METODOLOGI PENELITIAN TA Bab 1 5 Hsl Revisi 23 Juni 07

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah studi kasus dalam arti bahwa implikasi dan hasil penelitian ini hanya dapat diterapkan pada perdagangan Jakarta Islamic Indeks.

2. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan adalah dokumenter yang diperoleh dari data sekunder yang berupa harga saham dan indeks JII bulanan serta data Sertifikat Wadiah Bank Indonesia bulanan selama periode 2004-2006.

3. Teknik Pengumpulan data

Menggunakan teknik dokumentasi, dengan mengumpulkan data- data yang diperlukan untuk analisa pada perusahaan yang telah dipilih sebagai populasi dan telah dipublikasikan dalam Jakarta Islamic Indeks

4. Populasi dan Sampel

Penelitian ini populasinya adalah seluruh saham-saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index yang berjumlah 30 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan terhadap populasi yang memiliki kriteria tertentu yaitu : a. Saham-saham yang selalu tercatat dalam Jakarta Islamic Index periode 2004 – 2006. b. Saham-saham yang mempunyai rasio keuangan lengkap periode 2004 – 2006. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan terdapat 10 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian diantaranya ANTM Aneka Tambang,Tbk, GJTL Gajah Tunggal, Tbk, INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk, INTP Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, ISAT Indosat, Tbk, MEDC Medco Energi Internasional, Tbk, TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk, UNTR United Tractors, Tbk, UNVR Unilever Indonesia, Tbk, SMCB Semen Cibinong, Tbk.

5. Definisi operasional variabel

a. Return aktiva bebas risiko RBR menggunakan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI yang merupakan indikator moneter untuk mengatasi kelebihan likuiditas pada perbankan syariah Satuan . b. Expected return saham individual ERi merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan dari masing-masing sekuritas. c. Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. d. Variance adalah suatu pengukur risiko yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. e. ERB adalah suatu angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal atau tidak. f. Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke i yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai Ai sampai AJ dan nilai Bi sampai dengan BJ. g. Proporsi dana masing-masing portofolio adalah sejumlah angka yang menunjukkan berapa jumlah dana yang nantinya akan diinvestasikan dalam portofolio saham.

6. Teknik Analisa Data

Analisis pembentukan portofolio yang optimal dapat dilakukan dengan langkah sebagai beikut : a. Menghitung tingkat pengembalian saham individual : 1 1     t t t it P P P R Jogiyanto; 2003:111 Keterangan : it R = tingkat pengembalian individual t P = harga investasi sekarang 1  t P = harga investasi periode lalu b. Menghitung tingkat pengembalian pasar 1 1     t t t m IHSG IHSG IHSG R Jogiyanto; 2003:232 Keterangan : m R = Return pasar 24 t IHSG = Indeks harga saham gabungan periode t 1  t IHSG = indeks harga saham gabungan sebelum periode t c. Menentukan nilai dari Beta    :          2 2 X X n Y X XY n          Halim, 2005 : 85 d. Menentukan nilai Alpha    : X a Y    X Y a    rata-rata Y atau rata-rata X Halim, 2005 : 85 e. Varians residual :     mi i i i ei R R       2 Halim, 2005 : 85 f. Koefisien korelasi :                    2 2 2 2 , Y Y n X X n Y X XY n m A             Halim, 2005 : 85 g. Excess return to beta ratio. Rasio ini adalah :   i BR i R R E i ERB    Jogiyanto; 2003:254 Keterangan : i ERB = excess return to beta sekuritas ke-i   i R E = return ekspektasi berdasarkan model indeks ganda untuk sekuritas ke-i BR R = return aktiva bebas risiko menggunakan sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI i  = Beta sekuritas ke-i 25 h. Kemudian hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i sebagai berikut:     2 . ei i BR i i R R E A     dan 2 2 ei i i B    Notasi : 2 ei  = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i yang juga merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematik. Jogiyanto; 2003:254 i. Hitung nilai Ci rumusnya sebagai berikut : i n i BR BR i n i i B R R A C 1 1 . 1 .       Jogiyanto; 2003:254 j. Setelah sekuritas yang membentuk portofolio optimal telah dapat ditentukan dicari besarnya proporsi untuk sekuritas ke-i adalah sebesar : i k j i i X X W    1 dan, nilai Xi sebesar :   2 C ERB X i ei i i     Jogiyanto; 2003:258 Keterangan : Wi = proporsi sekuritas ke-i Xi = proporsi sekuritas ke-i K = jumlah sekuritas di portofolio optimal i  = Beta sekuritas ke-i 26 2 ei  = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i ERBi = excess return to Beta sekuritas ke-i C = nilai cut off point yang merupakan nilai Ci terbesar. k. Menentukan return ekspektasi portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio :     i i n i p R E W R E . 1    Jogiyanto; 2003:148 Keterangan : ERp = return ekspektasi dari portofolio Wi = porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio ERi = return ekspektasi dari sekuritas ke i n = jumlah dari sekuritas tunggal. l. Risiko portofolio : 2 1 2 2 1 2 . . .                   n i ei m n i Wi i Wi p     Jogiyanto; 2003:248 Keterangan : 2 p  = risiko portofolio Wi = proporsi sekuritas i  = beta yang mengukur koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perbedaan Rm 2 ei  = varian residu 2 m  = varian pasar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN