Pada penelitian di Kabupaten Brebes oleh Denny 2000 menemukan bahwa perempuan yang bekerja di pertanian mempunyai kemungkinan lebih
besar untuk mengalami kejadian abortus spontan dengan nilai OR 1,8. Sedangkan bila terpajan pestisida tinggi 15.250 – 63.750 gram per hektar,
maka OR menjadi 2,2.
12
Berdasarkan penelitian Sulistomo, di sentra pertanian Kabupaten Brebes Jawa Tengah, selama kurun waktu April – November 2007, ditarik kesimpulan,
wanita yang terpajan pestisida berisiko 59 lebih tinggi mengalami abortus spontan dibandingkan wanita yang tidak terpajan. Hipotesis adanya pengaruh
dari intensitas pajanan pestisida yang lebih tinggi terhadap kejadian abortus juga dapat diterima dengan nilai OR =3,57 95 CI = 1,55 – 8,30.
13
4. Berat Badan Lahir Rendah BBLR
Perempuan usia subur yang semasa kehamilannya terpapar dengan pestisida memungkinkan untuk terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan
lahir rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Parera et al 2003 di New York, menemukan bahwa peningkatan tingkatkadar pestisida organofosfat dengan
bahan aktif klorfirifos dalam darah tali pusat berhubungan dengan penurunan berat lahir dan lamanya kelahiran.
Penelitian yang dilakukan oleh Eskenazi et al di daerah pertanian di Salinas Valley, California 2003 dengan desain studi kohort untuk mengetahui
efek dari pestisida dan pajanan lingkungan lainnya terhadap kesehatan wanita hamil dengan janinnya, menunjukkan bahwa kadar kolinesterase dalam tali pusat
berhubungan secara signifikan dengan berkurangnya lama kehamilan, rata-rata 0,34 minggu p = 0,0001 untuk setiap unit penurunan dalam kolinesterase
dalam mikro mol menitml. Penurunan tingkat kolinesterase dalam tali pusat juga berhubungan dengan penurunan risiko terjadinya berat badan lahir rendah
OR = 4,3; 95 CI = 1,1 – 17,5 ; p = 0,04.
14
Perklorat dan logam berat menekan sintesis hormon tiroid dengan cara menghambat kerja NIS sehingga uptake yodium oleh sel kelenjar tiroid
terganggu. National Research Council 2005. Struktur senyawa halogenated hydrocarbons, seperti PCB, mirip dengan hormon-hormon tiroid, sehingga
terjadi kompetisi pengikatan dengan reseptor tiroid dan transpor protein. PCB berkompetisi dengan hormon tiroid untuk berikatan dengan transthyretin TTR.
Meert et al 2002, Purkey et al 2004. Sementara, TTR merupakan protein transpor yang utama bagi hormon tiroid di dalam sel-sel otak manusia. TTR
membantu pengiriman T4 menembus sawar otak blood-brain barrier dan transport T4 dari ibu ke janin melalui plasenta. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka ikatan antara zat toksik dari lingkungan dengan TTR dapat menyebabkan penurunan kadar T4 dalam otak janin, sehingga menyebabkan gangguan tumbuh-
kembang janin. Ulbrich Stahlmann 2004.
5. Lahir cacat
Studi di Amerika menunjukkan bahwa perempuan yang tinggal di daerah yang penggunaan pestisidanya tinggi mempunyai risiko 1,9 sampai 2 kali lebih
tinggi berisiko melahirkan bayi dengan keadaan cacat, dibandingkan dengan perempuan yang tinggal di daerah yang tidak menggunakan pestisida.
Studi di India menunjukkan bahwa pestisida penyebab terjadinya gangguan sistim reproduksi pada perempuan, ditemukan fakta bahwa anak-anak
yang dilahirkan mengalami gangguan cacat fisik, keterlambatan mental dan serta
kekebalan tubuh. Hasil studi dari sebuah universitas di Sidney tahun 1996 menyatakan bahwa wanita yang terpajan pestisida pada masa awal kehamilan
dapat menyebabkan kecacatan pada bayi.
10
.
C. Pestisida