diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha bisnis, yaitu manajemen keuangan, pemasaran, SDM, dan manajemen mutu.
d. Studi banding
Peningkatan mutu SDM dapat ditingkatkan melalui studi banding ke perusahaan yang dianggap berhasil dalam mengembangkan produk pengolahan pasir besi. Studi
banding dapat membuka dan memperluas cara pandang pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Selain mengunjungi ke daerah lain, dapat juga dilakukan dengan studi
banding ke PT. Krakatau Steel.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan alternatif strategi
pengelolaan penambangan pasir besi di Kabupaten Cianjur antara lain: a.
Meningkatkan Sosialisasi Perlunya Pembangunan BUMD Smelter
Sosialisasi penting untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan daya dukung masyarakat terhadap rencana kebijakan pembangunan BUMD Smelter. Tanpa
sosialisasi bisa menyebabkan salah persepsi di masyarakat dan berakibat pada penolakan rencana pemerintah tersebut. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai
pemberitaan di media masa, rapat-rapat koordinasi instansi pemerintah atau seminar yang membahas pentingnya BUMD Smelter dibangun
b. Penyiapan Payung Hukum
Setiap kegiatan di pemerintahan yang menggunakan anggaran negara harus memiliki payung hukum. Begitu juga dengan pembentukan BUMD Smelter
memerlukan peraturan daerah yang ditanda tangani Bupati dan DPRD II. Perda tersebut diperjelas dengan diterbitkannya peraturan bupati tentang pembentukan BUMD Smelter
Pasir besi. Jika Perda dan Perbup telah disiapkan maka tinggal membuat perencanaan pembangunan dan operasi produksi, penyiapan anggaran dan penyiapan SDM.
c. Persiapan Perencanaan dan Anggaran
Pembentukan BUMD membutuhkan perencanaan yang matang dan anggaran yang besar. Oleh karena itu dibutuhkan keseriusan pihak Pemerintah daerah kabupaten
Cianjur untuk menggodok rencana pembangunan BUMD Smelter beserta persiapan anggaranya. Jika perencanaan dan penganggaran sudah disiapkan maka tinggal
diaplikasikan dalam tataran teknis.
d. Menjalin kemitraan dengan produsen dan konsumen
Agar smelter yang dibangun nanti mendapatkan kontinuitas suplai raw material maka menjalin komunikasi dan kemitraan dengan UPR harus dilakukan. Begitu juga
kemitraan dengan konsumen yang akan membeli produk hasil smelting, kemitraan ini untuk memastikan terserapnya produk secara kontinu.
e. Pembangunan Pabrik Smelter dan Perekrutan Tenaga Kerja
Langkah terakhir apabila semua keperluan pembangunan BUMD Smelter telah disiapkan adalah membangun pabrik dan perekrutan tenaga kerja. Pembangunan ini
merupakan wujud realisasi dari perencanaan yang sudah dilakukan. Perekrutan tenaga kerja yang sesuai dengan tingkat keahliannya harus dilakukan untuk memastikan SDM
yang akan mengelola smelter memiliki satandar kompetensi yang handal. SDM yang
handal dan didukung dengan kinerja yang baik akan dapat mendorong perkembangan usaha kearah tren yang positif.
Solusi terhadap Permasalahan dan Strategi Implementasi Alternatif Kebijakan Penambangan Pasir Besi di Kabupaten Cianjur
Secara ekonomi penambangan pasir besi telah memberikan keuntungan bagi perusahaan mulai dari tahun 2009-2013. Tetapi keuntungan ini belum optimal karena
hanya mengandalkan penjualan raw material yang harga jualnya jauh di bawah harga konsentrat, spons iron atau pig iron. Kegiatan ini secara umum juga telah membawa
dampak pada kerusakan insfrastruktur jalan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan penghitungan nilai deplesi dan kerusakan lingkungan perlu dilakukan
karena dapat digunakan sebagai acuan dampak kerugian akibat kegiatan penambangan, atau nilai kompensasi yang bisa dibayarkan terhadap kerusakan tersebut. Dengan
adanya perhitungan dan kompensasi ini diharapkan kegiatan penambangan lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Analisis terhadap kepentingan dan pengaruh stakeholder digunakan untuk memetakan peran-peran kunci dan power yang mereka miliki dalam penentuan
kebijakan dan interaksi antar stakeholder dalam kegiatan penambangan pasir besi. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur yang lebih memprioritaskan kegiatan
penambangan pasir besi pada Usaha Pertambangan Rakyat UPR, menjadikan UPR sebagai salah satu pemain kunci dalam kegiatan penambangan ini. Kegiatan
penambangan yang ramah lingkungan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang- undang juga terus diupayakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur, hal ini
diaplikasikan dalam bentuk larangan penggunaan alat berat dalam kegiatan penambangan pasir besi sebagaimana diatur dalam Perda Nomor 24 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Pertambangan Mineral. Meskipun upaya untuk memelihara lingkungan sudah diundangkan akan tetapi kerusakan lingkungan di luar area penambangan masih
terjadi yaitu dengan adanya kerusakan jalan pada ruas Sindangbarang-Cianjur dan ruas Warungdanas-Cinangsi.
Alternatif terbaik untuk mengatasi kerusakan jalan dan lingkungan yang lebih luas adalah dengan pengangkutan pasir besi via laut atau pembangunan pelabuhan.
Sedangkan alternatif untuk mencapai tujuan peningkatan PAD yang akan diterima pemerintah daerah, dapat dilakukan dengan pembangunan BUMD Smelter.
Pembangunan BUMD Smelter ini juga menjadi harapan Usaha penambangan rakyat UPR, perusahaan pemegang IUP dan penambang untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan mereka. Bagi perusahaan penambangan, biaya transportasi yang cukup mahal bisa dipangkas secara signifikan jika suplai produk cukup ke smelter yang ada di
sekitar area penambangan sehingga keuntungan lebih bisa didapatkan. Keuntungan perusahaan yang meningkat diharapkan membawa implikasi positif untuk peningkatan
kesejahteraan pekerja tambang.