T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Di SMP Negeri 2 Dempet T2 BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dideskripsikan tentang profil SMP Negeri 2 Dempet Kabupaten Demak dan evaluasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet melalui evaluasi Contect, Input, Process, dan Output (CIPP) serta pembahasan hasil penelitian.

4.1. Profil SMP Negeri 2 Dempet

SMP Negeri 2 Dempet terletak di Jalan Raya Demak-Purwodadi Km.10 Desa Botosengon Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah.Wilayah SMP Negeri 2 Dempet Kabupaten Demak berbatasan dengan wilayah Kabupaten Purwodadi di sebelah timur dan Kabupaten Demak di sebalah barat. SMP Negeri 2

Dempet memiliki lahan seluas 9.350 m 2 dengan status hak pakai, sedang luas bangunan adalah 4.372 m 2 . Nomor Statistik Sekolah (NSS) SMP Negeri 2 Dempet adalah 201032107007 dan betipe A serta berakreditasi A. SMP Negeri 2

Dempet didirikan pada tanggal 28 Nopember 1968.

Sebagian besar penduduk Kecamatan Dempet bekerja sebagai petani, namun demikian sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka, hal ini terbukti banyak masyarakat Dempet yang menyekolahkan putra-putri mereka ke SMP Negeri 2 Dempet.

Pada tahun pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 2 Dempet menampung 27 rombongan belajar (27 kelas) dengan jumlah siswa sebanyak 948 siswa. Biaya Pendidikan SMP Negeri 2 Dempet tergolong murah dan sarana prasarana dilengkapi dengan fasilitas hot spot area dan internet merupakan salah satu daya dukung masyarakat yang tidak dapat diabaikan. Dengan kondisi lingkungan dan geografi yang strategis serta kemajemukan kondisi sosial masyarakat (sosial, ekonomi, politik dan keamanan), SMP Negeri 2 Dempet menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat Kecamatan Dempet.

Prestasi SMP Negeri 2 Dempet di bidang Non Akademis (Kejuaraan bidang Olahraga) cukup menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi sekolah yang diperoleh Prestasi SMP Negeri 2 Dempet di bidang Non Akademis (Kejuaraan bidang Olahraga) cukup menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi sekolah yang diperoleh

Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2011

2 Dempet telah mengimplementasikan program Sekolah Standar Nasional (SSN). Banyak upaya telah dilakukan oleh SMP Negeri 2 Dempet dalam peningkatan mutu pendidikan untuk memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti program

SMP

Negeri

peningkatan kualifikasi guru, peningkatan kinerja karyawan melalui pelatihan dan

pendampingan, penambahan sarana prasarana

sekolah, peningkatan mutu pembelajaran

program innovasi pembelajaran, program jam tambahan untuk mata pelajaran Sain dan Olympiade dalam mempersiapkan berbagai lomba baik ditingkat Kabuapten, Provinsi, maupun Nasional. Selain itu SMP Negeri 2 Dempet telah mengembangkan program kecakapan hidup (life skill) bagi siswa yang kemungkinan tidak melanjutkan di jenjang yang lebih tinggi.

melalui

Visi SMP Negeri 2 Dempet adalah Unggul dalam berprestasi, trampil, santun dalam berperilaku serta berkreasi dengan berdasarkan pada iman dan taqwa . Misi SMP Negeri 2 Dempet Visi SMP Negeri 2 Dempet adalah Unggul dalam berprestasi, trampil, santun dalam berperilaku serta berkreasi dengan berdasarkan pada iman dan taqwa . Misi SMP Negeri 2 Dempet

pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan sehingga mampu berkembang secara optimal; (4)Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan lebih optimal untuk bekal persiapan hidup di masyarakat; (5) Mempersiapkan setiap siswa untuk mengikuti serta memasuki pada jenjang menengah atas; dan (6) Mendorong dan menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan nilai-nilai budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak, berperilaku, dan bertutur kata.

proses

Selanjutnya peneliti akan memaparkan karakteristik siswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet.

4.1.1. Karakteristik Siswa

Jumlah siswa yang diterima SMP Negeri 2 Dempet selama 5 (Lima) tahun terakhir rata-rata

300 siswa setiap tahunnya. Berikut hasil wawancara kami dengan Kepala Sekolah dan dipertegas lagi oleh Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Muklis S.Pd, M.Pd bahwa:

Alhamdulillah selama 5 (lima) tahun terakhir ini siswa yang diterima di SMP Negeri 2 Dempet rata-rata 300 siswa setiap tahunnya. Walaupun disekitar Desa Dempet Kabupaten Demak banyak sekolah Negeri maupun Swasta, namun SMP Negeri 2 Dempet masih menjadi sekolah pilihan masyarakat Dempet. Hal ini terwujud berkat kerja keras warga sekolah dan Komite Sekolah yang senantiasa peduli terhadap peningkatan mutu sekolah dan terus terpacu untuk mengembangkan diri mencapai prestasi dalam berbagai bidang sesuai

(Wawancara tanggal 01 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat dengan studi dokumentasi yang menunjukkan jumlah siswa SMP Negeri 2 Dempet selama 5 (lima) tahun terakhir.

Tabel 1

Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Dempet 5 (lima) tahun terakhir.

Kelas IX TOTAL Tahun

Kelas VII

Kelas VIII

Pelajaran

Jml Sisw

Romb Siswa Rombel a el

a el 2010/2011

9 948 27 Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

Banyak prestasi yang sudah diraih oleh siswa-siswi SMP Negeri 2 Dempet selama 3 (tiga) tahun terakhir ini khususnya diberbagai lomba dibidang olah raga, baik dari tingkat Kecamatan sampai tingkat Kabupaten. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kami dengan Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Sumarno, S.Pd.

Memang benar, selama 3 (tiga) tahun terakhir siswa-siswi SMP Negeri 2 Dempet telah meraih berberapa prestasi melalui berbagai lomba, khususnya lomba dibidang olah raga seperti pada tahun 2012-2014: Juara 2 Lomba Bola Volley Putra dan Putri Tingkat Kabupaten; juara 2 Sepak Takrow Putri. Pada tahun 2012 dan tahun 2014 SMP Negeri 2 Dempet berturut-turut meraih Juara 2 Putri Lomba Renang

Kabupaten .(Wawancara tanggal 02 Desember 2014).

Tingkat

4.1.2. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kepandidikan

SMP Negeri 2 Dempet mempunyai 50 Pendidik dan 13 Tenaga Kependidikan. Sebanyak

28 Pendidik SMP Negeri 2 Dempet sudah mempunyai sertifikat pendidik (sertifikasi). Untuk meningkatkan profesinya sebagian guru di SMP Negeri 2 Dempet sedang melanjutkan Pendidikan di Jenjang Pascasarjana (S2). SMP Negeri 2 Dempet dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama Sugiharto, S.Pd dan dibantu oleh 4 (empat) Wakil Kepala Sekolah yaitu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum adalah Muklis, S.Pd, M.Pd; Wakil Kepala Urusan Kesiswaan adalah Sumarno, S.Pd; Wakil Kepala Urusan Sarana dan Prasarana adalah Ada Pendiwati, S.Pd; dan Wakil Kepala Urusan Humas adalah Siti Margiyati Sholekah,S.Pd,M.Pd. Data kualifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikan SMP Negeri 2 Dempet kami peroleh dari studi dokumentasi dan observasi di lapangan. Untuk memperjelas karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2 Dempet akan kami tuangkan dalam sebuah table dibawah ini.

Tabel 2

Kualifikasi Akademik Pendidik SMP Negeri 2 Dempet

Jumlah dan Status Guru Tingkat

GTT / Guru No.

Jumlah Pendidikan

Jumlah 15 24 2 9 50 Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2 Dempet sebagian besar belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data dapat kita lihat ditabel dibawah ini.

Tabel 3 Kualifasi Akademik Tenaga Kependidikan SMP Negeri 2 Dempet

Jumlah dan Status Pegawai No.

PTT Jumlah Pendidikan

Jumlah 1 1 7 4 13 Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

4.1.3. Karakteristik Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Dempet secara umum termasuk lengkap dalam rangka menunjang dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berikut ini hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah terkait dengan sarana parasarana SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet memang secara umum sudah memenuhi Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dan

Nasional Pendidikan (SNP) namun masih membutuhkan perbaikan dan tambahan pengadaan sarana dan prasarana lainnya seperti ruang kelas baru, perbaikan atau rehabilitasi ruang kelas yang sudah rusak, serta pengadaan buku pelajaran Kurikulum 2013

dan

buku

perpustakaan lainnya

sebagai penunjang kualitas pembelajaran, untuk itu sekolah sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan

sekolah .(Wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat dengan studi dokumentasi terkait dengan gambaran sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet seperti yang terlihat didalam table berikut.

Tabel 4

Kondisi Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Dempet

Jenis Ruangan (panjang Kondisi*)

(buah)

x lebar)

Baik 2. Lab. IPA

1. Perpustakaan

1 9 x 12

Rusak 3. Ketrampilan

2 9 x 12

Baik 4. Multimedia

1 9 x 12

Baik 5. Kesenian

1 7x9

Baik 6. Lab. Bahasa

1 7 x 36

Baik 7. Ruang Kelas

2 7x9

Cukup 8. Ruang KS

25 7x9

Baik 1. Ruang Guru

1 7x9

Baik 10.Ruang W.KS

1 7x9

Baik 11.Ruang BK

1 4x7

Baik 12. Ruang TIK

1 5x7

Baik 13. R. Gudang

2 7x9

Cukup 14. R. Mushola

1 7x9

Cukup 15. R. Toilet

1 6x9

Cukup Sumber: Dokumen Administrasi SMP N 2 Dempet

14 2x3

Tabel diatas menggambarkan keadaan sarana ruang yang ada di SMP Negeri 2 Dempet. Secara umum keadaan ruang sudah memenuhi standar pelayanan minimal, akan tetapi apabila Tabel diatas menggambarkan keadaan sarana ruang yang ada di SMP Negeri 2 Dempet. Secara umum keadaan ruang sudah memenuhi standar pelayanan minimal, akan tetapi apabila

27 rombel itu artinya kebutuhan ideal ruang kelas dengan jumlah rombel masih belum terpenuhi. Rasio penghitungan ideal ruang kelas dan jumlah rombel adalah satu dibanding satu (1:1). Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka dua ruang kelas yang belum mempunyai kelas dan sementara menempati dua ruang laboratorium IPA. Berikut Hasil wawancara dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet yang bernama Martono, S.Pd dalam menghadapi masalah sarana ruang kelas:

Saya ikut prihatin dengan siswa-siswa yang masih menggunakan ruang laboratorium IPA

sebagai ruang kelas mereka, saya yakin hal ini akan mengganggu proses belajar mengajar karena ruang laboratoriun tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal, untuk itu saya akan bekerjasama dengan pihak sekolah untuk meminta bantuan kepada pemerintah untuk segera memenuhi kekurangan ruang kelas tersebut . (Wawancara tanggal 03 Desember 2014)

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Bagian ini akan menyajikan deskripsi hasil penelitian dari aspek context (konteks), input (masukan), process (proses), dan product (hasil) dalam mengevaluasi pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

4.2.1 Aspek Konteks (Contexts)

Aspek konteks (context) ini meliputi kondisi lingkungan masyarakat, kebutuhan, dan tujuan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Kondisi Lingkungan Sekolah

2 Dempet berada dalam lingkungan masyarakat yang heterogen dengan latar belakang kondisi sosial masyarakat sebagian besar berprofesi sebagai petani sebanyak 59 %, sedangkan 41% lainnya berprofesi sebagai Wiraswasta, Tukang, TKI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti yang diperinci dalam table berikut.

SMP Negeri

Tabel 5

Data Pekerjaan Orangtua siswa SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2013-2014

Sumber: Dokumen Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

SMP Negeri 2 Dempet terletak di tengah- tengah Desa Botosengon Kecamatan Dempet dimana mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi tetap menjunjung rasa kerukunan dan toleransi dengan agama lain. Dengan Lokasi sekolah yang cukup strategis, wajar jika SMP Negeri 2 Dempet menjadi pilihan masyarakat sekitar karena salah satu penyebab adalah mudah dijangkau alat transportasi. Kondisi pendidikan di SMP Negeri 2 Dempet secara umum cukup kondusif, kualifikasi guru S1 sudah memenuhi Standar Pelayanan Minimal, input siswa rata-rata sebanyak 300 siswa tiap tahun dan rata-rata Nilai Akhir Ujian meningkat secara signifikan selama dua tahun terakhir yaitu dari

28.54 menjadi 30.04. Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait dengan kondisi Lingkungan Sekolah yang mengatakan bahwa:

Secara umum kondisi lingkungan SMP Negeri 2 Dempet sangat kondusif, strategis, dan rata- rata jumlah pendaftar selama dua terakhir adalah 300 siswa. Rata-rata Nilai Akhir Ujian meningkat secara signifikan selama dua tahun terakhir yaitu dari 28.54 menjadi 30.04, sehingga sekolah ini menjadi sekolah pilihan masyarakat

sekitar

Kecamatan Dempet

Kabupaten Demak. Ada 25 dari 34 SD yang ada di sekitar Dempet yang mendaftar di SMP Negeri 2 Dempet . (Wawancara tanggal 04 Desember 2014)

Pernyataan Kepala SMP Negeri 2 Dempet diperkuat studi dokumentasi terkait dengan data Pendaftaran Siswa Baru (PSB) dan data rata-rata nilai Ujian Nasional dua tahun terakhir.

Tabel 6 Data Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMP Negeri 2 Dempet Tahun 2010-2014

PROSENTASE PELAJARAN

TAHUN JUMLAH

JML SISWA

Sumber: Dokumen Administrasi Sekolah

Tabel 7 Data rata-rata nilai Ujian Nasional SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012-2014

Tahun Pelajaran Rata-rata Nilai Akhir Ujian

Sumber: Dokumen Administrasi SMP Negeri 2 Dempet

Muklis mendukung kondisi lingkungan sekolah sebagai syarat sekolah sebagai pelaksana program DAK mengatakan bahwa:

Kondisi lingkungan sekolah sangat kodusif terbukti banyak lulusan SD yang minat masuk ke SMP Negeri 2 Dempet. Rata-rata Nilai Akhir Kondisi lingkungan sekolah sangat kodusif terbukti banyak lulusan SD yang minat masuk ke SMP Negeri 2 Dempet. Rata-rata Nilai Akhir

melaksanakan program DAK . (Wawancara tanggal 5 Desember 2014)

B. Kebutuhan Sekolah

Kondisi sarana di SMP Negeri 2 Dempet terutama kondisi ruang kelas selama 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2012 dan tahun 2013 belum memenuhi standar karena masih ada beberapa ruang kelas beserta mebelair yang mengalami kerusakan baik rusak ringan maupun berat. Disamping itu sekolah saat ini masih membutuhkan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) sebanyak 2 (dua) unit sehingga sangat mendesak dan membutuhkan perhatian berupa perbaikan

perbaikan atau penambahan mebelair serta penambahan ruang kelas baru untuk menunjang proses belajar mengajar.

ruang

kelas,

Hasil wawancara kami dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Terus terang saya sebagai Ketua Komite Sekolah merasa prihatin karena kondisi ruang kelas di SMP Negeri 2 Dempet sangat membutuhkan perbaikan, namun anggaran yang bersumber dari BOS ataupun Dana masyarakat/Sumbangan

Pengembangan

Institusi (SPI) SMP Negeri 2 Dempet tidak mencukupi untuk menambah ruang kelas baru dan memperbaiki kerusakan ruang kelas tersebut. Kondisi kerusakan ruang kelas antara lain kerusakan atap, dinding, genting, Institusi (SPI) SMP Negeri 2 Dempet tidak mencukupi untuk menambah ruang kelas baru dan memperbaiki kerusakan ruang kelas tersebut. Kondisi kerusakan ruang kelas antara lain kerusakan atap, dinding, genting,

Pernyataan lain juga disampaikan oleh Muklis, S.Pd salah satu Guru SMP Negeri 2 Dempet yang mengatakan bahwa:

Memang benar kondisi beberapa ruang kelas di sekolah kami kurang nyaman untuk kegiatan proses belajar mengajar. Beberapa ruang kelas yang mengalami kerusakan yaitu atap rusak dan bocor, dinding ruang kelas mengelupas,

cat

dinding sudah kusam,

keramik lantainya pecah, dan jendelanya banyak yang rusak . (Wawancara tanggal 05 Desember 2014)

Selain sarana yang dibutuhkan, SMP Negeri

2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 sekolah juga

membutuhkan prasarana penunjang pembelajaran seperti peralatan Laboratorium IPA, Peralatan Kesenian, Olahraga, dan Peralatan Laboratorium Bahasa. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 2 Dempet bahwa:

Ya, benar SMP Negeri 2 Dempet sangat membutuhkan sarana seperti penambahan dan

perbaikan

ruang

kelas beserta

mebelairnya serta penambahan prasarana penunjang pembelajaran seperti peralatan laboratorium

peralatan Kesenian, peralatan laboratorium Bahasa,

peralatan

IPS,

dan peralatan

Matematika dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran

dalam

memenuhi Standar

Pelayanan Minimal sehingga Standar Nasional

Pendidikan (SNP) dapat terwujud. Sebenarnya selain peralatan pembelajaran, kami masih membutuhkan satu unit Ruang Kelas Baru, untuk itu semoga Dinas Kabupatean Demak segera

merespon kebutuhan sekolah

kami. (Wawancara tanggal 06 Desember 2014) Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat oleh

Guru SMP Negeri 2 Dempet yang menyatakan bahwa:

Kami sebagai guru sangat membutuhkan prasarana

pembelajaran sebagai

atau

peralatan

penunjang pembelajaran agar

pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga

dapat menumbuhkan motivasi

belajar, lebih mudah dipahami dan siswa dengan

menguasai tujuan pengajaran

serta dapat

memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan guru . (Wawancara tanggal 06 Desember 2014)

Kebutuhan sarana dan prasarana SMP Negeri 2 Dempet berupa penambahan ruang kelas baru maupun perbaikan ruang kelas, pengadaan mebelair, dan peralatan penunjang pembelajaran sangat membutuhkan solusi segera. Pemerintah Pusat melalui Dindikpora Kabupaten Demak merespon masalah tersebut dengan memberikan bantuan program Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada SMP Negeri 2 Dempet.

C. Tujuan Program

Tujuan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet seperti yang tertulis dalam Juknis DAK Bidang Pendidikan Dasar tahun 2012 Tujuan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet seperti yang tertulis dalam Juknis DAK Bidang Pendidikan Dasar tahun 2012

Hasil wawancara dengan Kepala SMP Negeri

2 Dempet terkait dengan tujuan pelaksanaa program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Tujuan pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet adalah untuk mewujudkan

dasar sembilan tahun

mewujudkan upaya

pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangka menuju Standar Nasional Pendidikan (SNP) . (Wawancara tanggal 06 Desember 2014)

Kebijakan program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet adalah menjawab kebutuhan sarana prasarana yang ada, namun masih ada kebutuhan yang sangat mendesak yang belum terealisir yaitu pengadaan atau pembangunan

baru (RKB). Berdasarkan studi dokumentasi SMP Negeri 2 Dempet mempunyai 27 rombel tetapi hanya memilik 25 ruang kelas, sehingga ada dua rombel yang menempati ruang laboratorium IPA untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini seperti yang

ruang

kelas kelas

Saya percaya bahwa kebijakan Pemerintah terkait dengan program DAK di sekolah kami merupakan

salah

satu

upaya untuk

meningkatkan mutu pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia sehingga menjadi warga Negara yang cerdas dan mampu bersaing di era globalisasi. Sebenarnya, program Dana Alokasi Khusus ini tahun 2012 dan tahun 2013 sangat menjawab kebutuhan sekolah kami seperti perbaikan sarana dan prasara namun kami masih membutuhkan dua ruang kelas baru yang sangat mendesak. Saya sangat prihatin melihat dua rombel yang masih belum nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran hal ini juga berdampak guru IPA tidak dapat menggunakan ruang itu untuk kegiatan belajar mengajar. Hal Ini merupakan kendala pelaksanaan program DAK. Tim Dinas Kabupaten Demak tidak memverifikasi dulu kebutuhan pengadaan Ruang Kelas Baru (RKB) namun hanya memverifikasi kebutuhan perbaikan dan pengadaan peralatan prasarana penunjang pembelajaran.Kendala selanjutnya adalah pengajuan proposal RAB (Rencana Anggaran Biaya) ke Dindikpora Kabupaten Demak tidak berjalan mulus dan berbelit-belit karena keterlambatan buku juknis Dana Alokasi Khusus (DAK) . (Wawancara tanggal

08 Desember 2014)

4.2.2 Aspek Masukan (Input)

Aspek input (masukan) meliputi ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM), dana atau

diperlukan, sarana pendukung program, dan waktu yang diperlukan

anggaran

yang yang

A. Sumber Daya Manusia (SDM)

Berdasarkan studi dokumentasi DAK SMP Negeri 2 Dempet menunjukkan bahwa tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet yang terwujud dalam Tim Swakelola Sekolah terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan, dan Komite Sekolah. Tim

Pembangunan Rehabilitasi Berat Ruang Belajar dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dindikpora Kabupaten Demak yang terdiri dari Tim Perencana, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawasan, selanjutnya Kepala Sekolah menerbitkan

Swakelola

Kegiatan

Keputusan tentang pembentukan Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) dan Bendahara DAK. Masing-masing Tim Swakelola terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota. (Susunan Panitia terlampir)

Surat

Studi dokumentasi sekolah menunjukkan bahwa tugas dan tanggung jawab Tim Perencana adalah: (1) menetapkan rencana kegiatan dan jadwal

menyusun jadwal pelaksanaan; (3) menyusun rencana keperluan

kegiatan;

pembangunan; (3) mencairkan

Dana Pembangunan; (4) mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatan berkenaan dengan program; (5) melaksanakan Program; dan (6) menyusun laporan dan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana. Tugas dan tanggung jawab Tim

(1) membantu terselenggaranya program; (2) melakukan kontrol terhadap kelancaran program; (3) memberikan saran dan pemecahan masalah yang dihadapi di lapangan;(4) mengawasi dan memeriksa kualitas dan kuantitas bahan bangunan; (5) mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan program; dan (6) membantu Tim Pelaksana membuat laporan.Masa tugas Tim Swakelola pembangunan adalah 3 (tiga) bulan dan atau dinyatakan berakhir setelah program swakelola sekolah selesai.

Pengawas

adalah

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait dengan tersedianya Sumber Daya

Manusia (SDM) sebagai faktor pendukung program DAK mengatakan bahwa:

Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia di sekolah kami sangat mendukung program DAK, mereka bekerjasama dan mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Tersedianya sumber daya manusia sebagai sarana pendukung program DAK di sekolah ini adalah usaha sekolah untuk

mencapai keberhasilan program.

Betapaun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kirannya tujuan-tujuan

dapat dicapai . (wawancara tanggal 08 Desember 2014)

sekolah

Pernyataan Kepala Sekolah didukung oleh pernyataan Bapak Muklis terkait dengan SDM yang memadai untuk program DAK mengatakan bahwa:

SDM yang ada di SMP Negeri 2 Dempet sangat mencukupi dan memadai untuk kegiatan program. Kami menilai SDM di Sekolah

qualified dan bertanggung

tugasnya. (Wawancara tanggal 08 Desember 2014)

B. Dana

Dana pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Alokasi dana DAK untuk pembangunan dan perbaikan ruang belajar dan pengadaan perabotnya dilaksanakan melalui sistem Swakelola Sekolah, sedangkan bantuan peralatan pembelajaran dilaksanakan Dana pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Alokasi dana DAK untuk pembangunan dan perbaikan ruang belajar dan pengadaan perabotnya dilaksanakan melalui sistem Swakelola Sekolah, sedangkan bantuan peralatan pembelajaran dilaksanakan

Berdasarkan studi dokumen administrasi sekolah menunjukkan bahwa pada tahun 2012, SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan DAK berupa: (1) rehabilitasi sedang berat 4 (empat) unit gedung tanpa perabot masing-masing sebesar Rp 90.000.000 (Sembilan puluh juta rupiah); (2) rehabilitasi sedang berat 1(satu) unit gedung beserta mebelair sebesar Rp 89.507.000; dan (3)peralatan pembelajaran seperti: (a) Peralatan IPA sebesar Rp 40.371499; (b) Peralatan Kesenian sebesar Rp18.357202; (c) peralatan laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.751; dan (d) Peralatan Olahraga sebasar Rp 17.788.003, sedangkan tahun 2013 SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan sebanyak 3 (tiga) unit gedung rehabilitasi sedang berat masing-masing sebesar Rp 45.000.000 dan satu unit mebelair (meja kursi kelas) dan sepuluh buku bahan ajar kurikulum 2013 sebayak 300 exemplar per mata pelajaran.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait alokasi dana DAK yang bersumber Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah terkait alokasi dana DAK yang bersumber

Pada tahun 2012, SMP Negeri 2 Dempet menerima

rehabilitasi sedang berat 4 (empat) unit gedung

sebesar Rp 90.000.000; (2) rehabilitasi sedang berat 1(satu) unit gedung beserta mebelair sebesar Rp 89.507.000; dan (3) peralatan pembelajaran seperti: (1) Peralatan IPA sebesar Rp 40.371.499; (2) Peralatan Kesenian

sebesar Rp18.357.202; (3)

peralatan laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.751; dan (4) Peralatan Olahraga sebasar Rp 17.788.003. Selanjutnya pada tahun 2013 SMP Negeri 2 Dempet menerima bantuan sebanyak 3 (tiga) unit gedung rehabilitasi sedang masing-masing sebesar Rp 45.000.000 dan satu unit mebelair (meja kursi kelas). Perlu diketahui bahwa bantuan DAK rehabilitasi ruang belajar dilaksanakan dengan swakelola sekolah, namun untuk bantuan berupa peralatan pembelajaran dilaksanakan melalui system Penunjukan Langsung

(PL)

kepada

pihak ketiga.

Ditemukan selisih antara dana bantuan peralatan pembelajaran yang tertulis di buku Juknis DAK dengan yang tertulis di dalam Berita Acara serah terima barang, namun sekolah kita tidak bisa complain kepada rekanan karena melalui system lelang dengan Dindikpora. Sekolah hanya mengecek jumlah barang

dengan spesifikasinya. Khusus

bantuan buku kurikulum 2013, dalam berita serah terima barang tidak disertai harga masing-masing

(Wawancara tanggal 11 Desember 2014)

buku tidak.

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat dengan

Elvira Hanum mengatakan bahwa:

Bendahara

DAK,

Alokasi Bantuan DAK SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 sistem swakelola Alokasi Bantuan DAK SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 sistem swakelola

laboratorium Bahasa sebesar Rp 116.098.751; dan (5) Peralatan Olahraga sebasar Rp 17.788.003. Bendahara DAK menerima uang tunai dana swakelola rehabilitasi sedang berat, sedangkan aloksi dana peralatan pembelajaran diberikan langsung dalam bentuk barang. Peran sekolah sebatas sebagai penerima barang beserta harga untuk dicatat dan dibukukan

inventaris Sekolah. (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

kedalam

Pernyataan Ibu Elvira diperkuat dengan Komite SMP Negeri 2 Dempet, Martono mengatakan bahwa:

Memang benar dana yang dibutuhkan sudah mencukupi untuk kegiatan program DAK di SMP

Kami akan merencanakan

negeri

2 Dempet .

dana pendamping untuk

melengkapi dana DAK seperti anddaran untuk

pembuatan

proposal

dan biaya

perawatan hasil pembangunan . (Wawancara tanggal12 Desember 2014)

C. Sarana Pendukung

Sarana pendukung pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 dempet adalah: (1) ketersediaan

tempat untuk menyimpan

ruang

atau

peralatan pembelajaran; (2) ketersediaan dan kesanggupan Sumberdaya Daya Manusia (SDM) untuk menggunakan, mengelola, dan merawat bantuan peralatan pembelajaran; dan (3) ketersediaan sarana IT yang digunakan untuk

membuat laporan dan membuat laporan dan

Berikut pernyataan Komite Sekolah berkaitan dengan sarana pendukung program DAK mengatakan bahwa:

Saya sebagai

Komite

Sekolah sangat

mendukung program DAK di sekolah ini, memang benar sarana yang ada di sekolah sangat mendukung program pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Sekolah ini terutama

ketersediaan ruang untuk menyimpan

pembelajaran. Sekolah mempunyai gudang untuk

bangunan, sedang

peralatan pembelajaran ditempatkan tempat lab IPA, lab bahasa, ruang ketrampilan, dan ruang multi media. Sekolah juga mempunyai SDM

seperti

tenaga

laboran, guru

Senibudaya, guru Bahasa dan guru Olahraga yang secara berkala mengajak siswa-siswa untuk membersihkan peralatan pembelajaran tersebut . (Wawancara tanggal 15 Desember 2014)

Pernyataan Komite mendapat dukungan dari Kepala Sekolah terkait dengan sarana pendukung program DAK di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

Sarana pendukung yang dimiliki sekolah dalam mendukung program DAK adalah: (1) ketersediaan tempat penyimpanan Barang atau material; (2) ketersediaan SDM yang Sarana pendukung yang dimiliki sekolah dalam mendukung program DAK adalah: (1) ketersediaan tempat penyimpanan Barang atau material; (2) ketersediaan SDM yang

merawat dan menggunakan

sanggup

barang

atau alat

pembelajaran; (3) ketersediaan Sarana IT untuk

mendukung administrasi dan

pelaporan DAK . (Wawancara tanggal 17 Desember 2014)

4.2.3 Aspek Proses (Process)

Bagian ini akan mendeskripsikan tentang perencanaan dan implementasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet.

A. Perencanaan

Pemerintah mengalokasikan dana DAK bidang pendidikan adalah dalam rangka upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, sehingga perlu mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan tindakan nyata dalam mewujudkan peningkatan akses bagi masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas dan untuk membantu pemerintah Kabupaten/Kota mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap Pendidikan yang lebih berkualitas.

Perencanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan tahun 2013 dimulai dengan persiapan yaitu pengajuan proposal DAK kepada Bupati Kabupaten Demak melalui Dinas Dindikpora Kabupaten Demak setelah Dinas

Kabupaten Demak memverifikasi sekolah untuk menjadi salah satu sekolah penerima bantuan DAK. Proposal DAK dibuat dengan melampirkan Profil Sekolah, Data siswa tiga tahun terakhir, Akta Akriditasi Sekolah, Susunan Panitia, Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah, Surat Keputusan (SK) Komite Sekolah, Sertifikat tanah sekolah, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan Jasa Konsultan yang ditunjuk langsung oleh Dindikpora Kabupaten Demak.

Sambil menunggu pencairan dana, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dindikpora Kabupaten Demak membentuk Tim Swakelola Pembangunan dan Kepala Sekolah membentuk

Panitia Pembangunan Sekolah (PPS).Tahap berikutnya adalah Kepala Sekolah mengadakan sosialisasi kepada warga sekolah dan Komite Sekolah terkait dengan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Hasil sosialisasi pelaksanaan program DAK selanjutnya disampaikan oleh Komite Sekolah kepada orangtua siswa SMP Negeri 2 Dempet.

Berikut hasil wawancara dengan Sumarno, Guru dan Panitia Pembangunan Sekolah mengatakan bahwa:

Perencanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet dimulai dari pengajuan proposal dan sosialisasi program DAK untuk guru dan karyawan secara umum Perencanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) di SMP Negeri 2 Dempet dimulai dari pengajuan proposal dan sosialisasi program DAK untuk guru dan karyawan secara umum

pembangunan. Kendala pembuatan proposal disebabkan

karena

pembuatan Rencana

Anggaran dan Biaya (RAB) yang dibuat menggunakan

Jasa

Konsultan sering

ditemukan kesalahan gambar atau teknis sehingga perlu direvisi berkali-kali sehingga berimbas

pembangunan.Kami bersyukur karena Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim pengawas dapat bekerjasama adalah Tim yang solid . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

Pernyataan diatas diperkuat oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa:

Memang benar dalam perencanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet masih ditemukan kendala seperti waktu pembuatan RAB belum berjalan dengan baik. Kesalahan

seperti gambar, perkiraan

perkiraan jumlah

material menyebabkan RAB tidak dapat diselesaikan

sesuai

dengan

waktu yang

ditentukan, namun saya menilai antara Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim pengawas dapat melaksanakan tugas dan kerjasamanya dengan solid. Sosialisasi tentang program DAK saya sampaikan kepada warga sekolah dan Komite Sekolah dan mendapat tanggapan yang positif. Kegiatan sosialisasi program DAK dilaksanakan di sekolah, sedangkan sosialisasi DAK dari Dindikpora Kabupaten Demak diberikan

Demak. Sosialisasi mempunyai peran yang penting untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan DAK, sehingga dapat meminimalisir

dalam implementasi .

kesalahan

tanggal 12 Desember 2014)

(Wawancara

Tahap persiapan selanjutnya adalah Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) mencari tenaga untuk pelaksanaan program DAK yang terdiri dari Kepala Tukang atau Mandor, Tukang Batu, Tukang Kayu, dan Tukang Besi. Tenaga kerja yang dilibatkan diundang ke sekolah oleh Panitia beberapa

melaksanakan pekerjaan untuk diberi sosialisasi atau informasi terkait dengan pekerjaan pembangunan ruang belajar yang akan dilaksanakan. Selain itu PPS menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan.

waktu

sebelum

Setelah PPS mencari tenaga kerja dan sudah ada kesepakatan melaksanakan mulai kerja, maka tahap persiapan selanjutnya adalah pencairan alokasi dana rehabilitasi ruang belajar. Pencairan dana DAK di SMP Negeri 2 Dempet sistem Swakelola disalurkan melalui 3 (tiga) tahap. Setiap tahap penyaluran selalu diawali dengan pengajuan proposal dari sekolah kepada Dinas Kabupaten Demak dengan melampirkan (1) Surat Perjanjian Swakelola;

(2) Kwitansi bermaterai Rp 6000; (3) Surat Pernyataan Kesanggupan

melaksanakan Kegiatan dan Laporan; (4) Foto Copy Nomor Rekening BPD Jawa Tengah dan NPWP; (5) Prosentase rincian pembangunan; (6) Foto Kegiatan; dan (7) Surat Keputusan Bupati; serta (8) RAB.

Pencairan DAK SMP 2 Dempet tahap pertama sebesar 40% dari total pagu DAK, tahap kedua sebesar 30% dari total pagu DAK, dan tahap ketiga sebesar 30% dari total pagu DAK. Menurut Juknis DAK, jangka waktu pelaksanaan kegiatan swakelola adalah 45 hari dari kalender tehitung sejak pencairan tahap pertama dan pekerjaan harus sudah diserahkan sebelum berakhirnya tahun anggaran. DAK dengan sistem Swakelola dibayarkan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah langsung ke Rekening Sekolah sebagai penerima dana Swakelola. Setelah Sekolah menerima pencairan DAK sistem Swakelola dari Dindikpora Kabupaten melalui DPKKD Kabupaten Demak, kemudian Tim Swakelola atau PPS (Panitia Pembangunan Sekolah)

segera melaksanakan kegiatan pembangunan dengan berpedoman pada Juknis DAK

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan pembangunan DAK dilaksanakan melalui sistem Swakelola sekolah dengan melibatkan Komite Sekolah.

bidang

pendidikan

Penyaluran bantuan DAK berupa peralatan pembelajaran dilaksanakan

melalui sistem Penunjukan Langsung (PL) dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada pihak ketiga atau melalui sistem Penunjukan Langsung (PL) dari Dindikpora Kabupaten Demak kepada pihak ketiga atau

Berikut pernyataan bendahara DAK, Elvira Hanum terkait dengan dana Swakelola dan Penunjukan langsung mengatakan bahwa:

Pencairan Dana Alokasi Khusus disalurkan langsung ke rekening sekolah atas nama Kepala Sekolah dan saya sebagai bendahara, yang menjadi kendala dalam penyaluran dana adalah waktu antara Dana tahap pertama ke tahap berikutnya terlalu cepat, sehingga kami tergesa-gesa dalam pembuatan SPJ yang digunakan sebagai syarat untuk pengajuan pencairan

untuk Dana Alokasi Khusus berupa peralatan pembelajaran saya sebagai bendahara tidak membuat SPJ karena menurut informasi mekanisme penyaluran dana menggunakan Penunjukan

Langsung

(PL)

dari Dinas

Kabupaten kepada pihak ketiga (rekanan). Sekolah sebatas sebagai penerima barang dan tidak melaksanakan atau membelanjakan material,

tidak dapat mengajukan

kepada Dinas

Kabupaten terkait dengan ketidak sesuaian antara barang, spesifikasi dan jumlah barang yang

tanggal 11 Desember 2014)

diterima.

(Wawancara

Pernyataan diatas mendapat dukungan dari Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa:

Memang benar, pencairan Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet mengacu Juknis DAK yaitu per termin atau tahap yaitu 40%, 30%, dan 30% dari alokasi yang dianggarkan. Pencairan Setiap tahap dikirim langsung ke rekening sekolah setelah sekolah mengirimkan SPJ tahap sebelumnya. Saya mendukung

kebijakan

mekanisme

penyaluran DAK yang disalurkan per termin tidak langsung diberikan sejumlah 100% dari alokasi dana yang dianggarkan. Kendala bantuan

dilaksanakan melalui Penunjukan langsung (PL) dari Dinas Kabupaten Demak kepada pihak ketiga (Rekanan). Sekolah sebagai penerima barang tidak dapat mengajukan keberatan apabila barang yang diterima tidak sesuai spesifikasi atau barang tersebut ada kerusakan.Menurut

pendapat saya

mekanisme pencairan dana yang perlu diperbaiki karena jarak waktu per terminnya terlalu

tanggal 12 Desember 2014)

cepat .

(Wawancara

Sementara pernyataan dari Guru, Sumarno perwakilan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan selaku panitia DAK mengatakan bahwa:

Pencairan Dana Alokasi Khusus di SMP 2 Dempet memang sudah sesuai prosedur atau Juknis DAK, namun waktu pencairan dari termin satu ke termin berikutnya terlalu cepat, sehingga kami sebagai panitia pembangunan kami harus bekerja keras agar pembangunan cepat selasai sesuai waktu yang ditentukan tidak berhenti ditengah jalan . (Wawancara tanggal 12 Desember 2014)

B. Implementasi

Implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet dilaksanakan setelah sekolah

dari Dinas Kabupaten terkait pencairan dana yang akan digunakan untuk pembangunan ruang belajar. Setelah itu Kepala Sekolah dan Bendahara bersama-sama mengambil uang tunai sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan pembangunan.

mendapat

informasi

Sumberdaya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan program DAK terwujud dalam kepanitiaan yaitu Panitia Pembangunan Sekolah (PPS) dan Tim Swakelola yang terdiri dari Tim perencana, Tim pelaksana, dan Tim Pengawas. Penanggung jawab implementasi program DAK adalah Kepala Sekolah dan dibantu oleh masing- masing Tim Swakelola dengan tugas pokok dan fungsinya.Keberhasilan pelaksanaan program DAK SMP Negeri 2 Dempet dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas SDM yang terlibat dalam pelaksanaan program. Sebagian besar SDM yang terlibat dalam kepanitiaan pelaksanaan DAK melek IT sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan kegiatan DAK.

Berikut hasil wawancara Kepala Sekolah terkait dengan kualitas SDM mengatakan bahwa:

Memang benar keberhasilan program Dana Alokasi Khusus di sekolah kami sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) karena merekalah yang menjadi kunci keberhasilan program tersebut. Saya bersyukur karena orang yang kami tunjuk menjadi

panitia pembangunan sekolah

adalah orang yang berkualitas, mempunyai tanggung jawab yang besar dan mampu bekerjasama dengan baik sehingga program DAK

dengan baik . (Wawancara tanggal 10 Desember 2014)

dapat

berjalan

Pernyataan Kepala Sekolah diperkuat oleh Sumarno,

Panitia pembangunan Sekolah mengatakan bahwa:

Saya menjadi panitia pembangunan program Dana Alokasi Khusus merasakan adanya kerjasama yang kuat dan saling membantu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program. Apabila ada satu anggota yang berhalangan hadir maka anggota yang lain bersedia menggantikan atau membantu malaksanakan tugas sehingga pelaksanaan program tetap berjalan . (Wawancara tanggal

11 Desember 2014)

Berikut pernyataan Komite Sekolah terkait dengan implementasi Program Dana DAK di SMP Negeri 2 Dempet megatakan bahwa:

Kami selaku Komite Sekolah mempunyai tugas

pelaksanaan pembangunan

implementasi program DAK sudah berjalan sesuai rencana dan Juknis DAK yang berlaku.

Saya

merasa

bangga melihat

kerjasama semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sampai pelaporan program DAK di SMP 2 Dempet . (wawancara tanggal 11 Desember 2014)

Tahap persiapan dalam implementasi kebijakan program DAK berupa perbaikan ruang belajar di SMP Negeri 2 Dempet yaitu Bendahara bersama Kepala sekolah mencairkan dana yang dikirim langsung oleh dan dilanjutkan dengan kegiatan Panitia Pembangunan Sekolah antara lain: (1) melakukan Pemberitahuan Pengadaan Barang kepada Penyedia Barang; (2) Penawaran bahan material; (3) melakukan negosisasi harga barang atau material antara PPS dengan penyedia barang; (4) memesan barang atau material; (5) membuat

pelaksanaan pengadaan barang; (6)membuat surat perintah mulai kerja; dan (7) membuat berita acara serah terima pengadaan barang dan memeriksa keadaan barang secara kualitas dan kuantitas. Pekerjaan persiapan dilaksanakan pada bulan September dan pelaksanaan pembangunan dimulai bulan Oktober sampai dengan akhir Desember.

surat

perjanjian

Untuk memperjelas jadwal pelaksanaan pembangunan rehabilitasi ruang belajar DAK di SMP Negeri 2 Dempet, akan penulis jelaskan dalam table berikut.

Tabel 10: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Rehabilitasi Ruang Belajar SMP Negeri 2 Dempet tahun 2012 dan

tahun 2013

N URAIAN SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER DESEMBER

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Persiapan Pekerjaan 2 Pasangan Pekerjaan 3 Beton Pekerjaan 4 Atap Pekerjaan Kosen Pintu 5 Jendela Pekerjaan Penggant 6 ung Pekerjaan Lantai 7 Keramik Pembuata 8 n Perabot

Sumber: Data Administrasi SMP Negeri 2 Dempet Tabel

bahwa persiapan pelaksanaan program DAK dimulai bulan September, bulan berikutnya adalah pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Tenaga Kerja, mulai dari Kepala Pelaksana atau Mandor, Kepala Tukang, dan Pekerja. Pekerjaan pembangunan dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan yaitu bulan Oktober sampai dengan Desember.

diatas

menunjukkan

Kerja pelaksana pembangunan mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Masing-masing

Tenaga

Tugas Kepala Pelaksana Pembangunan adalah mengkoordinir dan mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan oleh kepala tukang, baik tukang batu, kayu dan besi atau kerangka beton dan membantu pekerjaan, sedangkan tugas kepala tukang kayu adalah mengkoordinir, mengawasi, dan melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan kayu meliputi kusen, pintu, jendela, kerangka atap, dan lain-lain. Tugas Kepala Tukang Batu adalah mengkoordinir, mengawasi, melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan betonisasi meliputi dinding, pondasi, keramik, dan lain-lain. Tugas Kepala Tukang Besi adalah mengkoordinir, mengawasi, melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan besi meliputi pembuatan kerangka beton, cakar ayam, pengelasan dan lain-lain. Tugas Tukang adalah melaksanakan pekerjaan sesuai bidang masing-masing antara lain: (1) Tukang batu bertugas melaksanakan pekerjaan yang berhubungan

betonisasi dibawah koordinasi kepala tukang batu (2) Tugas Pekerja adalah membantu atau melayani tukang dalam melaksanakan pekerjaan.

dengan

Pembayaran material dari Panitia kepada Penyedia barang diberikan secara tunai setelah barang dinyatakan sesuai pesanan, sedangkan Pembayaran material dari Panitia kepada Penyedia barang diberikan secara tunai setelah barang dinyatakan sesuai pesanan, sedangkan

Hasil wawancara dengan Ketua Komite SMP Negeri 2 Dempet terkait dengan pelaksanaan program menyatakan bahwa:

Pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus di SMP Negeri 2 Dempet secara umum berjalan

barang/material ke Sekolah sudah sesuai pesanan baik kualitas maupun kuantitas. Alamat pengadaan barang/material tidak terlalu

sehingga memudahkan

mengawasi dalam

pembangunan DAK dilaksanakan oleh tenaga kerja yang sesuai dengan ketrampilannya, namun demikian masih ada kendala terkait dengan pelaksanaan program yaitu masalah kehadiran tenaga kerja ke sekolah kurang tepat waktu karena sebagian besar rumah mereka jauh dari sekolah bahkan dalam satu hari sering ada satu tenaga yang berhalangan hadir, tentu saja hal ini akan menghambat terselesainya pembangunan. Cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi kendala yang tidak bisa dihindari. Dinas Kabupaten Demak

monitoring dan evaluasi jalannya kerja pembangunan . (Wawancara tanggal 16 Desember 2014)

Pernyataan Komite Sekolah diperkuat oleh Kepala Sekolah yang mengatakan bahwa:

ya, secara umum pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari Dana APBN telah berjalan dengan baik dan sesuai rencana, namun dilapangan masih menemuhi beberapa kendala seperti batas

diberikan dalam pelaksanaan

waktu

yang

pembangunan

sampai sampai

pembangunan memakan waktu lebih lama. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti cuaca, tenaga, dan material yang kadang terlambat. Kendala lain adalah terlambatnya Juknis dari Dindikpora dan kurangnya sosialisai dari Dinas . (Wawancara tanggal 18 Desember 2014)

Selain Sumber Daya Manusia, faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet adalah komunikasi. Pemerintah atau Dinas Kabupaten Demak sebagai pembuat kebijakan program DAK kurang melakukan komunikasi dengan baik dengan sekolah dalam mengimplementasi kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet. Berikut hasil wawancara dengan Bendahara DAK, Elvira Hanum terkait dengan sosialisasi dari Dinas ke sekolah mengatakan bahwa:

Sosialisasi DAK dari Dinas ke sekolah khususnya dengan bendahara sekolah tidak berjalan

secara

efektif

dan efisien.

Keterlambatan Juknis ke sekolah sehingga sekolah mencari informasi dari sumber lain. Sekolah tidak melaksanakan Komunikasi berupa pemasangn papan informasi pada saat pelaksanaan . ( Wawancara tanggal 18 Desember 2014).

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program DAK SMP Negeri 2 Dempet selanjutnya adalah disposisi atau sikap kemauan Faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program DAK SMP Negeri 2 Dempet selanjutnya adalah disposisi atau sikap kemauan

implementasi kebijakan

tugas

dalam

program DAK. Tim pelaksana pembangunan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya yang harus dilakukan dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kebijakan program tersebut sehingga kebijakan program berjalan dengan efektif.

faktor yang mempengaruhi

Birokrasi

merupakan

implementasi kebijakan. Pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 melibatkan struktur birokrasi berupa pihak yang terkait dalam implementasi kebijakan program DAK melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada SOP yang berlaku.

keberhasilan

Tahap akhir dalam implementasi Kebijakan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet adalah monitoring dan evaluasi pembangunan yang dilaksanakan oleh Dindikpora Kabupaten Demak apakah program dilaksanakan sesuai dengan aturan Juknis DAK atau tidak.Pelaporan DAK dilengkapi dengan dokumentasi pembangunan diserahkan ke Dindikpora Kabupaten Demak, selain

itu sekolah juga membuat dan melaporakan progress kegiatan mulai dari 40% sampai dengan 100%. Apabila kegiatan sudah diverifikasi oleh Dindikpora Kabupaten Demak, itu sekolah juga membuat dan melaporakan progress kegiatan mulai dari 40% sampai dengan 100%. Apabila kegiatan sudah diverifikasi oleh Dindikpora Kabupaten Demak,

Kabupaten Demak kemudian mengirim hasil rehabilitasi bangunan itu ke Kantor DPKKD untuk dicatat sebagai asset daerah, kemudian Dindikpora mengirim hasil rehabilitasi bangunan ke sekolah

untuk digunakan

dan dimanfaatkan dalam pembelajaran. Selanjutnya sekolah mencatat hasil bangunan itu sebagai inventaris sekolah.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah

pelaporan dan pengawasan pelaksanaan program DAK di SMP Negeri 2 Dempet mengatakan bahwa:

terkait

dengan

Menurut saya pengawasan dan pelaporan program DAK berjalan dengan lancar dan sangat