Siswa Berbakat Matematika

1. Siswa Berbakat Matematika

Bakat merupakan kemampuan bawaan atau potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut.Karena sifatnya yang masih potensial, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud.

Elliott (2013) menulis beberapa pandangan atau pendapat yang salah terkait dengan siswa berbakat. Pandangan salah tersebut adalah: (1) Siswa yang berbakat adalah siswa dengan prestasi akademik tinggi, (2) semua siswa berbakat, (3) Siswa berbakat dapat bekerja dengan baik, dengan atau tanpa bimbingan guru, (4) siswa berbakat selalu berasal dari lingkungan orang yang dipandang berkecukupan, (5) belajar kelompok merupakan cara yang efektif untuk belajar bagi siswa yang

Kegiatan Pembelajaran 2

berbakat, (6) siswa berbakat kesulitan bekerja dengan teman sebaya, dan (7) Siswa berbakat bersifat elitis atau eksklusif; memberikan perhatian ekstra kepada siswa berbakat, tidak berarti mereka menjadi lebih elitis, ini sama saja dengan memberi perlakuan ekstra kepada siswa yang lambat belajar.

Lebih lanjut, Elliott (2013) telah merangkum beberapa ciri-ciri siswa berbakat dalam hal kademik yaitu siswa yang memilikikecenderungan dalam hal: (1) Berargumentasi dengan baik (pemikir yang ulung), (2) Belajar dengan cepat, (3) Memiliki perbendaharaan kata yang banyak, (4) Memiliki ingatan yang menakjubkan, (5) Memiliki perhatian yang tajam dan lama (pada kasus yang diminati), (6) Berperasaan sensitive, (7) Menunjukkan kesempurnaan, (8) Sensitif secara moral (menjunjung keadilan dan kejujuran), (9) Keingintahuan yang kuat, (10) Gigih dengan apa yang diminati, (11) Memiliki energi yang tinggi, (12) Kelihatan kurang sinergis dengan teman sebaya dan terbuka dengan orang dewasa, (13) Memiliki minat yang luas, (14) Memiliki selera humor yang tinggi, (15) Menjadi pengamat yang tekun, (16) Memiliki kreativitas tinggi, (17) Memiliki imajinasi yang menggelora, (18) Mahir dengan angka-angka, (19) Mudah mengingat dengan latihan yang singkat, (20) Mudah melihat pola, hubungan, atau pandangan berbeda, (21) Mudah memperluas ide, solusi, teori, atau penjelasan, (22) Memiliki respon yang unik dan tidak biasa, (23) Dapat bekerja independen, (24) Menunjukkan kebijaksanaan melampaui umurnya, (25) Bekerja lebih cepat, dan (26) Memiliki pertanyaan atau masalah yang berbeda

Siswa dengan bakat matematika luar biasa merupakan 2% hingga 3% dari populasi siswa di dunia (Miller (1990). Jika bakat matematika dengan karakteristiknya diukur sedikit di atas rata-rata kemampuan matematika, maka jumlahnya akan semakin bertambah. Barangkali di kelas setiap sekolah, terdapat siswa yang memiliki bakat matematika yang cukup tinggi.Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat dan hasil penelitian, terkait karakteristik siswa yang memiliki bakat matematika. Elliott (2013) menyatakan ciri-ciri siswa berbakat matematika adalah mereka mampu dalam hal: (1) Menyatakan masalah secara spontan, (2) Menangani data secara fleksibel, (3) Lancar menyampaikan ide, (4) Mampu mengorganisasi data, (5) Orisinal dalam menafsirkan, (6) Cepat belajar konsep yang baru, (7) Terampil mengorvervasi dan mendalam, (8) Terampil membuat pertanyaan yang

Matematika SMP KK A

bermutu, (9) Memiliki pemahaman yang mendalam, (10)Memiliki pemecahan masalah yang unik dan (11) Mampu membuat kesimpulan dari suatu pola.

Adapun Johnsen (2011: 8) mengemukakan beberapa ciri siswa dengan bakat matematika adalah: (1) Tertarik pada analisis numeric, (2) Memiliki ingatan yang baik terhadap bagian penting suatu masalah dan solusinya, (3) Menghargai solusi yang ekonomis, sederhana, dan jelas, (4) Memberi argumen secara efektif dan efisien, (5) Menyelesaikan masalah secara intuitif dengan pemahaman mendalam, (6) Dapat membalik urutan pada proses mental, (7) Mampu mengorganisasi data untuk menemukan pola dan hubungan, (8) Berimprovisasi dengan metode matematika, dan (9) Fleksibel dalam memecahkan masalah.

Sheffield dalam MCPS (2014) menyatakan siswa dengan kemampuan matematika yang tinggi, secara independen (mandiri) menunjukkan kemampuan dalam hal:

1. Menampakkan pemikiran matematis dan kesadaran yang tinggi akan informasi yang bersifat kuantitatif di sekitar mereka.

2. Berpikir logis dan simbolik mengenai kuantitatif, spasial, dan hubungan yang abstrak.

3. Merasakan, memvisualkan, dan menggeneralisasikan pola dan hubungan yang numerik maupun non-numerik.

4. Menalar secara analitik, deduktif, maupun induktif.

5. Membalik proses penalaran dan menukar metode dengan cara yang sistematis dan fleksibel.

6. Bekerja, berkomunikasi, dan mengecek konsep-konsep matematika dengan cara yang kreatif dan intuitif, baik secara verbal maupun tertulis.

7. Mentransfer hasil belajar ke dalam situasi yang baru.

8. Merumuskan penyelidikan masalah matematika yang memperluas atau menerapkan konsep.

9. Tetap bertahan dalam penyelidikan untuk mencari solusi dari tugas yang kompleks, kabur atau belum jelas.

10. Mengorganisasi informasi dan data dalam cara yang bervariasi dan mengabaikan data yang tidak relevan.

Kegiatan Pembelajaran 2

11. Menangkap konsep dan strategi matematika dengan cepat, dengan ingatan yang baik, dan mengaitkan konsep-konsep matematika dan menghubungkannya dengan konten yang lain serta dengan situasi nyata.

12. Menyelesaikan masalah dengan solusi yang beragam dan/atau solusi-solusi alternatif.

13. Menggunakan matematika dengan rasa percaya diri.

14. Mengambil resiko dengan konsep dan strategi matematika.

15. Menerapkan pengetahuan yang mendalam dan ekstensif mengenai beragam topik-topik matematika yang pokok.

16. Menerapkan estimasi dan strategi perhitungan mental. Tampak bahwa karakteristik siswa yang berbakat matematika dari beberapa

pendapat di atas mencakup aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Beberapa karakteristik utama antara lain cepat belajar akan hal baru, fleksibel dan unik dalam memecahkan masalah dan menyampaikan ide, pemahaman dan observasi yang mendalam, kegigihan dalam bekerja/berpikir, percaya diri dan berani mengambil resiko, terampil mengaplikasi ke situasi yangbaru, dapat berpikir abstrak dan efisien, intuisi yang tajam, dan cenderung berpikir strategis daripada prosedural.

Miller (1990) menyatakan bahwa beberapa siswa dengan bakat matematika, tidak menunjukkan prestasi akademik yang menonjol, tidak menunjukkan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran, atau tidak menempati ranking tinggi di kelas.Ada banyak faktor mengapa mereka tidak menunjukkan keunggulannya, baik faktor dari dalamkelas maupun dari luar kelas. Salah satu faktornya adalah pola pembelajaran yang kurang mengakomodasi perbedaan individu dan gaya mengajar yang tidak fleksibel.

Sheffield seperti dikutip dalam MCPS (2014) menyatakan beberapa cara dalam mengidentifikasi bakat, potensi, dan kemampuan matematis yang tinggi sebagai berikut.

1. Observasi. Pengamatan yang dilakukan saat siswa bekerja, khususnya saat memecahkan masalah yang tingkat kesulitannya meningkat atau yang didesain untuk mendapatkan karakteristik siswa yang berkemampuan matematis tinggi.

Matematika SMP KK A

2. Portofolio. Analisis terhadap kemampuan siswa pada portofolionya mencakup karakteristik kemampuan siswa dengan kemampuan matematis yang tinggi.

3. Interview atau wawancara dengan siswa

4. Informasi dari orang tua

5. Survei pada siswa

6. Penilaian yang terus menerus (on-going assessment)

Dokumen yang terkait

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

Status sosial ekonomi orang tua dan hasil belajar matematika siswa si MI Lanatusshibyan 01 Waru Jaya Parung bogor

7 133 76

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162