Cakupan Otomasi Perpustakaan Pengertian

commit to user 14 mengembangkan perpustakaan sebagai pusat informasi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya.

2.5 Cakupan Otomasi Perpustakaan

Penerapan sistem otomasi di perpustakaan sangat memperngaruhi kinerja di perpustakaan. Cakupan otomasi layanan perpustakaan yang dalam menjalankan layanan dapat di jalankan secara otomatis dengan menggunakan teknologi informasi. Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin dalam bukunya yang berjudul Teknologi Informasi Perpustakaan 2008:37, “Cakupan otomasi perpustakaan terdiri atas: usulan koleksi, invetarisasi, katalogisasi, sirkulasi, pengolahan terbitan berkala, pengelolaan anggota.” Sedangkan menurut Gatot Subroto 2003:3, “cakupan otomasi terdiri dari: pengadaan koleksi, katalogisasi, sirkulasi, pengelolaan terbitan berkala, penyediaan katalog OPAC, pengelolaan anggota, statistik laporan. Berdasarkan teori di atas terdapat beberapa cakupan dari sistem otomasi di perpustakaan, antara lain: 1. Usulan koleksi Cakupan ini pengguna dapat mengusulkan buku-buku yang diperlukan oleh pengguna agar dapat dibeli oleh perpustakaan dengan bantuan sistem otomasi perpustakaan. commit to user 15 2. Inventarisasi Di cakupan ini penginventarisasian sarana prasarana menjadi lebih mudah dan efisien karena campur tangan sistem otomasi perpustakaan. 3. Katalogisasi Sistem katalogisasi menjadi lebih mudah dan simpel dengan menggunakan bantuan teknologi informasi. 4. Sirkulasi Sistem otomasi perpustakaan sangat berpengaruh dalam kinerja di bagian sirkulasi. Sistem otomasi yang terintegrasi dapat mempercepat kinerja dan lebih efisien dalam hal waktu. 5. Pengelolaan penerbitan berkala Cakupan ini berisikan pengelolaan terbitan berkala seperti buletin, majalah, dan koran menjadi lebih cepat karena sistem komputer yang menunjang kinerjanya. 6. Pengelolaan anggota Pengelolaan anggota perpustakaan lebih efektif dan efisien waktu bila dibandingkan sebelum diterapkannya sistem otomasi pada perpustakaan.

2.6 Pengertian

Software KOHA Koha pertama kali dikembangkan oleh Katipo Communications, mulai digunakan oleh Horowhenua Library Trust New Zealand pada tahun 2001. Koha mulai banyak digunakan oleh pengguna sejak versi 2. Pada commit to user 16 KOHA versi 3 diintegrasikan dengan Zebra Database Engine yang memungkinkan digunakan pada perpustakaan skala besar. Saat ini Koha telah digunakan oleh banyak perpustakaan di dunia dan didukung oleh banyak perusahaan komersi. Tercatat dalam http:www.librarytechnology.org institusi yang menggunakan KOHA sebanyak 1312. Perusahaan komersial yang mendukung Koha hingga saat ini antara lain: Anant Corporation, ByWater Solutions, CALYX information essentials, Catalyst IT Ltd, Puntobiblio, Equinox Software, Gobierno de España –Ministerio de Cultura, LibLime, Libriotech, LibSoul, LMP, Nucsoft OSS Labs, OSS Labs, PakistanLibrary Automation Group, Progilone, Prosentient Systems, PTFS, PTFS Europe, Software.Coop, Sys- Tech, dan Young Innovations Pvt. Ltd. Koha adalah ILS Integrated Library System sumber terbuka open source yang kaya dengan fitur. Koha menyediakan berbagai sistem perpustakaan yang terintegrasi mulai dari sistem pengkatalogan, OPAC, sirkulasi, maupun pengadaan. Selain Koha, ada beberapa software perpustakaan yang berbasis open source atau perangkat lunak yang kode sumbernya disertakan dalam lisensi yang dapat digunakan, diubah, dikembangkan dan didistribusikan ulang oleh pengguna. Beberapa software open source itu selain Koha yang beredar di pasaran dan dapat diunduh secara gratis, antara lain: commit to user 17 1. SLiMS, Indonesia 2. PhpMyLibrary, Philippines 3. Evergreen, United States 4. WebLIS, UNESCO Poland 5. PMB PhpMyBibli, France commit to user 18

BAB III GAMBARAN UMUM