Penghitungan Alinemen Horizontal

3.2. Penghitungan Alinemen Horizontal

Data dan klasifikasi desain : Vr

= 60 km/jam

e max = 10 %

e n =2% Lebar perkerasan = 2 × 3,5 m

3.2.2 Tikungan PI 1

Diketahui :  Vr = 60 Km/Jam

 1 = 40 0 37’ 25,15”

 e max = 10 %  e n

=2%  Rd = 150 m > Rmin = 115 m

3.2.1.2. Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung:

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

Vr

re

e e Ls

Vr = 60 km / jam , re max = 0,035 m/ m/det.

Ls , 38 ,

d. Berdasarkan Bina Marga :

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls terbesar yaitu 63,616 m ≈ 65 m

3.2.1.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan

Lc > 20 m, syarat hitungan tikungan SCS terpenuhi

Rd

Ls

Xs Ls

Rd

Ls

' 0 ' , 50 24 12 24

Rd

Ls

Rd

Lc

Rd s P s

, 50 24 12 cos 1 150 694 , 4 ,

1 cos

Rd Xs K Xs

, 50 24 12 sin 150 695 , 64 ,

sin

PI P Rd Tt Rd

, 32 15 , 25 37 40 / tan 187 , 1 150 1

tan /

L total = Lc + 2 Ls

= 41,352 + (2 × 65) = 171,652 m

Kontrol perhitungan tikungan S – C – S

2Tt > L total

2 × 88,410 > 171,652 176,820 > 171,652 OK (Tikungan S – C – S bisa digunakan)

3.2.1.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Rumus:

    Z Td n c n B n      1

Dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan n

= Jumlah jalur Lintasan (2)

b ’ = Lebar lintasan kendaraan truck pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,4 m) Td

= Lebar melintang akibat tonjolan depan Z

= Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi Ketentuan Lain : = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi Ketentuan Lain :

b = 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus) p

= 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1m (tonjolan depan sampai bumper) Vr = 60 km / jam

a. Pelebaran tikungan pada PI 1

* Secara Analisis Vr = 60 km / jam

Td n c b n B n

Ternyata B < 7 7,021 < 7 7,021 – 7 = 0,021 m Karena B > w maka perlu pelebaran perkerasan sebesar 0,021 m pada tikungan

PI 1.

3.2.1.5. Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 1

Data-data : Vr = 60 km / jam

R = 150 m Lebar perkerasan, ω = 2 x 3,5 m = 7 m Ltotal = 171,652 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m Lebar Penguasaan minimal = 40 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) : Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

= 0,5 (40 – 7) = 16,5 m

b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh) : Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)]

= 0,694 × 80 + 0,004 × [60² ∕ (0,35 )] = 82,783 m ~ 85 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E).

Ltot = 171,652 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

Nilai E < Eo (5,981 < 16,5) Kesimpulan : Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.1.6. Hasil penghitungan

a. Tikungan PI 1 menggunakan tipe Spiral – Circle – Spiral dengan hasil penghitungan sebagai berikut: Δ1

Rd = 150 m Tt = 88,410 m Lc

= 41,352 m Es = 11,212 m Ls = 65 m Xs = 64,695 m Ys = 4,694 m

e max

e d = 9,360 %

Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

Gambar 3.3 Tikungan PI 1 ( S-C-S )

PI 2

TS

SC

CS

ST

Et Ys p

Tt

XS

Gambar 3.4 Diagram Super Elevasi Tikungan PI 1 STA 0+990,954 ( tipe S-C-S )

Diketahui

Δ2 = 7 0 47’ 23,98” Vr = 60 km / jam Rmin = 115 m ( R min dengan Ls ) Rmin = 500 m ( R min tanpa Ls ) Dicoba Tikungan Full Circle Digunakan Rd = 700 m (Sumber Buku TPGJAK th.1997)

3.2.2.1 Menentukan superelevasi terjadi:

3.2.2.2 Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung: a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung:

Vr etjd

c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian:

dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr = 60 km / jam , re max = 0,035 m/ m/det.

Ls , 38 ,

60

d. Berdasarkan Bina Marga:

Syarat kenyamanan dipakai nilai Ls = 50 m

2Tc > Lc 2×47,660 > 95,173

95,320 > 95,173 OK ( Tikungan F-C bisa digunakan )

3.2.2.4 Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan Dengan rumus nomor 38 – 43 dapat dihitung pelebaran perkerasan di tikungan PI 2 yaitu dengan ketentuan : Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka kendaraan rencananya menggunakan kendaraan sedang.

b = 2,6 m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus)

p = 7,6 m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1 m (tonjolan depan sampai bumper) Vr

= 60 km / jam

* Secara Analisis Vr

Td n c b n B n

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 × 3,5 = 7 m Ternyata B

7,146 – 7 = 0,146 m Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar: 0,146 m

3.2.2.5 Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2

Vr = 60 km / jam R

= 700 m Lebar perkerasan, ω = 2 × 3,5m = 7m Lc = 95,173 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo): Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan) = 0,5 (40 – 7) = 16,5 m

b. Berdasarkan jarak pandangan henti (Jh)

h J = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)] = 0,694 × 60 + 0,004 [60² ∕0,35]

= 82,783 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E). Jh = 82,783 m Lt = 95,173 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

= 1,617 m < 16,5 m ( Nilai E < Eo )

Kesimpulan :

3.2.2.6 Hasil perhitungan

a. Tikungan PI 2 menggunakan tipe Full Circle dengan hasil penghitungan sebagai berikut:

Δ PI2 =7 0 47’ 23,98”

Rr = 700 m Tc

= 47,660 m Ec = 1,621 m

Lc = 95,173 m Ls’ = 50 m

b. Perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,146 m

c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 2 . Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

TC

Gambar 3.5 Tikungan PI 2 Full Circle

Gambar 3.6 Diagram Super Elevasi tikungan PI 2 STA 1+973,215 ( tipe FC )

3.2.3 Tikungan PI 3

 Vr = 60 Km/Jam

3.2.2.1.Menentukan superelevasi desain:

3.2.2.2.Penghitungan lengkung peralihan (Ls)

a. Berdasarkan waktu tempuh maximum (3 detik) untuk melintasi lengkung peralihan, maka panjang lengkung:

b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt: b. Berdasarkan rumus modifikasi Shortt:

Dimana re = tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan, untuk Vr = 60 km / jam , re max = 0,035 m/ m/det.

d. Berdasarkan Bina Marga :

Dipakai nilai Ls yg terbesar yaitu 59,220 m ≈ 60 m.

3.2.2.3. Penghitungan besaran-besaran tikungan

47 , 57 ' 32 9 32

Rd

Ls

49 , 47 ' 20 1 20

47 , 57 ' 32 9 2 " 85 , 12 , 33 20 33





Syarat S – C – S, Lc > 20 m

4,230 m < 20 m

S – C – S tidak terpenuhi Dicoba tikungan S – S

' 0 ' , 21 13 10 13

43 , 42 ' 26 20 26

s Rd

Ls

, 64 ,

90

" 21 , 21 ' 13 10 13

90

Ls

Xs Ls

, 56 ,

40 180

, 64 ,

, 64 ,

40

Rd

Ls

Ys

6 180

, 64 ,

Ltotal = 2Ls = 2 × 64,230 = 128,460 m

Kontrol tikungan S – S Ts > Ls 56,741 > 64,230

OK

(Tikungan S – S bisa digunakan)

3.2.2.4. Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan

Rumus:

    Z Td n c n B n      1

Dimana :

B = Lebar perkerasan pada tikungan B = Lebar perkerasan pada tikungan

c = Kebebasan samping (0,8m) Td

= Lebar melintang akibat tonjolan depan Z

= Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi Ketentuan Lain : Jalan rencana kelas II (arteri) dengan muatan sumbu terberat 10 ton maka kendaraan rencananya menggunakan kendaraan berat ( Truck sedang )

b = 2,6m (lebar lintasan kendaraan truck pada jalur lurus) p

= 7,6m (jarak as roda depan dan belakang)

A = 2,1m (tonjolan depan sampai bumper) Vr = 60 km / jam

b. Pelebaran tikungan pada PI 3

* Secara Analisis Vr = 60 km / jam

R = 180 m

A P A R Td R

Td n c b n B n

Lebar pekerasan pada jalan lurus 2 × 3,5 = 7 m Ternyata B > 7

7,693 > 7 7,693 – 7 = 0,693 m Sehingga dibuat pelebaran perkerasan sebesar = 0,693 m

3.2.2.5. Penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 3

Data-data : Vr = 60 km / jam

R = 180 m Lebar perkerasan, ω = 2 × 3,5m = 7 m Lc = Ltot = 128,460 m Jh minimum, menurut TPGJAK 1997 hal 21 = 75 m Jd menurut TPGJAK 1997 hal 22 = 350 m

a. Kebebasan samping yang tersedia (Eo) : Eo = 0,5 (lebar daerah pengawasan – lebar perkerasan)

= 0,5 (40 – 7) = 16,5 m

Jh = 0,694 Vr + 0,004 [Vr² ∕(ƒp)] = 0,694×60 + 0,004×[60² ∕ (0,35 )] = 82,783 m ~ 85 m

c. Kebebasan samping yang diperlukan (E). Jh

= 85 m Ltot = 128,460 m Karena Jh < Lt dapat digunakan rumus :

Nilai E < Eo (4,994 < 16,5) Kesimpulan : Karena nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi.

3.2.2.6. Hasil penghitungan

a. Tikungan PI 3 menggunakan tipe Spiral - Spiral dengan hasil penghitungan sebagai berikut: Δ3

Rd = 180 m Ts = 56,741 m Es = 3,882 m Ls = 64,230 m Xs = 56,052 m Rd = 180 m Ts = 56,741 m Es = 3,882 m Ls = 64,230 m Xs = 56,052 m

= 10 %

e d = 8,575 %

=2%

b. Hasil perhitungan pelebaran perkerasan pada tikungan yaitu sebesar 0,693 m.

c. Hasil penghitungan kebebasan samping pada tikungan PI 3 . Nilai E < Eo maka daerah kebebasan samping yang tersedia mencukupi

Gambar 3.7 tikungan PI 3 ( S-S )

Gambar 3.8 Diagram Super Elevasi Tikungan PI 3 STA 2+454,962 (tipe S – S )