Evaluasi RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

25 SMPMTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BKKonselor 5. Kurikulum 2013 memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan … a. Minat dan kepribadiannya b. Kecerdasan dan keterampilannya c. Potensi dan minatnya d. Bakat dan intelektualnya 6. Standar kompetensi lulusan adalah ... a. Seperangkat sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. b. Tingkat kemampuan untuk mencapai Kompetensi Dasar yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas c. Kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran d. kemampuan untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap 7. Kompetensi Inti a. Kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. b. Merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. c. Seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. d. Kemampuan untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap. 8. Kompetensi dasar a. Seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. b. Kemampuan untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap. 26 SMPMTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BKKonselor c. Merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas d. Kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran 9. Rumusan Kompetensi Inti dalam dalam Kurikulum 2013 meliputi: a. Sikap spiritual, pengetahuan, keterampilan, kepribadian b. Sikap spiritual, sikap sosial, sikap pribadi, keterampilan c. Sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,dan keterampilan d. Sikap spiritual, sikap pribadi, pengetahuan, kinestetik 10. Kompetensi Inti a. Untuk diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran b. Bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran c. Untuk diajarkan melalui satu mata pelajaran d. Bukan untuk dibentuk melainkan diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran yang relevan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mengerjakan soal evaluasi akhir bab ini, Anda melakukan koreksi jawaban dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia untuk setiap bab dalam modul ini. Jika Anda dapat menjawab 100 benar, maka Anda dianggap memenuhi ketuntasan dalam menguasai materi modul ini. Jika Anda menjawab kurang dari 100 benar,berarti Anda perlu mempelajari kembali modul ini dengan lebih baik. 27 SMPMTs | Modul Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BKKonselor

BAB III BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013

A. Indikator Keberhasilan

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor: 1. Menjelaskan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan. 2. Menjelaskan Peran Bimbingan dan Konseling dalam Impelementasi Kurikulum 2013. 3. Menjelaskan Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013.

B. Sub Materi 1. Bimbingan dan konseling dalam Pendidikan

2. Peran Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013 3. Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013

C. Uraian Materi 1. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Secara umum, di seluruh dunia dipersepsikan bahwa profesi bimbingan dan konseling erat kaitannya dengan bidang psikologi. Kalaupun ada arah pelayanan ke bidang persekolahan itu tidak berarti profesi bimbingan dan konseling dimaksudkan sebagai profesi pendidik. Sesungguhnya, jauh sebelum Belkin 1975 dan Erford 2004 menekankan pentingnya pelayanan bimbingan dan konseling dengan orientasi persekolahan, pada awal tahun 1950-an telah mulai tumbuh dalam profesi bimbingan dan konseling orientasi ke arah kegiatan belajar, sebagaimana ditulis oleh Gustad 1953 yang dikutip oleh McGown dan Schmidt 1962. Dalam setting konseling psikologis yang pada waktu itu umum dianut, orientasi belajar seperti itu kurang berkembang. Integrasi bimbingan dan konseling ke dalam pendidikan artinya seluruh spektrum terkait dengan profesi bimbingan dan konseling, dari dasar teorinya, aspek-aspek keilmuan dan praksis operasional sampai dengan kegiatan