2. Manfaat Secara Praktis
Yaitu untuk mengetahui peranan POLRI dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Serta yang
menjadi kendala dalam
pemberantasan penyalahgunaan narkotika tersebut. D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Polri Dalam Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika Studi Kasus Polsekta Pancur Batu” adalah hasil
pemikiran penulis sendiri. Skripsi ini menurut sepengetahuan penulis belum pernah ada yang membuat. Kalaupun ada, penulis yakin bahwa substansi
pembahasannya berbeda. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Tentang POLRI
a. Istilah dan Pengertian Polri
Istilah Polisi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “politeia” yang
berarti pemerintahan negara kota. Untuk mengontrol negara kota tersebut tidak cukup dilaksanakan oleh seoarang pemimpin, tetapi perlu dibentuk satu kesatuan
aparat penegak hukum yang dapat menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
4
Pengertian Polisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
Badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum menangkap orang yang melanggar undang-undang dsb; Anggota
4
M.Karjadi, Polisi, Filsafat dan Perkembangan Hukumnya, Politeia, Bogor 1978, halaman 65
Universitas Sumatera Utara
badan pemerintah pegawai Negara yang bertugas menjaga keamanan dsb.
Berdasarkan pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Kepolisian Negara Replubik Indonesia, yang dimaksud dengan kepolisian adalah segala hal ikhwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga
Polisi sesuai dengan perundang-undangan.
b. Fungsi dan Tugas Polri
Sebagai aparat penegak hukum yang ditempatkan paling depan untuk menindak kasus pidana termasuk narkotika, polisi berkewajiban untuk
memberikan jaminan dan perlindungan bagi masyarakat agar terhindar dari penyalahgunaan zat atau obat-obatan terlarang tersebut. Hal ini dapat tumbuh
melalui standar profesi yang tinggi dan tugas sebagai panutan sadar hukum serta perilaku sesuai dengan hukum. Kehadiran Polisi sebenarnya juga dapat dilihat dari
upaya orisinil masyarakat guna secara sistematis bertahan terhadap kemungkinan munculnya kekacauan atau ketidaktertiban.
5
Polisi sebagai bagian dari warga Negara Republik Indonesia yang merupakan ujung tombak dari penegakan hukum tidak lepas dari kewajiban
tugasnya tersebut. Kewajiban Polisi pada hakekatnya dapat di bedakan atas 2 macam, antara lain :
a. Kewajiban preventif ialah kewajiban yang melaksanakan segala usaha, kegiatan dan pekerjaan dalam rangka penyelenggaraan melindungi Negara beserta
badan hukumnya, kesejahteraan, kesentausaan, keamanan, ketertiban umum, orang-orang dan harta bendanya dengan jalan mencegah terjadinya tindak pidana;
5
Adrianus Meliala, Mengkritisi Polisi, Kanisius, Yogyakarta, 2001, hlm 111
Universitas Sumatera Utara
b. Kewajiban represif ialah kewajiban yang melakukan segala usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk membantu tugas kehakiman guna memberantas
segala tindak pidana yang telah dilakukan dengan cara menyidik, menahan, memerikasa, menggeledah, dan membuat berita acara pemeriksaan pendahuluan
serta mengajukan kepada kejaksaan untuk diadakan penuntutan pidana di muka hakim yang berwajib.
Dalam membahas fungsi Polisi mengacu pada Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002, yaitu :
“Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan Negara Republik Indonesia di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayom dan pelayanan
kepada masyarakat”. Berdasarkan Pasal 13 Undang -Undang Nomor 2 Tahun 2002, tugas pokok
kepolisian adalah : a.
Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b.
Menegakkan hukum; dan c.
Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Mengacu pada tugas pokok kepolisian sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, terlihat jelas bahwa tugas yang
diemban polisi tidaklah ringan, terutama tugas yang menyangkut memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini disebabkan karena semakin kritis
dan berkembangnya keterbukaan pada pergaulan di dalam masyarakat, yang pada akhirnya menimbulkan berbagai macam persoalan dan permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam kaitannya dengan tugas pokok Polri, maka menurut Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia
bertugas : a.
Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patrol terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;
b. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;
c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundangundangan; d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
e. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum; f. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, danbentuk-bentuk pengamanan swakarsa;
g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya; h. Menyelenggarakan
identifikasi kepolisian,
kedokteran kepolisian,
laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;
i. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban danatau bencana termasuk
Universitas Sumatera Utara
memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
j. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi danatau pihak yang berwenang;
k. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian; serta
l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Wewenang Polri