
penelitian mengenai perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini difokuskan pada kelas XI SMA Islam Bina Insani Langko
Lombok Tengah sebagai obyek penelitian, sehingga diharapkan para guru
maupun pihak-pihak yang berkepentingan dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai bahan acuan.
F. Telaah Pustaka
Terkait dengan judul skripsi, peneliti akan mendeskripsikan penelitianpenelitian yang sebelumnya terkait dengan permasalahan yang diteliti oleh
peneliti lain, diantaranya yaitu:
1. Nurul wathaniyah dengan skripsi yang telah disusunya pada tahun 2015
dengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Kedisiplinan
Siswa di MTs Negri 2 Mataram”. Peneliti ini diharapkan dapat membantu
guru dalam melaksanakan tata tertib di sekolah, permasalahan seperti
inilah yang akan berpengaruh terhadap tingkat prestasi siswa . Adapun
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah di duga bahwa “Ada
Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Siswa di MTs
Negri 2 Mataram Tahun Pelajaran 2015/2016”. Metode penelitian yang

4

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif
dengan pendekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VII di MTs Negeri 2 Mataram dari yang berjumlah 188 orang.
Teknik sampling diambil secara Propotional Random Sampling. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 siswa. Instrumen dalam
penelitian ini berupa angket sebagai instrument inti/pokok dan satusatunya yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
analisis korelasi product Moment perhitungan dibantu menggunakan
program SPSS versi 24 for windows. Hasil penelitian secara keseluruhan
menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif dan dan signifikan antara
Perhatian Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Siswa. Hasil ini diketahui
dari hasil analisis uji hipotesis melalui rumus korelasi product moment
dari pearson yakni rxy sebesar 0,231 pada taraf signifikansi 5% atau dapat
dibuktikan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel maka
diperoleh nilai (r hitung = 0,231 dan r tabel = 0,195 pada taraf signifikan
0,05 dengan besar N = 100) karena r hitung ¿ r tabel maka hasilnya
signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima. Artinya bahwa ada
Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Siswa di MTs
Negri 2 Mataram.
2. Ahmadi Hidayat dengan skripsi yang telah disusun pada tahun 2012
dengan judul “Korelasi Antara Perhatian Orang Tua Terhadap
Peningkatan Akhlak Kelas VI SDN 29 Ampenan” Masalah yang ini
dipecahkan dalam penelitian ini adalah apakah ada Korelasi Antara


5

Perhatian Orang Tua Terhadap Peningkatan Akhlak Siswa Kelas VI SDN
29 Ampenan Tahun Pelajaran 2012/2013. Sedangkan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Korelasi Antara
Perhatian Orang Tua Terhadap Peningkatan Akhlak Kelas VI SDN 29
Ampenan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Metode yang digunakan dalam menentukan subyek penelitian
yakni dengan studi populasi karena jumlah siswa relatif sedikit yakni 40
orang, metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam peneitian ini
yaitu metode angket sebagai metode pokok serta metode dokumentasi dan
wawancara sebagai metode pelengkap. Sedangkan metode analisis data
yang digunakan adalah analisis statisik dengan rumus koefisien korelasi
product moment yakni : X xy.
Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai
p hitung dalam analisis data berada pada taraf sedang dari nilai p pada
daftar rentang nilai (0,41-0,60), sedangkan nilai p hitung yaitu sebesar
0,595 dengan kata lain “Ada Korelasi Antara Perhatian Orang Tua
Terhadap Peningkatan Akhlak Siswa Kelas VI SDN 29 Ampenan Tahun

Pelajaran 2012/2013” maka hipotesis alternatip (Ha) diterima dan
hipotesis nihil (Ho) ditolak dengan kata lain hasil peneitian adalah
signifikan.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : Ada
Korelasi Antara Perhatian Orang Tua Terhadap Peningkatan Akhlak Siswa
VI SDN 29 Ampenan Tahun Pelajaran 2012/2013.

6

3. Nitalis Sukiyawati dengan skripsi yang telah disusunnya pada tahun 2011
dengan judul “pengaruh motivasi dan tingkat ekonomi orang tua terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI jurusan IPS SMAN 1 Praya”. Dalam
penelitiannya menyimpulkan bawha motivasi dan tingkat ekonomi orang
tua terhadap prestasi belajar siswa mempunyai pengaruh yang signifikan.3
Dari ketiga penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Persamaannya adalah samasama meneliti tentang kesiapan dan motivasi belajar siswa. Sedangkan
perbedaannya adalah terdapat pada variabel bebasnya yaitu hasil belajar.
G. Kajian Pustaka
1. Perhatian Orang Tua
a. Pengertian Perhatian Orang Tua

Menurut kamus besar bahasa Indonesia(KBBI) perhatian adalah
hal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat.4 Perhatian adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan
pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. 5 Perhatian
adalah pemusatan tenaga atau jiwa tertuju kepada sesuatu objek.6 Dari
beberapa pengertian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa: Perhatian adalah fikiran yang diarahkan kepada suatu atau
obyek tertentu yang dilakukan secara sadar yang memberikan

3

Natalis sukiyawati dengan skripsi yang berjudul “pengaruh motivasi dan tingkat ekonomi
orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas XI jurusan IPS SMAN 1 Praya tahun pelajaran
2010/2011”
4
Hasan alwi. Kamus Besaar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.875
5
Daryanto. Belajar dan Mengajar (Bandung: Yrama Widya, 2010), h. 80
6
Wasty soemanto. Psikologi pendidikan ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 34


7

rangsangan kepada individu, sehingga ia hanya terfokus pada obyek
yang merangsang tersebut.
Menurut hasan alwi, orang tua berasal dari dua kata yaitu orang
ialah manusia (dalam arti khusus) dan tua ialah ayah, ibu kandung.7
Berdasarkan istilah orang tua adalah orang yang bertanggung
jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga. Dalam kehidupan
sehari-hari lazim disebut dengan ibu bapak. Saiful Bahri Djmarah juga
mengemukakan bahwa orang tua adalah pendidikan dalam keluarga .
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, Dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Oleh
karena itu bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan
keluarga.8
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa:
Perhatian orang tua adalah Fikiran orang tua secara sadar untuk
mendidik, memperdulikan anaknya terutama dalam memberikan dan
memenuhi kebutuhan anaknya baik dalam segi emosi maupun materi.
Perhatian orang tua sangat berkaitan dengan hasil belajar siswa, karena
tanpa adanya perhatian dari orang tuanya maka siswa akan malas dalam
belajar dan juga perhatian orang tua dapat membangkitkan minat dan
semangat siswa dalam belajar karena apabila mereka mempunyai minat
dan sangat dalam belajar maka akan maningkatkan hasil belajar bahkan
meraih prestasi belajar yang baik.
7
8

alwi. Kamus Besaar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.801-802
Djamarah, Rahasia Sukses Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 68

8

b. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua
Menurut mulyasa dan Nasaruddin bentuk-bentuk perhatian
orang tua yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yaitu:
1) Pemberian bimbingan belajar
Pemberian

bimbingan

belajar

terhadap

anak

berarti

memberikan bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan
secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutantuntutan hidup, agar anak lebih terarah daam belajarnya dan
bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan
menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta
memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua
aspek pribadinya sebagai individu yang potensial.
Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak
yang sedang belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana
diskusi di rumah. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari
terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain; memperluas
wawasan anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik,
terciptanya saling menghayati antara orang tua dan anak, orang tua
lebih memahami sikap pandang anak terhadap berbagai persoalan
hidup, cita-cita masa depan, kemauan anak, yang pada gilirannya

9

akan berdampak sangat efektif bagi daya dukung terhadap
kesuksesan belajar anak.

2) Memberikan Nasihat
Menasihati

anak

berarti

member

saran-saran

untuk

memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan pengalaman
dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup
besar dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan
hakikat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu
perbuatan yang baik.
Selain itu memberikan nasihat dapat diberikan orang tua pada
saat anak belajar di rumah. Dengan demikian maka orang tua dapat
mengetahui kesulitan-kesulitan anaknya dalam belajar. Karena
dengan mengenai kesulitan-kesulitan tersebut dapat membantu usaha
untuk mengatasi kesulitannya dalambelajar, sehingga anak dapat
meningkatkan prestasi belajarnya.
Dalam upaya memberikan bimbingan disamping memberikan
nasihat, kadang kata orang tua juga dapat menggunakan hukuman.
Hukuman diberikan jika anak melakukan sesuatu yang buruk.
Disamping itu hukuman yang diberikan itu harus wajar, logis,
obyektif, dan tidak membebani mental, serta harus sebanding antara
kesalahan yang diperbuat dengan hukuman yang diberikan. Apabila
hukuman terlalu berat, anak cendrung untuk menghindari atau

10

meninggalkan. Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto mengemukakan
sifat hukum yang mendidik, yaitu senantiasa merupakan jawaban
atas suatu pelanggaran, sedikit banyaknya selalu bersifat tidak
menyenangkan, selalu bertujuan ke arah perbaikan.
3) Memberikan motivasi
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang
tua hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab
tugas motivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata,
tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat
belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya
orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas
belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya
orang tua manpu memberikan semacam hadiah untuk menambah
minat belajar anak itu sendiri. Namun jika prestasi belajar anak itu
jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut adalah
memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat
dalam belajar.
Berikut ini dikemukakan cara-cara yang dapat dilakukan oleh
orang tua untuk membangkitkan motivasi anak agar tumbuh rasa
senang dalam belajar yang dikutip dari sebuah artikel, yaitu sebagai
berikut: Sisihkan waktu barang satu jam sampai dua jam untuk dapat
bertemu dengan anak-anak, curahan kasih saying dengan tidak ada
maksud memanjakan atau menuruti segala kemauannya, tanyakan

11

sekaligus tentang pelajaran di sekolah, dan berilah penghargaan pada
si anak dari hasil belajarnya sekalipun hanya sebuah kata-kata manis,
tanyakan apa yang menjadi kesulitannya, berilah nasihat untuk
menyelesaikan. Bimbingan untuk mengatur jadwal belajarnya belajar
secara kontinu dan mandiri, berilah sangsi yang mendidik jika ia
melakukan keteledoran, jagalah kewibawaan orang tua agar ia tetap
menghormati, usahakan untuk memenuhi kebutuhan belajarnya dan
selalu berkonsultasi dengan guru jika ada masalah yang penting.
4) Memberikan penghargaan
Di samping memberikan motivasi, orang tua juga perlu
memberikan penghargaan kepada anak. Penhargaan adalah sesuatu
yang diberikan orang tua kepada anaknya karena adanya
keberhasilan anak dalam belajar sehingga meraih prestasi. Hal ini
sangat berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak akan
timbul rasa bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih
maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Yang hatus
diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan
penghargaan pada kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak.
Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua menilai
dan menhargai tindakan usahanya.
5) Pemenuhan kebutuhan belajar
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan

12

tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam anak, buku-buku,
alat-alat belajar, dan lain-lain, karena akan dapat mempermudah
baginya untuk belajar dengan baik.
Jadi sebagai orang tua tidak boleh melalaikan tugasnya untuk
mendidik anak jika ingin melihatnya anak sukses belajar baik dunia
dan akhirat. Anak akan di bawa kea rah mana, semua itu tergantung
pada orang tuanya.
6) Pengawasan Orang Tua Terhadap Belajar Anaknya
Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab
tanpa adanya pengawasan yang kontinu dari orang tua besar
kemungkinan

pendidikan

anak

tidak

akan

berjalan

lancar.

Pengawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol atau
mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengawasan yang
diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya
pendidikan

anak

tidak

terbengkalai,

karena

terbengkalainya

pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri,
tetapi juga lingkungan hidupnya.
Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih
diutamakan dalam masalah belajar. Dengan cara lain ini orang tua
akan mengetahui kesulitan apa yang apa yang dialami anak,
kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang di butuhkan
anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan

13

demikian orang tua dapat membenahi segala sesuatunya sehingga
akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal.
Pengawasan orang tua bukanlah berarti tidak membatasi kebesana
anak untuk berkreasi tetapi lebih ditek ankan

pada

pengawasan

kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Sehingga peran
orang tua sangat diperlukan di dalamnya. Untuk mengetahui
pengalaman anak di sekolah orang tua diharapkan selalu menghadiri
setiap undangan pertemuan orang tua di sekolah, melakukan
pertemuan segitiga antara orang tua, guru dan anak sesuai kebutuhan
terutama ditekankan untuk membicarakan hal-hal yang positif serta
orang

tua sebaiknya

secara

teratur,

dalam

suasana

santai

mendiskusikan dengan anak kejadian-kejadian di sekolah.9
2. Hasil Belajar IPS Ekonomi
a. Pengertian Hasil Belajar IPS Ekonomi
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar.10
Menurut Nawawi dalam K. Brahim yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. 11
9

Sayekti pujosuwarno, Bimbingan dan Konseling Keluarga (Jakarta: Menara Emas, 1994),

h. 12
10

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana,
2013), h. 5
11
Ibid., h. 5

14

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapankecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.12
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS Ekonomi
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal dan
faktor eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan
faktor eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajranya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu: keluarga, sekolah dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan
ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang
kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari.13
Sedangkan menurut Caroll berpendapat bahwa hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu:
1)
2)
3)
4)

Bakat pelajar
Waktu yang tersedia untuk pelajar
Waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran
Kualitas pengajaran

12

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), h. 102
13
Ibid., h. 12

15

5) Kemampuan individu.14
Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1) Faktor Intern
Adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, dibagi menjadi tiga yaitu:
a) Faktor Jasmani
(1) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah,
kurang darah ataupun ada gangguan gangguan/kelainankelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
(2) Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau
diusahakan

alat

bantu

agar

dapat

menghindari

atau

mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
(3) Faktor Psikologi
(a) Inteligensi
14

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2011), h. 40

16

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai
tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada
yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah.
(b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi
suka belajar.
(c) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
(d) Bakat
Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan
pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya,
maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar
dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya
itu.
(e) Motif

17

Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik
atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan
memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan
kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar.
(f) Kematangan
Kematangan

adalah

suatu

tingakt/fase

dalam

pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajarnya akan
lebih berhasil jika anak sudah siap (matang).
(g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon
ataubereaksi. Kesiapan ini

perlu diperhatikan dalam

proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya
sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
(4) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Agar siswa dapat
belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai
terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan
kondisi yang bebas dari kelelahan.
2) Faktor Ekstern

18

a) Faktor Keluarga
(1) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh
Sutjipto Wirowidjojo dengan pertanyaannya yang menyatakan
bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama
dan utama. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan
berpengaruh terhadap belajarnya.
(2) Relasi Antaranggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.
Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian
dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu
hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.
(3) Suasana Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di
dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak
kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar
dengan baik.
(4) Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan
belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi

19

kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan
kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar
seperti ruang belajar, alat tulis, buku. Fasilitas belajar itu
hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
(5) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua.
Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas
di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat,
orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya,
membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di
sekolah.
(6) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada
anakditanamkan

kebiasaan-kebiasaan

yang

baik,

agar

mendorong semangat anak untuk belajar.
b) Faktor Sekolah
(1) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap

20

guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri
tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran
atau gurunya. Akibatnya siswa malas belajar.
(2) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah
menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai
dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahwa
bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa.
(3) Relasi Guru dengan Siswa
Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa
akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran
yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari
sebaikbaiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika
siswamembenci gurunya. Ia segan mempelajari mata
pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak
maju.
(4) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku
yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa
rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin,
akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah
masalahnya dan akan mengganggu belajarnya.

21

(5) Disiplin Sekolah
Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin
kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar,
kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan
tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana dalam proses belajar,
siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang
kuat.
(6) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima
bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan
tepat akan mempelancar penerimaan bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima
pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi
lebih giat dan lebih maju.
(7) Waktu Sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar
siswa. Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi
pengaruh yang positif terhadap belajar.
(8) Standar Pelajaran di Atas Ukuran

22

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,
perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya
siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Guru
dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang
telah dirumuskan dapat tercapai.

(9) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakteristik merek masing-masing menuntut keadan gedung
dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas. Bagaimana
mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas itu
tidak memadai bagi setiap siswa.
(10) Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah.
Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar
yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga
dalam pembagian waktu untuk belajar. dengan pembagian
waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup
istirahat akan meningkatkan hasil belajar.
c) Faktor Masyarakat
(1) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

23

Perlulah kiranya membatasi kegiatan siswa dalam
masyarakat supaya jangan sampai mengganggu belajarnya.
Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar.
Kegiatan itu misalnya kursus bahasa Inggris, kelompok
diskusi.
(2) Massa Media
Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop,
radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik
dan lain-lain. Massa media yang baik memberi pengaruh
yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya.
Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek
terhadap siswa.
(3) Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah
diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baikbaik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan
dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana (jangan
terlalu ketat tetapi juga jangan lengah)
(4) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan

masayarakat

di

sekitar

siswa

juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Anak/siswa tertarik

24

untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di
sekitarnya.15
Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang
logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan
tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus
merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia
harus berusaha mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat
mencapainya.
Lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil
belajar di sekolah, ialah kwalitas pengajaran. Ada tiga unsur dalam
kwalitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
yakni:
1) Kompetensi Guru
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76,6% hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian,
kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%,
penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,58% dan
sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan
8,60%.
2) Karakteristik Kelas
a) Besarnya kelas (class size)
Ukuran yang biasa digunakan ialah ratio guru dengan siswa.
Pada umumnya dipakai ratio 1 : 40, artinya satu orang guru
15

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

h. 54-71

25

melayani 40 siswa. Diduga makin besar jumlah siswa yang
harus dilayani guru dalam satu kelas, makin rendah kualits
pengajaran.
b) Suasana belajar
Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang
mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan
suasana belajar yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas
ada pada guru.
c) Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia
Sering kita temukan bahwa guru merupakan satu-satunya
sumber belajar di kelas. Situasi ini kurang menunjang kualitas
pengajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa tidak
optimal.
3) Karakteristik Sekolah
Karakteristik

sekolah

berkaitan

dengan

disiplin

sekolah,

perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah,
lingkungan sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan
perasaan nyaman, dan kepuasan belajar bersih, rapih dan teratur.16
H. Kerangka Berfikir
Lingkungan keluarga merupakan tempat proses pembelajaran untuk
seorang anak sebelum memasuki dunia pendidikan formal seperti sekolah.
Lingkungan keluarga terutama orang tua merupakan pusat pemberian
motivasi terhadap anak agar ia bisa menjadi pribadai yang lebih baik
16

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2011), h. 41-43

26

diantaranya disiplin dalam belajar, untuk itu orng tua harus benar-benar
memperhatikan ankanya khususnya dalam belajar agar anak bisa menjadi
siswa berprestasi. Perhatian orang tua tidak hanya berbentuk material ialah
perberian saku atau seragam baru terhadap anak agar anak semangat sekolah,
melaikan pemberian motivasi terhadap anak juga berbentuk perhatian dalam
belajarnya, karena kebiasaan anak-anak selalu lebih senang bermain dari pada
belajar. Hal ini perlu diperhatikan oleh orang tua agar anak tidak melupakan
waktu belajarnya.
I.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu

dugaan yang merupakan suatu pernyataan

tentang keadaan parameter yang didasarkan atas probilitas distribusi sampling
dari parameter.17 Dari pengertian di atas dapat di pahami bahwa hipotesis
adalah dugaan sementara terhadap suatu pernyataan yang belum terbukti akan
kebenaranya, karena penulisan ini masih bersifat teoritis belum dilaksanaakan
secara operasional di lapangan maka perlu di ajukan jawaban sementara
(dugaan sementara) pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA Islam Bina Insani Langko
yang nantinya dibuktikan kebenaranya setelah melakukan penelitian di
lapangan.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang berisifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Menurut Amirul Hadi, hipotesis adalah “suatu dugaan yang
17

Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), h. 114

27

mungkin benar dan mungkin juga salah. Ia akan ditolak dikala salah dan
diterima jika fakta membenarkannya. Dengan demikian, hipotesis merupakan
jawaban

sementara

yang

dibangun

dan

diinformasikan

berdasarkan

pengamatan penelitian terhadap fenomena lapangan yang diteliti. Oleh kerena
sifatnya adalah jawaban sementara maka hipoteses perlu diuji atau dibuktikan
kebenarannya.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka dapat penulis mengajukan
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagi berikut
Ha : Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi kelas XI di SMA Islam Bina Insani Langko Tahun
Pelajaran 2016/2017.
J.

Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 18 Metode penelitian
adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan suatu data
yang dinginkan. Adapun metode-metode

yang digunakan oleh peneliti

sebagai berikut :
1. Desain dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang menurut
Sugiono (2014) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positif, digunakan untuk meneliti populasi dan sempel tertentu,
18

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014),

h. 2

28

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis dapat
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.19 Desain penelitian merupakan rencana tentang persiapan
mengumpulkan data, menganalisis data, agar dapat dilaksanakan secara
ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian. 20 Jadi desain penelitian
adalah suatu rencana tentang bagaimana mengumpulkan dan menganalisis
data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan
penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

satu diantaranya

variabel bebas dan satu variabel terikat, yang sebagai variabel bebas (X1)
nya adalah perhatian orang tua dan variabel terikat (Y) adalah Hasil belajar
siswa.
2. Populasi dan Sampling Penelitian
1. Populasi Penelitian
Dalam memberikan batasan tentang pengertian populasi, para
ahli mempunyai pandangan yang berbeda-beda antara yang satu
dangan yang lainnya. Perbedan tersebut dapat dilihat dari batasanbatasan sebagai berikut:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

19
20

Ibid., h. 14
Sumadi Suryaberata, Metodelogi Penelitan (Jakarta: Grafindo Persada, 2004), h. 56.

29

kesimpulannya.21 Pendapat lain menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek
penelitian.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dipahami
bahwa “Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diteliti atau
seluruh individu yang mendukung setiap gejala yang timbul". Dalam
kaitannya dengan penelitian ini, maka populasi yang dimaksud adalah
seluruh siswa kelas XI di SMA Bina Insani Langko yang terdiri dari 2
kelas yaitu kelas XI A berjumlah 25 siswa dan XI B berjumlah 21
siswi dan jumlah keseluruhan yaitu 46 siswa.
2. Sampling Penelitian
sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diteliti dan dianggap bias mewakili keseluruhan populasi
( jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasinya) atau merupakan
sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Menurut margono
sampel merupakan sebagian dari populasi, sebagian contoh yang
diambil dengan mengguanakan cara-cara tertentu.22
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.
Beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki satu atau lebih

21
22

Sugiyono, Metodelogi Pembelajaran Administrasi (Bandung: Alfa Beta, 2007), h. 117.
Margono, Metode Penelitian Pendidikan ( Bandung; Rineka Cipta, 1997), h. 121

30

sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari
keseluruhan populasi.
Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga

penelitiannya

merupakan

populasi,

selanjutnya

jika

subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10/15% atau
lebih.23
Berdasarkan pendapat diatas, maka semua kelas XI di SMA
Bina Inasani Langko tahun pelajaran 2016/2017 akan menjadi populasi
dalam penelitian ini.
Adapun teknik pengambilan smapel dalam penelitian ini adalah
Non Probability sampling, setiap unsur yang terdapat dalam populasi
tidak memiliki kesempatan atau peluang sama untuk dipilih sebagai
sempel, bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak
diketahui.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel

yang

diteliti.

Instrumen

penelitian

ini

juga

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun
instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket.
Lembar angket adalah lembar angket kepada subjek atau
responden sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan dari
pembuatan angket ini yaitu untuk memperoleh informasi
23

Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek (Jakarta: PT Rineka
Cipta,1996),h.120

31

yang relevan dengan realibilitas dan validitas setinggi
mungkin serta memperoleh informasi yang relevan.
a. Angket
Bentuk istrumen yang akan diukur yaitu kesiapan,
motivasi

dan

hasil

belajar

siswa.

Adapun

kisi-kisi

intrumen yang diperlukan untuk mengukur hasil belajar
siswa, sebagaimana yang tercantum dalam tabel 1
dibawah ini.
Tabel 1
Kisi-kisi instrumen penelitian perhatian oramg tua
Variable
Indikator
No.
penelitian
Item
Perhatian
Memberi bimbingan belajar 1,2
orang tua
Memberi nasehat
3,4
Memberikan motivasi dan 5,6
penghargaan
Memenuhi kebutuhan anak 7,8
Pengawasan
terhadap 9,10
anaknya
Skor jawaban angket
Skor
Option
A
B
C
D

Jawaban
Sangat
Selalu
Selalu
Kadangkadang
Tidak
pernah

Positif

Negat
if

4

1

3

2

2

3

1

4

32

1. Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah suatu
ukuran yang menunujukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan dalam instrument.24 Suatu instrument dikatakan
valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahya validitas instrument
menunjukkan

sejauh

mana

data

yang

terkumpul

tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Dalam penelitian ini dilakukan di SMA Bina Insani Langko,
tehnik yang digunakan untuk mengetahui validitas angket
adalah tehnik korelasi produk momen dengan ketentuan
validitas instrument sahih atau valid apabila “r” hitung lebih
besar dari “r” kritis”(0,30).25
Rumus product moment:
r
xy=

n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
¿
√¿ ¿¿

Keterangan:
r xy =¿ koefsien korelasi antara variabel

dan variabel y

N = jumlah subjek penelitian

∑ xy =

jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dar

∑ x=

jumlah skor asli variabel

∑ y=

jumlah skor asli variabel y.26

24

Suharsimi, Prosedur Penelitian…, h. 144
Sugiono, metode penelitian…, h. 115
26
Suharsimi, Posedur Penelitian…, h. 145
25

33

dan y

2. Realibilitas
Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai pengumpulan data karena instrument tersebut sudah
baik.27
Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat percaya juga. Karena skor
angket yang digunakan bukan 1 dan 0, tetapi antar 1 sampai
dengan 4 dan suatu instrument dapat dikatakan reliable
apabila “r” tabel sebesar 0,60. 28 Untuk mencari realibilitas
peneliti mengunakan rumus K-R21:
M ( k −M )
K
r 11 = K−1 1− kVt

(

)(

)

Keterangan:
r 11=¿¿ Realibilitas instrumen
k =¿ Banyaknya butir soal atau banyaknya pertanyaan
m=¿ Skor rata-rata
Vt =¿ varians total.29
4. Teknik Pengumpulan Data

27

Ibid., h. 154
Nugroho, stategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta:Andi
offset, 2005. h. 99
29
Suharsimi, Prosedur Penelitian…, h. 164
28

34

Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat
memungkinkan diperolehnya data yang objektif atau dengan kata lain
menjadi faktor pendukung yang penting bagi keberhasilan suatu penelitian.
Maka dalam hal ini, peneliti akan menguraikan teknik penelitian yang
ditempuh guna mengumpulkan data sebagai berikut:
1. Angket
Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilukukan dengan
cara memberi seperangakat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.30
Sedangkan menurut Uma Sekaran, mengemukakan beberapa
prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu
prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.31
2. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, Observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.32
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang
tertulis.33 Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

30

Ibid., h. 142
Ibid., h. 142
32
Ibid., h. 145
33
Ibid, h.158.
31

35

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
Adapun jenis pedoman dokumentasi yakni, pedoman dokumentasi
yang memuat garis –garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
Dalam penelitian ini, untuk metode dokumentasi instrumennya
adalah pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar yang
berisikan antara lain :
a) Sejarah berdirinya di SMA Bina Inasani Langko.
b) Letak geografis di SMA Bina Inasani Langko.
c) Keadaan sarana dan prasarana di SMA Bina Inasani Langko.
d) Sruktur organisasi di SMA Bina Inasani Langko.
e) Keadaan guru, pegawai atau kariawan dan siswa yang ada di SMA
Bina Inasani Langko.
1.

Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun
metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
Metode analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memecahkan atau mengolah hasil pengumpulan data yang digunakan dalam
skripsi ini adalah analisa statistik diskriftif

yaitu statistik yang berfungsi

untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melelui sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. 34 Analisa statistik
34

Sugiono, Statistika untuk penelitian (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 29

36

diskriftif adalah analisa berupa perhitungan rata-rata dan frekuwensi. Analisa
diskriftif yang dikenal dengan statistik sederhana yang singkat pekerjaannya
mencakup cara menghimpun, menyusun, mengatur, mengolah, menyajikan
dan menganalisa data angka agar dapat memberikann gambaran yang teratur,
ringkas dan jelas mengenai suatu gejala atau peristiwa.
Metode statistik analisa data yang penulis gunakan dalam proposal ini
adalah tekhnik Regresi Ganda yaitu berguna untuk mendapatkan pengaruh dua
variabel kriteriumnya, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel
prediktor atau lebih dengan variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua
variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kreteriumnya.35
Oleh karena itu data yang di peroleh berbentuk angka-angka maka
analisis yang di gunakan adalah analisis statistik. Karena dalam penelitian ini
terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat,
yang mana variabel bebas adalah perhatian orang tua dan variabel terikatnya
yaitu Hasil belajar siswa, maka dalam menganalisanya menggunakan rumus
product moment yaitu sebagai berikut:
r
xy=

n ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
¿
√¿ ¿¿

Keterangan:

r xy =¿ koefsien korelasi antara variabel

dan variabel y

N = jumlah subjek penelitian

∑ xy=
35

jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dar

dan y

Usman dan Akbar, Pengantar Statistika (Yogyakarta: Bumi Aksara edisi kedua, 2008),

h. 241

37

∑ x=

jumlah skor asli variabel

∑ y=

jumlah skor asli variabel y.36

36

Suharsimi, Posedur Penelitian…, h. 145

38

DAFTAR PUSTAKA
Amirul Hadi dan Hariono. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia, 2005.
Arief Furchan. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.
Arikunto. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta,1996.
Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya, 2010.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2006.
Margono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Rineka Cipta, 1997.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2014.
----------Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfa Beta, 2006.
----------Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta, 2016.
----------Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif. Bandung: Alfa Beta, 2006.
----------Metodelogi Pembelajaran Administrasi. Bandung: Alfa Beta, 2007.
Sumadi Suryaberata. Metodelogi Penelitan. Jakarta: Grafindo Persada, 2004.
Usman dan Akbar. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Bumi Aksara, edisi kedua
2008.

39