Analisis univariat Analisis bivariat Analisis multivariat

5 Untuk menentukan kategori cara penyimpanan pestisida, maka rentang nilai dikategorikan sebagai berikut : Bila skor ≥13,5 maka kategorinya baik Bila skor 13,5 maka kategorinya buruk

2. Analisis Data

Tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga tahap, yaitu:

a. Analisis univariat

Analisis awal dilakukan untuk mengkaji nilai-nilai deskriptif data berskala interval atau ratio, meliputi: nilai rerata, simpang baku, median, nilai minimum dan maksimum; serta mengkaji distribusi frekuensi data yang berskala nominal atau ordinal. Pada tahap ini, juga akan dilakukan uji normalitas untuk data berskala ratio, yakni dengan uji Kolmogorov- Smirnov karena n 40. Hasil uji normalitas menentukan uji hipotesis yang akan dipakai. Bila dari hasil uji normalitas didapatkan nilai-p 0,05 akan digunakan uji parametrik, sementara bila nilai-p ≤ 0,05 akan digunakan uji non-parametrik. 46

b. Analisis bivariat

Pada tahap ini dilakukan analisis hubungan antara dua variabel. Uji bivariat yang digunakan dalam penelitian ini uji hipotesis adalah uji Chi-square dan perhitungan nilai Rasio Prevalens RP dengan 95 Confidence Interval 95 CI. Untuk menganalisis besar risiko RP beberapa faktor risiko terhadap kadar kolinesterase PUS dengan memperhitungkan variabel pengganggu. Sementara data-data yang berskala ratio dianalisis dengan menggunakan uji Rank Spearman.

c. Analisis multivariat

Untuk menganalisis hubungan dari satu set variabel bebas, yaitu keikutsertaan dalam kegiatan pertanian, tingkat risiko paparan pestisida, lama kerja, masa kerja, cara penanganan pestisida, jumlah jenis pestisida, karakteristik subjek umur, persentase lemak tubuh, dan penggunaan obat nyamuk rumah tangga secara bersama-sama dengan kadar kolinesterase pada PUS, dilakukan uji regresi logistik ganda. Apabila variabel bebas mempunyai nilai p0,25 maka variabel tersebut dapat dilanjutkan dengan uji regresi logistik.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes secara administratif mempunyai luas wilayah 2.523 ha dimana terdapat 1.838 ha lahan sawah dan 685 ha lahan bukan sawah. Kecamatan Kersana terdiri dari 13 desakelurahan yang seluruhnya merupakan desakelurahan swasembada. Kecamatan Kersana terletak di sebelah selatan Ibukota Kabupaten Brebes dengan batas- batas sebagai berikut: Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ketanggungan dan Banjarharjo, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ketanggungan dan Bulakamba. Jumlah penduduk Kecamatan Kersana sebanyak 62.798 jiwa dan kepadatan penduduk per km 2 adalah 2.489, terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 31.625 jiwa dan perempuan sebanyak 31.173 jiwa. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Kersana sebagian besar adalah bertani, dimana yang menjadi komoditas andalan adalah seperti padi, bawang merah, jagung dan kacang hijau serta cabai. Produktivitas tertinggi adalah pada tanaman bawang merah, yaitu sebesar 84,4 kuintalhektar. 48 Desa Kemukten memiliki jumlah penduduk 4.619 jiwa dan 1.441 KK. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani 89, dimana petani pemilik 1.856 jiwa dan buruh tani 1.796 jiwa, selebihnya nelayan, buruh bangunan, buruh industri, pedagang, PNS, dan lain-lain .Tingkat