Minyak Sereh Pembuatan Minyak Sereh

tersebut merupakan bahan dasar yang digunakan dalam parfum pewangi dan juga produk farmasi Sastrohamidjojo, 2004. Menurut Hariana 2009, minyak sereh dapat digunakan sebagai salah satu obat antara lain yaitu : - Nyeri lambung dan diare Cuci bersih 15 gr tanaman sereh segar dan 30 gr sambiloto. Tambahkan 2 gelas air kedalam wadah, lalu rebus hingga airnya tersisa 1 gelas. Saring, lalu minum selagi hangat bersama 1 sendok makan madu. - Batuk Cuci bersih 6 gr tanaman sereh kering, 15 gr kulit jeruk mandarin, dan 10 gr jahe. Rebus bahan dala 500 cc air hingga airnya tersisa 200 cc. minumlah ramuan seperti minum the. - Nteri sendi dan memar Minyak sereh digosokkan pada bagian tubuh yang sakit - Pegal Cuci bersih 600 gr tanaman sereh termasuk akarnya. Rebus bahan dalam 3 liter air mendidih. Tambahkan air secukupnya hingga air ramuan yang panas menjadi hangat. Gunakan air yang masih hangat tersebut untuk mandi.

2.2 Minyak Sereh

Di Indonesia ada dua jenis sereh, yaitu mahapengiri dan lenabatu. Mahapengiri mempunyai bentuk daun yang lebih pendek dan lebih luas dibandingkan dengan daun lenabatu. Selain itu, rendaman minyak yang dihasilkan juga lebih tinggi dan kualitasnya lebih baik. Hal itu karena kandungan geraniol Universitas Sumatera Utara dan sitronelalnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan lenabatu Yuliani dan Satuhu, 2012. Pemanfaatan minyak sereh wangi sebenarnya cukup luas, antara lain untuk industry parfum, sabun, pasta gigi, insektisida, obat gosok, dan kosmetik. Minyak sereh dikenal dengan nama citronella oil. Adapun persyaratan minyak sereh untuk keperluan ekspor yaitu minyak sereh harus mengandung geraniol dan sitronelal masing-masing minimal 85 dan 35 Yuliani dan Satuhu, 2012. Java citronelal oil diperoleh dengan menyuling daun sereh yang telah dijemur 1 – 4 hari. Kandungan minyaknya yaitu geraniol dan citronelol. Dinegara- negara maju, unsure citronelol digunakan untuk pewangi teknis aneka barang antara lain digunakan sebagai pewangi untuk sabun, deterjen, obat pembasmi serangga Harris, 1987. Menurut SNI 1995, minyak sereh memiliki beberapa persyaratan mutu. Adapun parameter persyaratan mutu minyak sereh dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1 Parameter Syarat Mutu Minyak Sereh Menurut SNI 1995 : No Jenis Uji Satuan Persyaratan E Keadaan Warna Bau - - Kuning pucat sampai Kuning kecoklat-coklatan Khas Minyak Sereh 2 Bobot jenis 20 C20 C - 0,880 – 0,922 3 Indeks bias n D 20 - 1,466 – 1,475 4 Kelarutan dalam etanol 80 - 1 : 2 jernih 5 Sitronelal bobotbobot Minimum 35 6 Total Geraniol bobotbobot Minimum 85

2.3 Pembuatan Minyak Sereh

Universitas Sumatera Utara Menurut Yuliani dan Satuhu 2012, minyak sereh diperoleh dengan proses penyulingan adapun tahap-tahap pembuatan minyak sereh sebagai berikut : - Pangkas daun sereh terlebih dahulu - Keringkan daun dibawah sinar matahari selama 4 – 5 jam - Siapkan peralatan suling, lalu masukan daun ke dalam ketel - Setelah penuh, tutup ketel suling dengan penutupnya - Kunci penutup agar tidak ada uap yang mengalir keluar melalui penutup ketel - Suling daun dengan cara dikukus atau penyuling dilakukan selama 4 – 5 jam atau sampai minyak tidak menetes lagi. Minyak atsiri yang disuling oleh para penyuling skala kecil terkadang kurang memenuhi persyaratan standar. Sebagai contoh, terdapat warna keruh kecokelatan pada minyaknya. Hal tersebut disebabkan oleh proses penyulingan dengan menggunakan ketel yang terbuat dari drum bekas. Untuk mempertahankan agar kualitasnya tetap terjaga, perlu dilakukan pemurnian Yuliani dan Satuhu 2012. Pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas minyak agar nilai jualnya lebih tinggi. Metode pemurnian untuk minyak atsiri dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara kimia dan fisika. 1. Metode Kimia Pemurnian secara kimia dilakukan dengan manambahkan bahan kimia yang dapat menyerap logam-logam pengotor seperti Pb, Zn, dan Fe. Ketika logam ini Universitas Sumatera Utara bisa ikut tercampur pada proses penyulingan. Proses penyulingan yang menggunakan tangki ketel dari drum bekas biasanya menghasilkan minyak berwarna kecoklatan akibat adanya zat besi yang berasal dari drumnya. Untuk menghilangkan memudarkan warna tersebut, dapat ditambahkan bahan kimia. Berdasarkan cara kerjanya, bahan kimia dapat bersifat sebagai adsorban penyerap, senyawa pembentuk kelat, dan penghilang senyawa terpen. 2. Metode Fisika Pemurnian secara fisika pada umumnya dilakukan dengan mendestilasi ulang redestiation minyak atsiri atau destilasi terfraksi. Minyak atsiri yang diperoleh melalui metode ini warnanya lebih jernih dan komponen utamanya lebih tinggi. Redestilasi dilakukan melalui pendestilasian ulang minyak dengan menambahkan air sebanyak 3 – 5 bagian minyaknya Yuliani dan Satuhu, 2012.

2.4 Standar Mutu Minyak Atsiri