1. PENDAHULUAN Latar Belakang
Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis di perairan Laut Cina Selatan LCS wilayah Indonesia telah berlangsung secara intensif sejak lama, terutama oleh
armada pukat cincin yang berbasis di Pemangkat, Kepulauan Riau, Pekalongan dan Juwana. Laut Natuna LCS sebagai salah satu daerah penangkapan ikan
fishing ground nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Pemangkat memiliki potensi perikanan yang besar terutama ikan pelagis kecil, pelagis besar,
ikan demersal, ikan karang dan hias. Jenis ikan pelagis kecil dan demersal sangat mendominasi hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Laut Cina Selatan tercatat
sekitar 60 dari produksi total Suwarso et al. 2008. Secara umum, tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis di Laut Cina Selatan dari tahun ke tahun
terus meningkat. Kondisi tersebut memunculkan terjadinya penurunan Catch per Unit Effort
CPUE terutama pada perikanan pelagis kecil, karena adanya penurunan potensi ikan di Laut Cina Selatan. Terjadinya penurunan potensi ikan
sementara permintaan ikan sebagai bahan konsumsi semakin meningkat mendorong nelayan untuk meningkatkan jumlah upaya penangkapan ikan jumlah
dan kemampuan tangkap agar memperoleh ikan yang lebih banyak Wiyono 2012. Jika hal tersebut terjadi setiap saat, maka akan terjadinya suatu kompetisi
antar nelayan, sehingga nelayan akan berbondong-bondong meningkatkan kapasitas penangkapan dengan melakukan penambahan jumlah input dan biaya
pada pemanfaatan sumber daya pelagis kecil di Laut Cina Selatan. Peningkatan jumlah input penangkapan perikanan pelagis ini diikuti oleh peningkatan jumlah
armada, efisiensi penangkapan melalui penggunaan teknologi lampu bawah air, penanda lokasi penangkapan dengan menggunakan alat Global Positioning
System
GPS dan fish finder. Kejadian ini diperparah juga dengan illegal fishing dari armada asing. Sehingga dengan meningkatnnya pemanfaatan sumberdaya
ikan mengakibatkan terjadinya perubahan indeks upaya penangkapan dan hasil tangkapan Suwarso et al. 2008.
Kondisi obyektif di lapangan menunjukkan bahwa tingginya tingkat eksploitasi upaya penangkapan sumberdaya ikan di perairan Laut Cina Selatan
baik oleh armada Indonesia maupun asing membawa konsekuensi turunnya sediaan ikan disertai penurunan hasil tangkapan dan perubahan struktur dan fungsi
populasi. Berdasarkan data Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Pemangkat diperoleh bahwa telah terjadi peningkatan upaya penangkapan pukat cincin pada
tahun 2007 – 2013 dengan rata-rata peningkatan sebesar 16.67 per tahunnya. Oleh karena itu, suatu sistem manajemen yang lebih baik sangat diperlukan untuk
tercapainya hasil tangkapan yang berkelanjutan guna kelestarian perikanan. Dalam jangka pendek sistem manajemen penangkapan ditujukan untuk
menghindari terjadinya tangkap lebih terhadap stok ikan, sedangkan dalam jangka panjang sistem manajemen ditekankan terhadap perlindungan biodiversitas.
Pengaturan ini sangat penting mengingat sumber daya ikan sebagai milik bersama dan bersifat open access. Akibat sifat sumberdaya yang open access, nelayan
cenderung akan mengembangkan jumlah armada penangkapannya maupun tingkat upaya penangkapan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang sebanyak-
banyaknya sehingga akan terjadi persaingan antar nelayan Zulbainarni 2013.
Belum adanya pendugaan nilai produktivitas pukat cincin yang diperhitungkan secara optimal akan mempengaruhi terhadap sulitnya pembatasan
input upaya terhadap pemanfaatan sumberdaya ikan khususnya pelagis.
Penurunan produktivitas karena peningkatan jumlah upaya penangkapan over capacity
jika berlangsung secara terus-menerus akan menimbulkan suatu kondisi penurunan sumberdaya over fishing di perairan setempat. Hal tersebut menjadi
sebuah permasalahan dan dilema bagi semua komponen dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan perikanan tangkap yang
berkelanjutan maka perlu dilakukan terobosan dalam kaitan efisiensi input yang digunakan. Efisiensi input sangat berhubungan erat dengan konsep kapasitas
penangkapan. Perkembangan kegiatan penangkapan yang tidak terkendali menyebabkan kegiatan perikanan menjadi tidak efisien.
Berdasarkan data statistik PPN Pemangkat tahun 2007 - 2013, perikanan pelagis di Perairan Laut Cina Selatan banyak dimanfaatkan diantarannya oleh
pukat cincin purse seine dan jaring insang gillnet. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan yang seksama agar produktivitas optimal dapat terjaga secara
berkelanjutan. Usaha penangkapan ikan memiliki tujuan untuk memaksimumkan keuntungan usaha, perolehan keuntungan maksimum berkaitan erat dengan
efisiensi produksi. Pada kenyataannya di lapangan terdapat beberapa masalah terkait penggunaan faktor-faktor produksi yang tidak sesuai dengan hasil
tangkapan dan produktivitasnya. Faktor-faktor produksi tersebut merupakan suatu kesatuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan, dengan
melihat pengaruh faktor-faktor produksi yang berperan maka dapat diketahui penggunaan faktor produksi seefisien mungkin. Untuk menunjang dalam
pengelolaan perikanan pukat cincin di perairan Laut Cina Selatan diperlukan data dan informasi terkait dengan faktor input yang berpengaruh terhadap produksi
perikanan pukat cincin yang diduga berdasarkan kondisi optimal dengan menggunakan kajian efisiensi teknis penangkapan. Apabila faktor-faktor produksi
tersebut dapat diketahui maka penentuan nilai produktivitas optimal akan mudah dilakukan. Bertolak dari hal tersebut, penelitian untuk mengukur efisiensi teknis
penangkapan pukat cincin yang beroperasi di perairan Laut Cina Selatan dan pendugaan nilai produktivitas optimalnya penting untuk dilakukan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap perikanan pukat cincin yang beroperasi di Laut Cina Selatan pada basis pendaratan di PPN Pemangkat Kabupaten Sambas
Provinsi Kalimantan Barat. Jumlah unit pukat cincin yang dianalisis terdiri atas 12 unit kapal pukat cincin yang berukuran 30 - 60 GT, dan 18 unit kapal pukat cincin
berukuran 60 GT. Penelitian ini difokuskan pada aspek teknis dan operasional terkait upaya penangkapan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
hasil tangkapan pukat cincin. Kegiatan penelitian menerapkan metode survei yaitu untuk menggali data dan informasi terkait teknis operasional, karakteristik
kapal dan alat tangkap serta hasil tangkapan setiap individul kapal secara berkala selama sepuluh bulan Februari sampai November 2014. Efisiensi teknis
penangkapan pukat cincin diduga dengan menggunakan faktor-faktor produksi tersebut dengan menerapkan metode spesies tunggal single species method.
Pendugaan nilai produktivitas masing-masing unit dilakukan dengan memasukkan
nilai yang diperoleh pada perhitungan efisiensi ke dalam persamaan produksi yang diperoleh dari metode Cobb-Douglass dalam keadaan optimal.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang diharapkan dari penelitian ini adalah menganalisis efisiensi teknis penangkapan pukat cincin di PPN Pemangkat dan alternatif
manajemen pengelolaannya berdasarkan hasil penelitian. Adapun tujuan yang diharapkan secara spesifik antara lain :
1. Menganalisis keragaan hasil tangkapan dominan pukat cincin di PPN Pemangkat
2. Menghitung nilai efisiensi teknis penangkapan pukat cincin di PPN Pemangkat
3. Menghitung produksi optimal per upaya trip unit penangkapan pukat cincin di PPN Pemangkat
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam penentuan input produksi pada operasional pukat
cincin di Pemangkat agar memperoleh hasil tangkapan yang optimal. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan dalam upaya
pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis terutama yang tertangkap oleh pukat cincin yang berbasis di PPN Pemangkat Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan
Barat. Serta dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penentuan jumlah kuota armada pukat cincin yang beroperasi aktivitas pemberian ijin beroperasi
yang selama ini perhitungannya belum didasarkan atas nilai produksi optimal pukat cincin perairan setempat.
Kerangka Penelitian
Beberapa permasalahan yang muncul pada pemanfaatan sumberdaya ikan di Laut Cina Selatan WPP 711 antara lain : penurunan hasil tangkapan karena
daerah penangkapan fishing ground yang semakin menjauh sebagai akibat adanya peningkatan upaya penangkapan. Fenomena tersebut secara tidak langsung
akan menyebabkan nelayan akan meningkatkan faktor input operasional baik dalam bentuk kuantitas maupun teknologinya. Berdasarkan permasalahan tersebut
maka diperlukan suatu langkah konkret dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan terutama pada pengelolaan sumberdaya manusia dan teknologi yang
digunakan baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu cara yang dianggap dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pengelolaan perikanan
terutama pemanfaatan ikan pelagis kecil di WPP 711 dengan alat tangkap pukat cincin adalah pendugaan nilai efisiensi teknis dan pendugaan produksi optimal
pada pukat cincin yang dioperasikan oleh nelayan, dalam hal ini mengambil studi kasus pukat cincin di Pemangkat. Guna mempermudah dalam melakukan dan
memperoleh hasil penelitian terkait pendugaan efisiensi teknis dan produksi optimal pukat cincin di Pemangkat, maka perlu dilakukan langkah-langkah dalam
pengolahan data dan analisis yang digambarkan dalam bentuk kerangka penelitian Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka penelitian Data yang diperlukan
Data hasil wawancara
• Ukuran kapal • Ukuran alat tangkap pukat cincin
• Metode pengoperasian pukat cincin • Hasil tangkapan per trip
• Jumlah perbekalan per trip • Jumlah ABK per trip
• Koordinat fishing ground • dan sebagainya
Data Statistik PPN
• Produksi bulanantahunan • Jumlah perbekalan bulanantahunan
• Jumlah trip bulanantahunan • Jumlah alat tangkap
• Jumlah armada • dan sebagainya
Faktor produksi pukat cincin
Faktor produksi optimal pukat cincin
Efisiensi Teknis Efisiensi penangkapan
pukat cincin
Keberlanjutan sumber daya ikan pelagis
Kebijkan pemerintah
Produksi optimal pukat cincin
Permasalahan :
1. Penurunan hasil tangkapan 2. Kenaikan upaya penangkapan
3. Kenaikan faktor input operasional 4. Lokasi penangkapan makin jauh
Analisis data
Keragaan Pukat Cincin Pemangkat
Indeks Musim Penangkapan
2. TINJAUAN PUSTAKA Alat Tangkap Pukat Cincin