1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan Sistem Pengendali Peralatan Elektronik, serta
bagaimana membuat antarmuka yang baik hardware maupun software untuk keperluan pengendalian dan monitoring peralatan listrik jarak jauh berbasis web.
1.3 Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada: 1.
Sistem Operasi yang digunakan adalah berbasis Windows. 2.
Webserver yang digunakan WAMPP atau sejenisnya. 3.
Perangkat Keras Menggunakan PC yang dilengakapi LAN dan Port Serial. 4.
Keluaran Sistem menyalakanmematikan peralatan listrik. 5.
Jumlah peralatan listrik yang dapat dikontrol 8 buah. 6.
Koneksi client menggunakan jaringan lokal internet.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari rancang dan bangun sistem ini didalam penelitian ini adalah untuk membuat suatu sistem pengendalian dan monitoring peralatan listrik menjadi lebih
praktis dan instan. Sehingga diharapkan dapat membantu seseorang dalam melakukan pengendalian dan monitoring peralatan elektronik.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif dalam pengendalian peralatan elektronik rumah tangga, bilamana saat rumah dalam keadaan
kosong maupun saat lalai dalam mematikan perangkat elektronik yang ada dirumah.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah: 1.
Studi Literatur Mempelajari literatur tentang teori dasar yang mendukung penelitian ini, yaitu
tentang sistem port komputer 2.
Analisis dan Perancangan Sistem Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan terhadap sistem dan menjadi dasar
untuk perancangan sistem seperti : instalasi sistem hardware dan instalasi software.
3. Implementasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.
4. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, apakah implementasi telah sesuai dengan tujuan penelitian.
5. Observasi
Melakukan pengamatan pada sistem untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini.
6. Dokumentasi Sistem
Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal sampai dengan pengujian sistem.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan Jaringan Komputer, Mikrokontroler, PHP, Web Server, PHP, dan Pascal.
BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menguraikan analisis perangkat lunak yang dilakukan serta perancangan perangkat lunak yang sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi ulasan dan pengujian terhadap sistem yang telah diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak tersebut.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari uraian bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang diperoleh. Bab ini juga memuat saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk
pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Pengertian jaringan komputer menurut Syahrizal 2005 adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan protokol
komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti
printer , harddisk, dan sebagainya.
Terdapat 3 jenis jaringan komputer menurut Tani 2012 yang berdasarkan letak geografisnya ataupun luas jangkauan adalah sebagai berikut:
1. LAN Local Area Network
Jaringan ini biasanya berada pada satu bangunan atau lokasi yang sama, dengan kecepatan transmisi data yang tinggi mulai dari 10 Mbps ke atas, dan
menggunakan peralatan tambahan seperti repeater, hub, dan sebagainya.
LAN adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer client dan satu unit komputer untuk bank data server. Antara masing-masing
client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling
menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer pada jaringan LAN Swiryanto, 2011.
2. MAN Metropolitan Area Network
Jaringan ini merupakan gabungan dari beberapa jaringan LAN yang terletak pada satu kota jangkauan 50-75 mil yang dihubungkan dengan kabel khusus atau
melalui saluran telepon, dengan kecepatan transmisi antara 56 Kbps sampai 1 Mbps, dan menggunakan peralatan seperti router, telepon, ATM switch, dan
antena parabola.
Universitas Sumatera Utara
3. WAN Wide Area Network
Jaringan ini merupakan gabungan dari komputer LAN atau MAN yang ada di permukaan Bumi ini yang dihubungkan dengan saluran telepon, gelombang
elektromagnetik, ataupun satelit, dengan kecepatan transmisi yang lebih lambat dari 2 jenis jaringan sebelumnya, dan menggunakan peralatan seperti router,
modem, ataupun WAN switches. Jaringan ini biasanya digunakan untuk membentuk hubungan dari ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antara
kantor cabang.
Keuntungan dari adanya jaringan komputer menurut Sugeng 2006 adalah sebagai berikut:
• Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah file sharing, sehingga dapat dibentuk seolah-olah sistem mempunyai media penyimpanan storage yang besar,
karena user dapat melakukan kerja file dari sembarang storage yang dibentuk dalam jaringan.
• File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client
menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
2.1.1 Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan komputer lainnya dapat
melakukan komunikasi dan pertukaran data Tani, 2012.
Dalam membangun sebuah jaringan komputer, perlu dipahami tipe arsitektur jaringan sesuai dengan kondisi tempat. Hal ini penting karena tipe arsitektur sebuah jaringan
menentukan perangkat apa yang harus disediakan untuk membangun jaringan tersebut Wahana Komputer, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur jaringan komputer terbagi atas 3 tipe menurut Tani 2012 adalah sebagai berikut:
1. Jaringan peer-to-peer
Pengertian jaringan peer-to-peer menurut Oetomo 2003 adalah setiap terminal memiliki derajat yang sama, dan dibentuk dengan cara menghubungkan setiap
terminal secara langsung sehingga masing-masing terminal dapat terbagi data, aplikasi dan peripherial lainnya.
Pada jaringan peer-to-peer, tidak terdapat komputer yang berfungsi sebagai server khusus. Setiap komputer yang terhubung pada sebuah jaringan mempunyai hierarki
yang sama. Semua komputer mempunyai kedudukan yang sama sehingga disebut jaringan peer. Sumber daya diletakkan secara desentralisasi pada setiap anggota
jaringan dan tidak memerlukan adanya administrator jaringan network administrator
. Tipe jaringan peer-to-peer umumnya lebih banyak digunakan jika dalam sebuah jaringan hanya melibatkan jumlah komputer yang sedikit 2 sampai
10 komputer.
2. Jaringan berbasis server server-based network server-client network
Pengertian jaringan berbasis server menurut Oetomo 2003 adalah model koneksi pada jaringan yang mengenal adanya server dan client di mana masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain.
Pada sebuah jaringan dengan jumlah komputer yang melebihi 10 komputer, jaringan peer-to-peer mungkin tidak akan mencukupi, sehingga sebagian besar
jaringan membutuhkan server khusus. Server khusus tersebut adalah komputer yang bertugas hanya sebagai server dan tidak menjadi client atau workstation.
Server tersebut dirancang untuk dapat melayani permintaan dari setiap client
sekaligus menjamin keamanan file dan data yang diletakkan pada server sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis layanan yang biasanya diberikan dalam jaringan client-server menurut Swiryanto 2011 antara lain:
• File server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file. • Print server : memberikan layanan fungsi pencetakan.
• Database server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada
server dan client dapat meminta pelayanan.
• DIP Document Information Processing : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
3. Jaringan hybrid
Jaringan hybrid merupakan kombinasi dari jaringan peer-to-peer dan server-based. Tipe jaringan ini menggabungkan karakteristik dari masing-masing jaringan peer-
to-peer dengan server-based. Workgroup yang terdiri dari beberapa komputer yang
saling terhubung dapat mengelola sumber daya tanpa membutuhkan otorisasi network administrator
atau server. Tipe jaringan ini mengimplementasikan jaringan clientserver agar tingkat keamanan dapat lebih terjaga dan adanya server
yang mempunyai suatu fungsi layanan tertentu, seperti file server, print server, database server
, mail server, dan lain sebagainya.
2.1.2 Protokol TCPIP Transmission Control Protocol Internet Protocol
Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Pengertian protokol menurut Febrian
2007 adalah kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan
benar.
Agar dua komputer atau lebih dapat saling berkomunikasi dalam suatu jaringan, maka komputer-komputer tersebut harus menggunakan protokol yang sama.
Protokol TCPIP menurut Purbo 2001 adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke
Internet berkomunikasi dengan menggunakan protokol ini. Perbedaan jenis komputer
Universitas Sumatera Utara
dan sistem operasi tidak menjadi masalah, karena semua komputer menggunakan protokol yang sama, yaitu TCPIP. Sebagai contoh komputer PC dengan sistem
operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh dengan sistem operasi Mac OS X yang keduanya terhubung langsung ke Internet .
2.1.2.1 IP Address
IP Address adalah sebuah alamat yang diberikan ke peralatan jaringan untuk mengakses internet atau ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol
TCPIP Wahana Komputer, 2001. Setiap komputer dalam suatu jaringan mempunyai identifikasi alamat yang unik.
Dalam mendesain sebuah jaringan komputer, terutama yang terhubung dengan internet, perlu menentukan IP address untuk setiap komputer dalam jaringan tersebut.
Format IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda
pemisah berupa tanda titik setiap 8 bit-nya. Tap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Misalnya : 110000000.00000101.00001010.0000001, maka pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan, secara khusus dibagi ke
dalam empat oktet 8 bit section.
11000000 00000101
00001010 192
5 10
3 00000011
Dan selanjutnya dapat diterjemahkan ke dalam bilangan desimal dengan range 0 sampai 255: 192.5.10.3.
Jika dilihat dari bentuknya, IP address terdiri atas 4 buah oktet 8bit. Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit yaitu 255 = 2
7
+ 2
6
+ 2
5
+ 2
4
+ 2
3
+ 2
2
+ 2
1
+ 1, maka jumlah keseluruhan IP address adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address ini dibagi-
bagikan, maka untuk mempermudah pembagiannya dilakukan pengelompokan dalam kelas-kelas.
Universitas Sumatera Utara
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan host yang sangat besar. Bit pertama dari IP address kelas A selalu di-set 0 sampai 127 dan panjang NetID 8
bit, panjang HostID 24 bit. Dengan range IP mulai dari 1.xxx.xxx.xxx. sampai 126.xxx.xxx.xxx, dan pangalamatan kelas A masing-masing memiliki 16.777.214 IP
address pada tiap kelas A.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Bit pertama dari IP address kelas B selalu di-set dari 10 satu nol sehingga byte
pertama dari IP kelas B selalu bernilai antara 128 sampai 191. NetID 16 bit, dan HostID 16 bit. Dengan range IP mulai dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx,
dan pengalamatan kelas B masing-masing memiliki 65.523 IP address pada setiap kelas B.
IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil misalnya LAN. 3 bit pertama dari IP address selalu berisi 111, NetId 24 bit dan HostID 8 bit terakhir
dan byte pertama dimulai dari 192 sampai 223 dengan range IP mulai dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar dua juta
network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address.
IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting, 4 bit pertama IP address di-set 1110. Bit-bit berikutnya sesuai dengan kebutuhan multicasting.
Tidak ada bit network dan host dalam operasi multicasting. Paket hanya diberikan ke subhost
tertentu di jaringan. Dengan byte initial 224-247. IP address kelas E tidak digunakan untuk umum. 4 bit pertama IP address ini diset 1111, kelas ini dicadangkan
untuk penggunaan di masa depan Yani, 2008.
2.1.3 Port
Port pada komputer akan terbagi menjadi dua menurut Amperiyanto 2008. Pertama
adalah port fisik physical port. Port ini merupakan bentuk port yang dapat terlihat. Contoh dari jenis port ini adalah port printer yang digunakan untuk menghubungkan
komputer dengan printer melalui kabel data yang dihubungkan ke dalam port printer
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Contoh lainnya adalah port USB yang digunakan untuk menghubungkan flashdisk
ke dalam komputer.
Sedangkan jenis kedua adalah port logika. Port ini merupakan bentuk port yang tidak dapat dilihat. Port tersebut kadang-kadang disebut juga dengan software
port port perangkat lunak. Jenis port ini menyambung dalam komputer secara
logika.
Terdapat tiga jenis berdasarkan nomor port pada port perangkat lunak menurut Amperiyanto 2008, yaitu sebagai berikut:
1. Well known port
Well known ports diatur oleh IANA Internet Assigned Numbers Authority.
Nomor-nomor port yang termasuk ke dalam well known port tersebut hanya dapat dipakai pada proses sistem root. Nomor port tersebut juga dapat dipakai oleh
program yang dijalankan seorang user yang memiliki hak-hak istimewa priveleged user. Nomor-nomor port yang termasuk dalam hal ini adalah berkisar
dari 0 sampai 1023. 2.
Registered port Registered port
yang diatur oleh IANA. Nomor-nomor port yang termasuk dalam registered port
dapat dipakai oleh user biasa ordinary users. Nomor-nomor port yang termasuk dalam hal ini adalah berkisar dari 1024 sampai 49151.
3. Dynamicprivate port
Dynamicprivate port berkisar antara 49152 sampai 65535.
2.1.4 Port Serial
Port serial ialah panjang kabel maksimal lebih besar dibandingkan dengan Port parallel karena Port serial mengirimkan logika “1” dengan kisaran tegangan -3 V,
hingga -25 V dan logika 0 sebagai +3 volt hingga +25 volt, akibatnya kehilangan daya karena panjangnya kabel bukan masalah utama.
Pada IBM PC Compatibel tata cara komunikasi serial yang digunakan ialah jenis asinkron. Komunikasi data serial ini dekerjakan oleh UART Universal
Universitas Sumatera Utara
Asynchronous Receiver Tranceiver . Pada UART, kecepatan pengiriman data baud
rate dan fase clock pada sisi transmitter dan pada sisi receiver harus sinkron. Untuk
itu diperlukan diperlukan sinkronisasi antara transmitter dan receiver. Hal ini dilakukan oleh bit ‘Start’ dan bit ‘Stop’. Kecepatan transmisi baudrate dapat dipilih
bebas dalam rentang tertentu. Baudrate yang umum dipakai adalah 600, 1200, 2400, dan 9600 bps bit per sekon. Inti dari port serial ialah chip Universal Asynchronous
ReceiverTransmitter UART . Chip inilah yang mengontrol proses perubahan data
parallel didalam PC menjadi format serial, lalu kemudian diubah lagi ke format paralel
Komunikasi melalui Port serial adalah sinkron, yakni sinyal detak tidak dikirim bersama dengan data. Setiap word disingkronkan dengan start bit dan sebuah
clock internal dikedua sisi menjaga bagian data saat pewaktuan timing. Berikut ini adalah gambar tampilan port serial DB9 yang umum digunakan.
Gambar 2.1. Konfigurasi port serial DB9
Sumber : Prasetia et al, 2007
Adapun konfigurasi out dari serial port dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB 9
Sumber : Prasetia et al, 2007
Universitas Sumatera Utara
Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB9 adalah sebagai berikut:
•
Receive Line signal detect , dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE
bahwa pada terminal masukkan ada data masuk.
•
Receive Data , digunakan DTE menerima data dari DCE.
•
Transmit Data , digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.
•
Data Terminal Ready , pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan
terminalnya.
•
Signal Ground , saluran ground.
•
Ring Indicator , pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah
stasiun menghendaki berhubungan dengannya.
•
Clear To Send , dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh
mulai mengirim data.
•
Request To Send , dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.
•
DCE Ready , sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah
siap. Prasetia et al, 2007
2.2 WEB