PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
E. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Berangkat dari berbagai permasalahan pembangunan pendidikan di Jawa Tengah yang dihadapi, tantangan, peluang dan potensi pembangunan yang dapat dikembangkan, maka dirumuskan isu strategis pembangunan pendidikan di Jawa Tengah melalui berbagai pertimbangan, antara lain : (1) memiliki pengaruh yang besar terhadap pencapaian sasaran, (2) luasnya dampak yang ditimbulkan, (3) memiliki daya ungkit terhadap pembangunan pendidikan, (4) kemudahan untuk dikelola. Isu-isu strategis tersebut antara lain adalah :
1. Masih terbatasnya ketersediaan dan kualitas layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu program strategis sebagai dasar dalam pembentukan dan pengembangan potensi anak sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu program strategis sebagai dasar dalam pembentukan dan pengembangan potensi anak sebagai
2. Belum optimalnya ketersediaan dan kualitas Pendidikan Dasar (Dikdas)
Meskipun Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun telah berhasil dicapai dengan APK 100,50%, namun kualitas sarana prasarana belum memadai khususnya jenjang SD/MI. Sampai dengan tahun 2012 persentase ruang kelas yang baik baru mencapai 63,14% bahkan yang rusak berat mencapai 13,63%. Disamping itu penerapan kurikulum 2013 harus segera dilaksanakan.
3. Belum optimalnya kualitas Pendidikan Menengah (Dikmen) yang terjangkau.
Jenjang Pendidikan Menengah merupakan program transisi yang perlu mendapatkan perhatian serius, karena harus dipersiapkan secara matang dalam memasuki dunia kerja dan studi lanjut. Dengan banyaknya pengangguran usia produktif, menjadi tantangan kita dalam menyiapkan lulusan SMK yang siap kerja, oleh karena itu pembinaan dan peningkatan kompetensi SMK perlu ditingkatkan dengan menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha. Disamping itu pembinaan dan peningkatan SMA/MA juga perlu ditingkatkan khususnya bagi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Data APK tahun 2012 baru mencapai 67 % masih dibawah nasional sebesar 76,40%. Hal ini disebabkan diantaranya karena masih tingginya biaya pendidikan.
4. Masih terbatasnya ketersediaan dan kesetaraan Pendidikan Khusus (Diksus)
Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, diamanatkan bahwa Pendidikan Khusus (Diksus) menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Namun demikian sampai saat ini masih banyak lembaga Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dikelola oleh
Kabupaten/Kota. Hal ini menyebabkan pembinaan SLB kurang maksimal, sehingga kualitas sarana prasarana SLB sangat kurang, bahkan ketersediaan SLB ini juga belum merata dan menjangkau ke seluruh daerah khususnya daerah terpencil. Disamping itu peran masyarakat juga perlu ditingkatkan, karena masih ada sebagian orang tua yang malu menyekolahkan anaknya.
5. Masih terbatasnya ketersediaan dan kepastian dalam pelayanan Pendidikan Non Formal (PNF)
Program Pendidikan Non Formal dititik beratkan pada pelayanan Pendidikan Masyarakat, khususnya yang terkait dengan Pembinaan Lembaga Kursus, Penuntasan Buta Aksara dan lain-lain. Program Penuntasan Buta Aksara di Jawa Tengah belum menggembirakan, karena berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk yang melek huruf baru mencapai 90,45%, sehingga masih ada 9,55% yang buta aksara dan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius. Disamping itu kepastian/penjaminan mutu lembaga kursus juga perlu ditingkatkan, sebagai upaya dalam pengurangan pengangguran melalui pelatihan dan peningkatan kompetensi agar mampu terserap pada Dunia Kerja atau Berwiraswasta.
6. Belum meningkatnya kualitas dan kesetaraan pendidik dan tenaga kependidikan
Kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan perlu ditingkatkan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telagh ditetapkan. Sampai saat ini kualifikasi pendidik masih rendah khususnya Guru SD baru mencapai 51,58% dan Guru TK baru mencapai 31,05 %. Disamping itu persentase pendidik yang bersertifikasi juga masih rendah khususnya Guru SD baru mencapai 47% dan Guru TK baru mencapai 15%.
7. Belum optimalnya kepastian dalam pembinaan pendidikan karakter
Berdasarkan tayangan media massa pada akhir-akhir ini, sering dipertontonkan perilaku menyimpang oleh para pelajar kita, diantaranya : tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, perilaku sex menyimpang dan lain-lain, sungguh sangat memprihatinkan dan perlu penanganan yang serius. Disamping itu budaya sopan santun anak-anak kita mulai menurun, sehingga perlu ditingkatkan pembinaan karakter bagi pelajar melalui para pendidik di tingkat SD, SMP, SMA/SMK di Jawa Tengah.
TABEL 4.1
TARGET DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BIDANG PENDIDIKAN
KONDISI
NO TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
AWAL
2016 2017 2018 1 Mendorong terwujudnya layanan
77,00 79,00 80,00 Pendidikan Anak Usia Dini dan
34.1.1.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas
1) APK PAUD/TK (4-6 th)
56,00 59,00 65,00 Pendidikan Non Formal/Informal
sarana dan prasarana pendidikan jenjang 2) APK PAUD (0-6 th),
56,00 59,00 62,00 (PAUDNI) yang merata, terjangkau dan bermutu
Pendidikan Anak Usia Dini (Paud)
3) % lembaga PAUD yang terakreditasi
34.1.1.2 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas
1) Angka lulus pendidikan kesetaraan paket A
sarana dan prasarana Pendidikan
2) Angka lulus pendidikan kesetaraan paket B
Masyarakat (Dikmas)
3) Angka lulus pendidikan kesetaraan paket C
4) Persentase Lembaga Kursus dan Pelatihan
(LKP) berkinerja A dan B 5) Persentase Buta Aksara > 15 tahun
6) Persentase Kecamatan memiliki PKBM dan
TBM 7) Jumlah Desa Vokasi yang dikembangkan
35 35 35 35 35 2 Mendorong terwujudnya layanan
109,17 109,20 109,25 Pendidikan Dasar (DIKDAS) yang
34.2.1.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas
1) % APK SD/ SDLB/MI/Paket A
100,00 100,00 100,00 bermutu, merata dan terjangkau
sarana dan prasarana pendidikan jenjang 2) % APM SD/ SDLB/MI/Paket A
Pendidikan Dasar (Dikdas)
3) % APK SMP/SMPLB/MTs/ Paket B
4) % APM SMP/SMPLB/MTs/ Paket B
5) Angka Putus Sekolah SD/SDLB/MI
6) Angka Putus Sekolah SMP/SMPLB/ MTs
7) Angka Kelulusan SD/MI
8) Angka Kelulusan SMP/MTs
9) Nilai Rata-Rata UN SD/SDLB/MI
10) Nilai Rata-Rata UN SMP/SMPLB/MTS
11) % Ruang kelas SD/MI sesuai standar nasional
12) % Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar pendidikan
nasional pendidikan 13) % SD/MI yang memiliki perpustakaan sesuai
standar 14) % SMP/MTs yang memiliki perpustakaan
sesuai standar 15) % SD/MI yang memiliki sanitasi layak
16) % SMP/MTs yang memiliki sanitasi layak
17) % SD yang melaksanakan Kurikulum 2013
18) % SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
KONDISI
NO TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
AWAL
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
2016 2017 2018 3 Mendorong terwujudnya layanan
76,00 78,00 80,00 Pendidikan Menengah (DIKMEN)
34.3.1.1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas
1) % APK SMA/ SMALB/MA/Paket C
62,00 64,00 66,00 yang bermutu, merata dan terjangkau
sarana dan prasarana pendidikan jenjang 2) % APM SMA/SMALB/MA/ Paket C
Pendidikan Menengah (Dikmen)
3) Angka Putus Sekolah SMA/SMALB/MA
4) Angka Kelulusan SMA/MA/SMK
5) Nilai Rata-Rata UN SMA/MA/SMK
6) % Ruang kelas SMA/MA/SMK sesuai standar
7) % SMA/MA/SMK yang memiliki perpustakaan
sesuai standar 8) % SMA/MA/SMK yang memiliki sanitasi layak
60,00 80,00 100,00 4 Mendorong terwujudnya layanan
9) % SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013
58,00 60,00 62,00 Pendidikan Khusus (DIKSUS) yang
34.4.1.1 Meningkatnya ketersediaan, kesetaraan
1) APK Pendidikan Khusus
100,00 100,00 100,00 bermutu, merata dan terjangkau.
dan kualitas sarana dan prasarana
2) Angka Lulus Pendidikan Khusus
penyelenggaraan pendidikan khusus
3) Ruang Kelas Pendidikan Khusus sesuai SNP
5 Mewujudkan optimalnya kualifikasi
32,60 33,35 34,10 dan kompetensi pendidik dan tenaga
34.5.1.1 Meningkatnya kualitas sumber daya
1) Prosentase Pendidik PAUD berkualifikasi
pendidik dan tenaga kependidikan
S1/D4
kependidikan.
2) Prosentase Pendidik SD/SDLB berkualifikasi
S1/D4 3) Prosentase Pendidik SMP/SMPLB berkualifikasi
S1/D4 4) Prosentase Pendidik SMA/SMALB dan SMK
berkualifikasi S1/D4 5) Prosentase Pendidik PAUD bersertifikat
pendidik 6) Prosentase Pendidik SD/SDLB bersertifikat
pendidik 7) Prosentase Pendidik SMP/SMPLB bersertifikat
pendidik 8) Prosentase Pendidik SMA/SMALB dan SMK
bersertifikat pendidik
6 Mendorong terwujudnya dukungan
35,00 45,00 50,00 Pendidikan Tinggi dalam
34.6.1.1 Meningkatnya dukungan Pendidikan
1) % perguruan tinggi yang terfasilitasi
Tinggi dalam Pembangunan pendidikan
Pembangunan Pendidikan
Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
KONDISI
NO TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
AWAL
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
2016 2017 2018 7 Mendorong terwujudnya pembinaan