Pengaturan Kadar Glukosa Darah

glukosa darah berkisar 70-150 mgdl. Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan Henrikson J.E. et al, 2009

2.2.2 Pengaturan Kadar Glukosa Darah

Pankreas selain memiliki fungsi pencernaan juga berfungsi untuk menyekresikan dua hormon yang penting yaitu insulin dan glukagon, yang sangat penting dalam pengaturan metabolisme glukosa, lipid, dan protein secara normal Guyton, 2007. Insulin disekresi ketika terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Insulin bersirkulasi dalam plasma dan bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor insulin yang terdapat di permukaan sel sasaran seperti di hati, otot, dan lemak. Setelah berikatan, insulin berkerja melalui sistem perantara kedua untuk menyebabkan peningkatan transportasi glukosa yang berada di luar membrane sel. Molekul transporter glukosa yang disebut transporter glukosa GLUT-4 berperan penting dalam transportasi glukosa ke sebagian besar sel. Pada saat ditransportasikan masuk ke dalam sel, glukosa dapat digunakan segera untuk menghasilkan energy melalui siklus Krebs atau dapat disimpan di dalam sel sebagai glikogen. Ketika glukosa masuk dalam sel, kadar glukosa dalam darah menurun, sehingga menurunkan stimulasi pelepasan insulin lebih lanjut Corwin, 2009. Ketika kadar glukosa darah mulai menurun sampai pada kadar yang rendah di antara waktu-waktu makan, beberapa peristiwa akan berlangsung, sehingga hati melepaskan glukosa kembali ke dalam sirkulasi darah. Beberapa peristiwa tersebut yaitu berkurangnya kadar glukosa darah menyebabkan berkurangnya sekresi insulin oleh pankreas, yang selanjutnya akan mengembalikan semua efek penyimpanan glikogen, terutama menghentikan sintesis glikogen lebih lanjut dalam hati dan mencegah ambilan glukosa lebih jauh oleh hati dari darah. Insulin yang sekresinya berkurang menyebabkan pengaktifan enzim fosforilase, yang menyebabkan pemecahan glikogen menjadi glukosa fosfat, dan keadaan ini menyebabkan glukosa bebas berdifusi kembali ke dalam darah Guyton, 2007. Rendahnya kadar glukosa darah menyebabkan disekresikannya glukagon oleh sel α pulau Langerhans. Glukagon mempengaruhi metabolisme melalui efeknya di hati dan jaringan lainnya. Glukagon memiliki efek yang berlawanan dengan insulin dengan bekerja secara katabolic untuk mempertahankan kadar glukosa darah dengan merangsang oengeluaran glukosa oleh hati. Hal ini terjadi dengan merangsang penguraian cadangan glikogen hati glikogenolisis dan sintesis glukosa oleh hati glukoneogenesis. Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa baru dengan cara mengubah asam amino dan glisero menjadi glukosa dan menyebabkan penguraian simpanan glikogen untuk digunakan sebagai sumber energy selain glukosa. Glukagon juga merangsang oksidasi asam lemak dan ketogenesis sehingga menghasilkan bahan sumber energy alternatif yang dapat digunakan oleh otak ketika glukosa tidak tersedia. Corwin, 2009. Selama masa puasa, pankreas akan melepaskan secara terus menerus sejumlah kecil insulin bersama dengan glukagon. Insulin dan glukagon secara bersama- sama mempertahankan kadar glukosa yang konstan dalam darah dengan menstimulasi pelepasan glukosa di hati. Pada mulanya hati menghasilkan glukosa melalui pemecahan glikogen. Setelah 8-12 jam tanpa makan, hati membentuk glukosa dari zat-zat selain karbohidrat yang mencakup asam-asam amino Corwin, 2009.

2.2.3 Penilaian Pengontrolan Glukosa Darah