57
Tabel 3. Deskriptif Statistik
Statistik Tinggi
Badan
Kekuatan Otot
Lengan Power
Tungkai Free Throw
N 21
21 21
21 Mean
166.4762 32.3810
41.4762 3.7143
Median 167.0000
34.0000 38.0000
3.0000 Mode
161.00
a
10.00
a
34.00
a
3.00 SD
6.77214 18.03462
9.03670 1.79284
Minimum 152.50
10.00 31.00
2.00 Maximum
176.00 79.00
59.00 7.00
Sum 3496.00
680.00 871.00
78.00 2.
Hasil Uji Prasyarat
Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan beberapa uji persyaratan yang harus dipenuhi agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Uji
persyaratan analisis meliputi:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari tiap-tiap variabel yang dianalisis sebenarnya mengikuti pola
sebaran normal atau tidak. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran adalah p 0.05 sebaran dinyatakan normal, dan jika p
0.05 sebaran dikatakan tidak normal. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Variabel P
Sig. Keterangan
Tinggi Badan 0,981
0,05 Normal
Kekuatan Otot Lengan 0,718
Normal Power Tungkai
0,347 Normal
Free Throw 0,086
Normal
58 Dari tabel 4 di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi p adalah lebih
besar dari 0,05, jadi, data adalah berdistribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 72.
b. Uji Linearitas
Pengujian linieritas hubungan dilakukan melalui uji F. Hubungan antara variabel X dengan Y dinyatakan linier apabila nilai sig 0,05. Hasil uji linieritas
dapat dilihat dalam tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Hasil Uji Linieritas
Hubungan Fungsional p
Sig. Keterangan
X
1
.Y 0,083
0,05 Linear
X
2
.Y 0,083
Linear X
3
.Y 0,352
Linear Dari tabel 5 di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi seluruh variabel bebas
dengan variabel terikat adalah lebih besar dari 0,05. Jadi, hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikatnya dinyatakan linear. Hasil selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 73.
3. Hasil Uji Hipotesis
Analisis data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis terdiri atas analisis korelasi sederhana. Untuk memperjelas hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat maka dilakukan analisis regresi berganda, hasilnya sebagai berikut:
a. Hubungan antara tinggi badan dengan kemampuan tembakan free throw
Uji hipotesis yang pertama adalah
“Ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan kemampuan tembakan free throw pada peserta didik yang
mengikuti ekstrakurikuler bolabasket putra di SMA Negeri 4 Purworejo ”. Hasil
59 uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi korelasi dapat dilihat pada tabel
6 berikut ini.
Tabel 6. Koefisien Korelasi Tinggi Badan X
1
dengan Kemampuan
Free Throw Y Korelasi
r
hitung
r
tabel
Keterangan
X
1
.Y 0,712
0,413 Signifikan
Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas diperoleh koefisien korelasi antara tinggi badan dengan kemampuan tembakan free throw sebesar 0,712
bernilai positif, artinya semakin besar nilai yang mempengaruhi maka semakin besar nilai hasilnya. Uji keberartian koefisien korelasi tersebut dilakukan dengan
cara mengonsultasi harga r
hitung
dengan r
tabel
, pada α = 5 dengan N = 21 diperoleh r
tabel
sebesar 0,413. Karena koefisien korelasi antara r
x1.y
= 0,712 r
0.0526
= 0,413, berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan
dengan kemampuan tembakan free throw pada peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket putra di SMA Negeri 4 Purworejo
”, diterima.
b. Hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan tembakan
free throw Uji hipotesis yang ketiga adalah
“Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan tembakan free throw pada peserta didik
yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket putra di SMA Negeri 4 Purworejo ”.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi korelasi dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini.