TEKNIK PENYIARAN DAN PRODUKSI PROGRAM RADIO, TELEVISI DAN FILM JILID 2

TEKNIK PENYIARAN DAN PRODUKSI PROGRAM RADIO, TELEVISI DAN FILM

JILID 2

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

TEKNIK PENYIARAN DAN PRODUKSI PROGRAM RADIO, TELEVISI DAN FILM

JILID 2

U nt uk SM K

Penulis Utama

: FR. Sri Sartono

Pembantu : Sugeng Purbawanto Sutarno Tatyantoro Andrasto

Editor : Rugianto Desain Cover & Fotografer

: Supadmo

Lay out

: Agus Suryanto

Ukuran Buku

: 17,6 x 25 cm

SAR SARTONO, FR. Sri t

Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi dan Film Jilid 2 untuk SMK/oleh FR. Sri Sartono ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

iv. 292 hlm Daftar Pustaka : A1-A4 Glosarium

: B1-B24

ISBN

: 978-979-060-129-1 ISBN : 978-979-060-131-4

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK

KATA PENGANTAR

Kemajuan dalam bidang komunikasi dewasa ini menuntut adanya sumber daya manusia yang adaptip sehingga tidak ketinggalan dari perkembangan dunia yang semakin menglobal. Perkembangan tersebut juga mengakibatkan berkembangnya teknologi komunikasi radio, televisi dan film yang berdampak kepada kebutuhan tenaga kerja (SDM) penyiaran dan produksi program radio, TV dan film yang makin besar.

Pemerintah dalam rangka menyediakan SDM untuk mengisi peluang kerja dibidang penyiaran telah membuka pendidikan penyiaran radio, televisi dan film melalui Depdiknas dan telah menetapkan kurikulum serta standar kompetensi lulusannya melalui BSNP

Dalam rangka mendukung program tersebut, maka buku sumber dengan judul Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio,TV dan Film disiapkan agar dapat dimanfaatkan para guru bidang penyiaran dan produksi program radio, TV dan Film sebagai buku sumber pembelajaran dalam rangka menyiapkan siswanya agar memiliki kompetensi sebagai SDM yang berkualitas dan mampu bersaing untuk mengisi peluang kerja di bidang penyiaran dan produksi program Radio, TV dan Film.

Buku ini ditulis berdasarkan kurikulum 2004 dan KTSP sesuai bidang keahlian agar memiliki tingkat manfaat dan keterpakaian yang tinggi. Ditulis dengan bahasa yang dekat ke keteknikan dan mengarah ke praktis sehingga mudah dipahami bagi guru, siswa maupun para praktisi atau semua orang yang tertarik untuk mempelajarinya. Penggunaan buku ini untuk mengajar masih perlu didukung praktek sehingga benar-benar siswa memiliki kompetensi yang memiliki standar nasional.

Buku ini ditulis dari berbagai sumber maupun dari pengalaman kami mengajar bidang komunikasi, media pembelajaran, multimedia serta pengalaman kerja di TKPK / Media Pembelajaran, mengelola UPT Sumber Belajar dan Media UNNES Semarang yang karakter pekerjaannya sangat dekat dengan masalah penyiaran dan produksi program radio, TV dan Film. Karena keterbatasan waktu, hanya dalam tempo kurang dari 3 bulan buku ini harus disiapkan, maka pasti masih banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu masukan untuk kesempurnaan buku ini sangat diharapkan,

Akhirnya ucapan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan, dan terimakasih kepada teman-teman dosen Teknik Elektro FT UNNES yang telah membantu sehingga buku ini sebagai sumbangan bagi generasi muda bangsa bisa terwujud. Semoga bermanfaat.

Penulis

ii

BAB V PENYIARAN TV

A. Fungsi Siaran TV

Telah kit a ket ahui bersama bahwa wilayah Negara Republik Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang t erdiri dari l ima pulau besar dan ribuan pulau kecil yang t ersebar di ant ara benua Asia dan Aust ralia. Dengan Luas darat an sekit ar 1, 9 j ut a kilomet er persegi yang didiami ol eh j umlah penduduk lebih dari 200 j ut a j iwa yang t ersebar di sekit ar 13 ribu pulau dengan kepadat an penduduk yang t idak merat a. Hal ini merupakan f akt or kendal a dalam membina komunikasi ant ara pemerint ah pusat dengan rakyat di seluruh wil ayahnya dalam rangka pel aksanaan pembangunan bangsa. Hal ini mengakibat kan kesulit an dalam penyampaian inf ormasi yang benar kepada masyarakat , karena inf ormasi dapat direkayasa sedemikian rupa sehingga kebenarannya bisa diput arbal ikkan. Apal agi masyarakat Indonesia yang t ingkat pendidikannya rel at ip masih rendah sehingga sulit unt uk menyeleksi inf ormasi yang dit erimanya. Dengan demikian akan menyebabkan t erj adinya miskomunikasi dan ini akan mengakibat kan kerawanan-kerawanan.

Dengan kemaj uan t eknologi di bidang elekt ronika komunikasi dan komput er sangat mendukung kemaj uan dalam t eknologi inf ormasi. Sehingga kebut uhan akan inf ormasi dalam kehidupan modern sepert i saat ini dapat t erpenuhi dengan pemanf aat an produk t eknologi inf ormasi. Produk-produk t ersebut sepert i : t elex, f acsimile, t elepon, radio, t elevisi, j aringan komput er at au int ernet dan sat elit . Hal ini sangat membant u mempercepat dan memperluas j angkaun arus inf ormasi. Inf ormasi yang masuk melalui media elekt ronik sul it dibendung dan disaring, oleh karena it u harus diat asi dengan mengimbangi dengan memberikan inf ormasi dengan cara dan media yang sama. Dengan kemaj uan bidang t eknologi inf ormasi yang sangat pesat membuat dunia t erasa makin kecil dan t ransparan sert a makin t erasa cepat berubah. Apalagi dengan adanya isu globalisasi, bat as-bat as yang selama ini membedakan suat u bangsa dengan bangsa l ain menj adi makin t ipis dan kabur. Bahkan saat ini inf ormasi t elah menj adi komodit i yang memiliki art i ekonomis, polit is maupun st rat egis. Sehingga penguasaan dalam bidang inf ormasi ini sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia agar dapat maj u dan berkembang t idak ket inggalan oleh bangsa lain di dunia.

Media inf ormasi TV merupakan media yang sangat ef ekt if karena kandungan inf ormasi yang ada dalam TV (gambar) j auh lebih besar dari pada media lainnya baik media cet ak maupun Media inf ormasi TV merupakan media yang sangat ef ekt if karena kandungan inf ormasi yang ada dalam TV (gambar) j auh lebih besar dari pada media lainnya baik media cet ak maupun

Dengan demikian Siaran TV memiliki art i dan f ungsi yang sangat pent ing unt uk penyampaian inf ormasi dari pemerint ah maupun dari sumber-sumber yang l ain unt uk kepent ingan nasional maupun regional . Inf ormasi dari pemerint ah berupa berit a-berit a pembangunan diseluruh wil ayah Negara, sehingga dapat dimanf aat kan sebagai penget ahuan dan memot ivasi masyarakat unt uk membangun daerahnya. Demikian pula masyarakat perlu mendapat kan inf ormasi yang benar t ent ang kehidupan dan kemaj uan negaranya sebagai upaya melakukan pendidikan polit ik masyarakat . Inf ormasi yang berupa hiburan yang diwuj udkan dalam bent uk pengembangan kesenian, budaya, dan pendidikan. Hal ini dapat mendukung dal am mencerdaskan bangsa sert a unt uk membendung masuknya budaya asing yang t idak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Inf ormasi yang berupa int ert ainment j uga sangat diperlukan dalam membawa bangsa mampu memasuki kehidupan yang lebih modern.

B. Jenis informasi pada siaran TV.

Terdapat berbagai j enis siaran Televisi, yang dapat dikelompokkan menj adi :

1. Berit a. Beberapa st asiun siaran TV mengemas berit a ini sesuai dengan selera masing-masing. Misalnya dengan menamakannya program liput an. Berdasarkan wakt u siarnya lal u dikenal dengan nama liput an pagi, liput an siang, l iput an pet ang dan liput an malam. Ada j uga yang memberikan nama berit a pagi, berit a nusant ara, berit a siang, berit a nasional dan berit a mal am. Ada pula yang menamakan t opic pagi, t opic siang, t opic pet ang dan t opic malam. Demikian pula yang menamakan f ocus, seput ar Indonesia, expose, redaksi, met ro hari ini dansebagainya. Inf ormasi j enis berit a ini j uga dapat dikemas menj adi bent uk dialog sepert i dial og pro dan kont ra, dialog perikanan dan kelaut an, dialog ekonomi, polit ik dan sebagainya.

2. Hiburan. Siaran hiburan ini j uga dikemas secara sangat variat if oleh set iap st asiun siaran TV. Misalnya f ilm, sinet ron, musik, kesenian, drama dan sebagainya. Film dapat dibedakan menj adi

f ilm anak-anak, dan unt uk orang dewasa, Fim cerit a, legenda, komedi dan sebagainya.

3. Ent er t ai nt men. Jenis ini j uga t ergant ung set iap st asiun siaran TV dal am mengemas program ini. Mereka saling menyuguhkan yang t erbaik dan berusaha membuat semenarik mungkin unt uk

4. Iklan. Terdapat dua kelompok iklan yait u iklan layanan masyarakat dan iklan produk barang t ert ent u dengan t uj uan prof it / mencari keunt ungan. Iklan l ayanan masyarakat sepert i hemat energi, beralih dari minyak t anah ke kompor gas dan sebagainya. Iklan yang prof it misalnya rokok, past a gigi, minyak goreng, dan sebagainya.

C. Kalayak sasaran siaran TV.

Khalayak sasaran siaran t elevisi didasarkan pada : Umur dan St at us Sosial . Berdasarkan umur pemirsa t elevisi dikelompokan menj adi 3 yait u

1. Anak-anak : Umur 5 sampai 10 t ahun

2. Remaj a/ Teeneger : Umur 15 sampai 25 t ahun

3. Dewasa/ Adul t

: diat as 25 t ahun

Berdasarkan St at us Sosial pemirsa t elevisi dibagi menj adi 3 kat egori/ cl ass, yait u :

1. Kat egori Hi gh Cl ass: Kat egori ini merupakan komunit as orang

yang mempunyai st at us sosial / pekerj aan t inggi sepert i Pengusaha/ Boss, Orang Kaya dll.

2. Kat egori Medi um Cl ass : Kat egori ini merupakan komunit as orang yang mempunyai pekerj aaan sedang sepert i mahasiswa, pelaj ar, pegawai, TNI/ Polri, wiraswast a, dll .

3. Kat egori Low Cl ass : Kat egori ini diisi oleh komunit as buruh dan

pengangguran.

D. Stasiun Pemancar TV

1. Studio Pemancar TV

Sebuah st asiun pemancar harus mempunyai kelengkapan alat dan t empat / ruang sebagai pendukung program acara yang sudah dibuat . Kelengkapan st udio sebuah st asiun siaran TV meliput i,

a. Ruang Studio Siaran. Tempat penyiar / report er menyiarkan inf ormasi/ berit a. Ruangan ini dil engkapi mej a dan kursi siar sert a dekorasi ruang yang mendukung est et ika, Sist em penerangan st udio, mic j epit dan beberapa kamera TV st udio. Ruangan ini j uga bisa digunakan unt uk shot ing paket siaran st udio yang lain sepert i dial og dan

188

keterangan gambar :

a. Disain ruang st udio Siaran b. Ruang st udio siaran dengan lat ar biru dan kamera TV st udio c. Mej a Siaran dengan lat ar lukisan d. Set ing mej a siaran dengan lat ar biru, lampu dan kamera e. Set ing lampu port able di dalam ruang st udio siaran f. Salah sat u cor ner st udio rekaman dengan lampu st udio t et ap g. Kegiat an rekaman f ormat dialog di dalam st udio rekaman dengan kamera krane h. Rekaman present er disalah sat u corner st udio dengan penerangan alam dan mic dengan st and

i. Kegiat an rekaman dengan set ing dan dekorasi yang berbeda j. Kegiat an rekaman dengan set ing t ambahan

Gambar 63. Berbagai ruang dan kegiatan rekaman di studio TV

b. Ruang Pengendali ( cont rol Room) St udio TV: Tempat produksi suat u acara bisa unt uk Mixing paket siaran. Ruangan ini berf ungsi sebagai ruang pengendali rekaman yang di dalamnya dilengkapi dengan peralat an st udio sepert i mixer video, TV monit or set iap sumber audio visual sat u monit or dan sebuah mast er monit or TV; Swi t cher Vi deo, Swi t cher l ampu, VTR, VCD/ DVD player, Telecine (pada st asiun yang besar memiliki ruang t ersendiri), komput er dan sound syst em unt uk keperluan t al k back dengan ruang siaran maupun sebagai sumber audio/ musik. Ruang ini dekat / bersebelahan dengan ruang st udio rekaman dan dibat asi dengan kaca oneway yang hanya t embus pandang dari ruang pengendali ke ruang rekaman.

Gambar 64. Berbagai macam ruang studio pengendali/ kontrol penyiaran TV

dengan peralatannya.

Pada st asiun penyiaran TV yang lengkap dan besar, t erdapat f asilit as ruang st udio siaran/ rekaman lebih dari sat u sepert i st udio 1, st udio 2, st udio 3 dan sebagainya. Di samping ruang siaran/ rekaman indoor di dal am st udio, st asiun siaran TV j uga menyediakan st udio alam unt uk keperluan set t ing rekaman

Gambar 65. Studio alam berupa taman dan rumah adat

Dalam pelaksanaan shot ing di l uar st udio, diperlukan set ing peralat an st udio rekaman. Peral at an yang diperlukan ant ara l ain beberapa kamera video, lampu, kabel-kabel, mi xer / swi t cher , VTR/ VCR, TV monit or, peralat an sound syst em, headphone, genset dan sebagainya.

Gambar 66. Seting peralatan shoting di luar studio

c. Ruang Telecine. Pada st udio yang lengkap t elecine dilet akkan pada ruang t ersendiri. Telecine adalah peral at an t ransf er audio visual dari f ilm, sl ide menj adi video audio. Peralat an yang ada pada ruangan ini adalah proyekt or f il m dari ukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. ukuran ini disesuaikan dengan j enis ukuran f il m yang sudah st andar ; Kamera Video unt uk shot ing proyeksi f ilm sehingga menj adi gambar video; sound syst em dan sebagainya.

Gambar 67. Ruang studio Telesine

ef ekt if lagi disamping bahan produksinya semakin langka dan mahal. Tet api j uga masih banyak yang memanf aat kan supaya peralat an yang sudah ada t idak t erbuang begit u saj a. Peralat an st udio produksi program analog t erdiri dari mixer/ swit cher video, sumber video sepert i VTR, VCR, VCD/ DVD player; VTR/ VCR unt uk perekaman mast er; TV monit or; mixer audio, sumber audio sepert i mic, t ape deck, equalizer, amplif ier, PH, t ape recorder, speaker, headpon dan sebagainya. Peralat an produksi program digit al t erdiri dari beberapa unit komput er yang sudah dihubungkan dal am sat u j aringan (LAN). Sat u unit komput er digunakan unt uk edit ing, yang lain unt uk disain animasi graf is dan yang l ain lagi unt uk keperluan capt uring sert a unt uk menyimpan f ile-f il e program pendukung sepert i musik, sound ef ek dan program yang sudah j adi. Di samping it u j uga t erdapat peralat an sumber video sepert i VTR/ VCR dari beberapa j enis, mixer video, sound syst em, mic, headpon, speaker, print er dan sebagainya.

b. Peralatan editing c. Ruang editing

Gambar 68. Ruang produksi/ editing program dan peralatannya

Gambar 69. Ruang Tata busana dan Rias

f. Ruang pemancar. Adalah ruangan unt uk menempat kan perangkat pemancar TV. Ruangan ini berisi cabin-cabin peralat an elekt ronik pemancar dan penerima sinyal

f rekuensi gelombang TV dengan maupun gel ombang mikro dari dan ke sat elit . Selanj ut nya dipancarkan ke masyarakat melalui peralat an pemancar dan ant ena yang dipasang di t ower yang berada di luar st udio.

Gambar 65. Tower, antene parabola dan Ruang Pemancar

h. Auditorium. Ruangan ini digunakan unt uk berbagai acara sepert i panggung musik, kesenian/ budaya, lawak, t alkshow int erakt if dan acara-acara lif e l ain yang akan melibat kan banyak art is maupun penont on/ pesert a. Peralat an yang dipasang di ruangan ini diant aranya sound sist em, genset , lampu spot dan t at a lampu panggung, lcd monit or l ayar lebar, dan set peralat an rekaman video. Ruangan ini biasanya l ant ainya didesain bagian belakang lebih t inggi, agar penont on yang berada dibelakang bisa menyaksikan panggung dengan j elas t idak t erhalang penont on di depannya.

Gambar 66. Ruang Auditorium / Pertunj ukan

i. Ruang Sidang/ Rapat. Ruangan ini digunakan unt uk

pert emuan, rapat koordinasi, diskusi dan sebagainya. Biasanya t erdapat beberapa ruang j enis ini dengan ukuran yang bervariasi. Peralat an yang ada dit empat ini diant aranya mej a, kursi, lapt op, l cd proyekt or, layer dan sound syst em. Set ing t empat duduk dapat diat ur berubah- ubah sesuai dengan selera/ menurut kebut uhan.

Gambar 72. Ruang Sidang / Pertemuan

a. CD/ DVD software

Gambar 73. Semua Jenis software/ program dan buku referensi disimpan di perpustakaan

k. Ruang Gudang / Peralatan. Ruangan ini digunakan unt uk menyimpan berbagai peralat an st asiun siaran TV dengan t uj uan agar dapat diadminist rasikan dengan baik. Peralat an- peralat an t ersebut diant aranya kamera, lampu, t ripot , kabel-kabel TV monit or, mixer video, sound sist em dan peralat an l ain yang t idak dipasang t et ap. Peralat an ini biasa digunakan unt uk shot ing out door. Apabila peral at an t ersebut mau digunakan dapat dipinj am di gudang dengan mekanisme yang t elah dit et apkan yait u mengisi f ormulir peminj aman alat . Set elah selesai digunakan peralat an t ersebut dikembal ikan kepada pet ugas gudang. Oleh pet ugas gudang dicat at dan dicek apakah ada yang rusak at au dalam keadaan baik. Peral at an yang rusak dikirim kebagian perbaikan/ bengkel.

l. Ruang Bengkel. Ruangan ini digunakan ol eh pet ugas perawat an dan perbaikan peralat an unt uk menangani peralat an-peralat an yang rusak unt uk diperb aiki.

Gambar 74. Ruang Bengkel/ Perbaikan Alat

m. Ruang Humas dan Marketing. Ruangan dit empat i oleh manager dan st af bagian humas dan pemasaran unt uk merencanakan dan menj ual program siaran kepada masyarakat pengusaha melalui pemasangan iklan.

n. Ruang Sekretariat. Ruangan ini merupakan ruangan kant or yang dit empat i oleh pimpinan dan st af sekret ariat unt uk

o. Ruang Manager. Merupakan ruangan kant or yang dit empat i oleh para manager unt uk melaksanakan t ugasnya memanage perusahaan penyiaran TV

2. Peralatan Studio TV dan Fungsinya

Pada ruang st udio siaran t erdapat beberapa peralat an sebagai berikut .

a. Kamera studio yang dilengkapi t ripot dan dol ly / cr ai ne.

Kamera berf ungsi unt uk menangkap gambar/ visual dari obyek. Biasanya t elah dilengkapi micropon unt uk menangkap suara didepan kamera. Kamera j uga dilengkapi dengan VCR unt uk merekam gambar dan suara dari obyek. Tripot berf ungsi sebagai penyangga kamera agar t idak goyang. Cr ai ne digunakan sebagai pengangkat kamera apabil a diperlukan posisi dengan sudut pengambilan (engl e) yang t inggi. Cr ai ne bisa digerakkan secara elekt ric sehingga meringankan beban kamerawan. Di samping kamera yang dipasang t et ap di st udio biasanya j uga t erdapat beberapa kamera port able yang j uga berf ungsi unt uk pengambil an gambar dan suara.

Gambar 75. Berbagai Jenis Kamera Video/ TV dan Crane

b. Lampu studio yang dipasang t et ap dan lampu port able yang dilengkapi dengan st and lampu. Lampu berf ungsi unt uk penerangan agar cahaya yang mengenai obyek mencukupi unt uk memenuhi kebut uhan kamera, sehingga dapat diperoleh gambar yang berkual it as/ j elas. Lampu st udio yang di pasang t et ap pada pl af on diat as arena shot ing j umlahnya lebih dari 10 lampu dan arahnya diat ur sehingga mengarah pada obyek. Pengat uran lampu dilakukan oleh seorang operat or penat a cahaya. Sedangkan lampu port abel yang dilengkapi t r i pot / st and digunakan bila dirasa int ensit as cahayanya masih kurang. Set iap lampu biasanya memil iki daya 1000 -1500 wat t . Semua lampu dihubungkan ke sumber list rik mel alui swi t cher box dan swi t cher ut ama dengan menggunakan kabel list rik dan pengaman.

Gambar 76. Lampu Studio yang dipasang tetap di plafon dan lampu stand

c. Switcher box lampu. Terdiri dari kumpulan swit ch (skakelar) lampu yang masing-masing berf ungsi unt uk menyalakan dan memat ikan lampu st udio. Swi t cher box dihubungkan ke sumber list rik melalui panel sekering pengaman ot omat is/ MCB ke swit cher ut ama j enis handl e.

MCB

DARI LAMPU

P SWITCH L

HANDLE N

Gambar 77. Box sakelar lampu studio

d. TV monitor. Berf ungsi sebagai display kamera unt uk memonit or hasil pengambilan gambar set iap kamera sehingga bisa diket ahui kualit asnya agar dipil ih sut radara unt uk direkam di mast er VTR. Ol eh karena it u Set iap kamera dipasang sat u monit or. Mast er VTR j uga membut uhkan dipasang sat u monit or unt uk menget ahui gambar dari kamera mana yang sedang direkam di VTR. Pemilihan gambar dilaksanakan oleh swit cherman dengan memilih menggunakan mixer Video yang t elah dilengkapi dengan vasilit as swit cer. Perpindahan gambar dari kamera sat u ke kamera yang lain menggunakan mode wiper sehingga perpindahan at au t ransisi dari gambar t idak j umping dan halus. Transisi ada beberapa mode sepert i super inpose, wip horisont al, vert ikal, diagonal dan sebagainya

Gambar 78. Televisi Monitor

e. Mixer/ Swit cher video. Digunakan unt uk menerima masukan dari set iap kamera yang digunakan unt uk shot ing dan meneruskan ke VTR unt uk direkam. Alat ini j j uga berf ungsi unt uk memilih gambar dari kamera mana yang akan direkam ke VTR. Dan ef ek-ef ek apa yang akan dipil ih dan digunakan sebagai t ransisi perpindahan gambar dari kamera yang sat u ke kamera yang lain oleh sit cherman at as perint ah sut radara.

Gambar 79. Mixer Video/ swit cher Video

f. VTR ( video t ape recorder) / VCR (video casset t e

recorder). Digunakan unt uk merekam gambar dan suara obyek yang dishot ing. VTR menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari mixer audio at au langsung dari micropone yang dipasang pada obyek shot ing. Keluaran dari VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada diruang pemancar unt uk dipancarkan sebagai siaran langsung at au direkam dulu pada pit a magnet is, diedit dan dij adikan dalam bent uk kaset at au keping VCD/ DVD program unt uk siaran t unda/ t idak langsung.

Gambar 80.

Video T ape Recorder (VTR) dan Video Caset t e Recorder Umat ic

Gambar 81. Peralatan Sound syst em dan sumber-sumber audio

(PU, tape recorder dan mikropon).

h. Telecine yang t erdiri proyekt or f ilm 8 mm, 16 mm, 35 mm,

70 mm, screen, dan pengarah proyeksi, kamera video, t v monit or. Telecine berf ungsi unt uk mengubah dari bent uk

Gambar 82. Studio Telesine, tempat transfer film ke video

i. Komputer edit ing. Yait u komput er yang berisi program aplikasi unt uk keperl uan edit ing program dan animasi sepert i program pinacle st udio, mat rox, adob premiier dan sebagainya. Sebagai komput er edit ing video perlu memiliki memori yang besar demikian pula kapasit as hard disk yang besar pula unt uk menyimpan dat a-dat a gambar yang cukup banyak. Biasanya t erdapat beberapa komput er unt uk keperluan edit ing video yait u unt uk animasi disain t ampilan screen, capt ion dan karya graf is lainnya. Beberapa komput er t ersebut dikoneksi pada sat u j aringan unt uk keperluan komunikasi dat a.

Gambar 83. Komputer edit ing program TV/ Video

3. Skema sambungan dan proses kerj anya

a. St udio t elevisi

Gambar 84. Sistem sambungan peralatan studio TV

Proses kerj anya adalah sebagai berikut . Obyek shot ing misalnya acara kesenian t ari, dishot menggunakan dua buah kamera video yait u kamera 1 dan kamera dua. Pengambil an obyek dilakukan oleh kamerawan at as inst ruksi pengarah/ sut radara yang berada di ruang pengendali, melalui t al kback sound syst em yang disalurkan ke headphone pada set iap kamera. Dengan demikian t idak ada pengambilan yang sama. Dari kamera 1 maupun kamera

2 hasil pengambilan gambarnya disalurkan ke TV monit or 1 dan TV monit or 2 sert a disalurkan ke mixer video yang sudah dilengkapi dengan f asilit as swit cher dan wiper t ransisi. Dengan demikian pengarah dapat melihat hasil pengambil an gambar melalui TV monit or yang diset di ruang pengendali. Suara dari obyek shot ing dapat dit angkap oleh micropon yang dipasang khusus at au menggunakan f asil it as micropon pada kamera. Suara disalurkan langsung ke VTR at au dapat j uga melalui mixer audio. Pengarah memil ih gambar yang akan direkam di VTR secara bergant ian ant ara kamera 1 dan kamera 2 pergant ian gambar dan pemil ihan t ransisi dilakukan oleh operat or at as perint ah

Sumber inf ormasi penyiaran t idak hanya acara l angsung t et api bisa dilakukan siaran t unda, maupun siaran dari bahan yang sudah j adi sepert i sinet ron, f ilm dan program siaran iklan/ promosi. Dengan demikian sumber inf ormasinya bisa bermacam-macan sepert i t elecine, VTR/ VCR, komput er unt uk menayangkan VCD/ DVD at au menggunakan VCD/ DVD player. Dari VTR/ VCR at au dari t elecine dan sumber yang lainnya, out put video dan audio disalurkan langsung ke video input dan audio input pesawat mixer dan oleh mixer melalui out put video dan audio disalurkan ke VTR at au langsung ke pemancar .

b. Sound Syst em

Gambar 85. Sistem sambungan peralatan sound sistem

Proses kerj a Sound Sist em adal ah sebagai berikut Suara obyek shot ing dit angkap oleh micropon yang dipasang di arena shot ing disalurkan dengan kabel koaksial ke pesawat mixer audio. Set elah diolah oleh lalu disalurkan ke VTR/ VCR bersama-sama dengan sinyal video yang dikeluarkan oleh mixer video unt uk direkam. At au langsung disalurkan ke pesawat pemancar unt uk disiarkan bersama dengan sinyal videonya.

Suara dari sumber suara yang lain sepert i musik dari piringan hit am yang diput ar pada pick up at au dari CD player yang dimaksudkan sebagai musik back sound, disalurkan ke mixer dan dicampur dengan suara obyek shot ing sel anj ut nya disalurkan ke VTR/ VCR unt uk direkam at au langsung dikirim ke pemancar unt uk disiarkan secara langsung.

Saat ini t elah dipakai komput er yang berf ungsi sebagai sumber suara maupun sebagai alat penyimpan suara (recorder). Dengan menggunakan komput er pekerj aan menj adi lebih ringan dan mudah, karena komput er dilengkapi dengan sist em pencari yang dapat memanggil dengan cepat f ile suara yang dibut uhkan. Demikian pul a dengan komput er dapat mengedit dengan mudah dan t elit i.

Unt uk keperluan koordinasi bagi sut radara/ pengarah t erhadap kamerawan, operat or t elecine yang berada di ruang st udio t elecine, digunakan t alk back sound yang diperoleh dari micropon sut radara disalurkan ke amplif ier dan keluarannya disal urkan ke headpon yang dipakai ol eh kamerawan dan operat or t elecine. Sist em komunikasi ini searah karena sif at nya adalah inst ruksi dari sut radara/ pengarah kepada kamerawan maupun operat or. Oleh karena it u kamerawan dan operat or t idak dilengkapi dengan micropon unt uk komunikasi dengan sut radara/ pengarah.

c. Telecine. Adalah singkat an dari t elecinema at au f ilm yang disiarkan j arak j auh. Telecine mengerj akan t ransf er dat a dari f ilm ke bent uk video digit al dan disalurkan ke st udio pemancar unt uk dipancarkan ke masyarakat . Transf er dat a ini dapat dilaksanakan secara l angsung maupun t idak langsung. Transf er dat a secara t idak l angsung dilakukan dengan cara pemut aran f ilm dengan proyekt or, t ayangannya

Gambar 86. Sistem sambungan dan proses kerj a Telesine

Proses kerj anya adalah sebagai berikut : Telecine adalah berf ungsi unt uk mengubah f il m

menj adi video. Film yang diput ar dengan proyekt or f il m menghasil kan gambar proyeksi yang berupa cahaya. Dengan demikian t idak bisa disiar kan mel alui pesawat pemancar karena sif at at au bent uknya bukan elekt rik. Ol eh karena it u perlu diubah dahulu menj adi elekt rik yait u menj adi sinyal video.

Pengubahan menj adi sinyal video dilakukan dengan cara mengambil/ shot gambar hasil proyeksi dari proyekt or

f ilm yang berada di layar/ screen dengan kamera video dan disalurkan ke VTR/ VCR unt uk direkam. Sinyal suaranya mengambil dari kel uaran audio out proyekt or f ilm dan disalurkan ke VTR/ VCR. Hal ini unt uk menghindari gangguan suara berisik dari proyekt or f ilm.

Proses proyeksi gambar oleh proyekt or f ilm kelayar dapat dil akukan dengan menggunakan t elecine box at au menggunakan layar pada umumnya sepert i di gedung bioskop. Dalam hal ini dapat diperhat ikan dua model t ransf er f ilm ke video pada gambar di at as. Kamera video dilet akkan sej aj ar dengan proyekt or f ilm unt uk mengambil gambar proyeksiny di l ayar. Sinyal suaranya diambil secara langsung dari proyekt or dan disalurkan ke perekam videodan audio. Perekam video bisa bermacam-macam yait u VTR/ VCR, komput er, DVD/ VCD recorder at au peralat an perekam video yang lain.

E. Organisasi dan SDM

1. Struktur Organisasi

Salah sat u model gambaran umum St rukt ur organisasi lembaga penyiaran TV dapat diperhat ikan Gb. 87 berikut ini. Model st rukt ur organisasi sangat t ergant ung dari bagaimana lembaga it u merencanakan dan mengelolanya. Oleh karena it u bent uk st rukt urnya sangat relat ip.

MANAGER STASIUN

MANAGER PROGRAM

MANAGER MANAGER

MANAGER

TEKNIK MISCELLANEOU BISNIS DAN

PEMASARAN

Jurnalis Broadcast

Costume &

Administra

si Animasi

Make up

Kamerawan &image

Pemasaran Sound Sistem

Properties

Setting

Produksi Keuangan Producer

Scene Editing

Spesial efek

Gambar 87. Struktur Organisasi Stasiun Penyiaran TV (tipikal)

St asiun penyiaran TV dipimpin oleh seorang manager st asiun (SM). Unt uk melaksanakan t ugasnya dibant u oleh menager bidang penyiaran yait u manager program (PM), manager t eknik (TM), manager miscellaneous (MM) dan manager bisnis dan pemasaran (BM).

Seorang manager program dibant u oleh asist en manager program dan membawai koordinat or-koordinat or sub bidang program sepert i koordinat or j urnalis penyiaran (BJ), koordinat or animasi dan image (AI), koordinat or produksi (PR), koordinat or direct ing/ pengarah (DR), koordinat or scene dan seni (SC), koordinat or naskah/ wr i t i ng (WR), koordinat or edi t i ng (ED) dan koordinat or management produksi/ pr oducer (PM). Selanj ut nya set iap koordinat or membawai st af / t enaga sesuai dengan bidang kerj a masing-masing.

Seorang manager bidang t eknik/ engi ner i ng (ENG) dibant u oleh asist en manager t eknik dan membawai koordinat or-

Seorang manager bidang mi scel l aneous (MIS) dibant u oleh asist en manager bidang mi scel l aneous dan membawai koordinat or sub bidang cost um dan make up (CM), koordinat or propert ies (PO), koordinat or set t ing (ST), dan koordinat or keselamat an kerj a dan kesehat an/ saf et y and heal t h (SH). Set iap koordinat or mengkoordinir st af / t enaga sesuai dengan bidang kerj a masing-masing.

Seorang manager bidang bisnis dan pemasaran / penj ualan (BS) dibant u oleh asist en manager bidang bisnis dan penj ualan yang membawahi koordinat or sub bidang administ rasi (AD), koordinat or pemasaran / market ing (MK) dan koordinat or keuangan / account i ng (AC). Masing-masing koordinat or mengkoordinir st af / t enaga sesuaibidang kerj a masing-masing.

St rukt ur organisasi ini adalah t ipikal, maksudnya set iap perusahaan penyiaran mempunyai t ipe dan sist em sendiri- sendiri.

2. Deskripsi Tugas dan fungsi.

a. St asiun Manager. Merupakan pimpinan t ert inggi pada st asiun penyiaran TV. Berf ungsi sebagai Manager/ pengelola st asiun penyiaran TV dengan t ugas mengelola yait u merencanakan program kerj a dan pengembangan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengadakan pengawasan dan mengkomunikasikan kegiat an kerj a, melakukan pembinaan SDM sehingga para karyawan bekerj a dengan t epat , ef ekt if dan ef isien sert a memiliki produkt ivit as kerj a yang t inggi.

b. Manager bidang. Berf ungsi sebagai pimpinan bidang yang bert ugas membant u manager st asiun penyiaran dalam mengelola perusahaan penyiaran TV sesuai bidang kerj a masing-masing. Bidang program meliput i pekerj aan yang berkait an dengan perencanaan dan pelaksanaan produksi j urnalisme penyiaran, animasi dan pengolahan gambar, produksi program siaran, penyut radaraan, penulisan naskah, dan managemen produksi. Bidang engi ner i ng/ t eknik meliput i pekerj aan yang berkait an dengan perencanaan dan pelaksanaan program t eknik penyiaran/ br oadcast , sarana dan f asilit as sert a peralat an penyiaran, t eknik pengambil an gambar/ shot ing, penat aan suara, sound ef ek, musik dan

c. Koordinat or sub bidang berf ungsi sebagai koordinat or yang mengkoordinir kegiat an kerj a yang dilakukan ol eh st af / t enaga kerj a sesuai dengan bidang pekerj aan masing- masing.

F. Kualifikasi SDM TV

1. Producer

Pr oducer adalah j abat an yang memiliki t anggung j awab dalam pengelolaan/ managemen produksi penyiaran TV. Oleh karena it u seorang producer diharapkan memiliki kual if ikasi kemampuan sebagai berikut .

a. Menj abarkan naskah

b. Mengkompilasi j adwal produksi harian (running sheet )

c. Memesan dan mengkoordinasikan sumber-sumber produksi

d. Melakukan survey lokasi

e. Mengat ur j alannya shot ing

f. Mengat ur lokasi shot ing

g. Melaksanakan pengarahan/ brief ing

h. Merencanakan dan mengkoordinasikan j alur pascaproduksi

i. Mengkoordinasikan kelangsungan kerj a j. Mengkoordinasikan pemeran dan kru k. Mengat ur gladi bersih l. Memproduksi t opik program prarekam m. Memproduksi program prarekam n. Memproduksi siaran langsung o. Merencanakan dan menyiapkan program p. Merancang f ormat program q. Mendat a j adwal acara r. Menulis laporan kelancaran produksi s. Mengat ur pengamanan produksi

pemeran penggant i v. Merencanakan dan mengkoordinasikan pemakaian alat -alat yang berbahaya w. Mengembangkan dan mengawasi j adwal program. Bila diperhat ikan dari kualif ikasi yang diharapkan, seorang producer harus memiliki kemampuan managerial yang t inggi unt uk dapat memanage sel uruh pekerj aan yang menj adi t anggung-j awabnya. Dal am melakukan t ugasnya j elas t idak bisa

melakukan sendiri, t et api harus bekerj asama dengan bidang/ orang lain. Dalam hal ini Sut radara merupakan orang/ pekerj a yang t idak bisa dikesampingkan t et api harus bisa diaj ak bekerj asama dal am produksi.

Tugas ut ama seorang producer, harus dapat memproduksi sebuah naskah program yang dit ulis oleh penulis naskah dengan baik dan berkual it as dengan biaya yang waj ar/ murah secara ekonomi. Oleh karena it u bersama Sut radara dan Penulis naskah seorang Producer harus selalu berkoordinasi dalam membaca dan mengint erpret asikan naskah. Bagaimanah naskah t ersebut dapat dit erj emahkan menj adi naskah yang dapat diproduksi dengan t ingkat kesulit an dan biaya yang waj ar.

Demikian pula unt uk penet apan lokasi. Survey lokasi harus dilakukan dan harus dibicarakan dengan penulis naskah, apakah lokasi t elah sesuai dengan yang dikehendaki naskah. Apakah diperlukan penat aan/ set ing t ambahan, apakah sepenuhnya set ing buat an yang akan banyak melibat kan f ungsi seorang set t ingman dan penat a gambar maupun bagian propert y.

Jadwal shot ing/ produksi harus direncanakan dan dit uangkan dalam runing sheet , dengan urut an shot ing berdasarkan area lokasi bukan urut an cerit a. Hal ini unt uk t uj uan ef isiensi biaya.

Penet apan art is/ pemeran j uga perl u dikoordinasikan agar mendapat kan pemeran yang memiliki karakt erist ik yang diharapkan naskah t ermasuk kemampuan act ingnya.

Koordinasi, brief ing kepada sel uruh komponen yang t erkait dalam seluruh kegiat an produksi sangat pent ing unt uk menj aga kelancaran produksi. Oleh karena it u harus selalu dilakukan sebelum kegiat an produksi dimulai. Pengamanan produksi t ermasuk menj aga keselamat an art is dalam pelaksanaan shot ing saangat pent ing. Oleh karena it u pada laga yang berbahaya perlu ada pemeran penggant i dan mengambil langkah-langkah prevent ip agar t idak t erj adi kecelakaan.

Set elah kegiat an shot ing selesai producer selanj ut nya berkoordinasi mengat ur kegiat an edit ing sampai menghasilkan hasil produksi yang siap dipublikasikan melal ui pemancar TV. Producer dalam hal ini j uga harus merencanakan f ormat program siarannya.

2. Pengarah / Sutradara

Pengarah / Sut radara j uga dikenal sebagai Di r ect i ng adalah j abat an yang bert anggung j awab membant u producer unt uk melaksanakan pekerj aan mengarahkan para t enaga kerj a produksi program agar berj alan dengan lancar dan berhasil. Oleh karena it u dibut uhkan orang yang memiliki kemampuan managerial yang baik. Kualif ikasi kemampuan seorang sut radara yang diharapkan adalah sebagai berikut .

a. Membaca dan mengint erpret asikan naskah

b. Mengat ur proses seleksi pemeran/ art is

c. Mengat ur lat ihan pemeran

d. Menyut radarai/ mengarahkan para pemain

e. Mengarahkan kru

f. Bekerj asama dengan penyunt ing/ penulis naskah unt uk menyelesaikan produksi

g. Menent ukan cakupan kamera Seorang sut radara harus selalu berkoordinasi dengan

produser dalam melaksanakan t ugasnya. Diant aranya bagaimana ment erj emahkan naskah menj adi naskah yang dapat diproduksi, melakukan seleksi art is, mengat ur lat ihan para art is, mengarahkan proses shot ing , menent ukan cakupan kamera dan sudut pengambil an gambar dansebagainya. Sut radara akan sangat menent ukan kelancaran proses shot ing.

3. Penyiar / Reporter

Penyiar/ report er diharapkan memiliki kemampuan sebagai j urnalis di samping kemampuan unt uk membaca - kan/ at au menyiarkan naskah berit a didepan kamera TV. Demikian j uga harus mampu menj adi present er yang baik. Oleh karena it u seorang penyiar harus memiliki penget ahuan dan pengalaman mencari, mengolah dan mempresent asikan at au menyiarkan berit a/ inf ormasi.

Kualif ikasi kemampuan seorang penyiar adal ah sebagai berikut :

a. Mengembangkan dan memelihara penget ahuan umum yang diperlukan seorang penyiar sehingga memiliki wawasan yang luas.

b. Mampu menj alankan wawancara

221

c. Mampu menj alankan siaran laporan langsung Sebenarnya t erdapat perbedaan f ungsi ant ara penyiar dan report er. Report er at au sering disebut wart awan lebih berkonsent rasi pada pencarian, pengol ahan inf ormasi. Sedangkan penyiar l ebih berkonsent rasi dalam bagaimana menyaj ikan inf ormasi. Seorang penyiar j uga kadang-kadang disebut sebagai announcer yait u orang yang memberit ahukan inf ormasi. Inf ormasi t ersebut belum t ent u dari hasil t ulisannya sendiri t et api t ulisan seorang report er. Tet api bukan hal yang t idak mungkin penyiar j uga berf ungsi sebagai report er yang harus mencari dan mengolah inf ormasi sekal igus membacakan inf ormasi didepan kamera TV unt uk disiarkan ke publik/ pemirsa. Dengan demikian ant ara report er dan penyiar memiliki kedekat an dal am pekerj aan yang kadang-kadang bisa dit angani sat u orang. Di samping kedua t ugas report er dan penyiar/ announcer ada j uga orang yang bert ugas sebagai pengant ar inf ormasi/ laporan yait u disebut dengan present er. Present er bisa membuat inf ormasi menj adi lebih menarik dengan sedikit kat a-kat a yang memukau penont on. Present er biasanya nampak dalam t ayangan pada awal disela-sela dan diakhir program. Apabil a yang t ersiar hanya suara saj a t anpa gambar dirinya, dan gambar yang muncul hanya gambar inf ormasinya saj a, maka orang yang membacakan inf ormasi t ersebut disebut narat or (orang yang membacakan narasi). Ada j uga orang yang t ugasnya mirip dengan penyiar yait u seorang anchor at au t elangkai yait u seorang yang bert ugas sebagai penghubung dari acara yang sat u ke acara yang lain at au dari t empat kej adian/ l okasi inf ormasi yang sat u ke t empat lain. Ia boleh memberi koment ar acara yang diinf ormasikan asal kan ia t ahu benar t ent ang inf ormasi t ersebut . Dal am melakukan t ugas seorang report er selalu bekerj asama dengan kamerawan yait u orang yang bert ugas meliput inf ormasi. Bukan hal yang must ahil seorang kamerawanpun bisa berf ungsi sebagai report er, karena pengalamannya selalu meliput berit a, sehingga t ahu penget ahuan-penget ahuan yang harus dikuasai oleh report er.

4. Kamerawan

Kamerawan merupakan orang yang diandal kan mampu mengoperasikan kamera sehingga didapat kan hasil gambar yang baik. Oleh karena it u seorang kamerawan diharapkan memiliki kualif ikasi sebagai berikut

a. Menyiapkan dan mengoperasikan kamera

b. Mengembangkan dan menerapkan kamera plan

c. Melakukan shot ing dan mengoperasikan kamera

d. Mengoperasikan kamera pada kondisi t ert ent u

f. Shot ing unt uk t elevisi dengan mult ikamera

g. Menj aga daya bat ere dan persediaan video unt uk shot ing

h. Mengat ur persediaan dan memasang f ilm/ kaset

i. Memeriksa kamera sebel um shot i ng j. Mengoperasikan cl apper boar d k. Menyiapkan kamera l. Memasang kabel kamera m. Memasang cr ane dan dol l y n. Memasang cr ane kamera o. Mengoperasikan cr ane kamera yang bergerak

Baik t idaknya kualit as produksi akan sangat t ergant ung dari bagaimana seorang kamerawan bekerj a. Sebelum shot i ng dilaksanakan, Kamerawan harus meyiapkan kamera yang akan dipakai, dibersihkan l ensanya dan head video dan audionya, diuj icoba dengan memasukkan casset e/ f ilm apakah bisa l oadi ng dengan lancar, unt uk r ecor d dan pl ayback, mengat ur f ocus dengan memut ar f ocus ringnya apakah gambar yang diambil bisa f ocus dengan baik. Demikian pula menyiapkan bahan casset e/ f il m apakah masih cukup t ersedia, adakah bahan cadangan bila sewakt u-wakt u casset e/ f ilm habis at au macet .

Menyiapkan peralat an pendukung j uga sangat pent ing. Misalnya apakah bat eray sudah diisi, adakah bat eray cadangan. Gener at or Set yang akan dipakai apakah bisa berj alan normal.

Menyiapkan dol l y, t r i pot . Bagaimana kelengkapan skrupnya, pelumasan pada bagian yang bergerak agar licin dan t idak menimbulkan ef ek get ar pada gambar bila digunakan. Apakah diperlukan cr ane unt uk pengambilan engel t ert ent u, apakah diperlukan cr ane yang digerakkan dengan mesin. Semua peralat an t ersebut perlu dicoba oleh camerawan agar pelaksanaan shot ing lancar dan t idak ada hambat an. Disamping it u camerawan harus kreat if agar dapat mengembangkan camera pl an dengan baik.

5. Penata Gambar / Artistik ( Scene)

Seorang penat a gambar/ scene diharapkan memiliki kreat if it as yang t inggi unt uk mencipt akan desain seni unt uk screen. Ol eh karena it u seorang scane art dibut uhkan kualif ikasi kemampuan sebagai berikut .

a. Mengembangkan dan mengimplement asikan disain sceni c ar t

pada scr een/ layar.

b. Mengkoordinasikan produksi sceni c ar t

c. Menyiapkan sceni c ar t unt uk pakaian ut ama

d. Memproduksi scenic ar t unt uk screen

e. Memperbaiki, menangani dan mengubah sceni c ar t

Pekerj aan seorang penat a gambar j uga t erkait dengan pekerj aan penat a cahaya, penat a let ak/ set t ing penat a busana/ make up dan bagian propert y. Kerj asama beberapa bidang ini akan sangat baik dal am mencipt akan gambar layar yang baik, sehingga akan dihasilkan gambar sesuai yang diharapkan naskah. Karena lokasi shot ing berbeda karakt erist iknya maka j uga memerlukan desain yang berbeda pula. Apakah dibut uhkan t ambahan animasi pada gambar t ert ent u sehingga diperlukan seorang animat or unt uk membuat

ef ek gambar unt uk membuat hasil yang lebih meyakinkan dan menarik. Kadang-kadang produk scenic perlu diubah at aupun diperbaiki, maka t im kerj a penat a gambar harus sel alu siap melaksanakan.

Memproduksi scenic art unt uk layar. Dengan kemampuan yang dimiliki penat a gambar/ scenic art bert ugas unt uk memproduksi scenic art unt uk layar, diant aranya adalah membuat konst ruksi pakaian scenic art , mempersiapkan produksi scenic art , membuat at au produksi scenic art unt uk layar, memperbaiki elemen pada scenic art , membuat propert i unt uk layar kaca, dan memperbaiki propert i.

Membuat konstruksi pakaian scenic art harus memperhat ikan karakt er dan bent uk post ur pemakainya, karakt er peran yang dibawakan, j enis dan t ekst ur bahan yang digunakan t idak banyak memant ulkan cahaya, ciri budaya peran, perpaduan warna dan sebagainya sehingga dikonst ruksi dan dipakai akan menj adi produk gambar yang menarik dan berkual it as. Apabila hal t ersebut t elah dif ahami, langkah selanj ut nya adalah membuat disain konst ruksi dan hasilnya dikonsult asikan kepada produser/ sut radara at au pihak t erkait unt uk dimint akan perset uj uan. Set elah diset uj ui baru dilanj ut kan pada l angkah produksi.

produksi scenic art . Yang perlu dipersiapkan sebelum produksi adalah disain yang t elah diset uj ui, bahan-bahan yang digunakan, peralat an unt uk produksi dan t enaga-t enaga yang melaksanakan produksi sert a biaya yang diperlukan. Jadwal pelaksanaan produksi j uga merupakan hal yang pent ing. Kapan akan dimulai dan kapan harus selesai, karena dit unt ut bat as wakt u.

Mempersiapkan

Membuat scenic art . Yang pent ing dilakukan adalah koordinasi dengan t enaga yang melaksanakan, pengarahan, pengawasan dan komunikasi yang baik berbagai pihak t erkait akan membant u pembuat an sceni c ar t berj alan ef ekt ip dan

ef isien.

Memperbaiki elemen pada scenic art . Kadang-kadang set elah digunakan t erdapat elemen-elemen yang hilang at au rusak, maka perlu di perbaiki/ digant i dan dikonst ruksi kembal i sehingga menj adi ut uh dan baik kembali.

Membuat properti untuk layar. Kebut uhan propert i unt uk layar perlu diident if ikasi oleh bagian penat a gambar/ sceni k ar t . Set elah kebut uhan propert i t erident if ikasi, selanj ut nya pembuat annya dikoordinasikan dengan bagian propert i. Bagian propert i membuat sendiri at au memesan/ menyewa, yang pent ing segala kebut uhan produksi dapat disediakan.

Memperbaiki properti. Dal am proses produksi kadang- kadang propert i menj adi rusak at au kurang baik, maka harus diperbaiki sebelum digunakan pada shot berikut nya.

6. Penata suara dan Sound ef ex

Seorang penat a suara dan sound ef ex dit unt ut memiliki kemampuan secara t eknik dan inst alasi peralat an sound sist em yang diperl ukan unt uk keperluan produksi program TV di dalam st udio rekaman maupun di luar st udio. Oleh karena it u seorang penat a suara dan sound ef ek diharapkan memiliki kual if ikasi sebagai berikut .

a. Mengoperasikan sist em penguat suara

b. Memadukan sumber-sumber suara

c. Menghilangkan derau/ noi se pada soundt r ack

d. Mengoperasikan sound mi xi ng consol e

e. Menyunt ing suara menggunakan sist em digit al

f. Memasang, mengoperasikan dan membongkar perangkat perekam suara por t abl e

g. Merinci soundt r ack

h. Mencipt akan keharmonisan suara akhir

i. Mengembangkan dan menerapkan produksi suara unt uk

rekaman j. Mengat ur produksi disain suara k. Mempersiapkan dan mengkompilasi musik unt uk soundt r ack l. Mengarahkan pembuat an mast er audi o f i nal m. Menerapkan disain suara n. Menet apkan spesif ikasi sound syst em o. Mengawasi operasional yang bersif at t eknis p. Memperbaiki dan memelihara peralat an audio q. Mengoperasikan peralat an audio prof esional. r. Memadukan audio unt uk siaran langsung s. Menerapkan penget ahuan umum audio unt uk kegiat an kerj a

panggung w. Membangun dan mengoperasikan j aringan pengendali sist em audio x. Menet apkan spesif ikasi, menginst al dan mengoperasikan audio out door y. Menginst al, menyelaraskan dan menguj i coba peralat an audio.

7. Penata Lampu/ Light ing.

Li ght i ng sangat dibut uhkan dalam shot ing di dal am maupun di l uar st udio unt uk memenuhi kebut uhan cahaya bagi sebuah kamera agar menghasil kan gambar yang baik, di samping it u variasi disain cahaya dapat mencipt akan sit uasi pada obyek shot ing. Oleh karena it u perlu kreat ivit as dan penget ahuan yang memadai bagi seorang penat a cahaya. Kualif ikasi kemampuan seorang penat a cahaya yang diharapkan adalah sebagai berikut .

a. Melakukan pengembangan dan implement asi t at a lampu / l i ght i ng

b. Melakukan persiapan, inst alasi dan monit oring peralat an t at a lampu

c. Menent ukan kebut uhan t at a lampu dan mengoperasikan t at a lampu

d. Mengoperasikan light ing console

e. Melakukan pemeliharaan, perbaikan dan memodif ikasi peralat an t at a lampu

8. Tata Letak / Set t ing