Pembahasan Hasil Penelitian

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diatas, bagian berikut ini adalah membahas hasil evaluasi Berdasarkan hasil penelitian diatas, bagian berikut ini adalah membahas hasil evaluasi

4.3.1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

digunakan untuk menggambarkan

Evaluasi

konteks

merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi dan tujuan program.Evaluasi konteks ini mencakup evaluasi kondisi lingkungan sekolah, kebutuhan sekolah yang belum terpenuhi, dan tujuan program yang belum dapat tercapai terkait dengan DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

dan

Kondisi lingkungan masyarakat sekitar dan warga SMP Negeri 2 Dempet sangat mendukung program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai Ujian Nasional adalah 30.04 dan rata-rata input siswa dalam tiga tahun terakhir adalah sebanyak 300 siswa.Kondisi lingkungan ini menjadikan alasan sekolah sebagai satuan pendidikan untuk melaksanakan program DAK.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum program DAK di SMP Negeri

2 Dempet sudah sesuai dengan kebutuhuan sarana dan prasarana sekolah.Selain itu Program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sebagian besar sudah memenuhi kebutuhan sekolah, tetapi 2 Dempet sudah sesuai dengan kebutuhuan sarana dan prasarana sekolah.Selain itu Program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sebagian besar sudah memenuhi kebutuhan sekolah, tetapi

SMP Negeri 2 Dempet. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah terkait dengan konteks (context) program DAK menunjukkan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 yang sudah terpenuhi oleh program DAK di SMP 2 Dempet adalah: (1) Rehabilitasi ruang belajar; (2) Peralatan Laboratoriun IPA; (3) Peralatan Laboratorium Bahasa; (4) Peralatan Kesenian; dan (5) Peralatan Olahraga; serta (6) Buku Kurikulum 2013, sedangkan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang belum terpenuhi adalah pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Peralatan IPS.

dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 masih membutuhkan dua RKB karena kebutuhan ruang kelas saat ini adalah 27 ruang sedangkan saat ini sekolah hanya memiliki 25 ruang kelas, masih ada dua kelas yang menempati ruang laboratorium IPA untuk proses belajar mengajar. Selain itu SMP Negeri 2 Dempet membutuhkan peralatan

Berdasarkan

wawancara

menunjang proses pembelajaran yang belum dimiliki oleh sekolah.

IPS

untuk

Program DAK di SMP Negeri 2 Dempet belum menjawab sepenuhnya kebutuhan sarana dan prasarana sekolah. Dari 7 (tujuh) item kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang diajukan kepada Pemerintah melalui Dindikpora Kabupaten Demak namun hanya 5 (lima) atau 72 % item yang terpenuhi dan masih ada 2 (dua) atau 28% item yang belum terpenuhi.

Evaluasi Konteks tujuan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sudah sesuai dengan tujuan program DAK Pemerintah yaitu membiayai sarana dan prsarana sekolah dan untuk menunjang wajib belajar Dikdas sembilan tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan secara bertahap memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

4.3.2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation)

Evaluasi masukan (input evaluation) membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif yang diambil, serta rencana apa yang strategis untuk mencapainya. Komponen evaluasi masukan (Input)

sarana/peralatan pendukung, dan dana atau anggaran serta beberapa prosedur dan aturan yang diperlukan.

meliputi

SDM,

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Input SDM sekolah sudah mencukupi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Input SDM yang terlibat dalam kepanitiaan sudah sesuai dengan standar SDM yang tertuang dalam Petunjuk Taktis (Juknis) DAK. SDM yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah menjadi panitia adalah orang yang dinilai Kepala Sekolah mampu melaksanakan tugas, mempunyai tanggung jawab yang besar dan mampu bekerjasama dengan baik sehingga program DAK dapat berjalan dengan baik. Kualitas atau mutu SDM dapat terlihat dari keberhasilan

dalam menyusun perencanaan, pembuatan prosal, pelaksanaan, pengelolaaan, pengawasan

mereka

sampai dengan pembuatan laporan DAK di SMP Negeri 2 Dempet, sehingga program dapat berjalan dengan sukses sesuai rencana.

Input dana yang dibutuhkan sudah mencukupi untuk pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa SMP Negeri 2 Dempet membutuhkan dana untuk: (1)empat unit Rehabilitasi Sedang sebasar Rp 360.000.000; (2)satu unit Rehabilitasi Sedang sebasar

(3) Peralatan Laboratorium IPA sebesar Rp 40.371.000; (4)

Rp

Peralatan Laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.000; (5) Peralatan Olahraga sebesar Rp 17.778.003; (6) Peralatan Kesenian sebesar Rp 18.357.202; dan (7) Rehabilitasi sedang berat sebesar Rp 90.000.000. Dana perbaikan (rehabilitasi) sistem swakelola telah dikelola sebagaimana mestinya oleh sekolah sesuai dengan Petunjuk Teknis penggunaan DAK, sedangkan dana bantuan peralatan pembelajaran telah diterima sekolah dari penyedia barang melalui penunjukan langsung (rekanan).

Input sarana pendukung program DAK di SMP Negeri 2 Dempet seperti: (1) ketersediaan dan kesanggupan SDM dalam menggunakan. Memakai dan merawat hasil bangunan dan peralatan pembelajaran; (2) ketersediaan sarana IT sebagai alat untuk mendukung administrasi DAK; dan (3) ketersediaan tempat penyimpan barang material dan bahan bangunan.

4.3.3. Evaluasi Proses (Process Evaluation)

proses (process evaluation)

Komponen

evaluasi

meliputi perencanaan dan implementasi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Perencanaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perencanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sudah sesuai dengan Juknis penggunaan DAK tahun 2012 dan tahun 2013.

Pengajuan proposal program DAK SMP Negeri 2 Dempet sudah sesuai dengan Juknis penggunaan

Berdasarkan studi dokumentasi sekolah dan wawancara dengan Kepala Sekolah menunjukkan bahwa sekolah mengajukan proposal DAK setelah sekolah diverifikasi dari Dindikpora dan memperoleh SK Bupati yang menyatakan sekolah sebagai penerima dana DAK. Pengajuan proposal DAK melampirkan: (1) Surat Perjanjian Swakelola; (2) Kwitansi bermaterai Rp 6000; (3) Surat Pernyataan Kesanggupan melaksanakan Kegiatan dan Laporan; (4) Foto Copy Nomor Rekening BPD Jawa Tengah dan NPWP; (5) Prosentase rincian pembangunan; (6) Foto Kegiatan; dan (7) Surat Keputusan Bupati; serta (8) RAB. Dalam proses pengajuan proposal ditemukan kendala yaitu: (1) pembuatan RAB sering ditemukan adanya kesalahan dan harus direvisi berulang-ulang, sehingga berdampak dalam pengajuan proposal; (2) dana pengajuan proposal dari sekolah karena menurut Juknis DAK, biaya pengajuan proposal DAK tidak boleh dibiayai dari dana DAK, sehingga

DAK.

sekolah harus mencari sumber dana yang lain dari sekolah untuk membuat proposal tersebut.

Pembentukan Tim Swakelola dan Panitia Pembangunan Sekolah dalam pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet beserta uraian tugas pokok dan fungsinya sudah mengacu pada Juknis penggunaan DAK dimana susunan Tim Swakelola dan PPS terdiri dari unsur Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan Komite Sekolah.

Proses sosialisasi program DAK dari Dindikpora kepada Kepala Sekolah belum dilaksanakan dengan baik, sehingga sekolah mencari iformasi tambahan dari sumber lain yaitu internet. Lain halnya dengan sosialisasi DAK dari Kepala Sekolah kepada warga sekolah, Guru Dan Komite Sekolah serta sosialisasi dari Komite Sekolah kepada orangtua siswa telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai Juknis DAK.

Tenaga kerja yang dilibatkan dalam kegiatan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet berpedoman pada Juknis penggunaan DAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga Kerja yang telibat dalam kegiatan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet terdiri dari: Kepala Tukang atau Mandor, Tukang Batu, Tukang Kayu, dan Tukang

Besi. Sebelum melaksanakan pekerjaan, PPS mengadakan koordinasi dengan para Tenaga Kerja, mengeluarkan Surat Perintah mulai mengerjakan, menguaraikan tugas Tenaga Kerja sesuai keahliannya, dan membuat jadwal pelaksanaan pembangunan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

persiapan, Panitia Pembangunan Sekolah tidak memasang papan informasi terkait dengan pelaksanaan program DAK seperti yang ditentukan dalam Juknis DAK.Tujuan pemasangan papan informasi adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan program pembangunan dan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana DAK kepada masyarakat.

dalam

proses

Proses atau mekanisme pencairan dana DAK di SMP Negeri 2 Dempet secara umum sudah sesuai Juknis DAK yaitu mulai dari penyaluran sampai pelaporan. Mekanisme pencairan DAK SMP 2 Dempet tahap pertama sebesar 40% dari total pagu DAK, tahap kedua sebesar 30% dari total pagu DAK, dan tahap ketiga 30% dari total pagu DAK. Bantuan DAK rehabilitasi ruang belajar dilaksanakan dengan sistem Swakelola dan dibayarkan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah langsung ke

Rekening Sekolah sebagai penerima dana Swakelola. Penyaluran bantuan DAK di SMP Negeri 2 Dempet berupa peralatan pembelajaran dilaksanakan

sistem Penunjukan Langsung (PL) dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada pihak ketiga atau rekanan setelah dilakukan pelelangan barang antara PPK Dinas Kabupaten dan penyedia barang.

melalui

B. Implementasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Implementasi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet berjalan sesuai dengan Petunjuk Teknis penggunaan DAK. Penanggung jawab implementasi kebijakan program DAK adalah

Program DAK dilaksanakan di dua tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan tahun 2013

Kepala

Sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet dipengaruhi beberapa faktor pendukung atau penghambat implementasi kebijakan

yaitu komunikasi,

birokrasi, sumberdaya, dan disposisi.

Informasi atau sosialisasi

Komunikasi

berupa

kebijakan program DAK dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada Kepala Sekolah kurang optimum, tetapi komunikasi sosialisasi dari Kepala Sekolah kepada warga sekolah dan komite sekolah telah dilaksanakan dengan baik, sehingga implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet tercapai dengan efektif. Komunikasi berupa sosialisasi implementasi DAK dari Komite kepada orangtua siswa telah dilakukan dengan baik.Komunikasi Juknis DAK dari Permendikbud berpengaruh terhadap implementasi program DAK di SMP Negeri 2 Dempet, PPS atau Tim Swakelola sekolah mengimplementasikan program DAK berpedoman pada Juknis DAK yang berlaku.

Birokrasi atau pihak-pihak yang terkait seperti Dindikpora, pihak sekolah dan Masyrakat atu Komite Sekolah dalam implementasi kebijakan program DAK mampu melaksanakan implementasi Program DAK di SMP Negeri 2 Dempet dengan baik.

SDM yang terlibat dalam implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet seperti Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan Komite Sekolah cukup memadai, mencukupi, dan kompeten dalam bidangnya. Hasil penelitian SDM yang terlibat dalam implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet seperti Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan Komite Sekolah cukup memadai, mencukupi, dan kompeten dalam bidangnya. Hasil penelitian

sangat responsive terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh Kepala Sekolah. Informasi tentang kebijakan program DAK dari Dindikpora Kabupaten Demak maupun Kepala Sekolah terhadap sekolah diterima dan dilaksanakan oleh pelaksana program DAK sebagaimana semestinya. Sumber pembiayaan DAK di SMP Negeri 2 Dempet dibiayai dan ditanggung oleh Dana APBN atau Pemerintah

Sekolah

Disposisi atau kepatuhan dari pelakasana program

satu faktor implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Para pelaksana atau panitia program DAK mempunyai kecenderungan, sikap positif, dan atau adanya dukungan terhadap implementasi kebijakan

merupakan

salah

program sehingga implementasi kebijakan terlaksana sesuai dengan keputusan awal.

4.3.4. Evaluasi Hasil (Product Evaluation)

Komponen evaluasi hasil (product) yaitu meliputi hasil dan dampak yang diperoleh dari pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Hasil program tersebut berupa bantuan Komponen evaluasi hasil (product) yaitu meliputi hasil dan dampak yang diperoleh dari pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Hasil program tersebut berupa bantuan

4 (empat) unit gedung tanpa perabot dan peralatan pembelajaran seperti Peralatan IPA, Peralatan Kesenian, Peralatan Matematika,

Peralatan Olahraga, 3 (tiga) unit gedung rehabilitasi ruang kelas beserta satu unit mebelair (meja kursi kelas), dan Buku mata pelajaran Kurikulum 2013. Hasil bantuan DAK berupa bangunan dan

barang peralatan pembelajaran cukup berkualitas.Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru, Siswa, dan Kepala Sekolah dapat disimpulkan bahwa dampak dari pelaksanaan program DAK adalah pemanfaatan ruang kelas yang sudah direhabilitasi untuk proses belajar mengajar dan pemanfaatan peralatan pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan diharapkan dapat digunakan

untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Hasil program DAK di SMP Negeri 2 Dempet sesuai dengan tujuan program Dikdas

yaitu untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar 9 ( Sembilan) tahun yang belum mencapai standar tertentu atau percepatan pembangunan daerah dibidang Pendidikan Dasar yaitu untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar 9 ( Sembilan) tahun yang belum mencapai standar tertentu atau percepatan pembangunan daerah dibidang Pendidikan Dasar

Hasil penelitian ini mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian terdahulu yang relavan seperti: Khoirul Anwar (2010), Luthvia Nuravitalia (2009), dan Ahmat Yusuf (2006). Persamaan hasil penelitian itu terutama dalam dampak atau manfaat program DAK untuk peningkatan mutu pembelajaran. Adapun perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam hal komunikasi. Hasil penelitian Luthfia Nuralita menunjukkan bahwa komunikasi sosialisai program DAK untuk siswa tidak berjalan dengan baik, sedangkan penelitian ini sosialisasi program DAK dari Kepala Sekolah untuk semua warga sekolah termasuk siswa berjalan dengan baik.