menggunakan tiga lampu LED merah, biru, dan ungu yang didasarkan pada kemiripan
pola antara hasil pengukuran fotometer dan chromameter. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa alat fotometer ini akan difungsikan
untuk mengukur
tingkat perubahan kecerahan kulit normal manusia
yang salah
satunya dipengaruhi
oleh kandungan melanin yang terkandung di dalam
kulit. Menurut Kollias dan Baqer 1985, nilai reflektans yang cukup besar untuk melanin
berada panjang gelombang lampu LED berwarna merah, dan Dwyer et al. 2002
menyimpulkan
bahwa pada
panjang gelombang lampu ungu juga dapat diperoleh
hal tersebut, sehingga kombinasi lampu yang diperoleh dari hasil AKU dapat digunakan
untuk pengukuran kulit in vivo.
Informasi yang diperoleh dari pengolahan
data pengukuran standar warna berkode A model utama, diperoleh nilai R
2
kalibrasi sebesar 0.9936, R
2
prediksi sebesar 0.9906, RMSEC sebesar 0.8790, dan RMSEP sebesar
1.1334. Nilai korelasi, RMSEC, dan RMSEP model utama untuk memprediksi nilai L
tersebut, masih dikatakan baik karena menurut Farkas et al. 2004, model yang memiliki
nilai root mean square error of calibration RMSEC dan root mean square error of
prediction RMSEP rendah, nilai korelasi antara y prediksi dan nilai y referensi tinggi,
dikatakan model tersebut baik. Model utama tersebut dapat digunakan
untuk memprediksi nilai L standar warna berkode B, C, dan D Tabel 3. Pengolahan
data dengan menggunakan model utama, diperoleh informasi bahwa ketika digunakan
model utama lampu merah, biru, dan ungu nilai korelasi antara nilai L aktual dan
prediksi untuk standar warna kode B, C, dan D
berurut-urut adalah sebagai berikut 0.992; 0.994; 0.994. Hasil-hasil tersebut bisa
dikatakan bahwa
model utama
dapat memprediksi nilai L dengan cukup baik,
walaupun nilai prediksi dan aktual masih terlihat adanya perbedaan persen deviasi
yang masih cukup besar, namun dilihat dari hasil-hasil tersebut adanya kemiripan pola
antara
hasil pengukuran
menggunakan fotometer dan chromameter, dalam arti bahwa
nilai L untuk masing-masing standar warna berkode A, B, C, dan D dari nomor 1–16
sama-sama memiliki pola nilai yang semakin menurun, kecuali pada standar warna berkode
C dan D bernomor 4, hal ini dikarenakan perbedaan gradasi antara standar warna
bernomor 3 dan 5.
Tabel 3 Hasil prediksi nilai L standar warna menggunakan teknik PLS
Nomor Standar
Warna A
B C
D L
Aktual L
Prediksi Deviasi
L Aktual
L Prediksi
Deviasi L
Aktual L
Prediksi Deviasi
L aktual
L Prediksi
Deviasi 1
83.80 82.18
1.93 83.98
83.75 0.27
83.68 83.14
0.65 83.49
83.14 0.42
2 82.14
81.37 0.94
82.07 81.30
0.93 82.11
82.27 0.20
81.72 81.56
0.20
3 78.97
79.92 1.20
78.77 79.98
1.54 78.97
79.27 0.38
78.75 79.01
0.34
4 77.97
79.70 2.22
77.94 79.62
2.15 78.04
79.62 2.02
77.80 79.26
1.88
5 76.60
77.28 0.89
76.51 77.64
1.47 76.34
77.28 1.23
75.97 77.28
1.72
6 74.22
74.07 0.20
73.78 74.73
1.29 73.86
74.38 0.70
73.65 74.38
0.99
7 70.79
72.07 1.81
70.76 72.70
2.74 70.87
72.60 2.43
70.63 71.99
1.92
8 68.87
67.70 1.69
68.64 68.54
0.15 68.52
68.89 0.54
68.35 68.89
0.79
9 66.89
65.45 2.15
66.79 66.60
0.28 66.76
66.70 0.08
66.70 66.00
1.06
10 64.57
64.08 0.75
64.25 65.28
1.60 64.48
65.28 1.24
64.19 65.28
1.70
11 60.53
60.50 0.05
60.14 61.47
2.21 60.52
61.82 2.15
60.27 61.57
2.16
12 57.64
56.69 1.65
57.09 57.77
1.19 57.35
57.77 0.73
57.01 58.12
1.95
13 55.83
55.71 0.21
54.99 57.15
3.94 55.43
57.15 3.11
55.40 57.15
3.17
14 54.42
54.96 0.99
53.25 56.44
6.00 53.40
55.83 4.56
53.15 55.83
5.05
15 52.43
51.70 1.39
50.63 53.35
5.36 51.63
53.09 2.83
51.44 53.09
3.21
16 47.98
50.41 5.07
46.72 50.81
8.75 47.04
51.06 8.55
46.64 50.71
8.72
Perhitungan Koefisien Baru untuk Prediksi Nilai L Menggunakan 3 Lampu
Berdasarkan pengenalan
pola menggunakan teknik AKU, diketahui bahwa
dengan menggunakan tiga lampu merah, biru, dan ungu dapat diperoleh pola yang mirip
antara nilai
pengukuran menggunakan
fotometer dan chromameter, oleh karena itu dilakukan juga pemodelan persamaan Curve
Fit menggunakan tiga lampu. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
sejenis dan nilai pangkat yang serupa 13, dari perangkat lunak DataFit 9 dihasilkan
nilai koefisien baru sehingga rumus untuk menghitung L menjadi:
77.81 -
164.22YY L
13 n
11
Setelah diperoleh
rumus L
maka dilakukan validasi rumus tersebut dengan
memprediksi standar warna berkode B, C, dan D
Gambar 16a-d.
a
b
c d
Gambar 16 Nilai aktual dan prediksi standar warna A a, B b, C d, D d
Seperti hasil prediksi menggunakan lima lampu, ketika digunakan hanya 3 lampu
terlihat belum dihasilkannya nilai prediksi yang sama dengan nilai aktual, namun bila
dilihat nilai korelasi R
2
antara nilai aktual dan prediksi untuk standar warna A, B, C, D
berurut-urut adalah sebagai berikut 0.979, 0.976, 0.977, 0.981, hal ini dapat juga
menegaskan bahwa terdapat kesesuaian pola antara nilai yang dihasilkan dari alat fotometer
dan chromameter.
Pengukuran Warna Kulit Normal Manusia
Setelah dilakukan pengukuran secara in vitro, untuk mencapai target luaran maka
dilakukan pengukuran
secara in
vivo pengukuran secara langsung pada kulit
manusia. Pengukuran kulit manusia hanya dilakukan pada dua mahasiswa saja namun
terdapat dua letak target pengukuran pada setiap
mahasiswa, hal ini dikarenakan
keterbatasan akses
dalam penggunaan
chromameter. Dalam penelitian ini, dipilih kulit normal manusia tidak dalam kondisi
sakit kulit, pada bagian punggung tangan kanan PF, PA dan lengan bagian bawah
tangan kanan FF, FA untuk setiap mahasiswa.
Penelitian ini
merupakan penelitian
pendahuluan fotometer
untuk dijadikan pengukur perubahan kecerahan
warna kulit, jadi belum dilakukan proses perlakuan
pemberian bahan
kosmetika pencerah kulit pada kulit tangan yang
dijadikan contoh
pengukuran. Dasar
pemilihan punggung tangan dan lengan bagian bawah, dikarenakan kedua bagian tangan ini
memiliki perbedaan warna yang cukup signifikan, sehingga dapat dianalogikan pada
target luaran yaitu untuk mengukur perubahan kecerahan warna kulit. Proses prediksi
menggunakan pendekatan
pemodelan persamaan Curve Fit dan kemometrik PLS
dengan kombinasi tiga lampu LED merah, biru, dan ungu.
Hasil yang diperoleh Gambar 17 dan 18 ketika digunakan pendekatan pemodelan
persamaan rumus nomor 11 dan kemometrik memiliki nilai korelasi berurut-urut sebagai
berikut 0.979 dan 0.975. Walaupun nilai aktual
dan prediksi
pengukuran kulit
menggunakan pemodelan persamaan memiliki nilai korelasi sedikit lebih tinggi, namun
apabila dilihat dari grafik terlihat bahwa pendekatan menggunakan metode kemometrik
memiliki nilai prediksi yang mendekati nilai sebenarnya, hal ini dikarenakan proses
prediksi menggunakan pemodelan persamaan menggunakan satu rumus saja sehingga
kemampuan untuk mendekati nilai sebenarnya agak terbatas, sedangkan ketika digunakan
pendekatan kemometrik PLS, komposisi model yang digunakan lebih kompleks dan
menyertakan pembobot W sehingga dapat memaksimalkan korelasi antara model skor
dari X dan Y.
Berdasarkan Gambar 17 dan 18 dapat terlihat bahwa kemampuan model untuk
menghasilkan nilai prediksi yang mendekati nilai aktual belum begitu baik, karena nilai
prediksi masih jauh dari nilai sebenarnya. Hal ini dikarenakan model yang digunakan
berdasarkan pengukuran secara in vitro menggunakan standar warna A yang dicetak
pada kertas, tentu saja memiliki matriks yang berbeda dengan kulit manusia sebenarnya,
karena warna kulit ditentukan oleh pigmen seperti hemoglobin, melanin, bilirubin, dan
karotenoid, sehingga pigmen-pigmen inilah yang diduga dapat memengaruhi hasil
pengukuran kulit yang dilakukan secara langsung. Walaupun secara kuantitatif belum
diperoleh kecenderungan nilai prediksi yang hampir sama dengan nilai aktual, namun
dengan model-model tersebut dapat terlihat kemiripan
pola antara
pengukuran menggunakan chromameter dan fotometer.
Gambar 17 Nilai aktual dan prediksi kulit normal
dari pemodelan
persamaan Gambar 18 Nilai aktual dan prediksi kulit
normal dari
metode kemometrik PLS
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pendekatan menggunakan pemodelan
persamaan Curve
Fit dan
metode kemometrik teknik PLS dapat digunakan
untuk memprediksi nilai L standar warna dan kulit normal manusia. Kombinasi lampu yang
memberikan kesamaan pola antara hasil pengukuran menggunakan chromameter dan
fotometer adalah lampu merah, biru, dan ungu. Pendekatan untuk menghitung nilai L
kulit normal manusia yang memberikan hasil mendekati nilai L sebenarnya adalah model
yang dihasilkan dari metode kemometrik teknik PLS. Dari hasil-hasil penelitian yang
telah disebutkan di atas, menunjukkan bahwa fotometer ini berpotensi untuk dijadikan alat
ukur perubahan kecerahan warna kulit normal manusia.
Saran
Pengukuran secara langsung pada kulit normal
manusia perlu
dilakukan pada
beragam variasi kecerahan kulit normal manusia, kemudian pembuatan model prediksi
nilai L dibuat berdasarkan pengukuran tersebut, sehingga dapat lebih dipastikan
bahwa alat fotometer ini layak digunakan sebagai alat alternatif selain chromameter
secara khusus untuk digunakan dalam bidang pengembangan formula bahan kosmetika
kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Light Dependent Resistor –
LDR. [terhubung
berkala]. http:www.sunrom.comfiles3190-
datasheet.pdf [2 Des 2010]. Chandra, Franky, Arifianto D. 2010. Jago
Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta: Kawan Pustaka.
CIE Publication No. E308 –99. 2000. Standard
practice for computing the colors of objects by using the CIE system. In
ASTM standards
on color
and appearance measurement Ed ke
–6. CIE Central Bureau Kegelgasse 27 A-1030
Wien, Austria. Clarys P, Alewaeters K, Lambrecht R, Barel
AO. 2000. Skin color measurements: comparison between three instruments:
the Chromameter®,
the DermaSpectrometer®
and the
Mexameter®. Skin
Research and
Technology 6:230 –238.
Draaijers LJ, Tempelman FRH, Yvonne, Botman YAM, Kreis RW, Middelkoop
E, van Zuijlen PPM. 2004. Colour evaluation
in scars:
tristimulus colorimeter,
narrow-band simple
reflectance meter
or subjective
evaluation?. Burns 30: 103 –107.
Dwyer T, Blizzard L, Ashbolt R, Plumb J, Berwick M,
Stankovich JM. 2002. Cutaneous
melanin density
of Caucasians
measured by
spectrophotometry and risk of malignant melanoma, basal cell carcinoma, and
squamous cell carcinoma of the skin. Am J Epidemiol 155:614
–621. Farkas O, Jakus J, Heberger K. 2004.
Quantitative Structure
antioxidant activity
relationship of
flavonoid compounds. Molecules 9: 1079-1088.
Feather JW, Ellis DJ, Leslie G. 1988. A portable reflectometer for the rapid
quantification of cutaneous haemoglobin and melanin. Phys Med Biol. 336:711
– 722.
Fullerton A, Fischer T, Lahti A, Wilhelm KP, Takiwaki H, Serup J. 1996. Guidelines
for measurement of skin colour and erythema,
A report
from the
Standarization Group of the European Society of Contact Dermatitis. Contact
Dermatitis 35:1 –10.
Kollias N, Baqer A. 1985. Spectroscopic characteristics of human melanin in
vivo. J Invest Dermatol. 85:38 –42.
Li M, Urmacher CD. 2007. Histology for Pathologists Ed ke
–3. Mills SE, editor. New York: Lippincott William
Wilkins. Lohninger
H. 2004.
Multivariate calibration.[terhubung
berkala]. http:www.vias.orgtmdatanalengcc_m
ultivaritae.html [20 Februari 2010]. Marieb EN, 1988. Essentials of Human
Anatomy and Physiology Ed ke –2.
California: The BenjaminCummings. Matts PJ. 2008. New insights into skin
appearance and measurement. J of Investigative Dermatology Symposium
Proceedings 13:6 –9.
Matts PJ, Fink B, Grammer K, Burquest M. 2007. Color homogeneity and visual
perception of
age, health,
and attractiveness of female facial skin. J of
the American Academy of Dermatology 57:977
–984. McCaig TN. 2002. Extending the use of
visiblenear-infrared reflectance
spectrophotometers to measure colour of food and agricultural product. Food
Research Inernational 35:731 –736.
Menn N. 2004. Practical Optics. New York: Elsevier.
Miller JC, Miller JN. 2000. Statistic and Chemometrics for Analytical Chemistry.
Ed ke-4. Harlow: Pearson Education. Muizzuddin N, Marenus K, Maes D, Smith
WP. 1990. Use of Chromameter in assessing the efficacy of anti
–irritants and tanning accelerators. J Soc Cosmet
Chem. 41:369 –378.
Shriver MD, Parra EJ. 2000. Comparison of narrow
–band reflectance spectroscopy and
tristimulus colorimetry
for measurements of skin and hair color in
persons of different biological ancestry. American J of Physical Anthropology
112:17 –27.
Soesatyo B,
Marwah SD.
2005. Pengungkapan nilai negatif a,b pada
chromameter dengan
analisa perhitungan. PPI
–KIM 2:71–79.
Soesatyo B, Marwah SD. 2005. Penentuan perbedaan warna bahan ditinjau pada
nilai pencahayaan L. Instrumentasi 29: 13-21.
Stchur P, Cleveland D, Zhou J, Michel RG. 2002. A review of recent applications of
near infrared spectroscopy, and the characteristics of a novel PbS CCD
array-based near infrared spectrometer. Appl Spect Rev 37:383-428.
Stephen ID, Smith MJL, Stirrat MR, Perrett DI. 2009. Facial skin coloration affects
perceived health of human faces. Int J Primatol 30: 845
–857. Trujillo O, Vanezis P, Cermignani M. 1996.
Photometric assessment of skin colour and lightness using a
tristimulus calorimeter: reliability of inter and intra
– investigator observations in healthy
adult volunteers. Forensic Science Int 81:1
–10. Wallace VP, Crawford DC, Mortimer PS, Ott
RJ, Bamber
JC. 2000.
Spectrophotometric assessment
of pigmented skin lesions: methods and
feature selection for evaluation of diagnostic performance. Phys Med Biol
45: 735 –751.
Weatherall IL, Coombs BD. 1992. Skin color measurement in terms of CIELAB color
space values. J Invest Dermatol 99: 468
–473. Wold S, Sjostrom M, Eriksson L. 2001. PLS-
regression: a basic tool of chemometrics. Chem Intel Lab Syst 58: 109-130.
Zain H,
Tedjo A,
Kusmardi. 2007.
Karakterisasi sifat
autofluoresensi jaringan adenokarsinoma menggunakan
metode analisis multieksitasi. Makara Kesehatan 11:69-75.
Zwinkels JC.
1996. Colour
–measuring instruments
and their
calibration. Displays 16 4:163
–171.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Diagram alir penelitian
Lampiran 1 Bagan alir penelitian
Pengukuran Reflektans Kulit Manusia Menggunakan Fotometer
dan Chromameter
PCA Pembuatan standar warna dari
produk pencerah kulit komersial
Karakterisasi panjang gelombang lampu LED
Koefisien dan Persamaan baru
Analisis data menggunakan
Curve Fit Pengukuran Standar Warna Menggunakan
Fotometer dan Chromameter
Nilai X, Y, Z
Analisis data menggunakan
Kemometrik
PLS
Alat Fotometer sebagai alat Pengukur Warna Kulit
Pembandingan Koefisien dan
Persamaan baru Analisis data
menggunakan Curve Fit
Pengukuran Standar Warna Menggunakan Fotometer dan Chromameter
Alat Fotometer sebagai alat Pengukur Warna Kulit
Pembandingan Nilai X, Y, Z
Analisis data menggunakan
Kemometrik
PLS Hasil
Lampiran 2 Standar warna dari produk pencerah kulit komersial yang telah dimodifikasi
Lampiran 3 Alat Chromameter
®
Konica Minolta CR 400
Lampiran 4 Fotometer yang sedang dikembangkan
Lampiran 5 Otoskop sumber sinar
Lampiran 6 Data pengukuran standar warna A menggunakan fotometer data model Nomor
Standar Lampu merah mV
Lampu kuning mV Lampu hijau mV
Lampu biru mV Lampu ungu mV
1 2
3 Rerata
1 2
3 Rerata
1 2
3 Rerata
1 2
3 Rerata
1 2
3 Rerata
Kontrol 2000
2000 2000
2000 2000
1 1995 1995 1995 1995.00 1990 1990 1989 1989.67 1984 1984 1985 1984.33 1986 1987 1987 1986.67 1956 1956 1957 1956.33 2 1995 1994 1994 1994.33 1987 1987 1986 1986.67 1981 1981 1981 1981.00 1984 1985 1985 1984.67 1955 1955 1955 1955.00
3 1993 1992 1993 1992.67 1985 1984 1984 1984.33 1976 1976 1977 1976.33 1982 1982 1982 1982.00 1954 1953 1953 1953.33 4 1995 1995 1995 1995.00 1987 1986 1985 1986.00 1978 1976 1977 1977.00 1980 1980 1980 1980.00 1953 1951 1951 1951.67
5 1992 1993 1993 1992.67 1984 1984 1982 1983.33 1973 1972 1972 1972.33 1977 1978 1978 1977.67 1949 1949 1950 1949.33 6 1991 1992 1991 1991.33 1983 1981 1980 1981.33 1970 1971 1970 1970.33 1975 1976 1975 1975.33 1944 1943 1944 1943.67
7 1988 1990 1989 1989.00 1976 1976 1974 1975.33 1967 1967 1967 1967.00 1974 1974 1974 1974.00 1940 1941 1940 1940.33 8 1981 1982 1981 1981.33 1969 1970 1967 1968.67 1965 1965 1964 1964.67 1973 1973 1973 1973.00 1937 1938 1938 1937.67
9 1977 1979 1979 1978.33 1968 1968 1967 1967.67 1961 1960 1960 1960.33 1970 1970 1971 1970.33 1936 1937 1936 1936.33 10 1976 1978 1978 1977.33 1966 1965 1965 1965.33 1956 1956 1956 1956.00 1969 1969 1970 1969.33 1934 1934 1934 1934.00
11 1970 1971 1972 1971.00 1959 1959 1958 1958.67 1954 1953 1952 1953.00 1968 1968 1968 1968.00 1930 1931 1932 1931.00 12 1963 1963 1964 1963.33 1953 1952 1952 1952.33 1949 1950 1948 1949.00 1967 1967 1967 1967.00 1929 1929 1929 1929.00
13 1962 1962 1962 1962.00 1952 1953 1953 1952.67 1948 1948 1946 1947.33 1966 1966 1966 1966.00 1928 1928 1928 1928.00 14 1960 1962 1962 1961.33 1949 1951 1950 1950.00 1940 1941 1942 1941.00 1965 1965 1965 1965.00 1927 1927 1927 1927.00
15 1956 1956 1957 1956.33 1944 1945 1945 1944.67 1938 1937 1938 1937.67 1964 1963 1963 1963.33 1925 1924 1925 1924.67 16 1952 1952 1952 1952.00 1941 1942 1941 1941.33 1932 1932 1933 1932.33 1963 1962 1963 1962.67 1924 1923 1923 1923.33
Lampiran 7 Data pengukuran standar warna B, C, D menggunakan fotometer data validasi
Nomor Standar
Lampu merah mV Lampu kuning mV
Lampu hijau mV Lampu biru mV
Lampu ungu mV B
C D
B C
D B
C D
B C
D B
C D
Kontrol 2000
2000 2000
2000 2000
1
1994 1994 1994 1990
1989 1990
1986 1984 1984 1988 1987 1987 1959 1958 1958
2
1994 1994 1994 1988
1988 1987
1981 1980 1979 1984 1985 1985 1955 1957 1955
3
1993 1992 1992 1986
1985 1985
1976 1976 1976 1983 1983 1982 1953 1952 1952
4
1995 1995 1994 1985
1985 1985
1977 1977 1976 1983 1983 1983 1950 1950 1950
5
1993 1993 1993 1983
1982 1982
1972 1973 1973 1978 1978 1978 1950 1949 1949
6
1992 1991 1991 1980
1980 1979
1970 1971 1971 1975 1975 1975 1945 1945 1945
7
1990 1989 1988 1975
1975 1975
1969 1968 1968 1974 1975 1974 1942 1942 1942
8
1981 1982 1982 1970
1970 1970
1964 1965 1965 1973 1973 1973 1940 1940 1940
9
1979 1980 1978 1968
1968 1968
1961 1961 1961 1971 1970 1970 1938 1938 1938
10
1979 1978 1978 1965
1968 1967
1958 1958 1958 1970 1970 1970 1935 1936 1936
11
1972 1973 1972 1961
1961 1959
1955 1955 1956 1969 1969 1968 1932 1932 1933
12
1964 1964 1965 1954
1955 1955
1951 1950 1950 1967 1967 1967 1931 1931 1931
13
1964 1964 1964 1954
1954 1954
1948 1950 1948 1966 1966 1966 1930 1930 1930
14
1963 1962 1962 1951
1951 1951
1944 1945 1944 1966 1965 1965 1929 1929 1929
15
1957 1957 1957 1948
1948 1948
1940 1940 1940 1965 1964 1964 1927 1927 1927
16
1953 1953 1952 1943
1942 1942
1935 1935 1935 1962 1963 1963 1926 1926 1926
Lampiran 8 Data pengukuran standar warna A menggunakan Chromameter CR 400 data model
Lampiran 9 Data pengukuran standar warna B, C, D menggunakan Chromameter CR 400 data validasi
Nomor Standar
L a
b B
C D
B C
D B
C D
Pelat putih 94.01
-0.63 5.45
1 83.98 83.68 83.49
3.13 3.68
3.55 7.98
7.55 7.61
2 82.07 82.11 81.72
5.62 5.96
5.89 7.91
7.58 7.88
3 78.77 78.97 78.75
5.70 6.00
5.46 11.20
10.49 11.71
4 77.94 78.04 77.80
7.54 7.54
7.42 14.94
14.90 15.53
5 76.51 76.34 75.97
7.91 8.17
8.34 15.53
15.42 15.79
6 73.78 73.86 73.65
8.25 8.55
8.18 21.02
20.58 21.08
7 70.76 70.87 70.63
11.37 11.49 11.51 19.59
19.42 19.33
8 68.64 68.52 68.35
10.68 10.84 10.39 17.27
16.66 16.70
9 66.79 66.76 66.70
9.19 9.33
9.52 20.64
20.44 20.55
10 64.25 64.48 64.19
10.46 9.96
10.39 22.83 22.85
23.26
11 60.14 60.52 60.27
9.52 9.55
9.38 21.16
21.16 21.30
12 57.09 57.35 57.01
8.03 8.08
8.14 17.87
17.49 17.65
13 54.99 55.43 55.40
9.54 9.37
8.94 20.67
20.22 20.21
14 53.25 53.40 53.15
6.44 6.89
6.31 22.57
21.89 22.02
15 50.63 51.63 51.44
7.46 7.52
6.98 22.25
21.82 22.11
16 46.72 47.04 46.64
8.39 8.31
7.88 19.31
19.02 19.14
Nomor Standar
L Rerata
a Rerata
b Rerata
Pelat putih 93.97
-0.62 5.43
1 83.85 83.75
83.80 3.53