Evaluasi Produksi Program

C. Evaluasi Produksi Program

Program RDS Review telah berjalan selama 3 bulan terhitung mulai bulan Maret hingga Mei 2011. Namun untuk perencanaan program sebenarnya telah dimulai sejak bulan Februari 2011. Selama 3 bulan itu, RDS Review telah menghasilkan 12 episode dan hingga kini terus berjalan.

Sejak awal, program RDS Review memang dimaksudkan untuk memberikan informasi alternatif yang mencerahkan kepada umat. Hal ini penting dilakukan oleh media berbasis keislaman di tengah banyaknya pilihan informasi dan hiburan yang disajikan oleh kebanyakan media dewasa ini yang seringkali mengabaikan nilai dan norma yang ada, terutama nilai keislaman.

Selain itu, banyak isu dan fenomena yang ada di tengah umat Islam yang jarang tersentuh atau mendapatkan pembahasan di media pada umumnya. Ada juga kecenderungan stigmatisasi buruk dan pendeskriditan terhadap sebagian umat Islam dengan isu negatif seperti terorisme, anarkisme, makar, dan sebagainya. Semua ini memerlukan penjelasan yang baik supaya umat tidak Selain itu, banyak isu dan fenomena yang ada di tengah umat Islam yang jarang tersentuh atau mendapatkan pembahasan di media pada umumnya. Ada juga kecenderungan stigmatisasi buruk dan pendeskriditan terhadap sebagian umat Islam dengan isu negatif seperti terorisme, anarkisme, makar, dan sebagainya. Semua ini memerlukan penjelasan yang baik supaya umat tidak

1. Narasumber yang tidak mau diwawancarai atau berkomentar

Beberapa narasumber yang dihubungi menolak untuk diwawancara dengan berbagai alasan. Ada yang karena sibuk, ada yang mengaku kurang berkompeten dan sebagainya. Untuk itu, penulis selaku produser berupaya menyampaikan bahwa wawancara ini berkaitan dengan tugas sebagai pers yang harus menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Jika narasumber yang bersangkutan menolak karena masalah waktu, penulis berupaya menyesuaikan dengan tentu saja memperhatikan tenggat waktu yang ada. Namun, jika narasumber benar-benar tidak bisa karena sedang sakit, begitu sibuk atau merasa ada yang lebih berkompeten untuk menjelaskan, maka penulis berupaya meminta rujukan atau referensi narasumber yang bisa dihubungi.

2. Perlengkapan teknis, terutama hybrid yang beberapa kali sempat mengalami gangguan karena ada intervensi dengan gelombang 2. Perlengkapan teknis, terutama hybrid yang beberapa kali sempat mengalami gangguan karena ada intervensi dengan gelombang

3. Kesulitan berkomunikasi dengan narasumber karena sinyal yang kurang bagus atau tidak stabil

Dalam beberapa kesempatan wawancara melalui sambungan telepon, suara narasumber tidak begitu jelas terdengar dan banyak noise yang menyertai. Terkadang juga, suara interviewer tidak begitu jelas terdengar oleh narasumber sehingga harus mengulang pertanyaan yang telah disampaikan sebelumnya. Sebagai upaya penyelesaian, interviewer meminta supaya narasumber dapat mencari tempat yang sekiranya memiliki sinyal yang baik. Dalam beberapa kesempatan, interviewer meminta nomor lain yang dimiliki oleh narasumber, baik nomor handphone maupun nomor telepon rumah ataupun kantor untuk dapat dihubungi.

4. Waktu wawancara yang bersamaan antara satu narasumber dengan narasumber yang lain

Waktu wawancara yang bersamaan ini tentu bukanlah suatu kesengajaan atau direncanakan. Biasanya, ada perubahan mendadak dari narasumber terkait waktu wawancara. Terkadang juga memanfaatkan waktu dari narasumber yang sedang melakukan kunjungan ke kota Solo atau kota lain yang bagi penulis cukup mudah diakses seperti Jogja. Untuk keadaan ini, penulis biasanya akan berkoordinasi dengan anggota tim RDS Review yang lain untuk berbagai tugas.

5. Sedikitnya referensi yang mendalam dan dapat dipercaya pada beberapa tema yang diangkat

Dalam beberapa tema, referensi yang mendalam dan sesuai dengan tema pembahasan sulit dicari. Untuk mengatasi hal ini, penulis berkonsultasi dengan ahli untuk mendapatkan gambaran serta rujukan- rujukan yang dapat dipergunakan.

6. Beberapa nomor narasumber sulit dicari, sehingga memakan waktu

Beberapa narasumber, terutama jika yang bersangkutan adalah pejabat, sulit didapatkan nomornya. Sebagai contoh, pernah penulis berupaya menghubungi Menteri Agama, Suryadharma Ali. Nomor yang

Persatuan Pembangunan) mengingat Suryadharma Ali juga menjabat sebagai Ketua Umum P3. Namun ternyata tokoh P3 yang penulis hubungi tidak bersedia memberikan nomor Suryadharma Ali. Beliau justru meminta penulis untuk menghubungi sekretariat pusat P3. Namun, berulang kali penulis mencoba menghubungi sekretariat pusat P3, tidak ada yang mengangkat telepon. Padahal nada sambungan telepon menunjukkan nomor itu aktif. Akhirnya, karena tenggat waktu yang tidak memungkinkan untuk mencari nomor Menteri Agama, penulis putuskan untuk mencari narasumber lainnya.

7. Kesulitan dalam mencari musik atau backsound yang dapat menghidupkan suasana namun tidak melanggar batasan atau karakter musik yang diperbolehkan RDS FM

Musik latar atau yang biasa disebut backsound memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah dokumenter radio, meskipun beberapa referensi menyebutkan bahwa musik bukan hal yang utama, tidak seperti kebutuhan dalam pembuatan feature radio. Peranan backsound di sini adalah untuk lebih menghidupkan suasana, misalkan menciptakan suasana tegang, serius dan sebagainya. Kesulitan ini karena tidak semua musik yang ada, sesuai dengan karakter musik RDS FM.

Hal ini pernah penulis sampaikan kepada pihak manajemen RDS Hal ini pernah penulis sampaikan kepada pihak manajemen RDS

8. Molornya batas akhir waktu penyelesaian tugas dari yang seharusnya, sedikit banyak telah menguras pikiran, tenaga dan waktu

Molornya waktu ini disebabkan banyak hal. Diantaranya kesulitan mencari nomor kontak narasumber yang telah penulis jelaskan sebelumnya. Disamping itu yang menjadi penyebab adalah kekurangdisiplinan dalam memenuhi tenggat waktu (deadline) yang telah diberikan untuk masing-masing tugas. Akibatnya, waktu pengerjaan akhir berupa penggarapan naskah, perekaman suara, mixing dan editing harus dilakukan dengan waktu yang sangat singkat. Bahkan pernah hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, penulis harus menyelesaikan pembuatan naskah, perekaman suara, mixing hingga editing. Tentu saja sangat menguras pikiran dan tenaga.

Sebagai upaya perbaikan, berulangkali dalam rapat evaluasi dan perencanaan, penulis berupaya menekankan pentingnya keseriusan dan komitmen dengan tugas yang telah disepakati bersama. Selain itu, upaya saling memotivasi untuk bekerja keras dan cerdas terus dilakukan antara