Dukungan Pasangan

2.2.2 Komponen Dukungan Pasangan

Menurut Hause Kahn (1985) dan Caplan (1976) dalam Friedman (1998) bahwa komponen-komponen dukungan pasangan terdiri dari:

a. Dukungan Penilaian Dukungan penilaian meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian depresi dengan baik, sumber depresi dan strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan penilaian yang diberikan berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Sehingga dukungan yang diberikan dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan strategi – strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek – aspek yang positif.

Dalam dukungan penilaian, kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman dengan mengikutsertakan individu untuk membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain yang mengalami hal yang lebih buruk. Dukungan keluarga dan pasangan membantu individu dalam melawan keadaan yang dialami individu dengan membantu mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil dan memberikan pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

b. Dukungan Nyata/Instrumental Bentuk dukungan ini melibatkan penyediaan dukungan material seperti pelayanan, bantuan keuangan, atau barang. Benda atau jasa yang diberikan akan membantu memecahkan masalah, seperti saat seseorang memberi uang, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit, b. Dukungan Nyata/Instrumental Bentuk dukungan ini melibatkan penyediaan dukungan material seperti pelayanan, bantuan keuangan, atau barang. Benda atau jasa yang diberikan akan membantu memecahkan masalah, seperti saat seseorang memberi uang, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit,

c. Dukungan Informasi Informasi dapat membantu individu memahami peristiwa stres yang lebih baik dan menentukan sumber daya dan strategi penanganan yang dapat dihimpun untuk menghadapinya. Dukungan informasi meliputi pemberian solusi dari masalah, pemberian nasehat, pengarahan, saran, ide- ide, dan umpan balik tentang apa yang dilakukan

d. Dukungan Emosional Dukungan emosional yang diberikan oleh pasangan atau orang lain dapat membuat individu merasa tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang terdekat dalam hal ini pasangan, keluarga atau orang lain yang memperhatikan, mau mendengar segala keluhannya, dan empati terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Keluarga dapat memberikan dukungan emosional dengan meyakinkan penerima dukungan bahwa ia adalah individu yang berharga. Kehangatan kasih sayang yang diberikan dapat memungkinkan kelompok penerima dukungan untuk didekati. Dukungan emosional dapat berupa dukungan simpati, empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan.

Menurut Kuntjoro (2002) bentuk-bentuk dukungan pasangan yang dapat diberikan pada pasangannya adalah adanya kedekatan emosional,

pasangan mengijinkan pasangan terlibat dalam suatu kelompok yang memungkinkannya untuk berbagi minat, perhatian, pasangan menghargai atas kemampuan dan keahlian pasangan, pasangan dapat diandalkan ketika pasangan membutuhkan bantuan, dan pasangan merupakan tempat bergantung untuk menyelesaikan masalah pasangannya. Dengan adanya dukungan pasangan, tugas yang tadinya terasa berat menjadi lebih ringan dan membahagiakan. Sebaliknya, jika pasangan dalam sebuah perkawinan tidak mampu menjalin kerjasama, maka hal itu akan menyebabkan kesulitan dalam mengatasi permasalahan hidup yang lebih kompleks di kemudian hari.

2.2.3 Fungsi Dukungan Pasangan

Menurut Caplan dalam Friedman & Jones (2010) keluarga dalam hal ini pasangan memiliki fungsi pendukung yaitu meliputi:

a. Dukungan sosial dimana pasangan berfungsi sebagai pencari dan penyebar

informasi mengenai dunia.

b. Dukungan penilaian dimana pasangan bertindak sebagai sistem pembimbing umpan balik, membimbing dan memerantarai pemecahan masalah, dan merupakan sumber serta validator identitas anggota.

c. Dukungan tambahan dimana pasangan adalah sumber bantuan praktis dan konkrit.

d. Dukungan emosional dimana pasangan berfungsi sebagai tempat istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional dan meningkatkan moral keluarga.

2.2.4. Dukungan Pasangan pada Pasien Stroke yang Mengalami Disabilitas Fungsional

Dukungan Pasangan ada secara biologis, fisiologis, psokososial, sosial dan spiritual. Dukungan secara biologis terdiri dari: untuk meneruskan keturunan, memeliharan dan membesarkan anak, memelihara dan merawat keluarga. Fungsi psikologis terdiri dari: memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas keluarga. Fungsi Sosial terdiri dari: membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

Fungsi biologis terdiri dari: memenuhi kebutuhan gizi keluarga, perhatian dari suami atau istri termasuk kedalam kelompok dukungan internal yang sangat membantu pemulihan kesehatan bagi pasangannya yang dirawat (Friedman, 1998). Ketiadaan pasangan sangat mempengaruhi kondisi psikologis pasien paska stroke, dimana pasien menjadi lebih menurun kesehatannya dan kurang kooperatif berbeda dengan pasien yang didampingi oleh pasangan mereka dimana pasien menjadi lebih bersemangat dan memiliki harapan untuk mencapai kesembuhan (Anggraeni & Ekowati, 2010).

Gangguan psikologis yang dialami penderita stroke berhubungan dengan depresi, cemas, marah, dan harga diri rendah serta dukungan emosional yang rendah. Penderita stroke mengalami tingkat depresi mulai dari ringan sampai berat dengan kualitas hidup yang rendah. Ketakutan yang dialami penderita stroke berhubungan dengan kematian, kekambuhan penyakit, gambaran diri yang rendah, Gangguan psikologis yang dialami penderita stroke berhubungan dengan depresi, cemas, marah, dan harga diri rendah serta dukungan emosional yang rendah. Penderita stroke mengalami tingkat depresi mulai dari ringan sampai berat dengan kualitas hidup yang rendah. Ketakutan yang dialami penderita stroke berhubungan dengan kematian, kekambuhan penyakit, gambaran diri yang rendah,

Handayani (2009) juga mengemukakan bahwa seseorang yang menderita stroke dan telah dilakukan pengobatan memiliki citra diri yang cenderung negatif. Namun citra diri pada pasangan penderita stroke dapat menjadi positif karena mendapatkan dukungan yang besar dari pasangan. Stroke juga memberikan dampak pada penampilan fisik bagi pasien, yang membawa akibat cukup serius terhadap keharmonisan hubungan suami dan istri (Anggraeni & Ekowati, 2010).

Dokumen yang terkait

TEKNIK PEMBENTUKAN PLAT JILID 2

0 2 268

TEKNIK PENYIARAN DAN PRODUKSI PROGRAM RADIO, TELEVISI DAN FILM JILID 2

1 4 295

METODE PENELITIAN - Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Potensial Patogen Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Kolam Budidaya Patumbak

0 4 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Cekat 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Temperatur dan Jumlah Pembakaran Porselen Opak Terhadap Kekuatan Lekat Gigi Tiruan Cekat Keramik-Logam

1 15 60

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Pengaruh Kortikosteroid Intranasal (Fluticasone Furoate) Terhadap Ekspresi Matriks Metalloproteinase-9 Pada Polip Hidung Di RSUPH Adam Malik Medan

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sepsis 2.1.1. Infeksi dan Inflamasi - Penurunan Kadar Laktat Pada Pemberian Norepinefrin Dengan Plasebo Dan Norepinefrin Dengan Adjuvan Vasopresin Pada Pasien Syok Sepsis

0 0 31

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Ginjal Kronis - Hubungan Jumlah Trombosit dengan Fungsi Trombosit pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Tahap Akhir Pre-Hemodialisis

0 0 13

B. Karakteristik Balita - Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016

0 0 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Harmonisa - Reduksi Harmonisa Pada Uninterruptible Power Supply (UPS) Dengan Single Tuned Passive Filter

0 2 22

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya hitung. - Sistem Informasi Manajemen Koperasi Sim

0 3 11