Actor Net Theory ANT

9 memungkinkan adanya feedback secara langsung. Daryanto, 2010:27 menerangkan Feedback merupakan jawaban tanggapan dari penerima pesan dalam bentuk sebuah pesan verbal maupun non verbal. Nurudin, 2007:32 membedakan Feedback menjadi 2 jenis yakni feedback langsung immediated feedback dan juga feedback tidak langsung delayed feedback. Feedback langsung dapat terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung. Media baru memungkinkan terjadinya feedback langsung meskipun secara fisik komunikator dan komunikan tidak berhadapan langsung. Pada media baru Feedback dapat dilakukan pada waktu yang relatif singkat . Pada perkembangannya media baru juga dimanfaatkan masyarakat guna memberikan feedback berupa kritik dan saran bagi media konvensional lain salah satunya televisi. Sehingga dalam hal ini siapa saja dimungkinkan untuk bisa menjadi aktor yang memproduksi pesan.

2.2 Actor Net Theory ANT

Dalam ANT, sebuah budaya atau tidak dapat dikatakan lahir dengan sendirinya. Budaya lahir dari berbagai proses sosial yang didalamnya terdapat rekayasa heterogen dimana sosial, teknis, konsep, text disandingkan dan berberan bersama serta dapat berubah bersama pula. Network dalam ANT dipahami sebagai jaringan yang menghubungkan poin poin heterogen baik text, konsep, sosial, dan juga teknis aktor. Crawford dalam A Ritz Enciclopedia menyatakan The ANT network is conceived as a heterogeneous amalgamation of textual, conceptual, social, and technical actors. The “volitional actor” for ANT, termed actant, is any agent, collective or individual, that can associate or dissaociate with other agents. 2004: 2. Aktor dikenal tak hanya aktor Human namun juga Non Human yang dapat meliputi sistem sosial, sistem organisasi, perangakat, dan sebagainya. Aktor – aktor tersebut semuanya terhubung dalam sebuah jaringan. Dalam jaringan ini ANT mengenal pula istilah Aktan. Aktan merupakan agen dapat berupa agen kolektif kelompok maupun secara 10 individual yang dapat mengkaitkan atau memisahkan agen satu dengan yang lainnya. Aktan berperan sebagai pembentuk “kehendak” dalam bahasa sehari – hari kita sering kenal dengan istilah inisiator pembentuk pesan, akan tetapi aktan tak hanya memproduksi pesan dan menjadi inisiator, namun aktan juga berperan dalam menjalankan jaringan tertentu dalam satu lingkup. Crawford 2004:3 juga menerangkan bahwa analitis ANT berpusat pada bagaimana cara jaringan mengatasi hambatan dan memperkuat internal, mendapatkan koherensi dan konsistensi, bagaimana pula cara mereka mengatur jaringan mendekatakn diri dengan elemen tertentu, serta bagaimana cara agar para aktor mau mengikuti apa yang dilakukan aktan dan aktor lain dalam jaringan, bagaimana cara agar aktor merasa perlu untuk terus terikat dalam sebuah jaringan tertentu.

2.3 Konsep Literasi Media

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media T1 362012002 BAB I

0 4 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media T1 362012002 BAB IV

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media T1 362012002 BAB V

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media T1 362012002 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Mensertifikatkan Tanah Wakaf T1 312010707 BAB II

0 0 20

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Buku Cerita Bergambar tentang Sejarah dan Keunikan Drumblek sebagai Media Komunikasi Massa T1 BAB II

0 0 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Kesusilaan dalam PerundangUndangan Indonesia T1 BAB II

0 0 22

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konvergensi Media di Radio Sonora Semarang T1 BAB II

0 2 8